BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk memberikan arah,tata cara dan teknik pengerjaan guna

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu

METODE PENELITIAN. hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya menikah. Pada hakikatnya pernikahan adalah ikatan yang

BAB III PENDEKATAN LAPANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI DESA KEPARAKAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh kegiatan gotong royong terhadap kerukunan masyarakat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penjelasan (explanatory

III. METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk menguji

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan kinerja

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa

III. METODE PENELITIAN. pada kondisi saat ini, dengan didasarkan pada faktor-faktor yang ada. Faktual,

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

METODE PENELITIAN. analisis daya yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III. METODE PENELITIAN. mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Pasal 1 ayat 1, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif kuantitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik ( menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Azwar (1999:6) metode

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penjelasan (explanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

METODOLOGI PENELITIAN. yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode

METODE PENELITIAN. eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Iqbal Hasan (2002: 14)

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy experiment yang dilakukan. Rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepatuhan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menjelaskan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. ancer-ancer kegiatan yang akan dilaksanakan (Suharsimi Arikunto, 1998: 44).

BAB III KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PRESPEKTIF HUKUM POSITIF (UNDANG-UNDANG R.I NOMOR 23 TAHUN 2004)

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada Tahun Ajaran 2013/2014. yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan konsumen akan produk atau barang yang dikonsumsinya. mengelola semua sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin supaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. TABEL III.1 WAKTU DAN KEGIATAN PENELITIAN Kegiatan

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

Kekerasan dalam Rumah Tangga

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menentukan tujuan dari sebuah penelitian, sehingga dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Setiap penelitian ilmiah yang dilakukan, memerlukan metode penelitian yang digunakan untuk memberikan arah,tata cara dan teknik pengerjaan guna mensukseskan tujuan penelitian yang akan di capai oleh penulis. Perlu diketahui bahwa penentuan metode penelitian sangatlah penting karena akan sangat membantu mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data penelitian. Pada penelitian ini merupakan tipe penelitian kuantitatif eksplanatoris (explanatory/confirmatory research), hal itu disebabkan karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel dengan melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Sumur Putri Bandar Lampung. Alasan penulis mengambil lokasi penelitian ini sebagai tempat penelitian dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan. Pertama, kasus KDRT di tempat tersebut sering

28 terjadi. Berdasarkan informasi yang berkembang pada masyarakat setempat, KDRT dapat dengan mudah ditemui pada beberapa keluarga. Kedua, status sosial masyarakat adalah heterogen (atas,menengah, rendah). Ketiga, sebagai orang yang dekat dengan lokasi penelitian, sehingga peneliti ingin menyumbangkan pemikiran untuk membantu menyelesaikan tindakan KDRT yang mungkin saja berhubungan pada perkembangan anak. C. Definisi Konseptual Definisi konseptual adalah pernyataan yang mengartikan atau memberi makna suatu konsep atau istilah tertentu. Definisi konseptual merupakan penggambaran secara umum dan menyeluruh yang menyiratkan maksud dari konsep atau istilah tersebut, bersifat konstitutif (merupakan definisi yang disepakati oleh banyak pihak dan telah dibakukan di kamus bahasa), formal dan mempunyai pengertian yang abstrak (Perwira, 2015). Dalam penelitian ini, peneliti mendefinisikan beberapa hal secara garis besar nya, diantaranya adalah pengertian KDRT, pengertian anak, serta penegrtian perkembangan anak. Untuk faktor (X) yaitu KDRT adalah setiap perbuatan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaraan rumah tangga termasuk ancaman dalam lingkup rumah tangga atau keluarga. Kekerasan dalam rumah tangga biasanya menimpa ibu (istri) dan anak. Kedua nya dianggap lemah, sehingga dengan mudah menjadi korban tindakan kekerasan oleh laki-laki yang merupakan sosok ayah atau suami yang mempunyai peran sebagai kepala keluarga.

29 Anak adalah seseorang yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah. Sedangkan faktor (Y) yaitu perkembangan anak adalah proses terjadinya berbagai perubahan yang bertahap yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, prosesif dan berkesinambungan baik yang menyangkut fisik maupun psikis Hubungan antara KDRT terhadap perkembangan anak adalah korelasi yang timbulkan oleh tindakan KDRT yang kemudian ikut berperan pada tumbuh kembang anak baik dari aspek fisik ataupun psikologis. D. Definisi Operational Definisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap konstruk atau variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya (Perwira,2015). 1. KDRT (X) KDRT adalah setiap perilaku atau perbuatan yang terjadi di dalam sebuah rumah tangga atau keluarga, yang menyebabkan penderitaan baik secara fisik, psikologis, seksual, ekonomi dan ancaman, yang dialami oleh istri. Pengukurannya diukur dengan mengakumulasi skor yang ada pada masingmasing bentuk pasrtisipasi oleh masyarakat yang terlibat.

