JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara menandakan majunya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Desain dan Realiasasi Alat Ukur Curah Hujan dengan Metode Timbangan Menggunakan Sensor Flexiforce

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

Deteksi Letak Kebocoran Pipa Berdasarkan Analisis Debit Air Menggunakan Teknologi Sensor Flowmeter Berbasis TCP/IP

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO.. ABSTRAKSI... DAFTAR ISI...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGONTROL TEMPERATUR CAMPURAN AIR DENGAN LOOK-UP TABLE BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

RANCANG BANGUN SENSOR SUHU TANAH DAN KELEMBABAN UDARA

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI...

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4, No. 02, Januari Tahun 2016

STUDI PENGONTROL TEMPERATUR MOTOR DC UNTUK MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KECEPATAN MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terkait yang digunakan sebagai referensi dan pendukung pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

1. Pendahuluan PEMANFAATAN LM35 SEBAGAI SENSOR SUHU OTOMATIS PADA SISEM PENGONTROLAN SUHU RUANGAN PENGERING (STUDI KASUS : PENGERING TIPE RAK) Santoso

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100

Sistem Otomatisasi Pengkondisian Suhu, ph, dan Kejernihan Air Kolam Pada Pembudidayaan Ikan Patin

ALAT UKUR TEMPERATUR RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR. LM35 MELALUI DISPLAY BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB I PENDAHULUAN. dari analog ke sistem digital, begitu pula dengan alat ukur.

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Berbagai bencana alam telah terjadi hampir diseluruh dunia bahkan, di Indonesia

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III DESKRIPSI MASALAH

ALAT MONITORING SUHU MELALUI APLIKASI ANDROID MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MODUL SIM800L BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

SISTEM OTOMATISASI PENGONTROLAN SUHU DAN CAHAYA BAGI TANAMAN HIDROPONIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

TEORI ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

ANALISIS EFISIENSI THERMISTOR SEBAGAI DASAR REALISASI ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS

BAB III. Perencanaan Alat

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. DS18B20 dengan menggunkan Mikrokontroller ATMega 8 serta cara

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PADA RUANG PENGERING

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat

Sistem Kontrol Produk Gas Metana pada Digester Tipe Fixed Dome

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

MONITORING DATA KECEPATAN DAN ARAH ANGIN SECARA REAL TIME MELALUI WEB

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PERANCANGAN ALAT

PEMBUATAN SOFTWARE SISTEM KONTROL TEKANAN UAP DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 DAN SENSOR MPX5500DP BERBASIS BORLAND DELPHI 7.

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN SUHU LINGKUNGAN PETERNAKAN AYAM BROILER DI DAERAH GIANYAR MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTOLER AVR ATMEGA16 Didik Setiawan

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Perancangan Alat Ukur Kadar Gula pada Produk Pangan Menggunakan Sensor Kapasitor Keping Sejajar Berbasis Mikrokontroler ATMega8535

Transkripsi:

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016 Realiasasi Sensor Temperatur LM35DZ Sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Media Penyimpan Data Micro Secure Digital (Micro SD) Darti Nopilawati, Gurum Ahmad Pauzi, & Warsito Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 31544 Email: dartynovil2@gmail.com Diterima ( 27 Januari 2016), direvisi ( 29 Januari 2016 ) Abstract. This research has been used eight temperature sensors of LM35DZ type and the heater has been controlled to be at a constant temperature of 52.3 o C. The output of this research was the temperature, the temperature difference, the Analog Digital to Converter (ADC), response the difference of ADC, response voltage, and voltage difference. More high of the faucet angle, the difference temperature obtained will the more small and the speed fluid will the more hight. The heat propagation is fluid flow is more hight than the fluid flow its self, so it will give the more hight temperature difference. The response of temperature difference to the faucet angle is inversely. This research control was Atmega32 and data storage media was Micro Secure Digital (Micro SD). Keywords: ATMega32, fluid flow, LM35DZ, micro SD, temperature. Abstrak. Penelitian ini menggunakan sensor temperatur LM35DZ sebanyak delapan buah dan menggunakan heater pada temperatur konstan 52.3 o C. Output dari penelitian ini adalah temperatur, selisih temperatur, Analog Digital to Converter (ADC), selisih ADC, tegangan, dan selisih tegangan. Semakin besar sudut kran yang digunakan, maka selisih temperatur yang dihasilkan semakin kecil dan kecepatan aliran fluida semakin besar. Perambatan panas pada aliran fluida lebih cepat daripada kecepatan aliran fluida sehingga menyebabkan selisih temperatur besar. Grafik selisih temperatur 0.89 o C, 0.49 o C, 0.29 o C, dan kecepatan aliran fluida 0.12 m/s, 0.26 m/s, 0.48 m/s menunjukkan data berbanding terbalik. Sistem kontrol penelitian ini adalah Atmega32 dan media penyimpanan data adalah Micro Secure Digital (Micro SD). Kata Kunci: ATMega32, aliran fluida, LM35DZ, micro SD, temperatur. PENDAHULUAN Fluida merupakan fenomena fisika yang mempelajari tentang zat dapat yang mengalir, terdiri dari zat cair dan gas menyesuaikan diri berdasarkan bentuk wadah penempatannya (Halliday dkk, 2010). Pengukuran kecepatan aliran fluida diperlukan di dalam bidang industri dan masyarakat, khususnya dalam proses pengolahan zat cair untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir masuk dan keluar proses (Aidab, 1991). Fluida memiliki karakteristik berupa kecepatan aliran fluida (fluida dinamis), viskositas, temperatur, aliran turbulen, dan aliran laminer (Aidab, 1991). Teori fluida dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, yaitu bidang pertambangan contohnya pengeboran minyak, bidang industri contohnya proses pengolahan fluida pada Water Treatment Plant (WTP), dan bidang farmasi misalnya proses filtrasi. Pengukuran kecepatan aliran fluida dapat dilakukan dengan banyak cara, 161

Darti dkk: Realiasasi Sensor Temperatur LM35DZ Sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Media Penyimpan Data Micro Secure Digital (Micro SD) diantaranya flowmeter, tabung pitot, tabung venturi, pipa orifice, alat ukur kecepatan angin (anemometer), hot wire anemometer, laser doopler anemometer, dan lain-lain. Pengukuran kecepatan aliran fluida pada penelitian ini menggunakan sensor temperatur LM35DZ yang dapat mengkonversi besaran fisis (input) berupa temperatur atau suhu ( o C) menjadi besaran elektris (output) berupa tegangan (V). LM35DZ memiliki sifat perubahan temperatur dengan perubahan tegangan berbanding lurus, semakin besar perubahan temperatur, maka semakin besar perubahan tegangan (Yunita, 2008). Pemilihan alat ukur kecepatan aliran fluida menggunakan sensor temperatur LM35DZ, dilihat dari sisi kualitas, harga dan kelebihannya, sensor LM35DZ memiliki kualitas baik, harga relatif murah dan kelebihannya sebagai sensor temperatur yang terintegrasi dengan pengkondisi sinyalnya, sehingga mempunyai nilai keluaran yang linear, yaitu perubahan suhu 1 o C akan memberikan perubahan pada tegangan keluaran sebesar 10 mv (Warsito, 2010). Konversi sensor temperatur dapat menggunakan mikrokontroler ATmega32 sebagai pengontrol utama (Ambarina, 2012). Penelitian Diana (2008), menghasilkan alat ukur kecepatan aliran fluida menggunakan dua buah sensor LM35DZ, dengan melihat temperatur dan perubahan temperatur menggunakan tampilan Liquid Crystal Display (LCD), sedangkan cara pengambilan datanya dilakukan secara manual. Ketelitian lebih di dalam hal pengukuran kecepatan aliran fluida maka dibuat pengukuran menggunakan delapan buah sensor temperatur LM35DZ dengan tambahan pemanfaatan micro SD pada penelitian ini. Hal inilah yang mendorong kami mengembangkan penelitian dengan memiliki kelebihan berupa data yang diperoleh memiliki tingkat ketelitian delapan sensor dan memudahkan dalam pengambilan data dengan tidak lagi mencatat data secara manual, pengambilan data dilakukan secara otomatis. METODE PENELITIAN Desain sensor kecepatan aliran fluida, meliputi wadah fluida dengan volume fluida sebesar 19 L (0.019 m 3 ). Pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) dengan panjang keseluruhan 82 cm dan diameter 2.7 cm sebagai tempat mengalirnya fluida, penanaman delapan buah sensor temperatur LM35DZ sedalam 2.2 cm dan penanaman heater juga sedalam 2.2 cm dengan interval jarak 5 cm. Pemasangan kran dan busur pada pipa PVC untuk menentukan kran 15 o, 30 o, 45 o, 60 o, 75 o, dan 90 o. 2. Heater S A 1. 8 Sensor LM35DZ Gambar 1. Alat ukur kecepatan aliran fluida Micro SD heater 5. ATMega32 S B Data logger Gambar 2. Diagram blok rangkaian 7. RTC 6. LCD Mikrokontroler ATMega32 Sistem pengkondisi sinyal (ADC) LCD 162

