BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Rasional. 1. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI VI JENGGLUNGHARJO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH SMPN 1 TIRTAYASA

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP )

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007

PERATURAN SMA NEGERI 1 KARANGANYAR Nomor : 800/ 303 /2010

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah

RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

PENYUSU S NA N N KTSP

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan. SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading yang didirikan di Jakarta

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

I. STRUKTUR KURIKULUM

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan

Semoga Buku Tanya Jawab ini bermanfaat. Jakarta, Februari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB II STRUKTUR KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

Kasi. Kurikulum dan Penilaian SMP dan SMA BID. SMP dan SMA DISDIK PROV. DKI JAKARTA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

1. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN - Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. - Satu tahun pelajaran dilaksanakan dalam 2

PEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

BAB III ANALISIS KURIKULUM SMK

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

PENDIDIKAN FORMAL PROGRAM INTRAKURIKULER PROGRAM KOKURIKULER PROGRAM EKSTRAKURIKULER

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN

Struktur Kurikulum 2013 MI

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

PERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang

No membangun kurikulum pendidikan; penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip dan norma yang terkait dengan kurikulum

DIRI YANG MENYATU DENGAN LINGKUNGAN: LOKAL NASIONAL GLOBAL

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. MANAJEMEN KURIKULUM. 1. Bp. Winarto, S.Pd, M.Hum selaku kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM KERJA KOORDINATOR EKSTRAKURIKULER SMP ITUS JALAKSANA TAHUN AJARAN 2015/2016 SMP ITUS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Hasil Belajar Peserta Didik SMA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. yang dimiliki SMAN 2 Tanjung adalah sebagai berikut: a. Nama Sekolah : SMAN 2 Tanjung

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SOSIALISASI PROGRAM/ KEGIATAN

Transkripsi:

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. MATA PELAJARAN Pelaksanaan pendidikan di SMA Negeri 1 Bogor tahun pelajaran 2009/2010 menggunakan Kurikulum SMA Negeri 1 Bogor program IPA dan IPS, baik untuk kelas regular maupun kelas RSBI, dengan struktur mata pelajaran sebagai berikut : 1. Program IPA JUMLAH JAM PELAJARAN PER-MINGGU NO MATA PELAJARAN X RSBI XI IPA REG. XI IPA RSBI XII IPA REG. XII IPA RSBI JUMLAH SM-1 SM-2 SM-1 SM-2 SM-1 SM-2 SM-1 SM-2 SM-1 SM-2 JAM 1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 Matematika 5 5 4 4 5 5 5 5 6 6 50 6 Kesenian 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 7 Pendidikan Jasmani *) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 8 Sejarah 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 18 9 Geografi 1 1 - - - - - - - - 2 10 Ekonomi 2 2 - - - - - - - - 4 11 Sosiologi 2 2 - - - - - - - - 4 12 Fisika 3 3 4 4 5 5 5 5 6 6 46 13 Kimia 3 3 4 4 5 5 5 5 6 6 46 14 Biologi 3 3 4 4 5 5 5 5 6 6 46 15 Teknologi, Informasi, dan Komunikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 16 Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 16 17 Pendidikan Lingkungan Hidup - - 1 1 1 1 1 1 1 1 8 18 Bahasa Jerman 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 14 19 Keterampilan Elektronika 2 2 - - - - - - - - 4 20 Karya Ilmiah (KI) 1 1 - - - - - - - - 2 21 Budi Pekerti dan Bimbingan Karir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 JUMLAH 45 45 42 42 46 46 44 44 48 48 450 Catatan : *) dilaksanakan di luar jam STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM IPA SMA NEGERI 1 BOGOR TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 22

