PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA. Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN TTW DAN TPS

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PEER LESSON DAN TTW DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK - WRITE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MAGELANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

Asmaul Husna. Pendidikan Matematika, Universitas Riau Kepulauan, Batam, Indonesia Abstrak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

Suci Rahmayani*), Sefna Rismen**), Tika Septia**)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

A. Populasi dan Sampel

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Transkripsi:

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT Laili Fauziah Sufi 1, Haninda Bharata 2, Rini Asnawati 2 Laili_zia@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRAK This quasi experimental research aimed to know the differences of student s understanding of mathematical concepts in cooperative learning model of think talk write (TTW) and numbered heads together (NHT) type with posttest only design. The population of this research was all students of grade 7 th of MTs Mathla ul Anwar Gisting, even semester in academic year of 2014/2015. The samples of this research were students of VII.D and VII.E which were taken by purposive random sampling. Based on the result of research, it was gotten the conclusion that the student s understanding of mathematical concepts in cooperative learning model of TTW type was higher than student s understanding of mathematical concepts in the cooperative learning model of NHT type. Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep matematis siswa dalam think talk write (TTW) dan numbered heads together (NHT) dengan posttest only design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Mathla ul Anwar Gisting semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII.D dan kelas VII.E yang dipilih dengan teknik purposive random sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dalam TTW lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kata kunci: NHT, pemahaman konsep matematis, TTW

PENDAHULUAN Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menyatakan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran matematika tingkat SMP/MTs adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep. Suherman (2003: 25) mengatakan bahwa matematika kedudukannya sebagai ratu sekaligus pelayan ilmu. Banyak ilmu yang pengembangannya memanfaatkan konsep-konsep dari matematika. Oleh karena itu, konsep-konsep dalam matematika harus dipahami sejak dini. Hal ini dikarenakan konsep-konsep dalam matematika merupakan satu rangkaian sebab akibat. Pemahaman konsep yang salah akan berakibat pada kesalahan terhadap pemahaman konsep selanjutnya. Pemahaman konsep matematis siswa dipandang sebagai salah satu tolak ukur yang penting dalam berhasil atau tidaknya pelajaran matematika. Namun pada kenyataannya di Indonesia pemahaman konsep matematis siswa masih harus selalu diperhatikan. Hasil survei PISA tahun 2012 menunjukan bahwa dari 65 negara, Indonesia menempati peringkat ke 64 dalam bidang matematika (OECD, 2013: 5). Kenyataan ini disebabkan karena belum tercapainya upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam matematika, terutama pemahaman konsep matematis siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika di MTs Mathla ul Anwar Gisting, dalam kegiatan pembelajaran guru telah berupaya mengembangkan pemahaman konsep matematis siswa. Walaupun begitu, tidak semua siswa dapat menguasai konsep yang diajarkan guru. Dengan adanya keanekaragaman latar belakang siswa dan respon siswa terhadap matematika tidak menjadikan siswa seluruhnya menyukai matematika. Masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang sulit. Model pembelajaran yang dapat memberi peluang kepada siswa untuk dapat mengembangkan pemahaman konsep matematis siswa adalah model pembelajaran kooperatif seperti think talk write (TTW) dan numbered heads together (NHT). Model pembelajaran TTW dan NHT menekankan pada pemahaman siswa

terhadap materi yang akan dipelajarinya. Yamin dan Ansari (2012: 84) menyatakan bahwa secara garis besar TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca masalah ( think), selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya (talk) untuk menyelesaikan masalah tersebut sebelum menulis (write). Trianto (2013: 82) me - nyatakan bahwa terdapat empat fase yang digunakan guru sebagai sintaks NHT, yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab. Berdasarkan uraian tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep matematis siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan NHT di kelas VII MTs Mathla ul Anwar Gisting tahun pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Mathla ul Anwar Gisting semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam lima kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling yaitu dengan memilih kelas yang mewakili populasi dilihat dari rata-rata ujian mid semester ganjil. Diperoleh kelas VII.D sebagai kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan kelas VII.E sebagai kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain posttest only. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif tentang pemahaman konsep matematis siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes yang diberikan di akhir pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes essai. Setiap soal pada tes essai mengandung satu atau lebih indikator pemahaman konsep matematis. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) menyatakan ulang suatu konsep; 2) mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; 3) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur

