Terbentuknya Ruang Komunal dalam Aktivitas Accidental di Dukuh Krajan, Kromengan,Kabupaten Malang

dokumen-dokumen yang mirip
Morfologi Spasial Hunian di Desa Wisata Sendangduwur Kabupaten Lamongan

Fleksibilitas Ruang dalam Tradisi Sinoman dan Biyodo sebagai. Wujud Kearifan Lokal di Dusun Karang Ampel Dau Malang

PEMBENTUKAN ATRIBUT RUANG BERSAMA PADA PERMUKIMAN DUSUN BONGSO WETAN GRESIK

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

PENDEKATAN TERITORI PADA FLEKSIBILITAS RUANG DALAM TRADISI SINOMAN DAN BIYADA DI DUSUN KARANG AMPEL MALANG

POLA RUANG DALAM RUMAH PANGGONG DI KAMPUNG BONTANG KUALA

Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Siti Sarwati Departement of Architecture, Faculty of Engineering, University of Indonesia, Jalan, 16424, Depok, Indonesia

Kajian Ruang Budaya Nyadran Sebagai Entitas Budaya Nelayan Kupang di Desa Balongdowo - Sidoarjo

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pola Ruang Bersama pada Permukiman Madura Medalungan di Dusun Baran Randugading

PENGGUNAAN RUANG PADA USAHA BATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO

Peranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

STRATEGI PENYELESAIAN RUMAH TINGGAL ISLAMI BERLAHAN SEMPIT DI KAMPUNG CEMANI (Desain Kreatif Perumahan Berbasis Keterbatasan)

TESIS RA MODEL PERUMAHAN PRODUKTIF OLAHAN HASIL LAUT: SINERGI RUANG DOMESTIK DAN RUANG PRODUKSI

RUANG TRANSISI PADA RUMAH TINGGAL SUKU TENGGER DESA NGADAS

PERUBAHAN POLA RUANG DALAM PADA HOME INDUSTRY SARUNG TENUN SAMARINDA DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

Setting dan Atribut Ruang Bersama di Permukiman Madura Medalungan di Dusun Baran Randugading

PRINSIP PENATAAN RUANG PADA HUNIAN MUSLIM ARAB DI KAMPUNG ARAB MALANG

PENGGUNAAN RUANG PADA TRADISI TARUB DI DESA BOJONG MUNGKID MAGELANG

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

POLA RUANG DALAM BANUA TONGKONAN DAN BANUA BARUNG- BARUNG DI DUSUN TONGA, KELURAHAN PANTA'NAKAN LOLO, TORAJA UTARA

PERUBAHAN RUANG PADA BANGUNAN RUMAH PANJAE SUKU DAYAK IBAN KALIMANTAN BARAT

EKSISTENSI NILAI SOSIAL BUDAYA PENDUDUK ASLI DI SEKITAR PERUMAHAN JEMBER PERMAI I KABUPATEN JEMBER

POLA TATA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL MASA KOLONIAL DI KIDUL DALEM MALANG

INFO-TEKNIK Volume 8 No.1, JULI 2007(72-79) Karakter Shared Street pada Jalan-jalan di Perkampungan Krapyak Kulon

TATANAN SPASIAL PADA BANGUNAN RUMAH SEMBAU SUKU BULUNGAN DI TANJUNG PALAS, KALIMANTAN UTARA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

ATRIBUT RUANG SEBAGAI PENANDA RUANG RITUAL PADA PESAREAN GUNUNG KAWI KABUPATEN MALANG

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

Koridor Kampung Kota sebagai Ruang Komunikasi Informal

Pola Aktivitas Pada Ruang Publik Taman Trunojoyo Malang

AKTIVITAS RITUAL PEMBENTUK TERITORI RUANG PADA PESAREAN GUNUNG KAWI KABUPATEN MALANG

PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN ( PERSISTENCE

TERITORI RUANG PADA RUMAH PRODUKTIF BATIK DI KAUMAN, PEKALONGAN JAWA TENGAH

SISTEM SETING DAN SISTEM AKTIVITAS PADA KAMPUNG NELAYAN TAMBAKREJO (TAMBAN) KABUPATEN MALANG

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENELITIAN. tersebut memiliki kaitan erat dengan cara pandang orang Sabu tentang sesama