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No. xx, xx2016 Gambar 3. Rangkaian keseluruhan alat kecepatan aliran fluida Diagram blok rangkaian penelitian, dilihat pada Gambar 2 mendeskripsikan tahapan pengukuran kecepatan aliran fluida secara umum, yaitu delapan buah sensor temperatur LM35DZ ditandai S A (S A1, S A2, S A3, S A4 ) dan S B (S B1, S B2, S B3, S B4 ). Sensor S A ditanam di dalam pipa PVC sebelum melewati heater, sedangkan sensor S B ditanam setelah melewati heater. Input dari delapan sensor temperatur LM35DZ dihubungkan ke pin ADC untuk mengkonversi nilai analog menjadi digital. Data ditampilkan di LCD ukuran 2x16 dan disimpan di micro SD dengan kapasitas 2 GB sebagai media penyimpanan data dalam bentuk file Comma Separated Value (CSV) dapat dikonversi dengan mudah ke dalam format Excel. Perangkat lunak penelitian ini menggunakan software Code Vision Alf and Vegard Risc Processor (CV AVR) tipe V2.05.0 dengan pemrograman bahasa C digunakan insialisasi pembacaan sensor temperatur LM35DZ, pembacaan ADC, pembacaan data logger, dan pembacaan Real Time Clock (RTC). Rangkaian keseluruhan yang digambar pada software diptrace, dilihat pada Gambar 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik dari sensor merupakan parameter penting dalam suatu penelitian, berfungsi untuk memilih sensor yang berkualitas baik. Pengujian karakteristik dari delapan sensor temperatur LM35DZ menghasilkan setiap kenaikan temperatur 1 o C dari temperatur 27 o C sampai temperatur 36 o C memiliki kenaikan tegangan 0.01 volt, sehingga menghasilkan grafik linear, dilihat pada Gambar 4. 163

