Pelajaran Berharga dari Sisi Kehidupan Al-Imam Asy-Syafi i Rahimahullah

dokumen-dokumen yang mirip
Imam Asy-Syafi'i Imam Ahlus Sunnah

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Maktabah Ummu Salma al-atsari. Imam Syafi i. Penyusun: Ustadz Arif Syarifuddin

BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I. Idris ibn Al - Abbas ibn Usman ibn Syafi i ibn Al - Sa ib ibn Ubaid ibn Abd

Ahli Ibadah di Dua Tanah Suci

[SYARAT & KEHATI-HATIAN ULAMA SALAF DALAM BERFATWA]

AL-IMAM AHMAD BIN HANBAL Tauladan dalam Semangat dan Kesabaran

Hadits Rasulullah SAW yang mengisyaratkan kedatangan Imam Syafi i

[

Metode Bijak Memperbaiki Aib

: :

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

Bukti Cinta Kepada Nabi

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

UNTAIAN MUTIARA SALAF

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Qunut dalam Shalat Witir

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang


Khotbah yang Menggelisahkan

E٤٢ J٣٣ W F : :

BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I. dalam pribadinya, perilakunya serta peninggalannya yang telah membuat

Tafsir Surat Al-Ikhlas

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Umur Untuk Amal Shaleh

BIMBINGAN BAGI ORANG TUA YANG MENGAJAK ANAKNYA SHALAT DI MASJID

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Bab 42 Menghapal Ilmu

Kewajiban Haji dan Beberapa Peringatan Penting dalam Pelaksanaannya

Imam Syafi i. Imam Syafi i

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Indahnya Mengikuti Sunnah

Membatalkan Shalat Witir

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Profil Seorang Guru. حفظه هللا Ustadz Abu Faiz Sholahuddin Bin Mudasim. Publication: 1435 H_2013 M. Profil Seorang Guru

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya Kepada Allah

Peneliti Cacat Hadits

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

Keutamaan SABAR dalam Menghadapi Cobaan

Penyakit Hasad sebagai Problematika Dakwah Internal Umat Islam

Keistimewaan Hari Jumat

Renungan Tentang Waktu

BAB II BIOGRAFI SYAIKH ABU BAKAR JABIR AL-JAZAIRI. Syeikh Abu Bakar Jabir al-jazairi ialah seorang ulama Madinah yang cukup terkenal,

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

Riba, Dosa Besar Yang Menghancurkan

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Kisah Heraclius dengan Abu Sufyan

Perdamaian Itu Lebih Baik

Persiapan Menuju Hari Akhir

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

: :

MENGHIDUPKAN MAJELIS ILMU

E٧٠ J٦٥ W F : :

Definisi Khutbah Jumat

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? *** Fitnah Akhir Zaman

Tips dalam Memahami Ilmu

Sufyan ats-tsauri. Amirul Mukminin Dalam Hadits. حفظه هللا Ustadz Abu Faiz Sholahuddin bin Copyright 1436 H/ 2015 M Untuk Umat Islam

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Dari Abbas bin Abdil Muttholib bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

Mengimani Kehendak Allah

Doa Setelah Khatam al-qur`an

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

Syarah Istighfar dan Taubat

Berkawan dengan Orang Shalih

BAB IV ISTINBATH HUKUM DAN NATIJAH. nash yang menerangkan tentang pembagian waris seorang transseksual yang

Kisah-kisah di Balik Keajaiban Shalat Hajat

RAPATKAN SHAF JAMA AH

Renungan Pergantian Tahun

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah


Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB 1 PENDAHULUAN. mendasar, karena membawa perubahan individu sampai ke akar-akarnya. Pendidikan

Transkripsi:

Pelajaran Berharga dari Sisi Kehidupan Al-Imam Asy-Syafi i Rahimahullah Pelajaran Berharga dari Sisi Kehidupan AL-IMAM ASY-SYAFI I Rahimahullah Sejarah para ulama salaf merupakan salah satu tentara dari tentara-tentara Allah subhanahu wata ala. Begitu seorang muslim mempelajarinya, ia akan bisa mengambil pelajaran darinya, kemudian bersegera untuk mengamalkannya. (Al- Imam Abu Hanifah rahimahullah) Biografi beliau rahimahullah Beliau adalah seorang imam, alim di zamannya, seorang penolong sunnah (ajaran) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan orang yang faqih. Nama dan Nasab beliau rahimahullah Nama beliau rahimahullah adalah Muhammad, dan kunyahnya Abu Abdillah. Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al- Abbas bin Utsman bin Syafi bin As-Sa ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hisyam bin Al- Muththalib bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab Al-Qurasyi Al-Muththalibi Asy- Syafi i Al-Makki Al-Ghazi. Tempat dan tanggal lahir beliau rahimahullah Beliau rahimahullah dilahirkan pada hari Jum at siang, di hari terakhir bulan Rajab, pada tahun 150 H, di desa Ghaza (disini lebih dikenal dengan sebutan Gaza). Sebuah desa yang terletak di sebelah selatan Palestina, dan berbatasan