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

Skripsi. diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Sejarah. Oleh : James Paul Piyoh

Eksplorasi Karakteristik Pembangunan Ekonomi Desa Melalui Unsur-Unsur Budaya Universal di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Studi Evaluasi Elemen Pendukung Taman Dalam Mendukung Aktifitas Pengguna. Studi Kasus : Taman Lawang, Jakarta Pusat

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB IV MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DUSUN PELEM

SISTIM DAN METODA PENGADAAN PERUMAHAN PADA PERMUKIMAN KAMPUNG KOTA DI SURABAYA

TATA LETAK RUMAH TRADISIONAL MADURA DI DESA MANGARAN SITUBONDO

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

ANALISIS POLA PERKEMBANGAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 DAN 2016

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

Metodologi Penelitian (RA ) : Ir. Purwanita Setijanti. M.Sc. Ph.D : Ir. Muhammad Faqih. M.SA.Ph.D. Bagoes Soeprijono Soegiono

TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN FISIK KAWASAN TERHADAP KARAKTER AKTIVITAS ALUN-ALUN SELATAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

Pengaruh Faktor Bermukim Masyarakat Terhadap Pola Persebaran Permukiman di Kawasan Rawan Bencana Longsor Kabupaten Magetan

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

PERUMAHAN PUSAT KOTA DENGAN KONSEP EFISIENSI DI PONTIANAK

KONSEP RUANG UME KBUBU DESA KAENBAUN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

14 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

SEMINAR NASIONAL ARSITEKTUR PERTAHANAN (ARSHAN) 2014 Insting Teritorial dan Ruang Pertahanan

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

TUGAS AKHIR 137. Redesain Kampung Bustaman berbasis Kegiatan Kuliner Lokal (Olahan Daging Kambing)

FUNGSI MALAM BAETONG DALAM UPACARA PERKAWINAN BAGI MASYARAKAT TIKU KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM

PERUBAHAN RUANG PADA TRADISI SEDEKAH LAUT DI KAMPUNG NELAYAN KARANGSARI KABUPATEN TUBAN

TERITORIALITAS RUANG SOSIAL BUDAYA PADA PERMUKIMAN ETNIS MADURA-HINDU DUSUN BONGSO WETAN GRESIK

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN UTAMA KOMPLEKS ASRAMA KOREM 081/DSJ MADIUN (EKS MIDDELBARE BOSCHBOUWSCHOOL TE MADIOEN)

KAJIAN PENGGUNAAN RUANG PUBLIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA JERUKLEGI. Jeruklegi Kabupaten Cilacap. Desa tersebut berbatasan dengan:

RUANG BUDAYA PADA PROSES DAUR HIDUP (KELAHIRAN) DI DUSUN WEDORO GRESIK

Available online through PENGGUNAAN RUAS JALAN SEBAGAI PASAR TRADISIONAL DI GANG BARU PECINAN, SEMARANG

IDENTIFIKASI KEGIATAN PEMBENTUKAN RUANG LUAR RUKO PADA KORIDOR JALAN DI KAWASAN PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG. Elong Pribadi**) dan Suning*)

IDENTIFIKASI POLA TATA RUANG RUMAH PRODUKTIF BATIK DI LASEM, JAWA TENGAH

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SKRIPSI SOSIALISASI POLITIK DI KALANGAN REMAJA TEPIAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

LAMPIRAN. Ziesel (1981) didalam bukunya mengatakan bahwa : they do. How do activities relate to one another spatially. And how do spatial

BAB VI. DUSUN MANGUNREJO (Unit Amatan 2) berbeda-beda dan membentuk ruang-ruang historis, dimana batas-batas

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses 26 februari 2016, Pukul WIB.

SISTEM KEKERABATAN PEMBENTUK POLA PERMUKIMAN DUSUN KRAJAN KABUPATEN LUMAJANG

Renny Melina. dan bersosialisasi antara keluarga dapat terganggu dengan adanya kehadiran pekerja dan kegiatan bekerja di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. negara ikut serta dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia dan

POLA PERMUKIMAN RUMAH BERLABUH MASYARAKAT SERUI ANSUS DI KOTA SORONG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

ABSTRAK. Kata Kunci : Ruang publik, Yaroana Masigi, Pelestarian

TRADISI MANGAKU INDUAK DAN MANIMBANG SALAH DALAM PERKAWINAN DI NAGARI TARATAK BARU KECAMATAN TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi

ETNOMATEMATIKA PADA PENANGGALAN JAWA TERKAIT ARITMETIKA DI DESA YOSOMULYO. Leni Ofta Agustina 1, Sunardi 2, Susanto 3

Tahap terminasi: penghentian pelayanan dan rehabilitasi setelah residen di pandang mampu mandiri secara sosial ekonomi.