2. Program IPS JUMLAH JAM PELAJARAN PER-MINGGU NO MATA PELAJARAN X RSBI XI IPS REG. XI IPS RSBI XII IPS REG. XII IPS RSBI JUMLAH SM-1 SM-2 SM-1 SM-2 SM-1 SM-2 SM-1 SM-2 SM-1 SM-2 JAM 1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 Matematika 5 5 4 4 4 4 5 5 6 6 48 6 Kesenian 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 7 Pendidikan Jasmani *) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 8 Sejarah 1 1 3 3 4 4 3 3 4 4 30 9 Geografi 1 1 3 3 4 4 4 4 5 5 34 10 Ekonomi 2 2 5 5 6 6 6 6 6 6 50 11 Sosiologi 2 2 3 3 4 4 4 4 5 5 36 12 Fisika 3 3 - - - - - - - - 6 13 Kimia 3 3 - - - - - - - - 6 14 Biologi 3 3 - - - - - - - - 6 15 Teknologi, Informasi, dan Komunikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 16 Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 16 17 Pendidikan Lingkungan Hidup - - 1 1 1 1 1 1 1 1 8 18 Bahasa Jerman 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 14 19 Keterampilan Elektronika 2 2 - - - - - - - - 4 20 Karya Ilmiah (KI) 1 1 - - - - - - - - 2 21 Budi Pekerti dan Bimbingan Karir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 JUMLAH 45 45 42 42 46 46 44 44 48 48 450 Catatan : *) dilaksanakan di luar jam STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM IPS SMA NEGERI 1 BOGOR TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata pelajaran khusus di SMA Negeri 1 Bogor sebagai ciri khas adalah : 1. Karya Ilmiah yang diberikan kepada seluruh siswa kelas X. 2. Budi Pekerti kepada seluruh siswa kelas X semester genap dengan implementasi pada seluruh kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler sejak siswa yang bersangkutan mendapatkan pelajaran sampai setelah lulus dari SMA Negeri 1 Bogor. 3. Bahasa Jerman kepada seluruh siswa kelas X, XI, dan XII. Penambahan bobot jam pelajaran diberikan pada : 1. Mata pelajaran Matematika dan IPA di kelas X masing-masing 1 jam pelajaran. 2. Mata pelajaran Matematika dan IPA di kelas XI IPA (RSBI) dan XII IPA (RSBI) masing-masing 1 jam pelajaran. KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 23

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Bogor memuat kelompok mata pelajaran yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu : 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Kelompok mata pelajaran estetika 5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian cakupan dari masing-masing kelompok tersebut diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan mata pelajaran tersebut adalah : No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1. Agama dan Akhlak Mulia 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA Negeri 1 Bogor dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 24

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA Negeri 1 Bogor dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. B. MUATAN LOKAL Muatan lokal yang diberikan SMA Negeri 1 Bogor pada tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut : 1. Untuk kelas X muatan lokal yang diberikan meliputi : a. Bahasa Sunda dengan beban perminggu 2 jam pelajaran. b. Karya Ilmiah dengan beban perminggu 1 jam pelajaran. c. Budi Pekerti (semester genap) dengan beban perminggu 1 jam pelajaran 2. Untuk kelas XI IPA dan XI IPS, muatan local yang diberikan adalah bahasa Sunda dengan beban perminggu 2 jam pelajaran. 3. Untuk kelas XII IPA dan XII IPS, muatan local yang diberikan adalah bahasa Sunda dengan beban perminggu 1 jam pelajaran KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 25

C. PENGEMBANGAN DIRI Pelaksanaan pengembangan diri di SMA Negeri 1 Bogor dilakukan dalam bentuk: 1. Pengembangan potensi diri melalui pembinaan bimbingan karir secara klasikal oleh guru Bimbingan Konseling di kelas, dan melalui konseling individual di ruangan BK. 2. Pengembangan diri juga dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang mewadahi berbagai kemampuan, minat, dan bakat siswa. Oleh karena itu kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Bogor dijabarkan dalam berbagai bidang sebagai berikut : Bidang Olah Raga, meliputi : a. Bola Basket b. Bola Voli c. Futsal d. Softball dan Baseball e. Bulu Tangkis f. Tenis Meja g. Sepak Bola h. Taekwondo i. Pencak Silat j. Pencinta Alam Bidang Seni, meliputi : a. Seni Lukis b. Seni Tari c. Seni Karawitan d. Seni Nasid e. Drama / Teater f. Vokal group g. Musik Modern Bidang Jurnalistik dan Sastra, meliputi : a. Broadcast b. Buletin c. Bahasa Inggris d. Mading e. Penerbitan dan Perfilman f. Fotografi g. Disain Jurnalistik Bidang Keagamaan, meliputi : a. DKM b. Pengajian KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 26

