Viyanti Amaliyah Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
Widatun Nafila Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 46-52

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 67-73

PENGARUH KETEBALAN KAIN TAFFETA TERHADAP HASIL JADI LENGAN BELIMBING (STARFRUIT SLEEVE) PADA BOLERO

PENGARUH JUMLAH LAPIS HEAD SLEEVE TERHADAP HASIL JADI CRATER SLEEVE PADA BLUS

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal

PERBANDINGAN HASIL JADI VEST DENGAN KERAH SETALI ANTARA JENIS KETEBALAN LINING TAFFETA

TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN

PENYESUAIAN POLA DASAR SISTEM DANCKAERTS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK

PENGARUH TINGGI KERUCUT TERHADAP HASIL JADI KERUCUT PADA CAPE

MODIFIKASI POLA PADA TEKNIK PEMBUATAN BUSANA WANITA PAS BADAN

ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN GAUN BERUKURAN L YANG DIBUAT MENGGUNAKAN POLA MEYNEKE DAN POLA SO-EN

SEMINAR NASIONAL IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA MAHASISWA JURUSAN PKK FT UNM

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 74-78

MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING. Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP

Wulan Cahyaningrum Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Vionita Adhelya Aliem Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 53-59

Mega Citra Tiarasiwi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal 29-36

PENGARUH UKURAN PANJANG LAJUR TERHADAP HASIL JADI RUFFLE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT ROK DRAPERY MELALUI PELATIHAN PADA SISWA KELAS XII SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO

PENGARUH PANJANG FLOUNCE TERHADAP HASIL JADI CIRCLE FLOUNCE SKIRT ASYMMETRIC DENGAN MENGGUNAKAN HORSEHAIR

KESESUAIAN POLA CELANA SISTEM CHARMANT PADA WANITA DEWASA DENGAN BENTUK PANGGUL S. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Santi Sri Wulandari Mahasiswa Program S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Anneke Endang K Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

MEMBUAT POLA DASAR SISTEM DRAPING

PEMBUATAN BLOUSE ORIGAMI BERBAHAN KAIN KATUN DENGAN MENERAPKAN 3 JENIS FUSIBLE INTERFACING

e-journal. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31

PEMBUATAN HIASAN TAS DENGAN TEKNIK BORDIR APLIKASI SERUNI TIGA DIMENSI DARI KAIN CHIFFON, ORGANDI DAN SATIN

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS ALAT PENGGULUNG TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN ANTARA ROTTO DAN MAGIC ROLLER

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48

MEMILIH POLA BUSANA TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Kata Kunci: Keterampilan, Menjahit, Nilai, Konstruksi Busana

PERBEDAAN HASIL KETEPATAN UKURAN BLUS LURIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN TEKNIK RELAXING DAN TOLERANSI UKURAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TERHADAP HASIL JADI ROK SETENGAH LINGKAR PADA MODEL UKURAN M

Yesy Rusmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

PENGEMBANGAN KONSTRUKSI POLA LENGAN BIDADARI DENGAN SISTEM DJUMIAH

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

ABSTRAK. Keywords: Songket, Limasan, cutting, ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha

PELATIHAN PEMBUATAN BUSANA RUMAH MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI BAGI IBU-IBU PKK DI DESA NGABETAN KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

PERBEDAAN LEBAR KAMPUH 1 CM, 2 CM DAN 3 CM UNTUK ISIAN SULAM USUS BERBAHAN SATIN PADA HASIL JADI CLUTCH BAG DENGAN MOTIF DEKORATIF

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(1)

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal

Teknik Draping KATA PENGANTAR

PENGARUH INTERFACING TERHADAP HASIL KERUDUNG BORDIR. Sarifatul Fitriyah. Yuhri inang

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

Oktavina Lis Juje Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Ninik Kholifah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

MODUL III BU 461*) Adibusana

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL...

PENGARUH PERBANDINGAN JARAK ANTAR RUFFLES TERHADAP HASIL MANIPULATING FABRIC HIGH MASSED RUFFLES PADA SARUNG BANTAL KURSI

HASIL JADI KERAH ½ REBAH DENGAN PERBANDINGAN 2:4:6:8 MENURUT METODE PORRIE MULIAWAN PADA BLUS KATUN

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir

KESESUAIAN POLA DASAR LUCIA MORS DE CASTRO PADA BENTUK TUBUH WANITA IDEAL RIRI AGUSTI

ABSTRAK. Kata kunci koleksi Line Burn : Minimalis, feminin, modern, komtemporer dan ready to wear. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KOMPOSISI WARNA (PAGODA RED, WINDSOR PURPLE, MADONNA BLUE) TERHADAP KUALITAS WARNA UNGU PURPLE PADA KAIN KATUN DENGAN TEKNIK TIE DYE