dengan negeri Syam (sekarang Libanon) dari arah Mesir. Tidak lama kemudian, ibunya membawanya ke kota Asqalan, sebuah kota yang terletak tidak jauh dari Ghaza dan terhitung masih satu propinsi. Hubungan kekerabatan beliau dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Beliau masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yaitu kakek Al-Imam Asy-Syafi i, yang bernama Al-Muththalib, adalah saudara laki-laki Hasyim, ayah dari Abdul Muththalib, kakek Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyatakan: Sesungguhnya antara Bani Hasyim dan Bani Al-Muththalib satu kesatuan yang tidak akan ada yang bisa memisahkan antara kita, baik di zaman jahiliyah maupun di zaman islam. (HR. Al-Bukhari). Pindah ke kota Makkah Beliau adalah anak yatim dibawah asuhan ibunya di Mesir. Kemudian, pada usia 2 tahun, dibawa oleh ibunya untuk pindah ke kota Makkah. Semenjak kecil beliau telah berlatih memanah dan melempar, sehingga menjadi orang yang paling unggul diantara teman-temannya di bidang olahraga tersebut. Pendidikan dan Perjalanan Al-Imam Asy-Syafi i dalam menuntut ilmu rahimahullah Pendidikan beliau rahimahullah selama di Makkah Beliau menjalani pendidikan masa kecilnya di sebuah kuttab (madrasah anakanak). Beliau bercerita: Dahulu aku di madrasah anak-anak. Aku mendengarkan seorang guru sedang menalqinkan (mendiktekan) ayat kepada seorang anak, maka aku menghapalkannya. Dan sungguh aku telah menghapal semua yang ia diktekan. Pada usia 7 tahun, beliau rahimahullah telah hapal Al-Qur an. Kemudian setelah

menyelesaikan pendidikan di tingkat madrasah (sekolah dasar), beliau belajar di Masjidil Haram. Belajar kepada para ahli fiqih dan para ahli hadits yang ada disana, sehingga beliau menjadi orang yang paling unggul dalam masalah fiqih. Pada usia 10 tahun, beliau rahimahullah telah hapal kitab Al-Muwaththo, karya Al-Imam Malik rahimahullah, sebelum beliau belajar kepada Al-Imam Malik rahimahullah. Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah juga pergi ke perkampungan arab badui dari Bani Hudzail untuk mempelajari bahasa arab yang masih asli, dan juga belajar balaghah (ilmu sastra dalam Bahasa Arab), kemudian menjadi orang yang pandai dalam dua bidang tersebut. Setelah itu, beliau rahimahullah kembali ke kota Makkah, melanjutkan belajar kepada para ulama yang berada di kota tersebut. Beliau rahimahullah menuntut ilmu kepada para ulama terkemuka yang ada di kota Makkah, seperti Muslim bin Khalid Az-Zanji rahimahullah, Sufyan bin Uyainah rahimahullah, Fudhail bin Iyadh rahimahullah, dan lain-lain. Bahkan, di usia 15 tahun, Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah telah memiliki kemampuan untuk memberikan fatwa. Salah satu guru beliau di kota Makkah, yang bernama Muslim bin Khalid Az-Zanji, berkata kepada beliau: Berfatwalah, wahai Abu Abdillah! Sungguh, demi Allah, sudah saatnya bagimu sekarang untuk berfatwa! Saat itu beliau rahimahullah baru berusia 15 tahun. Pendidikan beliau rahimahullah di luar Makkah Pada usia 20 tahun, Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah mengadakan rihlah (perjalanan menuntut ilmu) keluar kota Makkah, dan belajar kepada para ulama di berbagai negeri. Di kota Madinah, beliau belajar kepada Al-Imam Malik rahimahullah dan menyetorkan hapalan kitab Al-Muwaththo karya Al-Imam Malik sendiri. Beliau rahimahullah telah hapal kitab Al- Muwaththo sebelum mencapai usia baligh. Di negeri Yaman, beliau belajar kepada Muthorrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al- Qodhiy, dan lain-lain. Di kota Baghdad, beliau belajar kepada Muhammad bin Al-Hasan, Isma il bin Ulayyah, dan lain-lain.