RUANG KOMUNAL PADA ARSITEKTUR VERNAKULAR UMA, LAMIN, & RUMAH GADANG

BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

KARAKTERISTIK SPASIAL BANGUNAN GEREJA IMMANUEL JAKARTA

Adaptasi Perilaku dan Modifikasi sebagai Proses Menciptakan Hunian Ideal Bagi Penghuni Perumahan Massal

KATA PENGANTAR. Semarang, Juli Penyusun

Transkripsi:

Terbentuknya Ruang Komunal dalam Aktivitas Accidental di Dukuh Krajan, Kromengan,Kabupaten Malang Sri Winarni 1,Galih Widjil Pangarsa 2,Antariksa 3,Lisa Dwi Wulandari 4 1 Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, PMDFT, Universitas Brawijaya 2 3 4 Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur, Universitas Brawijaya Email : wi2n_mlg27@yahoo.com ABSTRAK Dukuh Krajan Desa Kromengan merupakan permukiman di Kabupaten Malang tepatnya di lereng gunung Kawi, sebelah selatan. Mayoritas masyarakatnya petani. Dukuh Krajan juga merupakan salah satu pedukuhan yang nilai-nilai tradisi, sosial dan budaya masih ada dan tetap terjaga. Perkembangan saat ini kebersamaan dan kegotongroyongan yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat pedesaan mulai terasa semakin menipis. Dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap perubahan ruang khususnya ruang komunal masyarakat pedesaan. Studi Kasus penelitian ini dilakukan pada aktivitas accidental pernikahan dan kematian. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik. Dengan pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara dengan tokoh masyarakat setempat. Ruang semipublik, semiprivat, privat pada aktivitas hajatan pernikahan dan tahlil kematian akan mengalami perubahan fungsi sebagai ruang komunal. Perubahan ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kekerabatan, kekeluargaan, waktu, aktifitas dan pelaku. Masyarakat Dukuh Krajan selalu menjaga kebersamaan dan kegotongroyongan dengan saling menghormati sesama, merasa memiliki dan menghargai lingkungannya. Kata kunci: Ruang komunal, aktivitas accidental, permukiman pedesaan ABSTRACT Dukuh Krajan at Kromengan village is settlement in Malang. It located on the slopes of Kawi mountain, at the south side. The majority of societies are farmer. In Dukuh Krajan, traditional, social and cultural values were still exist and maintained. The recent phenomenon showed that physical development in there had depleted togetherness and mutual cooperation (gotongroyong) in social life of the society. It influenced spatial changing especially communal space. Case of this research were taken in accidental activities of marriage and death ceremonies. Method used was qualitative research method with rasionalistic approach. The data collected by observations and interviews with local leaders. Semipublic, semiprivate, and private space at wedding and death ceremony (tahlil) would change its function to serve as communal spaces. These changes were influenced by several factors: kinship, family, time, activities and actors. Community of Dukuh Krajan kept togetherness and mutual cooperation by mutual respect of one another and sense of belonging and appreciation to its environment. 1. Pendahuluan Keywords: communal spaces, accidental activity, rural settlement Dukuh Krajan merupakan permukiman pedesaan di Desa Kromengan tepatnya di Kabupaten Malang. Masyarakat mayoritas petani baik persawahan maupun perkebunan. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 47