PENGARUH PERBANDINGAN ASETON DENGAN AIR TERHADAP HASIL JADI CREPING PADA KAIN DENIM Ima Rachmawati

PENERAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAH POLA KEBAYA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XII DI SMKN 1 BUDURAN

MODUL V. 1. Mata Kuliah : BU 461*) Adibusana 2. Pertemuan ke : 9 dan Pokok Materi : Busana Eksklusif Model Pas Badan

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

PERBEDAAN HASIL JADI TIE DYE KOMBINASI PEWARNAAN DENGAN AIRBRUSH PADA KAIN SIFON SUTRA DAN SATIN SUTRA

PANDUAN MENJAHIT MODEL-012

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR

PENGARUH JUMLAH HELAI BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI SULAMAN HARDANGER PADA BOLERO

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Fashion and Fashion Education Journal

ABSTRAK. Keywords: origami, lipatan, struktural, tegas, modern. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian

100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR

Keyword: dynamic, modern, ready-to-wear deluxe, fabric painting, Patrakomala

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

PENGARUH NOMOR BENANG COTTON TERHADAP HASIL TATTING PADA KERUDUNG

TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL

Keywords: perkotaan, aktif, fungsional, geometris, teknologi.

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 79-84

PERSEPSI SISWI KELAS X TATA BUSANA TENTANG KOMPETENSI MEMBUAT POLA TEKNIK KONSTRUKSI DI SMKN 3 SUNGAI PENUH JULITA HARMAIDA

PERBEDAAN HASIL JADI LEKAPAN APLIKASI BUNGA PLEATS ANTARA KETIGA JENIS KAIN ORGANDI POLYESTER PADA KAFTAN

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

Dewi Lutfiati Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

STUDI KOMPARASI HASIL JADI BLUS BATWING SLEEVE WITH GATHERED BODICE MENGGUNAKAN KAIN SIFON SUTERA DAN SATIN SUTERA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: strong, feminim, bold. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keyword : dinamis, feminin, maskulin, futuristik

PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN CELANA PANJANG WANITA YANG MENGGUNAKAN POLA SISTEM SOEKARNO DAN SISTEM PRAKTIS DENGAN UKURAN S, M, L

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vi

HASIL JADI PEMBUATAN HIASAN VINTAGE FLAT ROSE PADA TAS MELALUI PELATIHAN IBU-IBU PKK DI WILAYAH RT.23 RW.06 CANGKRING SIDOKARE SIDOARJO

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BUSANA PRIA KK241 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004

ANALISIS HASIL JAHITAN PANTALON DENGAN TEKNIK KONSTRUKSI POLA DI ATAS KAIN PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK DI TANJUNG TAILOR MEDAN

Transkripsi:

PERBAIKAN KONSRUKSI POLA STINGRAY PADA HASIL JADI DRESS UKURAN MEDIUM (M) Viyanti Amaliyah Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Amaliyahviyanti@yahoo.com Anneke Endang Karyaningrum Dosen Pembimbing Skripsi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya annekeftunesa@gmail.com Abstrak Dress stingray merupakan dress yang terbuka lebar dan datar siluetnya dari pinggang sampai bawah, dress terinspirasi dari hewan yang hidup di dasar laut atau ikan pari yang dibuat sesuai desain menggunakan pola pattern magic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) dengan fitting 1, fitting 2, fitting 3.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, observasi berupa checklist ( ).Data penelitian diperoleh dari hasil observasi dari 30 observer.teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptifkuantitatif dengan mean.data penelitian yang diperoleh dari hasil jadi perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M), aspek kesesuaian desain dress stingrayfitting 1 dengan mean 2,8 kategori cukup baik setelah fitting 2 menjadi 3,13 kategori baik dan setelah fitting 3 mean menjadi 4 kategori sangat baik. Aspek cutting dress stingray fitting 1 dengan mean 3,2 kategori baik setelahfitting 2meanmenjadi 3,13 kategori baik dan setelah fitting 3 mean menjadi 4 kategori sangat baik. Pada aspek volume draperie pada dress stingray fitting 1 dengan mean 3,13 kategori baik setelahfitting 2 dengan melakukan dan meanmenjadi baik 3,16 kategori sangat baik dan setelah fitting 3 mean menjadi 4 kategori sangat baik. Kata kunci: Perbaikan konstruksi pola stingray, hasil jadi dress ukuran medium (M) Abstract Stingray dress is a dress opened widely and flat it silhouette from the waist to lower of dress. The dress inspired from animal live at sea floor or stingray that made as design, using standard size of Pattern Magic by using pattern of Pattern Magic. This research aimed to know the result of stingray pattern construction refinement on the outcome of dress size medium (M) at fitting 1, fitting 2, fitting 3, using standard size of Pattern Magic by using pattern of Pattern Magic. This research aimed to know the result of stingray pattern construction refinement on the outcome of dress size medium (M) at f itting 1, fitting 2, fitting 3. Type of this research was descriptive. Data collection method used was observation in form of checklist ( ). Research data obtained from 30 observers Type of this research was descriptive. Data collection method used was observation in form of checklist ( ). Research data obtained from 30 observers. Data technique analysis used was descriptive quantitative with mean.data analysis obtained that the refinement of stingray pattern construction on the outcome of dress size medium (M), aspects, design suitability of stingray dress at fitting 1, it mean 2.8 within fair good category. After fitting 2, it is better, become 3.13 within good category. And after fitting 3, mean become 4 is very good category. Aspect of stingray dress cutting at fitting 1 obtained mean 3.2 with good category, after fitting 2, mean become 3.13 is good category. After fitting 3, mean become 4 very good category. At aspect of drapery volume on stingray dress at fitting 1, mean is 3.13 within good category. After fitting 2 with mean become 3.16 is good category, and after fitting 3 mean become 4 very good category. Keywords: Refinement of stingray pattern, outcome of dress size medium (M) PENDAHULUAN Perkembangan trend mode pada saat ini selalu berubah. Dalam hal ini perkembangan trend mode bertujuan untuk meningkatkan kualitas industry fashion dan memperoleh inovasi baru dibidang fashion, khususnya pada busana wanita. Dalam bidang fashion khususnya, busana wanita menuntut setiap pelaku industry untuk terus berinovasi agar dapat tetap exist dan bersaing dengan produk serupa dipasaran. 14

Berbagai langkah pun dilakukan agar industry fashion dapat berkembang, salah satu langkah mengembangkannya dengan memberi aksen. Aksen yang banyak dipilih para desainer adalah draperie. Draperie adalah potongan kain serong, dengan lipatan-lipatan jatuh alami yang tertata, draperie memiliki peran yang sangat penting dalam membuat busana, draperie dapat menegaskan kesan feminin. Teknik draperie biasanya meng-gunakan beberapa metode tertentu sesuai keinginan, saat ini terdapat perbaikan konstruksi pola stingray yang biasanya menjadi desain yang unik dan stylish, dan yang masih jarang digunakan oleh masyarakat, yaitu konstruksi pola metode pattern magic. Pattern magic dibuat oleh Tomoko Nakamichi seorang ahlifashion dari jepang. Pattern magic ini dibuat dengan membuat pecah pola yang hasil buatannya menjadi 3 dimensi. Dress stingray adalah dressyang terbuka lebar dan datar dari pinggang sampai bawah panggul, dress ini terinspirasi dari ikan pari (Nakamichi, 2010: 100). Berdasarkan penelitian yang terkait dari Sita Andrianti, Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu penelitian ini akan diadakan fitting 1, fitting 2 dan fitting 3. Penelitian yang terkait dari Ida Listyo Rahayu, Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu penelitian ini mengetahui hasil jadi draperie yang baik. Penelitian yang terkait dari Afifatul Husna, Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu penelitian ini berkaitan dengan ketebalan kain yang sedang dan tebal hasilnya baik sesuai dengan penelitian ini. Peneliti melakukan pra eksperimen dress stingray dengan menggunakan kain stretch, yaitu mencoba menggunakan kain cotton combed 20 s dan hasilnya bentuk draperie kurang tegak dan kurang sesuai desain, dan mencoba menggunakan kain cotton carded 20 s dan hasil bentuk draperie baik dan tegak sesuai desain, selanjutnya peneliti juga melakukan penelitian mengenai pola yang baik digunakan untukdress stingray, peneliti menggunakan pola Muliawan (Indonesia) da n pola Nakamichi (Jepang), pada pola Muliawan (Indo - nesia) hasilnya kurang pas dan tidak sesuai desain, sedangkan pola Nakamichi (Jepang) hasilnya pas dan sesuai dengan desain, sehingga dilakukan pra eksperimen mengenai pola yang baik digunakan untuk dress stingray ukuran medium (M). Ketidak sesuaian antara desain dress stingray dan hasil jadi dress stingray dengan menggunakan kain cottoncarded 20 s, metode pattern magic. Penelitian merencanakan mencari hasil jadi perbaikan konstruksi pola dress stingray, dengan metode pattern magic dengan menggunakan kain cotton carded 20 s dengan perbaikan pola dress melalui fitting. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Perbaikan Konstruksi Pola Stingray Pada Hasil Jadi Dress Ukuran Medium (M). Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimanakah hasil jadi dress stingray ukuran medium ditinjau dari perbaikan pola pada fitting. Tujuan penelitiannya adalah Mengetahui hasil jadi dress stingray ukuran medium ditinjau dari perbaikan pola pada fitting. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan oleh penelitian adalah penelitian deskriptif. Menurut Suhasimi Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2015 sampai dengan Mei 2016. Tempat Penelitian: Tempat penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Obyek penelitian merupakan suatu yang menjadi titik perhatian dalam penelitian. Obyek yang digunakan pada penelitian ini berupa perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M), yang dilakukan pada waktu fitting ditinjau dari aspek kesesuaian desain dress stingray, cutting dress stingray dan volume draperie pada dress stingray. Perbaikan konstruksi pola stingray adalah memperbaiki atau membetulkan konstruksi pola stingray menjadi baik. Perbaikan dilakukan dengan melakukan fitting (pengepasan) sebanyak tiga (3) kali, pengepasan pada hasil jadi stingray.pengepasan pada hasil jadi stingray 2 dan pengepasan pada hasil jadi stingray 3. Hasil jadi perbaikan dress stingray adalah sesuatu yang telah selesai dibuat dengan tahapantahapan tertentu. Hasil jadi perbaikan konstruksi pola stingraypada dress dengan menggunakan ukuran medium, fitting 1, fitting 2 dan fitting 3 ditinjau dari aspek kesesuaian desain dress stingray, cutting, dress stingray dan volume draperie pada dress stingray Menentukan desain dress stingray Gambar 1. Desain dress stingray 15