atau operasi tertentu; dan 4) mengaplikasikan konsep pada pemecahan masalah. Untuk memperoleh perangkat tes yang mempunyai validitas isi yang baik terlebih dahulu mengkonsultasikan soal yang telah dibuat ke guru mitra. Dengan mengasumsikan bahwa guru mata pelajaran matematika (guru mitra) kelas VII MTs Mathla ul Anwar Gisting mengetahui dan memahami dengan benar kurikulum SMP, validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Langkah selanjutnya adalah mengadakan uji coba kemudian menghitung besarnya reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal tes. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh reliabilitasnya sebesar 0,93. Menurut Arikunto (2006: 195), harga tersebut memenuhi kriteria sangat tinggi karena koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,8. Daya pembeda dari hasil uji coba disimpulkan bahwa soal baik atau sangat baik dan sesuai dengan kriteria yang digunakan dan kelima soal memiliki interpretasi tingkat kesukaran sedang. Untuk mengetahui perbandingan pemahaman konsep matematis siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan NHT dilakukan analisis nilai posttest menggunakan uji kesamaan dua ratarata. Sebelum melakukan analisis uji perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji kesamaan dua varians. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji kesamaan dua varians, diketahui bahwa data posttest siswa yang mengikuti pembelajaran TTW dan NHT berdistribusi normal dan kedua populasi homogen, sehingga uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata menggunakan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengelolaan dan analisis data posttest disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Data Pemahaman Konsep Matematis Siswa N Min Max S TTW 36 24 100 69,94 18,89 NHT 36 26 100 62,17 17,74 Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis data pemahaman konsep matematis siswa, diperoleh >

maka tolak H 0 dan terima H 1, sehingga pemahaman konsep matematis siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW tidak sama dengan pemahaman konsep matematis siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dari Tabel 1 diketahui bahwa ratarata siswa yang memahami konsep pada kelas yang mengikuti pembelajaran TTW lebih tinggi dari pada rata-rata siswa yang memahami konsep pada kelas yang mengikuti pembelajaran NHT. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2012) yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi pembelajaran tipe TTW terhadap peningkatan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 19 Bandar Lampung. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa rata-rata skor peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian yang dilakukan Chandra (2013) yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan tipe NHT dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sama dengan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Pada analisis pencapaian indikator pemahaman konsep matematis siswa, diperoleh bahwa ratarata pencapaian indikator pemahaman konsep matematis siswa pada kelas yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TTW adalah sebesar 70,8% lebih tinggi dibandingkan kelas yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebesar 65,2%. Indikator yang paling tinggi dan paling rendah dari

kedua kelas sampel adalah sama. Indikator paling tinggi yang dicapai oleh siswa adalah kemampuan menyatakan ulang suatu konsep, yaitu untuk kelas yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TTW adalah sebesar 85,3% sedangkan pada kelas yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebesar 84,5%. Indikator paling rendah yang dicapai oleh siswa adalah kemampuan mengaplikasikan konsep pada pemecahan masalah, yaitu untuk kelas yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TTW adalah sebesar 56,8% sedangkan pada kelas yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebesar 49,8%. Kedua kelas mampu mencapai indikator menyatakan ulang suatu konsep dengan cukup baik, namun kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW memiliki persen pencapaian indikator yang lebih baik. Faktor penyebabnya adalah pada pembelajaran TTW siswa dilatih untuk mengembangkan secara mandiri konsep yang telah dimiliki untuk menyelesaikan masalah awal yang diberikan peneliti. Hal ini sesuai dengan pendapat Yamin dan Ansari (2012: 85) yang menyatakan bahwa pada tahap think bertujuan untuk merangsang siswa sebelum, selama, dan sesudah membaca, sehingga dapat mempermudah diskusi dan mengembangkan pemahaman konsep matematis siswa serta keterampilan berpikir dan menulis. Sulaeman (2011: 17) menge - mukakan bahwa pada tahap talk siswa merefleksikan, menyusun, serta menguji ide-ide dalam diskusi kelompok agar siswa dapat saling berbagai pengetahuan sehingga mereka dapat semakin mengetahui teori yang mereka pahami. Pada kelas NHT, siswa mengerjakan masalah yang diberikan guru dalam berkelompok sehingga memungkinkan ada siswa yang tidak ikut berperan aktif dalam mengembangkan konsep-konsep yang dimilikinya. Berdasarkan keempat indikator pemahaman konsep matematis siswa yang digunakan dalam penelitian ini terlihat jelas bahwa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW selalu memperoleh rata-rata pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan kelas yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hal tersebut dikarenakan pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW siswa lebih termotivasi untuk lebih memahami pelajaran yang sedang dipelajari. Dalam pembelajarannya siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah yang diberikan oleh peneliti secara mandiri atau individu. Dengan cara ini, siswa lebih dapat mengembangkan konsep-konsep yang dimiikinya untuk dapat menyelesaikan masalah. Langkah selanjutnya, siswa mendiskusikan hasil penyelesaian masalah yang didapatnya dengan teman kelompoknya yang telah ditentukan sebelumnya. Selama berdiskusi, siswa menyimpulkan jawaban penyelesaian yang lebih tepat dari apa yang telah didapatkan secara mandiri. Siswa melakukan diskusi dengan baik dan bertanya kepada peneliti apabila mengalami kesulitan selama pembelajaran. Namun peneliti tidak secara langsung menjawab pertanyaan dari siswa. Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa yang mengajukan pertanyaan untuk memancing siswa dalam menyatakan ulang konsep-konsep yang telah dipelajari. Sehingga siswa dapat mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah yang diberikan. Langkah tersebut sesuai dengan peranan guru dan tugas guru dalam usaha mengefektifkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW. Pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan NHT. Hal ini disebabkan pada TTW melalui tiga tahapan, yaitu think, talk, dan write yang dilakukan secara individu dan berkelompok. Dengan adanya tiga tahapan tersebut siswa diberikan kesempatan untuk belajar sendiri melalui aktivitasaktivitas belajar. Hal ini terlihat pada pembelajaran di kelas VII.D, pada saat siswa menyelesaikan masalah yang diberikan secara individu, mereka berusaha keras menyelesaikannya secara mandiri. Berbeda dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dalam pembelajaran NHT siswa belajar secara berkelompok dan kelompok yang ditentukan peneliti di pembelajaran