30 Pengukuran KDRT: a. KDRT hal wajar yang terjadi - Ya : Skor 2 - Tidak : Skor 1 b. Faktor penyebab KDRT - Ekonomi : Skor 5 - Provokasi dari luar : Skor 4 - Perbedaan umur pasangan : Skor 3 - Ketidakcocokan : Skor 2 - Sudah memilki pasangan baru : Skor 1 c. Apakah kekrasan dapat menyelesaikan permasalahan - Ya : Skor 2 - Tidak : Skor 1 d. Dampak kekerasan dirasakan oleh - Anak : Skor 5 - Istri : Skor 4 - Suami : Skor 3 - Anggota keluarga lainnya : Skor 2 - Pekerja rumah tangga : Skor 1 e. Menjadi pelaku/korban kekerasan dalam rumah tangga - Ya : Skor 2 - Tidak : Skor 1

31 f. Obyek kekerasan - Istri : Skor 5 - Suami : Skor 4 - Anak : Skor 3 - Anggota keluarga lainnya : Skor 2 - Pekerja rumah tangga : Skor 1 g. Bentuk kekerasan - Fisik : Skor 5 - Psikologis : Skor 4 - Seksual : Skor 3 - Ekonomi : Skor 2 - Ancaman : Skor 1 h. Bentuk kekerasan fisik - Memukul : Skor 5 - Menampar : Skor 4 - Menyulut dengan rokok : Skor 3 - Melukai dengan senjata : Skor 2 - Mengabaikan kesehatan : Skor 1 i. Bentuk kekerasan psikologis - Menghina : Skor 5 - Berkata kotor : Skor 4 - Membuka aib pasangan : Skor 3 - Memfitnah : Skor 2 - Menuduh tanpa bukti : Skor 1

32 j. Bentuk kekerasan seksual - Tidak memberi nafkah batin : Skor 5 - Pemaksaan hubungan seksual dengan Pola tertentu : Skor 4 - Pemaksaan hubungan ketika Pasangan sedang tidak ingin : Skor 3 - Memaksa berhubungan Seks dengan orang lain : Skor 2 - Dipaksa melacur : Skor 1 k. Bentuk kekerasan ekonomi - Tidak diberi nafkah : Skor 5 - Dimanfaatkan mencari uang : Skor 4 - Dipaksa untuk bekerja : Skor 3 - Dinafkahi secara terbatas : Skor 2 - Menguasai harta pasangan : Skor 1 l. Banyaknya tindakan kekerasan dalam sebulan - 5 kali : Skor 5-4 kali : Skor 4-3 kali : Skor 3-2 kali : Skor 2-1 kali : Skor 1 m. Lokasi terjadinya kekerasan - Luar rumah : Skor 2 - Dalam rumah : Skor 1

33 n. Adanya saksi saat kekerasan terjadi - Ya : Skor 2 - Tidak : Skor 1 2. Perkembangan Anak (Y) Perkembangan anak merupakan tahapan seorang anak yang dapat dilihat baik secara fisik ataupun psikologis. Perkembangan anak yang sesuai dengan usianya mengindikasikan jika anak tumbuh kembang anak tersebut sesuai dengan tahapannya. Jika terjadi KDRT pada suatu keluarga yang telah memilki anak, perkembangan fisik dapat diukur dengan menggunakan indikator-indikator yaitu, tinggi badan tidak proporsional, barat badan atau cacat fisik yang diakibatkan kecelakaan ataupun kelalaian orang tua. Sedangkan perkembangan psikologis anak akan terganggu ditandai dengan sifat anak yang pemurung/pendiam, pemarah, kemampuan berfikir kurang, penakutm, ataupun kurang dapat berkomunikasi dengan baik. Pengukuran perekembangan anak : a. Anak terkena dampak KDRT - Ya : Skor 2 - Tidak : Skor 1 b. Pengaruh KDRT terhadap perkembangan anak - Ya : Skor 2 - Tidak : Skor 1

34 c. Perkembangan anak yang behubungan - Fisik : Skor2 - Psikologis : Skor 1 d. Perkembangan fisik anak - Tinggi badan tidak proporsional : Skor 3 - Berat badan tidak seimbang : Skor 2 - Cacat fisik : Skor 1 e. Perkembangan psikologis anak - Pemurung/pendiam : Skor 5 - Pemarah : Skor 4 - Kemampuan berfikir kurang : Skor 3 - Penakut : Skor 2 - Kemampuan bicara rendah : Skor 1