Analisis desain produksi 1 pada pola bagian depan dan belakang dress stingray Kerung leengan Garis pinggangdress stingray Cutting bagian tengah muka (TM) Draperie dress stingray Gambar 2. Desain produksi I bagian depan Kerung lengan Gambar 6. Pola dasar pattern magic. Pola dasar dress stingray dibuat dengan pola metode pattern magic ukuran standar medium (M), sesuai langkah langkah pola pattern magic. Garis Pinggang dress stingray Belahan pada bagian tengah belakang (TB) Draperie dress stingray Gambar 3. Desain produksi I bagian belakang Analisis desain produksi II pada pola bagian depan dan belakang dress stingray Kerung lengan 44 cm Lebar garis pinggang dressstingray 6 cm Gambar 7. Pola stingray Membuat pecah pola stingray ukuran medium (M) Panjang dress stingray dari garis garis pinggang Jumlah draperie 4 Gambar 4. Desain produksi II bagian depan Kerung lengan 44 cm Lebar garis pinggang dress stingray Panjang dress stingray dari garispinggang 40 cm Gambar 8. Pecah pola stingray Membuat pengembangan pola stingray Jumlah draperie 4 Gambar 5. Desain produksi II bagian belakang Menggunakan ukuran standar medium (M) Perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M). Pola dasar pattern magic dibuat dengan pola metode pattern magic ukuran standar medium (M) sesuai langkah langkah pola pattern magic. Gambar 9. Pengembangan pola stingray. 16

Pola dress stingray bagian belakang Menjahit sisi badan dress stingray Gambar 14. Menjahit badan dress stingray Menjahit bahu Gambar 10. Pola stingray bagian belakang Memotong bahan Menyiapkan kain Meletakkan pola di atas kain Gambar 15. Menjahit bahu Memasang resleting Gambar 11. Meletakkan pola di atas kain Menggunting kain Gambar 16. Memasang resleting Menjahit kelim bawah dress stingray Gambar 12. Menggunting kain Menjahit Menjahit tengah muka (TM) dress stingray Gambar 17. Menjahit kelim bawah dress stingray Gambar 13. Menjahit tengah muka (TM) dress stingray Metode pengumpulan data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana penggumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh data yang sangat dibutuhkan untuk membentuk keterangan dan kenyataan dari objek yang telah ditentukan, sehingga dapat diperoleh hasil kesimpulan yang obyektif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, karena metode observasi itu dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil jadi dressstingray dengan melakukan perbaikan konstruksi pola yaitu: 17