Dukuh Krajan memiliki akulturasi budaya yaitu Islam dan Jawa seperti kegiatan budaya yang selalu berkaitan dengan kalender Jawa/Islam contohnya budaya Nyadran, nikahan, tahlilan, sayan dan lain-lain. Masyarakat Dukuh Krajan sangat memegang nilai-nilai tradisi budaya agar selalu ada dan terjaga dengan baik yaitu dengan cara mewariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Perkembangan saat ini kebersamaan dan kegotongroyongan yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat pedesaan mulai terasa semakin menipis. Dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap perubahan ruang khususnya ruang komunal masyarakat desa. Ruang komunal terwujud sebagai ruang yang manfaatnya untuk kepentingan bersama anggota pemiliknya. Ruang bersama memiliki nilai ke-kami-an (Prijotomo dalam Pangarsa, 2009). Pelaku yang memakai ruang komunal mempunyai rasa memiliki ruang, rasa dalam memiliki hubungan kekeluargaan baik dalam hubungan darah (kerabat) maupun hubungan sosial sebagaimana keluarga. Studi kasus dalam penelitian ini merupakan aktivitas accidental kegiatan budaya hajatan pernikahan dan tahlil kematian. Penelitian ini perlu diteliti lebih mendalam dan detail agar ruang komunal yang terbentuk dalam aktivitas accidental dapat bermanfaat dengan baik khususnya dalam mempertahankan kebersamaan dan kegotong-royongan bagi generasi berikutnya. 2. Bahan dan Metode Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik, pengumpulan data melalui observasi, wawancara dengan tokoh masyarakat setempat dan selanjutnya menganalisis berbagai faktor yang telah di peroleh. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Sejarah Desa Kromengan Desa Kromengan merupakan permukiman pedesaan di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Tepatnya di lereng Gunung Kawi sebelah selatan-barat. Berdasarkan cerita dan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat setempat, Desa Kromengan berdiri kurang lebih tiga abad yang lalu sekitar tahun 1700. Wilayah Desa Kromengan masih berbentuk hutan belantara. Kemudian datanglah rombongan yang terdiri dari lima saudara dan cantrik yang berasal dari Kerajaan Mataram Jawa Tengah, dengan melakukan babat alas di wilayah tersebut, dan akhirnya terbentuklah perkampungan. Setelah menempati kampung tersebut kemudian mereka berpencar ke wilayah yang berbeda-beda, hanya ada tiga saudara yang menetap di Desa Kromengan tersebut, yang tetap tinggal dan membangun desa, hingga keturunannya terus membangun dan mengembangkan desa sampai menjadi seperti kondisi desa yang sekarang ini. Masyarakat pedesaan ini memiliki akulturasi budaya Islam dan Jawa, kegiatan budaya yang berkaitan dengan kalender Jawa/Islam seperti contohnya budaya nyadran, nikahan, slametan, tahlilan, sayan, mithoni dan lain-lain. Permukiman Desa Kromengan terbagi menjadi tiga (3) wilayah; Dukuh Ringinanom, Dukuh Krajan, Dukuh Baloan. Dari masingmasing pedukuhan, Dukuh Krajan merupakan pusat pemerintahan desa, pusat pemerintahan kecamatan dan pusat perekonomian.(gambar 1 ). Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 48

Gambar 1.Peta Kawasan Desa Kromengan (Sumber : TNI AD Jakarta 1988) 3.2. Aktivitas Accidental Accidental dalam kamus bahasa Inggris yang berarti kebetulan. Aktivitas accidental adalah aktivitas yang dilakukan secara kebetulan tidak terduga. Aktivitas accidental (kebetulan) ini yang diamati adalah aktivitas hajatan pernikahan dan tahlilan kematian yang di dalamnya melibatkan tetangga, kerabat jauh, dan kerabat dekat. Kebersamaan dan gotong royong ini terlihat dengan jelas saat proses-proses kegiatan pernikahan dan tahlilan kematian ini berlangsung. a. Aktivitas accidental pernikahan Kasus penelitian aktivitas accidental hajatan pernikahan ini berada di rumah bapak Suyono tepatnya pada saat kegiatan pernikahan putrinya. Menurut pengamatan dan wawancara, kebersamaan dan kegotongroyongan tetap terjaga dengan baik. Salah satu contohnya pada aktivitas ini fisik ruang yang di gunakan dengan melibatkan dua rumah yang masih memiliki hubungan saudara, selain itu juga jalan, halaman sekolah dan gang. Kegiatan hajatan pernikahan merupakan kegiatan warga yang biasanya ditandai dengan tradisi sinoman dan biyodo, tradisi sinoman untuk para bapak-bapak/anak muda laki-laki, sedangkan biyodo untuk para ibu-ibu/ anak muda perempuan dan juga sekaligus sebagai pelaksana kegiatan hajatan pernikahan. Pelaksana kegiatan hajatan tersebut meliputi saudara keluarga dekat, dan tetangga serta teman dekat. Adapun waktu kegiatan biyodo dikerjakan tiga hari sebelum pelaksanaan hajatan, sinoman dilakukan dua hari sebelum hari pelaksanaan hajatan.(gambar 2 dan Gambar 3) Gambar 2. Pemanfaatan halaman tetangga Gambar 3. Pemanfaatan jalan gang untuk acara pernikahan Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 49