NHT merupakan kelompok heterogen, sehingga memungkinkan adanya siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah maka tidak sedikit siswa yang memanfaatkan keadaan ini. Hal ini terlihat pada pembelajaran di kelas VII.E yang dilaksanakan saat penelitian. Dalam menyelesaikan masalah secara berkelompok, beberapa siswa yang berkemampuan rendah ataupun sedang seringkali tidak ikut membantu temannya yang berkemampuan tinggi atau dianggap bisa dalam kelompok tersebut. Hal inilah yang menjadikan siswa sering terlihat tidak antusias dalam mengikuti pelajaran sehingga sulit dalam memahami pelajaran. Beberapa kelemahan dalam penelitian ini yaitu pertama, pada tahap write sebagian siswa tidak melakukannya secara individu. Tindakan yang peneliti lakukan untuk mengurangi kebiasaan siswa ini adalah selalu mengawasi siswa dan mengingatkan siswa untuk melakukan tahap tersebut secara individu. Kedua, peneliti masih kesulitan dalam mengoptimalkan waktu pembelajaran yang mengakibatkan berkurangnya waktu pelajaran berikutnya sekitar 5-10 menit. Ketiga, suasana kelas masih belum kondusif sebagai contoh beberapa siswa melakukan kegiatan lain yang kurang berhubungan dengan pembelajaran. Kelemahan lainnya adalah siswa belum memiliki kesadaran untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dipelajarinya, sehingga peneliti masih harus memancing pengetahuan siswa secara perlahanlahan yang seharusnya dapat siswa gali sendiri melalui proses think. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaaan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII MTs Mathla ul Anwar Gisting tahun pelajaran 2014-2015 antara TTW dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, yaitu pemahaman konsep matematis siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematis siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Chandra, Kaheppi Ade. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Ditinjau dari Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Studi pada Kelas VIII SMPN 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013). [Skripsi]. Bandarlampung: Universitas Lampung. http://repository.upi.edu. (diakses pada 26 Oktober 2014). Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Yamin, H.M, dan Ansari, Bansu I. 2012. Taktik Mengembangkan Kemampuaan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Hasanah, Ummi. 2012. Efektivitas Strategi Pembelajaran Tipe TTW Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012). [Skripsi]. Bandarlampung: Universitas Lampung OECD. 2013. Pisa 2012 Results in Focus What 15-year-olds Know and what They Can Do with What They Know. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/. (diakses pada 26 Oktober 2014). Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sulaeman, Mandaputera. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran TTW untuk Meningkatkan Hasil Belajar Statistika pada Siswa SMKN 1 Cilaku. [Online]. Tersedia: