BAB 1 PENDAHULUAN. informasi untuk menggunakan teknologi semaksimal mungkin agar dapat

dokumen-dokumen yang mirip
1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KONTINJENSI BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATIPANDEGLANG,

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II KOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA. bencana terdapat beberapa unit-unit organisasi atau stakeholders yang saling

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. metode efektif, dan persiapan yang lebih singkat. E-Learning merupakan salah satu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUUAN. tersebut untuk mempermudah penyelesaian berbagai pekerjaan.

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUUAN. lagi bagi sebagian besar kalangan. Kita dapat berkomunikasi dengan fasilitas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi berbasis web adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG SANTUNAN DAN BANTUAN SOSIAL BERUPA UANG UNTUK KORBAN BENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

Definisi dan Jenis Bencana

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN Posisi Indonesia dalam Kawasan Bencana

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Empowerment in disaster risk reduction

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak lepas dari penggunaan internet, dikarenakan akses internet era sekarang penggunaannya cukup mudah.

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya teknologi Internet dan Web berkembang dengan sangat pesat. Pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membawakan pengaruh yang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet memang sangat cepat dan jauh berbeda dengan masa awal

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. negara yang paling rawan bencana alam di dunia, menurut UNISDR (United

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

Penger&an dan Ruang Lingkup Penanggulangan Bencana

BAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan, ukuran, bahasa yang digunakan dan kompleksitasnya. Aplikasi web pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia teknologi informasi, komputer tidak hanya digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sepatu Shop merupakan sebuah toko sepatu yang menjual bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. pula. Teknologi juga bisa diibaratkan suatu alat yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, cepat, tepat dan pastinya mudah. dengan transaksi keuangan dengan tepat dan akurat. Sebagai contoh penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. internet yang popular sering disebut dengan web atau sering juga disebut perangkat

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia membuat manusia yang dalam hal ini sebagai user. menggunakan model ataupun pengarsipan secara manual.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam satu sekolah ada ratusan bahkan lebih siswa yang masing-masing mempunyai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Definisi dan Jenis Bencana

BAB I PENDAHULUAN. berada di kawasan yang disebut cincin api, kondisi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II JENIS-JENIS BENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BUPATI KLUNGKUNG PROVINSI BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan semakin canggihnya teknologi perangkat keras (hardware) seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia pendidikan saat ini biasanya instansi pemerintahan menetapkan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi,

TAR== BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Ada beberapa keunggulan dari internet ialah dapat menyampaikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KONTIJENSI TSUNAMI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang telah disertai oleh internet pada zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, sharing data, dan sebagainya (Syamsuardi, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah dan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) semakin kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sangat memberikan manfaat yang besar terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengolahan informasi akademik, yaitu sebuah sistem informasi untuk

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

GULANG BENCANA BENCAN DAERAH KABUPATEN KABUPATE MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi komputer sangatlah penting dalam kebutuhan informasi dan

KEADAAN KAHAR DAN PERISTIWA KOMPENSASI. Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan di berbagai bidang kehidupan, baik di bidang bisnis, pendidikan,

BUPATI BANDUNG BARAT

Wates, 2 Maret Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian.

BAB III LANDASAN TEORI

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi.

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya teknologi informasi di Indonesia menuntut semua bidang informasi untuk menggunakan teknologi semaksimal mungkin agar dapat memberikan informasi secara globalisasi. Dengan adanya informasi yang disajikan masyarakat lebih mudah mengetahui adanya bencana alam yang terjadi di wilayah tertentu. Informasi yang disajikan website ini akan lebih akurat dan sering diperbarui. Sehingga penanggulangan bencana alam dapat dibantu masyarakat sebelum datangannya Tim SAR (Search and Rescue). Bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (UU No. 24 Tahun 2007). Bencana dapat berupa bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung api, banjir, dan tanah longsor. Sedangkan bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi,