Berdasarkan karakteristik ruang menurut Robinson (2001) zona ruang publik semi publik, semiprivat dan privat berfungsi sebagaimana mestinya namun fungsi tersebut akan berubah pada saat aktivitas hajatan pernikahan, mereka yang mempunyai hajat tidak menjaga tingkat privasi, kerabat/tetangga mengganggap rumah tersebut milik pribadinya. (Gambar 4 ) Gambar 4. Diagram gradien dalam satu wilayah hunian (gambar oleh Hank Liu ) (Sumber: Robinson,2001) Menurut hasil wawancara dan foto dokumentasi salah satu hajatan pernikahan warga yaitu dalam kegiatan hajatan dirumah Bapak Suyono, prosesi kegiatan hajatan mengalami perubahan fungsi ruang antara lain sebagai berikut; ruang keluarga yang merupakan ruang privat, pada saat hajatan di jadikan tempat menyiapkan makanan akan mengalami perubahan fungsi menjadi ruang bersama atau komunal; Kamar tidur dijadikan tempat penyimpanan keperluan hajatan, fungsi ruang sudah berubah ruang privat menjadi ruang bersama/ komunal; Pawon atau dapur merupakan ruang privat, saat hajatan kebersamaan di ruang pawon sangat terlihat jelas, kerabat, saudara, tetangga berkumpul membantu dalam menyiapkan masakan. Ruang pawon mengalami perubahan fungsi menjadi ruang bersama/komunal.(tabel 1) Tabel 1. Ruang keseharian berubah saat aktivitas accidental Ruang Halaman Teras Ruang Tamu Ruang Keluarga Dapur Km/WC Aktivitas accidental Sifat Publik/komunal anggota Publik/komunal anggota Semi Publik/komunal anggota Semi Publik/komunal anggota Semi Publik/komunal anggota Semi Publik/komunal anggota Aktivitas hajatan pernikahan berkembang dengan memanfaatkan jalan gang dan halaman tetangga dengan pemasangan terop,mesin diesel, parkir, dan pemasangan sound system. H-1 para sinoman dan biyodo tadi melaksanakan semua persiapan dari pekerjaan dapur hingga tempat menerima tamu sesuai dengan bagiannya masing-masing. Puncak pelaksanaan dari seluruh kegiatan, seluruh ruang dimanfaatkan. Ruang tamu di jadikan tempat menyantap hidangan, ruang keluarga dijadikan untuk menyiapkan makanan siap saji, dapur digunakan tempat memasak. Halaman tempat menerima tamu. (Gambar 5 s/d Gambar 7) Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 50

Ruang Keluarga,Kamar Tidur, Km/Wc dan pawon sebagai Ruang Privat bagi penghuni Ruang tamu Ruang privat bagi penghuni Gambar 5 Pola Ruang Hunian sebelum adanya hajatan Dapur Tungku keseharian menjadi ruang komunal pada saat hajatan Ruang tamu,kamar dan Keluarga menjadi ruang komunal pada saat hajatan Halaman dan Teras berubah fungsi menjadi ruang bersama Gambar 6 Perubahan ruang pada hajatan pernikahan Gambar 7. Kebersamaan warga dalam hajatan pernikahan Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 51