Murid-murid beliau rahimahullah Diantara para ulama terkemuka yang pernah duduk belajar di hadapan beliau adalah seperti: Al-Humaidi, Ahmad bin Hanbal, Harmalah bin Yahya, Abdul Aziz Al-Kinani Al-Makki, Ishaq bin Rahuyah, Amr bin Sawwad, dan lain-lain. Beliau cukup lama tinggal di kota Baghdad sampai akhirnya beliau pindah ke negeri Mesir. Beliau meninggal di negeri Mesir pada malam Jum at, setelah shalat Isya di akhir bulan Rajab, saat mulai munculnya hilal di bulan Sya ban, tahun 204 H, pada usia 54 tahun setelah mengalami sakit bawasir. Keteladanan Beliau rahimahullah Kesungguhan dan semangat beliau rahimahullah dalam menuntut ilmu Pada suatu hari, ibunya mengantarkannya kepada seorang guru, agar ia bisa belajar. Akan tetapi, ibunya tidak punya uang untuk membayar guru tersebut yang mengajar anaknya. Akhirnya, guru tersebut rela tidak dibayar setelah melihat kecerdasan dan cepatnya hapalan Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah. Setelah selesai menghapal Al-Qur an, beliau masuk ke dalam masjid duduk bersama para ulama. Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah mendengarkan satu permasalahan atau satu hadits, lalu menghapalkannya. Ibunya tidak mempunyai harta untuk diberikan kepada beliau untuk membeli lembaran atau kertas sebagai tempat beliau menulis. Beliaupun mencari tulang, tembikar, tulang pundak unta, dan pelepah kurma, lalu menulis hadits padanya. Bila sudah penuh, beliau menaruhnya dalam tempayan yang ada di rumahnya, sehingga tempayantempayan yang ada di rumah beliau pun menjadi banyak. Ibunya berkata kepada beliau: Sesungguhnya tempayan-tempayan ini telah menjadikan rumah kita sempit. Maka beliau pun mendatangi tempayan-tempayan ini, menghapal apa yang ada padanya, kemudian membuangnya. Setelah itu, Allah subhanahu wata ala memudahkan beliau untuk melakukan safar ke negeri Yaman. Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah pernah ditanya, Bagaimana ambisi anda untuk mendapatkan ilmu?

Beliau menjawab, Seperti ambisi orang yang tamak terhadap dunia dan bakhil ketika memperoleh kelezatan harta. Lalu ditanyakan kepada beliau, Seperti apakah anda didalam mencari ilmu? Beliau menjawab, Seperti pencarian seorang wanita yang kehilangan anak satusatunya. Ketika Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah duduk di hadapan Al-Imam Malik rahimahullah dan belajar kepadanya, ia membuat Al-Imam Malik kagum akan kecerdasan, kejelian dan kesempurnaan pemahamannya. Al-Imam Malik berkata, Sesungguhnya aku melihat Allah subhanahu wata ala telah memberikan cahaya atas hatimu. Maka janganlah kamu padamkan cahaya itu dengan gelapnya perbuatan maksiat. Ketawadhu an beliau rahimahullah Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah adalah seorang yang rendah hati (tawadhu ). Beliau pernah berkata, Aku ingin, apabila manusia mempelajari ilmu ini - maksudnya kitab-kitab beliau-, hendaklah mereka tidak menyandarkan sesuatu pun dari kitab-kitab tersebut kepadaku. Beliau rahimahullah pernah berkata kepada Al-Imam Ahmad rahimahullah -salah satu murid beliau-, Kamu lebih berilmu tentang hadits yang shahih dibanding aku. Maka apabila engkau mengetahui tentang sebuah hadits yang shahih, maka beritahukanlah kepadaku hingga aku berpegang dengan pendapat tersebut. Baik hadits tersebut datang dari penduduk Kufah, Bashrah (nama kota di Iraq), maupun Syam. Kewibawaan beliau rahimahullah Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah adalah seorang yang memiliki kewibawaan di hadapan manusia, sampai dikatakan oleh Ar-Rabi bin Sulaiman (teman dan murid beliau rahimahullah) berkata, Demi Allah, aku tidak berani untuk meminum air tatkala Asy-Syafi i melihat kepadaku, karena segan kepadanya. Adalah Sufyan bin Uyainah -salah satu guru beliau rahimahullah apabila mendapati sebuah permasalahan dalam masalah fatwa dan tafsir, beliau melihat kepada pendapat Asy-Syafi i, dan berkata kepada orang-orang: Tanyakanlah kepadanya.