dan wabah penyakit. Selain itu terdapat bencana sosial yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang di akibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror. Berdasarkan data United Nations / International Strategy for Disaster Reduction (UN/ISDR) dari tahun 1991 sampai 2005, Indonesia mengalami kerugian akibat dampak bencana sebesar USD 27.84 Juta. Sehingga Indonesia menempati urutan 6 dunia setelah US (USD 364.94 Juta), Jepang (USD 208.88 Juta), China (USD 172.76 Juta), Rusia (USD 29.76 Juta) dan Korea (USD 28.58 Juta). Pada tahun 2008, terjadi 343 kejadian bencana di Indonesia. Jumlah ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya sebanyak 379 kejadian bencana.. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat informasi bencana alam dapat di ketahui dengan mudah dan luas? 2. Bagaimana informasi tentang bencana alam ini diketahui dengan cepat dan akurat dalam website? 3. Bagaimana merancang dan membangun sebuah website informasi bencana alam?

1.3 Batasan Masalah Agar masalah yang akan dibahas tidak menyimpang dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga, untuk itu penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas. Batasan masalahnya yaitu : 1. Website informasi ini hanya menampilkan tentang bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, tsunami banjir, dan gunung api. 2. Website informasi bencana alam ini hanya dapat diakses melalui jaringan internet. 3. Bahasa pemrograman yanga digunakan adalah Bahasa pemrograman PHP dan MySQL 1.4 Manfaat dan Tujuan Merancang suatu sistem informasi pada website tentang bencana alam yang ada di Indonesia agar mempermudah orang untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan internet, sehingga informasi tersebut dapat di dengar oleh masyarakat dengan cepat dan mudah. Adapun tujuan penulis adalah sebagai berikut: 1. Masyarakat akan mendapatkan informasi tentang kapan dan dimana terjadi bencana alam. 2. Dengan adanya informasi bencana alam ini maka proses efakuasi masyarakat pada kejadian bencana alam akan sedikit lebih mudah.

1.5 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulis untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di atas: 1. Studi Pustaka Perancangan yang dilakukan penulis diperpustakaan untuk mendapatkan data yang teoritis dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah subjek yang diteliti, yaitu khususnya pada buku bacaan yang menjadi pembahasan dan saling berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi. 2. Studi Leteratur Mempelajari situs-situs yang berhubungan dengan Tugas Akhir, seperti situs-situs pemerintah yang ada di daerah maupun dipusat dan mempelajari HTML dan PhpmyAdmin dengan mengunjungi situssitus yang menyediakan pemrograman tersebut. 3. Analisis Sistem Melakukan analisis sistem terhadap masalah yang ada mengenai website sistem informasi bisa diakses dengan fasilitas internet. 4. Desain Sistem Pada tahap ini dilakukan perancangan program, membuat desain website Perancangan Sistem Informasi Bencana Alam tersebut.

5. Uji Coba Melakukan pengujian program, mengangani dan memperbaiki kesalahan yang ada pada website Perancangan Sistem Informasi Bencana Alam tersebut agar dapat berjalan dengan baik. 6. Dokumentasi Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari studi literatur sampai dengan implementasi, serta penarikan kesimpulan dan saran. Pada tahap ini juga ada dicatat apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan dalam website Perancangan Sistem Informasi Bencana Alam. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan di dalam laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penulis, identifikasi masalah, pembatasan masalah metodelogi penelitian, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan landasan teori yang meliputi pengertian sistem, data, informasi, sistem informasi, serta uraian singkat

tentang bahasa pemograman Sublime Text, HTML, PHP, dan MySQL. BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis menguraikan tentang perancangan sistem yang dirancang yang meliputi perancangan layout, perancangan database, gambaran aplikasi web yang akan dibuat. BAB 4. : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini merupakan bagian yang berisi tentang pengertian dan tujuan implementasi sistem yang penjabaran penjabaran elemen sistem baik dari segi hardware, software, dan brainware. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari uraian bab bab sebelumnya. Dan akan berusaha memberikan saran yang bermanfaat.