b. Aktivitas accidental tahlilan kematian Aktivitas accidental tahlilan kematian sering dilakukan oleh para bapak-bapak. Kasus aktivitas tahlilan kematian ini berada di rumah Bapak Suliyadi. Acara tahlilan ini dilakukan dengan adanya aktivitas tambahan yaitu dengan adanya pembagian tumpeng, namun aktivitas ini bisa terjadi tergantung dari masing-masing keluarga yang akan mengadakan hajatan, sesuai dengan kemampuan yang melakukan hajat. Kasus kegiatan hajatan kematian ini kebetulan bersamaan dengan acara tahlilan rutin bapak-bapak yang aktivitasnya dilanjutkan dengan membagi tumpeng untuk semua anggota tahlilan tersebut.(gambar 8 s/d Gambar 10) Aktivitas hajatan tahlilan kematian ini biasanya dibantu oleh tetangga sekitar, keluarga dekat dengan saling membagi kue, atau bahan pokok dengan istilah nyumbang. Pada pagi harinya ibu-ibu tetangga sekitar dan keluarga dekat membantu memasak makanan untuk hidangan tahlil, pada sore hari menjelang malam hari para bapak-bapak membantu menyiapkan tempat tahlilan/ tempat duduk. Ruang yang digunakan adalah ruang tamu, teras, halaman serta juga ruang privat mereka seperti dapur ruang makan dan keluarga. Ruang privat tersebut dijadikan tempat berkumpul bersama saat menyiapkan hidangan untuk prosesi acara tahlilan. Dapur berfungsi sebagai Ruang Privat bagi penghuninya Ruang tamu dan ruang keluarga berfungsi sebagai ruang privat bagi penghuninya M 0 100 400 Teras dan halaman dalam keseharian berfungsi sebagai ruang publik Gambar 8. Ruang Hunian keseharian Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 52

Ruang Privat yang digunakan mempersiapkan makanan/hidangan berubah menjadi ruang bersama Ruang Semi Privat yang digunakan kegiatan tahlilan berubah menjadi ruang komunal Ruang publik yang digunakan tahlilan berubah menjadi ruang komunal Gambar 9. Ruang Komunal pada saat tahlil kematian Gambar.10 kegiatan saat hajatan tahlilan kematian 4. Kesimpulan Zona ruang publik semi publik, semiprivat dan privat berfungsi sebagaimana mestinya namun fungsi tersebut akan mengalami perubahan pada saat aktivitas accidental berlangsung. Ruang semipublik, semiprivat, privat pada aktivitas hajatan pernikahan dan tahlil kematian akan mengalami perubahan fungsi sebagai ruang komunal. Perubahan ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kekerabatan, kekeluargaan, waktu, aktifitas dan pelaku. Masyarakat Dukuh Krajan selalu menjaga kebersamaan dan kegotongroyongan dengan saling menghormati sesama, merasa memiliki dan menghargai lingkungannya. Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 53

Dapat disimpulkan bahwa terbentuknya ruang komunal dalam aktivitas accidental dipengaruhi oleh faktor kekerabatan, kekeluargaan, waktu, aktifitas dan pelaku. Ucapan Terima Kasih Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah memberikan kelancaran kegiatan penelitian ini, serta terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Alm. Galih Widjil Pangarsa, Prof. Ir. Antariksa M.Eng,PhD, Dr. Lisa Dwi Wulandari ST.,MT. atas bimbingan dan masukan yang sangat berarti, suami dan anak yang selalu memberi semangat, teman-teman se-angkatan yang telah mendukung penelitian ini, serta tak lupa Bapak Arifin sebagai tokoh masyarakat, dan seluruh warga Dukuh Krajan yang telah memberikan informasi dan bantuan untuk penelitian ini. Daftar Pustaka Muhadjir, Noeng, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta Prijotomo, J.Widyarta,M.N, Hidayat,A, Adiyanto,J,2009. Ruang di Arsitektur Jawa: sebuah wacana,surabaya: Wastu lanas Grafika Robinson, Julia W. 2001, Institutional Space, Domestic Space, and Power Relations: Revisiting territoriality with space syntax. 3rd International Space Syntax Symposium Atlanta. Titisari, E. Y., Ruang Bersama Pada Permukiman Di Kota Malang (Kasus: Kampung Kidul Dalem, Malang). Entry from http://kertas-kerjaku.blogspot.com/2012/01/ruangbersama.html. 30 Januari 2012 Purwanto,E.,Wijayanti.2012. Karakteristik Ruang Komunal di Rumah Susun Bandarharjo Semarang, Seminar Nasional menuju arsitektur berempati, Surabaya: Universitas Kristen Petra. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, 2010-2014 Desa Kromengan Jurnal RUAS, Volume 11 No 1, Juni 2013, ISSN 1693-3702 54