fitting 1, fitting 2 dan fitting 3 dengan masingmasing bahan yang sama. Mendapatkan data diperlukan instrumen penelitian dengan daftar check list. Adapun tujuannya adalah sebagai alat ukur yang dibuat dengan tujuan untuk mengukur masalah yang diteliti. Untuk mendapatkan data digunakan lembar observasi yang telah dilengkapi dengan pilihan jawaban, observasi penelitian ini dilakukan oleh 30 observer, yaitu 27 mahasiswa Prodi Tata Busana yang telah menempuh mata kuliah konstruksi pola 1 dan 3 orang dosen PKK FT UNESA. Menurut Arikunto (2010: 192) instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam pengambilan data atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian ini divalidasi oleh para ahli 3 orang dengan hasil instrumen ini diperbaiki lagi dan akhirnya dapat dipakai untuk pengambilan data. Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih apabila pertanyaan yang ada pada kuesioner dapat mengungkap kalimat yang singkat, padat dan jelas sehingga dapat dipahami oleh observer. Validasi instrumen dilakukan sebelum pengambilan data. Menurut (Arikunto 2010: 278) metode analisis data adalah cara yang digunakan untuk mengolah data yang sudah terkumpul, untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Metode analisis data penelitian tentang proses perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M), yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan mean dari perbaikan konstruksi pola dress stingray terhadap hasil jadi dress ukuran medium (M) dengan metode pattern magic pada dress. Rumus: Keterangan ẋ = mean setiap aspek fi.xi = Skor total semua observer fi = banyaknya observer ẋ = fi.xi fi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Aspek fitting 1 Gambar 18. Diagram mean perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) fitting 1 Dari diagram batang di atas dapat dijelaskan bahwa aspek kesesuaian desain dress stingray dapat di peroleh nilai mean sebesar 2,8 termasuk kategori cukup baik, nilai mean pada aspek cutting dress stingray sebesar 3,2 termasuk kategori baik, sedangkan pada aspek volume draperie pada dress stingray sebesar 3,13 termasuk kategori baik. Aspek Fitting 2 Gambar 19. Diagram mean perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) fitting 2 Dari diagram batang di atas dapat dijelaskan bahwa aspek kesesuaian desain dress stingraydapat di peroleh nilai mean sebesar 3,13 termasuk kategori baik, nilai meanpada aspek cutting dress stingray sebesar 3,33 termasuk kategori baik, sedangkan pada aspek volume draperiepada dress stingray sebesar 3,16 termasuk kategori baik. Aspek Fitting 3 Tabel 1. Kategori penilaian No. Mean Kategori 1. 4 Sangat Baik 2. 3,00-3,99 Baik 3. 2,0-2,99 Cukup Baik 4. 1,0-1,99 Kurang Baik Gambar 20. Diagram mean perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) fitting 3 18

Dari diagram batang di atas dapat dijelaskan bahwa aspek kesesuaian desain dress stingray dapat di peroleh nilai mean sebesar 4 termasuk kategori sangat baik, nilai mean pada aspek cutting dress stingray sebesar 4 termasuk kategori sanggat baik, sedangkan pada aspek volume draperie pada dress stingray sebesar 4 termasuk kategori sanggat baik. Analisis Data Analisis data fitting 1 Analisis data fitting2 Kerung lengan dress stingray tidak pas Garis pinggang dress stingray tidak pas pada garis pinggang dressform. Kerung lengan dress stingray tidak pas Lebar bagian pinggang sisi dress stingray lebarnya kurang pas Gambar 23. Analisis data fitting2 bagian depan Kelim dress stingraykurang pas. Kerung lengan dress stingray tidak pas Gambar 21. Analisis data fitting 1 bagian depan Garis pinggang dress stingray tidak pas pada garis pinggang dressform. Lebar bagian pinggang sisi dress stingray lebarnya kurang pas Kelim dress stingraykurang pas. Gambar 22. Analisis data fitting 1 bagian belakang Gambar 24. Analisis data fitting 2 bagian belakang Perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) menggunakan kain cotton carded fitting 2. Perbaikan dilakukan pada pola dress stingraypadahasil jadi dress ukuran medium (M), padabagian kerung lengan dress stingray, bagian pinggang dress stingray.yaitu sebagai berikut: Memperbaiki kerung lengan dress stingray. Memperbaiki pola bagian pinggang dress. Perbaikan konstruksi pola stingraypada hasil jadi dress ukuran medium (M) menggunakan kain cotton cardedfitting 1. Perbaikan dilakukan pada pola dress stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M), pada bagian kerung lengan, bagian lebar pinggang sisi dress stingray dan bagian kelim bawah dress stingray yaitu sebagai berikut: Memperbaiki bentuk kerung lengan pada konstruksi pola stingray bagian depan. Memperbaiki pola lebar garis pinggang dress stingray. Memperbaiki kelim bagian bawah dress stingray. Analisis data fitting 3 kerung lengan pas atau sesuai desain dress stingray Lebar garis pinggang pas atau sesuai dengan ukuran pola sisi dress stingray Garis pinggang dressform dan dress stingray pas atau sesuai dengan desain Kelim bawahkerung lengan pas atau sesuai desain dress stingray dress stingray pas atau sesuai Gambar. 25Analisis data fitting 3 19