Bidang Organisasi dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, meliputi : a. MPK b. OSIS c. Pramuka d. Pasukan Pengibar Bendera Bidang Kesehatan dan Sosial, meliputi : a. PMR b. UKS c. Teman asuh Bidang Perdagangan, meliputi : a. Koperasi Siswa b. Perdagangan Internasional (CEPOT) Bidang Sain dan Teknologi, meliputi : a. Kelompok Ilmiah Remaja b. Observasi Benda Langit c. Kejar MIPA dan Komputer Dalam pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler, setiap siswa dapat mengikuti lebih dari satu jenis kegiatan. D. BEBAN BELAJAR Program pendidikan yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Bogor adalah sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan progam pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada system paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 27

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMA negeri 1 Bogor berlangsung selama 45 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan SMA adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran. Dan secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Kelas Satu jam pemb. tatap muka (menit) Jumlah jam pemb. Per minggu Minggu Efektif per tahun ajaran Waktu pembelajaran per tahun Jumlah jam per tahun (@60 menit) X s.d. XII 45 38-39 34-38 1292-1482 jam pembelajaran (58140-66690 969-1111,5 menit) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMA maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Beban belajar perminggu di SMA Negeri 1 Bogor dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut : No Hari Kelas X Kelas XI Kelas XII Reguler RSBI Reguler RSBI 1 Senin 10 jam 10 jam 10 jam 10 jam 10 jam 2 Selasa 10 jam 10 jam 10 jam 10 jam 10 jam 3 Rabu 10 jam 08 jam 10 jam 10 jam 10 jam 4 Kamis 07 jam 06 jam 08 jam 06 jam 10 jam 5 Jum at 06 jam 06 jam 06 jam 06 jam 06 jam 6 Penjaskes *) 02 jam 02 jam 02 jam 02 jam 02 jam 7 Jml. per minggu 45 jam 42 jam 46 jam 44 jam 48 jam 8 Jumlah per jam 45 menit 45 menit 45 menit 45 menit 45 menit 9 Minggu Efektif 34 35 35 31 31 10 Waktu 68.850 66.150 72.450 61.380 66.960 pembelajaran per menit menit menit menit menit tahun 11 Jml jam per tahun @45menit 1530 jam 1470 jam 1610 jam 1364 jam 1488 jam *) dilaksanakan di luar kelas dengan jadwal khusus. Alokasi waktu yang tergambar pada table di atas menggambarkan aktivitas kegiatan pembelajaran. Pada table tersebut beban belajar kelas XII lebih sedikit KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 28

dibandingkan dengan kelas X dan XI, hal ini karena waktu kegiatan pembelajaran kelas XII hanya 10 bulan. Kegiatan pembelajaran kelas XII akan diakhiri dengan Ujian Nasional yang meliputi ujian praktek dan ujian tulis. Dengan beban waktu yang terbatas tersebut, maka di SMA Negeri 1 Bogor untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kesiapan kelas XII, dilakukan program sebagai berikut : 1. Mengadakan ulangan mingguan bersama mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, biologi, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris untuk program IPA, serta Matematika, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris untuk program IPS; 2. Melaksanakan kegiatan Try Out setiap bulan sekali pada semester genap; 3. Memberikan penawaran bimbingan belajar di luar jam, yang dikelola khusus. E. KETUNTASAN BELAJAR Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan batasan minimal keberhasilan proses pembelajaran. Ketuntasan belajar minimal adalah merupakan kriteria yang menjadi ukuran bahwa seorang siswa telah dapat mencapai suatu kompetensi dasar tertentu. Di SMA Negeri 1 Bogor penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dilakukan dengan cara musyawarah dari hasil analisis masing-masing guru mata pelajaran. Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut : No Mata Pelajaran KELAS X RSBI KELAS XI KELAS XII REGULER REGULER SBI IPA IPS IPA IPS SBI 1 Pendidikan Agama 80 79 79 80 82 82 82 2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75 75 3 Bahasa Indonesia 79 78 78 79 82 82 83 4 Bahasa Inggris 81 81 81 82 81 81 82 5 Matematika 75 75 75 78 76 75 78 KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 29