35 Tabel 1. Definisi Operasional KDRT dan Perkembangan Anak Variabel Sub Variabel Indikator Menjadi pelaku/korban kekerasan dalam rumah tangga - Ya - Tidak Skor Ukur 2-1 Obyek kekerasan - Suami - Anak - Anggota keluarga lainnya - Pekerja rumah tangga Kekerasan dalam rumah tangga (X) Bentuk kekerasan - Fisik - Psikologis - Seksual - Ekonomi - Ancaman Bentuk kekerasan fisik Bentuk kekerasan psikologis Bentuk kekerasan seksual Bentuk kekerasan ekonomi - Memukul - Menampar - Menyulut dnegan rokok - Melukai dengan senjata - Mengabaikan kesehatan - Menghina - Berkata kotor - Membuka aiv - Memfitnah - Menuduh tanpa bukti - Tidak memberikan nafkah batin - Pemaksaan hubungan seksual Dengan pola yang tidak dikehendaki pasangan - Pemaksaan hubungan ketika - Pasangan sedang tidak menghendaki - Memaksa pasangan berhubugan - Seks dengan orang lain - Dipaksa melacur - Tidak diberi nafkah - Dimanfaatkan untuk mencari uang - Dipaksa untuk bekerja - Dinafkahi secara terbatas - Menguasai harta pasangan

36 Lokasi kekerasan dalam rumah tangga - Dalam rumah - Luar rumah 2-1 Banyaknya KDRT terjadi dalam 1 bulan Adanya saksi saat kekerasan terjadi Saksi yang melihat tindakan kekerasan Anak terkena dampak KDRT - 5 kali - 4 kali - 3 kali - 2 kali - 1 kali - Ya - Tidak - Anak - Angggota keluarga - Pekerja rumah tangga - Tetangga - Orang yang tak dikenal - Ya - Tidak 2-1 2-1 Perkembanga n anak (Y) Pengaruh KDRT terhadap perkembangan anak Perkembangan anak yang berhubungan Perkembagan fisik anak - Ya - Tidak - Fisik - Psikologis - Tinggi badan tidak proporsional - Berat badan tidak seimbang - Cacat fisik 2-1 2-1 3-1 Perkembangan psikologis anak - Pemurung/pendiam - Pemarah - Kemampuan berfikit - Kurang - Penakut

37 E. Populasi dan Sample Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa sikap hidup, dan sebagainya, sehingga obyek-obyek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2005 dalam Nugrahaningtyas 2012 : 33 ). Sedangkan sampel adalah suatu bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi (Soenarto dalam Purwanto, 2008 dalam Nugrahaningtyas 2012 : 34). Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kelurahan Sumur Putri, tercantum bahwa jumlah kepala keluarga (KK) yang ada disana, sebanyak 1.271 KK. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang mengalami KDRT berada di Kelurahan Sumur Putri, Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik Purposive Sampling untuk menentukan jumlah sampel yang akan di ambil dan Multistage Cluster Random Sampling (teknik sampel kelompok dua tingkat secara acak) serta Proportional Sampling dengan pertimbangan populasinya yang cukup banyak yaitu sebanyak 1.271 KK. Menurut L. R. Gay (1987 dalam Nugrahaningtyas 2012 : 34) jumlah sampel terkecil yang layak bagi mahasiswa S1 untuk melakukan penelitian korelatif adalah 30 subyek. Oleh sebab itu penelitian ini hanya mengambil sampel 40 dari jumlah populasi yang ada. Pertimbangan efisiensi tenaga, waktu dan biaya merupakan alasan penelitian ini untuk tidak mengambil sampel dari seluruh jumlah populasi.

38 Selain itu, pertimbangan kesedian anggota populasi yang bersedia dijadikan responden merupakan pertimbangan yang digunakan untuk menentukan besaran sampel dalam penelitian ini. Tabel 2. Tahap-Tahap Penentuan dan Pengambilan Sampel Penelitian Tahap 1. Menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan peneliti dengan teknik Purposive Sampling. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 40 responden. Tahap 2. Menentukan wilayah acak yang akan diteliti dengan teknik Multistage Cluster Sampling yaitu dengan memilih 2 RT dari 6 RT di Lingkungan 1, dan 3 RT dari Lingkungan 2, yang ada di Kelurahan Sumur Putri. Pemilihan tersebut dilakukan dengan menggunakan tabel angka acak (table of random numbers). Tahap 3. Menentukan jumlah sampel dari setiap RT yang akan diwawancarai dengan teknik Proportional Sampling, maka didapatkan jumlah responden yang akan diwawancarai di setiap RT. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan 8 responden dari setiap RT. Tahap 4. Setelah mendapatkan jumlah sampel setiap RT, peneliti akan menentukan kepala keluarga (responden) yang akan diwawancarai dengan menggunakan tabel angka acak (table of random numbers).