kerung lengan pas atau sesuai desain dress stingray Lebar garis pinggang pas atau sesuai dengan ukuran pola sisi dress stingray Garis pinggang dressform dan dress stingray pas atau sesuai dengan desain Kelim bawahkerung lengan pas atau sesuai desain dress stingray Gambar 26. Analisis data fitting 3 Pembahasan Pembahasan hasil analisis data penelitian perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) dengan menggunakan metode pattern magic. Menggunakan kain cotton carded 20 s dan fitting 1,2 dan 3 sesuai 3 aspek kesesuaian desain dress stingray, cutting dress stingray, dan aspek volume draperie pada dress stingray dengan pembahasan sebagai berikut: Aspek kesesuaian desain dress stingray. Setelah dilakukan fitting 3 mean pada aspek kesesuaian desain dress stingray menjadi 4 Yang berarti sangat baik dan tidak perlu ada perbaikan lagi karena bentuk kerung lengan dress stingray pas atau sesuai dengan desain dress stingray. Hal ini sesuai dengan teori. The Pattern drafting and manipulation for the garment design in this book are based on the sloper for women of Japanese M. (Nakamichi, 2010:8) Yaitu pola dan pecah pola yang digunakan pada buku ini menggunakan pola jepang M, dan sesuai dengan teori. Menurut Nakamichi (2010:100) A popular featur of aquariums. The stingray is asight to behold as it heads towards you flapping its fins widely, yet there s something rather adorable about its lemure face, of which we re given a fleeting glimpse is it turns to show underbelly. Anyhow the outspread skirt and flattened in-profile silhouette somehow remind me of that creature in he aquarium Yaitu stingray adalah hewan yang hidup di dasar laut, stingray merupakan sekelompok ikan yang bertulang rawan yang mempunyai ekor seperti cambuk, sirip dada ini melebar menyerupai sayap dengan sisi bagian depan bergelombang dengan kepala, ada beberapa hal yang menarik tentang permukaan, sekilas putaran tampak bawahnya bundar atau oval. Namun ada yang menarik dari stingray yaitu bentuk dress terbuka lebar dan datar, dress tersebut terinspirasi dari hewan yang hidup di dasar laut yaitu ikan pari. dari pengertian diatas disebutkan bahwa dress stingray harus sesuai desin atau pas pada saat difitting. Perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) menggunakan jenis kain stretch yaitu kain yang memiliki daya mulur, sesuai pendapat Poespo (2006:67) Daya mulur atau elastisitas adalah kemampuan serat untuk kembali kepanjang semula setelah mengalami tarikan. Kain yang memiliki daya mulur memiliki kenyamanan saat dipakai untuk busana yang pas badan.hal ini juga sesuai dengan pendapat Menurut Aldrich (1996:27) Stretch characteristics in fabrics offer the opportunity to cut close to the body without complex body shaping ; quite simple shapes will fit closely to the body. Yaitu karakteristik kain stretch memberi kesempatan untuk memberi potongan dekat dengan badan tanpa bentuk yang kompleks pada badan, bentuk yang sederhana bisa membuat pas badan. Aspek cutting dress stingray.setelah dilakukan fitting 3 mean aspek cutting stingray menjadi 4 yang berarti sanggat baik, dan tidak perlu adanya perbaikan lagi karena cutting pada bagian pinggang dress stingray bagian kanan kiri ukurannya sama besar lebarnya 6 cm. Hal ini sesuai dengan teori. As my objective was to explain the construction of a pattern in an easy to-folow way. (Nakamichi, 2010:8.) Yaitu mengikuti langkah-langkah konstruksi pola pattern magic, dan sesuai dengan teori. Cut the sides on the folds at the hem to create a pattern in which front and back contigous (Nakamichi, 2010:100) Yaitu potongan sisi pada lipatan ditepiinya ditpinya untuk membuat pola depan dan belakang. Cuttingdress stingray berjumlah masingmasing 4 (empat) pada badan muka dan belakang. Pada bagian sisi badan dress stingray menggunakan arah serat serong sedangkan pada bagian tengah muka (TM) dan tengah belakang (TB) menggunakan arah serat tegak lurus (vertical), membuat dress stingray menggunakan kain dengan arah serat serong untuk mendapatkan hasil jadi busana sesuai dengan desain hal ini sesuai dengan pendapat Menurut Ammaden (2012:15) The bias direction possesses significantly more give and stretch than either lenghtwie grain of the fabric to the crossgrain to create a perfect 45-degree foldline. The resulting 45 degree line is called true bias. A designer uses bias directional fabric to create draped contours, which fall gracefully over the body without using darts. Create draped countours, which fall gracefully over the body without using darts. Yaitu arah serong lebih signifikan untuk perengangan dari memanjang atau melintang. Untuk mencari arah serat serong yang benar dengan kain dari arah memanjang lipat menyilang membuat garis dengan sudut 45 derajat yang sempurna. Dihasilkan garis 45 derajat disebut arah serat serong yang benar. 20