Keteladanan beliau rahimahullah dalam membagi waktu malam Al-Imam Asy-Syafi i rahimahullah membagi waktu malamnya menjadi 3 bagian, sepertiga malam yang pertama untuk menulis, sepertiga malam yang kedua untuk shalat dan sepertiga malam yang ketiga untuk tidur. Pujian para Ulama 1. Yahya bin Sa id Al-Qoththon rahimahullah: Aku selalu mendoakan kebaikan kepada Asy-Syafi i, dan aku mengkhususkan doa tersebut baginya. 2. Qutaibah bin Sa id rahimahullah: Telah meninggal Sufyan Ats-Tsauri maka hilanglah sifat Al-Wara, dan telah meninggal Asy-Syafi i maka matilah sunnah dan telah meninggal Ahmad bin Hanbal maka tersebarlah kebid ahan. 3. Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah: Sesungguhnya Allah membangkitkan kepada manusia di penghujung setiap seratus tahun, seorang yang mengajarkan kepada mereka sunnah-sunnah (ajaranajaran) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan menghilangkan kedustaan atas nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. kemudian beliau berkata, maka kami melihat ternyata di penghujung seratus tahun pertama, orang tersebut adalah Umar bin Abdil Aziz dan di penghujung seratus tahun kedua,orang tersebut adalah Asy-Syafi i. Dan beliau (Al-Imam Ahmad) selalu mengulang-ngulang di dalam majelis beliau perkataan: Telah berkata Abu Abdillah Asy-Syafi i. Kemudian beliau mengatakan, Tidaklah aku melihat seorangpun yang lebih kuat dalam berpegang teguh dengan sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam, dibanding Asy-Syafi i. Dan beliau (Al-Imam Ahmad) juga selalu mendoakan dengan kebaikan kepada gurunya (Al-Imam Asy-Syafi i) di dalam doa-doa beliau. Karya tulis beliau rahimahullah Al-Imam Al-Marwazi rahimahullah mengatakan: Sesungguhnya Asy-Syafi i telah menulis karya tulis sebanyak 113 kitab baik dalam bidang tafsir, fiqih, adab

(akhlaq), dan lain-lain. Dan ada yang mengatakan bahwa karya tulis beliau mencapai 147 judul. Dan ada pula yang mengatakan bahwa karya tulis beliau mencapai 200 judul. Diantara karya tulis beliau yang terkenal adalah Al-Umm, kitab yang membahas tentang masalah fiqih. Kemudian juga kitab yang berjudul Ar-Risalah, yang membahas tentang ushul fiqh. Beliau rahimahullah juga memiliki kumpulan sya ir yang terkumpul dalam sebuah kitab yang dinamakan dengan Diwan Asy-Syafi i Mutiara hikmah beliau rahimahullah 1. Beliau pernah bersyair: Aku mengadukan kepada Waki (guru beliau) tentang jeleknya hapalan Maka beliau membimbingku untuk meninggalkan perbuatan maksiat Dan berkata, Ketahuilah bahwa ilmu adalah cahaya Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat 2. Barangsiapa ingin agar Allah membukakan hatinya atau meneranginya, maka dia harus meninggalkan pembicaraan yang tidak bermanfaat, meninggalkan dosadosa, menghindari perbuatan-perbuatan maksiat dan menyembunyikan amalan yang dikerjakan antara dia dan Allah. Jika dia mengerjakan hal tersebut, maka Allah akan membukakan ilmu baginya yang akan menyibukkan dia dari yang lainnya. Sesungguhnya dalam kematian terdapat perkara yang menyibukkan. 3. Berdebat di dalam masalah agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan kedengkian. 4. Beliau pernah bersyair: Bersabarlah atas pahitnya kekerasan seorang guru Sesungguhnya kegagalan ilmu jika lari darinya Barangsiapa tidak merasakan pahitnya belajar sesaat Akan mereguk hinanya kebodohan sepanjang hidupnya Barangsiapa luput darinya belajar pada waktu mudanya

Maka bertakbirlah atasnya empat kali atas kematiannya 5. Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka berpeganglah dengan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tersebut, dan buanglah ucapanku. 6. Jika ada sebuah hadits yang shahih, maka itulah madzhabku. 7. Keridhoan manusia adalah sesuatu yang tidak akan pernah tercapai, dan tidak ada jalan menuju keselamatan dari mereka, maka wajib bagimu melakukan sesuatu yang bisa memberi kemanfaatan kepadamu dan berpegang teguhlah dengannya. 8. Yang dinamakan dengan ilmu itu adalah sesuatu yang bisa memberi kemanfaatan dan tidaklah yang dinamakan dengan ilmu itu adalah sesuatu yang sekedar dihapal. Sumber: http://www.assalafy.org/mahad/?p=488