39 Berikut tabel sampel yang terpilih di Kelurahan Sumur Putri : Tabel 3. Sampel yang terpilih di Kelurahan Sumur Putri LK RT Jumlah Sampel 1 1 8 1 2 8 1 3 8 2 7 8 2 8 8 Jumlah 40 Sumber: Data yang diolah, 2015. F. Teknik Pengumpulan Data Mengingat pentingnya data sebagai bahan untuk dianalisis, karenanya diperlukan teknik penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan. Masing-masing dari data tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dalam berbagai penelitian, peneliti tidak hanya menggunakan satu jenis teknik pengumpulan data dengan tujuan agar data yang di dapat lebih akurat. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik angket (kuisioner), wawancara dan juga studi pustaka. 1. Kuesioner (angket) Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan KDRT terhadap perkembangan anak. 2. Wawancara (interview) Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi dalam percakapan langsung dengan maksud dan tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab

40 yang terencana, yang berguna untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kelengkapan informasi yang diperlukan. 3. Studi Pustaka Salah satu teknik yang digunakan dalam rangka memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian, dengan mengumpulkan data yang berasal dari dokumen-dokumen, pemberitaan atau opini media massa, literatur, jurnal, hasil penelitian terdahulu, situs internet dan lain sebagainya. G. Teknik Pengolahan Data 1. Tahap Editing Dalam tahap ini, data yang telah terkumpul melalui daftar pertanyaan (kuesioner) ataupun pada wawancara perlu dibaca kembali untuk melihat apakah ada hal-hal yang masih meragukan dari jawaban responden. Jadi, editing bertujuan untuk memperbaiki kualitas data dan menghilangkan keraguan data. 2. Tahap Koding Setelah tahap editing selesai, maka data-data yang berupa jawaban-jawaban responden perlu diberi kode untuk memudahkan dalam menganalisis data. Hal ini sangat penting, apalagi jika proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer. Pemberian kode pada data dapat dilakukan dengan melihat jawaban dari jenis pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. 3. Tahap Tabulating Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel. Atau dapat dikatakan bahwa tabulasi data

41 adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi. Hasil tabulasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian, karena data-data yang diperoleh dari lapangan sudah tersusun dan terangkum dalam tabel-tabel yang mudah dipahami maknanya. Selanjutnya peneliti bertugas untuk memberi penjelasan atau keterangan dengan menggunakan kalimat atas data-data yang telah diperoleh. 4. Tahap Interpretasi Setelah data yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistik hasilnya harus diinterprestasikan atau ditafsirkan agar kesimpulan-kesimpulan penting mudah ditangkap oleh pembaca. Interpretasi merupakan penjelasan terperinci tentang arti sebenarnya dari materi yang dipaparkan, selain itu juga dapat memberikan arti yang lebih luas dari penemuan penelitian. H. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabulasi silang melalui program pengolahan data statistik yaitu SPSS Of Windows, data yang terkumpul dimasukkan ke dalam tabel silang untuk dihitung frekuensi dan persentasenya. Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipahami serta diinterpretasikan (Singarimbun, 1989).

42 I. Pengujian Hipotesis (Uji Chi-Square) Sebelum melakukan hipotesis maka terlebih dahulu harus dilakukan penjabaran terhadap hipotesis kerja menjadi hipotesis statistik. Seperti diuraikan sebagai berikut ini: Ho: Tidak hubungan KDRT terhadap perkembangan anak di Kelurahan Sumur Putri, Kota Bandar Lampung. Ha: Ada hubungan KDRT terhadap perkembangan anak di Kelurahan Sumur Putri, Kota Bandar Lampung. Dengan menggunakan aplikasi SPSS maka dapat diketahui nilai Chi-Square. Selanjutnya nilai Chi-Square akan dibandingkan dengan nilai X² tabel. Nilai X² tabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah nilai X² tabel dengan df = 1, pada tingkat kepercayaan 0.05 dengan nilai Chi-Square 3,841. Adapun ketentuan dalam pembuktian adanya hubungan KDRT terhadap perkembangan anak di Kelurahan Sumur Putri, Kota Bandar Lampung adalah : Jika X² hitung < X² tabel (df b-1 x k-1) = 1, H0 : diterima; dan Jika X² hitung > X² tabel (df b-1 x k-1) = 1, H1 : diterima (H0 ditolak).