Seorang desainer menggunakan arah serat serong pada kain untuk membuat busana dengan hasil yang jatuh dan anggun di atas tubuh tanpa menggunakan anak panah. Sedangkan pada bagian tengah muka (TM) dan tengah belakang (TB) menggunakan arah serat tegak lurus (Vertikal) untuk mendapatkan hasil sesuai dengan desain bagian tengah muka dan tengah belakang dress stingray hal ini sesuai dengan pendapat. Menurut Ammaden (2012:20) The crosswise grain or cross grain, is the section of the weave that runs perpendicular to the lengthwise grainof the fabric fromselvage to selvage. The crossgrain yarns aare the filling yarns, or weft. The crossgrain of woven fabric has slinghtly more give (stretch)than the lengthwise grain. The crosswise grain is placed horizontally in the garment, giving the garment a fuller look. In draping the crosswise grain usually lies parallel to the floor. Yaitu arah serat mendatar berpotongan dengan garis tegak lurus, arah serat memanjang pada kain dari tepi tenunan sampai tepi tenunan.tenunan mendatar adalah tenunan dari benang pakan.garis mendatar dari tenunan memiliki daya mulur lebihsedikit daripada arah serat memanjang.arah serat mendatar adalah tempat garis mendatar pada pakaian, memberikan pakaian terlihat sepenuhnya. Dalam draping biasanya selalu mendatar sampai lantai. Aspek volume draperie pada dress stingray. Setelah dilakukan fitting 3 mean aspek volume dress stingraymenjadi 4 yang berarti sangat baik dan tidak perlu ada perbaikan lagi karena volume jatuhnya stingray tegak sesuai desain. Hal ini sesuai teori Transforming with ease to create beautiful draped effect (Nakamichi, 2010: 8) Yaitu memberikan efek draperie yang indah dan sesuai dengan teori. Menurut Aldrich (2004:26) Drape is the ability of fabric to hang in soft folds and to fit around a figure particularly in movement, without creathing angular distorted creases and buckles, the strain is oten across the fabric and thusgood draping is needed acroos fabric falling from flared shapes. The drape test done for these experiments concentrated on a crossway hanging test as this is a good guide to a fabric s potential to drape. Yaitu potongan kain serong yang dihasilkan melangsai untuk menggantung lipatan sangat lembut khususnya dalam gerakan, tanpa potongan lipatan yang dihasilkan draping pada kain yang melangsai akan terlihat jatuh dan melangsai membentuk drape, dengan hasil jatuh lipatan-lipatan alami yang tertata. Dari pengertian diatas dijelaskan bahwa volume draperie dipengaruhi oleh potongan kain serong yang dihasilkan melangsai. Untuk menghasilkan draperie dress stingray yang baik dan sesuai dengan desain pada dress tersebut menggunakan kain yang memiliki ketebalan medium hal ini disebabkan untuk dapat membuat dress dengan bentuk cekung-cekung pada bagian sisi dan bervolume, hal ini sesuai dengan pendapat fabric is thickness is so variable that each fabric has to be judged individually. ( Aldrich, 1996:24) Yaitu Ketebalan kain sangat variabel dengan penilaian pada masing-masing kain secara individual pembuatan dress stingray menggunakan coton carded 20 s yang memiliki karakteristik ketebalan medium, hal ini dapat mempengaruhi volume draperie pada dress stingray yang menonjol dan padat PENUTUP Simpulan Berdasarkan perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M), dengan metode pattern magic maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) dengan metode pattern magic menggunakan kain cotton carded20 s, dengan fitting 1, 2 dan 3 ditinjau dari 3 aspek yaitu: aspek kesesuaian desain dress stingray, aspek cutting dress stingray dan aspek volume draperie pada dress stingray dengan penjelasan sebagai berikut: Pebaikan konstruksi pola dress stingray pada hasil jadi dressukuran medium (M), dengan metode pattern magicdengan menggunakan kain cotton carded 20 s dilihat dari 3 aspek yaitu sebagai berikut: 1. Aspek kesesuaian desain dress stingray. Aspek kesesuaian desain dress stingray kerung lengan kurang sesuai desain, dan perlu adanya perbaikan pada pola dress stingray, pada bagian kerung lengan dengan cara dikurangi 2 cm untuk bagian depan.setelah dilakukan fitting 2 hasilnya menjadi baik, namun masih perlu adanya perbaikan pola pada bagian kerung lengan yaitu dengan cara pada bagian badan muka dikurangi o,7 cm, dan pada bagian badan belakang dikurangi 0,5 cm, sehingga pas atau sesuai dengan desain dress stingray. Setelah dilakukan fitting 3 dengan memperbaiki desain dress stingray pada bagian kerung lengan hasilnya menjadi sangat baik, dan tidak perlu ada perbaikan lagi. 2. Aspek cutting dress stingray Aspek cutting dress stingray hasilnya kurang baik, dan perlu adanya perbaikan karenacutting masing-masing dress stingray dibagian kanan dan kiri ukurannya tidak sama besar, maka perlu adanya perbaikan. Aspek cutting dress stingray hasilnya kurang baik, dan perlu adanya perbaikan karenacutting masing-masing dress stingray dibagian kanan dan kiri ukurannya tidak sama besar, maka perlu adanya perbaikan. Setelah dilakukan fitting 3 dengan memperbaiki ukuran lebar pinggang dress stingray dibagian kanan dan kiri Hasilnya menjadi sangat baik dengan 21