No Mata Pelajaran KELAS X RSBI KELAS XI KELAS XII REGULER REGULER SBI IPA IPS IPA IPS SBI 6 Pendidikan Seni 75 78 78 78 80 80 80 7 Penjas Orkes 78 78 78 78 79 79 79 8 Fisika 76 75 --- 76 75 --- 76 9 Kimia 76 75 --- 76 75 --- 76 10 Biologi 76 76 --- 77 77 --- 78 11 Sejarah 75 75 75 76 76 76 77 12 Geografi 76 --- 76 --- --- 76 --- 13 Ekonomi 76 --- 77 --- --- 77 --- 14 Sosiologi 75 --- 76 --- --- 76 --- 15 Teknologi Informasi 76 75 75 76 75 75 76 16 Ketrampilan 76 --- --- --- --- --- --- 17 Mulok Bahasa Sunda 75 75 75 75 75 75 75 18 Bahasa Jerman 76 76 76 76 77 77 77 19 Karya Ilmiah 75 --- --- --- --- --- --- 20 PLH --- 75 75 76 75 75 76 F. KENAIKAN KELAS, PENJURUSAN DAN KELULUSAN 1. Kenaikan Kelas Penentuan kenaikan kelas untuk kelas X dan XI dilakukan dalam kaitan menentukan apakah seorang siswa dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Ketentuan kenaikan kelas X dan XI yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Bogor dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Dilaksanakan pada setiap semester genap (akhir tahun pelajaran). b. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 30

c. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran. d. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program studi. Sebagai contoh: Bagi Peserta didik Kelas XI Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi. e. Siswa yang tidak naik kelas diwajibkan mengulang, yaitu mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya. 2. Penjurusan Penjurusan di SMA Negeri 1 Bogor adalah sebagai berikut : a. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan 1) Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, IPS dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester genap kelas X. 2) Pelaksanaan penjurusan program IPA, IPS, dan Bahasa dimulai pada awal semester ganjil kelas XI. b. Kriteria penjurusan program meliputi : 1) Nilai akademik, Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program tertentu yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atau Bahasa : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut. Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat diikuti oleh peserta didik, contoh : Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 31

khas program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPS. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik tersebut: - perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Sikap, dan Praktik mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA seperti Fisika, Kimia, dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi siswa dimaksud, dapat dilakukan melalui program remidial dan diakhiri dengan ujian. Apabila nilai dari setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu ada nilai prestasi yang lebih unggul daripada program lainya, maka siswa tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program apa yang dapat dipilih oleh peserta didik. - Perlu diperhatikan minat peserta didik. KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 32

2) Minat Peserta Didik Untuk mengetahui minat peserta didik dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara, baik oleh Wali Kelas maupun guru BK. a. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Sekolah memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas baru. b. Batas waktu untuk pindah program paling lambat 1 (satu) bulan. 3. Kelulusan Penentuan kelulusan untuk kelas XII di SMA Negeri 1 Bogor adalah sebagai berikut : a. Kelulusan Ujian Nasional Peserta Ujian Nasional dinyatakan lulus UN jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut : 1) Memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 6,25 untuk mata pelajaran lainnya. b. Kelulusan Ujian Sekolah Peserta Ujian dinyatakan lulus apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Memiliki nilai rata-rata minimal 6,00 baik untuk ujian tulis maupun ujian praktik; 2) Mencapai nilai minimal 5,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 6,50 untuk mata pelajaran lainnya. c. Kelulusan dari SMA Negeri 1 Bogor Peserta didik dinyatakan lulus dari SMA Negeri 1 Bogor setelah : 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 33