Tegangan (volt) Darti dkk: Realiasasi Sensor Temperatur LM35DZ Sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Media Penyimpan Data Micro Secure Digital (Micro SD) 0.37 0.35 0.33 0.31 0.29 0.27 0.25 25 27 29 31 33 35 37 Temperatur ( C) Gambar 4. Grafik karakteristik hubungan temperatur dan tegangan dari delapan sensor LM35DZ Penelitian ini menghasilkan hubungan data rata-rata delapan buah sensor temperatur LM35DZ (S A4, S A3, S A2, S A1, S B1, S B2, S B3, S B4 ) dan kecepatan aliran fluida. Data dilihat pada Tabel 1 yang menggambarkan delapan buah sensor temperatur LM35DZ. Kecepatan aliran fluida sebesar 0.03 m/s, menghasilkan perubahan rata-rata temperatur sensor S A1, S A2, S A3, dan S A4 (sebelum melewati heater) yaitu, sensor S A1 sebesar 31.64 o C, sensor S A2 sebesar 30.75 o C, sensor S A3 sebesar 29.72 o C, dan sensor S A4 sebesar 29.30 o C. Sensor S B1, S B2, S B3, dan S B4 (setelah melewati heater) juga mengalami perubahan nilai rata-rata temperatur, yaitu sensor S B1 sebesar 33.21 o C, sensor S B2 sebesar 32.27 o C, sensor S B3 sebesar 31.21 o C, dan sensor S B4 sebesar 30.27 o C. Kecepatan aliran fluida sebesar 0.74 m/s, menghasilkan perubahan rata-rata temperatur di sensor S A1 sebesar 27.83 o C sedangkan sensor S A2, S A3, dan S A4 pada kondisi temperatur konstan, sedangkan untuk sensor S B1, S B2, S B3, dan S B4 juga mengalami perubahan rata-rata temperatur, yaitu sensor S B1 sebesar 28.81 o C, sensor S B2 sebesar 28.27 o C, sensor S B3 sebesar 28.16 o C, dan sensor S B4 sebesar 27.59 o C. Hal tersebut disebabkan oleh kecepatan aliran fluida yang semakin besar, sehingga temperatur yang dihasilkan semakin kecil. Keseluruhan data dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar kecepatan aliran fluida, maka menghasilkan rata-rata temperatur semakin kecil. Hasil hubungan debit fluida, volume, dan jumlah waktu aliran fluida, dilihat pada Tabel 2. Diameter pipa PVC sebesar 2.7 cm menghasilkan luas pipa PVC sebesar 0.00057 m 2. Volume konstan fluida yang digunakan sebesar 0.019 m 3 dengan nilai debit fluida diperoleh semakin besar dan mempengaruhi waktu aliran fluida semakin kecil. Nilai debit terbesar, yaitu 0.000423 m 3 /s memerlukan waktu habis aliran fluida 44.84 s. Tabel 1. Data kecepatan aliran fluida dan rata-rata dari delapan sensor temperatur LM35DZ (S A4, S A3, S A2, S A1, S B1, S B2, S B3, dan S B4 ) No v (m/s) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) 1 0.03 29.30 29.72 30.75 31.64 33.21 32.27 31.21 30.27 2 0.12 27.67 27.67 27.83 29.30 30.85 29.30 29.12 28.56 3 0.26 27.34 27.34 27.34 29.30 30.76 28.78 28.70 27.83 4 0.48 27.34 27.34 27.34 27.83 29.27 28.42 28.32 27.63 5 0.64 27.34 27.34 27.34 27.83 29.13 28.32 28.24 27.61 6 0.74 27.34 27.34 27.34 27.83 28.81 28.27 28.16 27.59 164