cara meratakan garis pingang supaya pas dan sesuai dengan serta tidak perlu ada perbaikan lagi. 3. Aspek Volume Draperie pada Dress Stingray Aspek volume draperie pada dress stingray hasilnya kurang baik, karena volume jatuhnya stingray tidak tegak sesuai dengan desain dan perluadanya perbaikan dengan memperbaiki garis pinggang dengan menaikan garis pinggang pada bagian atas.aspek volume draperie pada dress stingray hasilnya kurang baik, karena volume jatuhnya stingray tidak tegak sesuai dengan desain dan perluadanya perbaikan dengan memperbaiki garis pinggang dengan menaikan garis pinggang pada bagian atas.setelah dilakukan fitting 3 dengan memperbaiki volume jatuhnya stingray tegak sesuai dengan desain. Dengan cara menaikan garis pinggang dress stingray supaya pas atau sesuai dengan desain dress stingray, hasilnya menjadi sanggat baik dan tidak perlu dilakukan perbaikan lagi. Saran Untuk membuat perbaikan konstruksi pola stingray, pada hasil jadi dress ukuran medium (M) menggunakan kain cotton carded 20 s, dilakukan dengan melakukan beberapa perbaikan dress stingray menjadi desain sesuai yang diinginkan, namun tetap mempertahankan langkah langkah dan kesesuaian dress stingray. Perbaikan dress stingray dilakukan dengan memperbaiki kerung lengan dress stingray, kelim bawah dress stingray, lebar pinggang dress stingraydan volume jatuhnya dress stingray tegak sesuai dengan desain. DAFTAR PUSTAKA Andrianti, sita. 2014. Modifikasi Lengan Straight Line and Curve A Karya Tomoko Nakamichi. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JPKK FT Unesa. Arikunto.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Hasan. 2002. Metode Penelitian dan Aplikasinya, Bogor: Ghalia Indonesia. Husna, Afifatul. 2013. Pengaruh Ketebalan Kain Rajut Ganda Terhadap Hasil Jadi Gills on Hip dengan Metode Pattern Magic Streetch Fabric Karya Tomoko Nakamichi. Skripsi tidak diterbitkan Surabaya JPKK FT Unesa. Muliawan. 2003. Analisa Pecah Model Busana Wanita. PT. BPK Gunung Mulia: Jakarta. Nakamichi. 2010. Pattern Magic Stretch Fabrics. Laurence King Publishing: Tokyo. Rahayu, Ida Listiyo. 2014. Perbedaan Hail Jadi Celana Apple Peel B pada Bahan Rayon antara pengembangan 1,5 X dan 2X Panjang Celana Karya Tomoko Nakamichi. Skripsi tidak diterbitkan Surabaya: JPKK FT Unesa. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. PT. Tarsito: Bandung. 22