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; 3) Lulus Ujian SMA Negeri 1 Bogor; 4) Lulus Ujian Nasional Keempat kriteria kelulusan peserta didik dari SMA Negeri 1 Bogor di atas harus dipenuhi oleh peserta didik. Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi, peserta didik dinyatakan tidak lulus. G. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP Aplikasi pendidikan kecakapan hidup secara umum terintegrasi pada seluruh mata pelajaran, dan yang khusus dilaksanakan pendidikan kecakapan hidup di SMA Negeri 1 Bogor dilakukan melalui intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pendidikan kecakapan hidup yang secara nyata dilaksanakan melalui intrakurikuler di SMA Negeri 1 Bogor adalah : 1. Pembelajaran di lapangan langsung (field trip) yang dilaksanakan bekerjasama dengan instansi atau perusahaan seperti LIPI, Balai penelitian perikanan, Taman Buah, Biotrop, dll. 2. Turun Desa yang khusus diberikan untuk program IPS, dimana kegiatan ini juga banyak mengaplikasikan tentang kajian teoritis dalam kehidupan masyarakat dari aspek agama, social, politik, dan ekonomi. 3. Pembelajaran teknologi informasi yang memberikan kegiatan kepada siswa tentang kemampuan dibidang perakitan computer, video editing, disain grafis, programmer, dan web disain. 4. Pembelajaran seni dalam bentuk seni rupa, seni suara, seni musik. 5. Pembelajaran ekonomi dalam bentuk produksi dan perdagangan secara elektronik melalui media internet yang dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler Cepots. 6. Pendidikan Agama dalam bentuk pengelolaan pesantren kilat dan bazaar Ramadhan. KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 34

Pendidikan kecakapan hidup juga dilakukan hampir pada seluruh kegiatan ekstrakurikuler (dalam bentuk manajemen organisasi dan bela Negara yang dikemas dalam satu kegiatan awal berupa latihan dasar kepemimpinan). H. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. Penerapan pendidikan yang mengacu pada basis keunggulan local (daerah) yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bogor adalah : 1. Pendidikan Bahasa Sunda sebagai salah satu mata pelajaran yang dikembangkan untuk memepertahankan akar budaya di wilayah Jawa Barat. 2. Pendidikan Seni dan Budaya yang mengajarkan tentang budaya sunda seperti Degung, dan Karawitan, yang dipadukan dengan perkembangan seni saat ini (kolaborasi). Kegiatan tersebut dilakukan baik secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. 3. Sebagaimana menyikapi kondisi kelestarian alam, maka pendidikan lingkungan hidup (PLH) merupakan bagian dari bentuk pendidikan cinta lingkungan hidup yang diajarkan. 4. Sebagai sekolah yang memiliki input terbaik di kota Bogor, maka pengembangan input tersebut dilakukan lebih lanjut dalam bentuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap siswa untuk dapat mengembangkan prestasi terbaiknya masing-masing, baik secara akademik, karya ilmiah, olah raga, seni, maupun yang lainnya. Pendidikan juga perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 35

Pendidikan harus terus menerus melakukan perubahan dan adaptasi terhadap perkembangan iptek, sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan keadaan, oleh karena itu kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sealan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pendidkan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global, dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan bangsa. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing, serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. Aplikasi pendidikan berbasis global yang diterapkan di SMA Negeri 1 Bogor diantaranya : 1. Pelaksanaan pembelajaran di kelas diarahkan pada penggunaan teknologi informasi sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar. 2. Penyediaan sarana teknologi informasi berupa internet dan intranet di berbagai ruang yang dapat diakses langsung oleh guru dan siswa. 3. Pengembangan kemampuan bahasa Inggris sebagai bagian dari kebutuhan informasi global untuk para guru dan pegawai tata usaha, dan menciptakan kultur budaya berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan menetapkan satu hari berbahasa Inggris (English day), yang ditetapkan pada hari Kamis. 4. Pengembangan kemapuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi diantaranya : a. Bimbingan karya ilmiah di kelas dalam bentuk alokasi beban belajar materi kajian karya ilmiah selama 1 jam pelajaran. b. Pembinaan lomba-lomba iptek dan olympiade. c. Pembinaan dan pengembangan organisasi KIR. 5. Pembinaan usaha perdagangan internasional melalui internet dalam wadah kegiatan ekstrakurikuler Cepots. KURIKULUM SMAN 1 BOGOR TAHUN 2009 36