Kecepatan (m/s) JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No. xx, xx2016 Tabel 2. Data hubungan debit fluida, volume, dan waktu No Q V t (s) (m 3 /s) (m 3 ) 1 0.000018 0.019 1041.25 2 0.000070 0.019 270.68 3 0.000149 0.019 127.42 4 0.000275 0.019 69.12 5 0.000370 0.019 51.42 6 0.000423 0.019 44.84 Hasil hubungan antara rata-rata selisih temperatur dan kecepatan aliran fluida, diperlihatkan pada Tabel 3. Berdasarkan rata-rata selisih temperatur yang diberikan semakin besar, maka kecepatan aliran fluida yang dihasilkan semakin kecil, sebaliknya semakin kecil rata-rata selisih temperatur, maka kecepatan aliran fluida yang dihasilkan semakin besar. Nilai debit diperoleh dari volume tetap fluida dibagi waktu habis aliran fluida. Debit aliran fluida semakin besar maka waktu habis volume fluida semakin kecil. Tabel 3. Data hubungan rata-rata selisih temperatur antara S B1 -S A1, S B2 -S A2, S B3 -S A3, S B4 -S A4, dan kecepatan aliran fluida No Sudut kran v θ ( o ) (m/s) S B1 -S A1 S B2 -S A2 S B3 -S A3 S B4 -S A4 1 15 0.03 1.57 1.52 1.48 0.97 2 30 0.12 1.55 1.47 1.45 0.89 3 45 0.26 1.46 1.44 1.36 0.49 4 60 0.48 1.44 1.08 0.98 0.29 5 75 0.64 1.30 0.98 0.90 0.27 6 90 0.74 0.98 0.93 0.82 0.25 Grafik hubungan rata-rata selisih temperatur dari delapan buah sensor LM35DZ dan kecepatan aliran fluida, dilihat pada Gambar 5. Kecepatan aliran fluida sebesar 0.03 m/s, menghasilkan ratarata selisih temperatur antara sensor S B1 - S A1, S B2 -S A2, S B3 -S A3, dan S B4 -S A4, dengan masing-masing nilainya adalah 1.57 o C, 1.52 o C, 1.48 o C, dan 0.97 o C. Nilai rata-rata selisih temperatur besar maka kecepatan fluida yang mengalir kecil. Kecepatan fluida sebesar 0.74 m/s, selisih temperatur yang dihasilkan masingmasing 0.98 o C, 0,93 o C, 0.82 o C, dan 0.25 o C. Jadi, rata-rata selisih temperatur dari delapan sensor LM35DZ dan kecepatan aliran fluida, yaitu jika rata-rata selisih temperatur semakin kecil, maka kecepatan aliran fluida semakin besar, begitu sebaliknya. 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 1 2 Selisih temperatur ( C) SB1-SA1 SB2-SA2 SB3-SA3 SB4-SA4 Gambar 5. Grafik selisih temperatur delapan buah sensor LM35DZ dan kecepatan aliran fluida 165

Darti dkk: Realiasasi Sensor Temperatur LM35DZ Sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Media Penyimpan Data Micro Secure Digital (Micro SD) KESIMPULAN Kecepatan aliran fluida lebih besar sehingga temperatur yang dihasilkan semakin kecil, dikarenakan merambatnya panas heater pada aliran fluida lambat. Ketika panas heater merambat lebih cepat dalam aliran fluida maka kecepatan aliran fluida semakin kecil, sehingga temperatur yang dihasilkan lebih besar. Data rata-rata selisih temperatur semakin kecil masingmasing 0.89 o C, 0.49 o C, dan 0.29 o C sedangkan kecepatan aliran fluida semakin besar, yaitu 0.12 m/s, 0.26 m/s, 0.48 m/s, data temperatur dan kecepatan aliran fluida menunjukkan perbandingan terbalik. DAFTAR PUSTAKA Aidab. 1991. Instrumentasi Industri. LIPI. Bandung. Ambarina, D. 2012. Realisasi dan Karakterisasi Rangkaian Perekam Data Keluaran dari Extensometer Menggunakan Micro Secure Digital Berbasis Mikrokontroler ATmega32. (Skripsi). Universitas Lampung. Lampung. Halliday, D., Robert, R., dan Jearl, W. 2010. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid Satu. Erlangga. Jakarta. Diana, F. 2008. Prototipe Pemanfaatan Sensor Suhu LM35DZ sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega8. (Skripsi). Universitas Lampung. Lampung. Warsito. 2010. Analisis Resolusi Sensor Temperatur Terintegrasi IC LM35 dan Sensor Thermistor. Jurnal Sains MIPA. Vol. 16. No. 3: 143-148. Yunita, F. 2008. Prototipe Alat Ukur Perubahan Kecepatan Relatif Angin Pada Pipa PVC menggunakan Sensor Suhu LM35 Berbasis Port parallel pada Komputer. (Skripsi). Universitas Lampung. Lampung. 166