BAB I PENDAHULUAN. Generasi muda merupakan potensi bangsa yang perlu dibina untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah menjadi sarana rekreasi, pendidikan, prestasi, dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB 1 PENDAHULUAN. Asep Saputra, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidkan jasmani merupakan suatu kajian yang sangat luas, untuk peningkatan gerak manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan adalah di sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak. Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bulutangkis di Indonesia berkembang seiring dengan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga permainan bolavoli di masyarakat sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat di zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disamping menarik karena dimainkan secara tim kelompok kemudiandituntutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Program pendidikan jasmani sekolah dan kesehatan menunjukkan

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dimana banyak manfaat olahraga yang dirasakan secara langsung oleh

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang. maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alfian Rizky Maulana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabat manusia untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli dalam perkembangannya pada saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi muda merupakan potensi bangsa yang perlu dibina untuk menciptakan tunas - tunas bangsa yang berpotensi, mandiri, kreatif, terampil dan berkualitas. Berbagai upaya telah di usahakan untuk meningkatkan potensi generasi muda sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing - masing, salah satunya adalah pembinaan dalam bidang keolahragaan. Olahraga merupakan aspek kegiatan yang harus dikembangkan dalam usaha pembinaan bangsa, sehingga olahraga diharapkan akan menjadi kebutuhan hidup bagi segenap bangsa Indonesia, hal ini berarti bahwa kesempatan masyarakat untuk berprestasi dalam bidang olahraga juga sangat terbuka dan tidak mengenal golongan, terutamanya bagi para usia dini. Olahraga juga dapat membentuk manusia yang sehat fisik dan mental, serta menanamkan dan memupuk sportivitas. Olahraga dapat dilakukan dimana saja kapan saja, dan dengan siapa saja. Seperti halnya di sekolah sekolah, kini olahraga telah banyak diperkenalkan, bahkan dijadikan kegiatan tambahan di sekolah, seperti kita kenal dengan nama ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan 1

2 ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap, dan keterampilan siswa walaupun di luar jam pelajaran wajib, serta kegiatannya dapat dilakukan di dalam maupun di luar sekolah. Berdasarkan hasil observasi di MTs Pesantren Persatuan Islam Benda 67 Tasikmalaya, banyak sekali ekstrakuriler olahraga yang terdapat disana, diantaranya: ekstrakurikuler futsal, voli, bulutangkis, dan basket. Peneliti tertarik untuk meneliti kegiatan ekstrakurikuler futsal, karena futsal merupakan ekstrakurikuler terfavorit disana, banyak peminat, dan merupakan olahraga yang sudah memasyarakat. Namun banyak sekali kendala yang terlihat dalam pelaksanaannya. Seperti halnya latihan yang monoton dan tidak menarik, itu membuat kejenuhan dikalangan siswa meningkat. Apa lagi di lingkungan seperti pesantren, yang lebih mengutamakan pelajaran keagamaan dan waktu untuk berolahraga terbatas. Jika dicermati kekurangan yang paling menonjol dalam permainan futsal di MTs Pesantren Persatuan Islam Benda 67 adalah dalam teknik teknik permainan futsal tersebut, seperti teknik dasar passing pendek yang sangat dominan yang digunakan dalam permainan futsal. Hampir sepanjang permainan futsal menggunakan passing, untuk menguasai keterampilan passing, diperlukan penguasaan gerakan sehingga sasaran yang diinginkan tercapai. Pada kenyataan yang terlihat dilapangan siswa kurang terampil menguasai teknik passing yang

3 ada dalam permainan futsal sehingga meraka cenderung bermain individu tanpa melakukan passing (mengumpan) kepada temannya. Oleh karena itu diperlukan kerja keras untuk melatih siswa siswanya agar terampil melakukan teknik teknik dasar yang benar serta tidak menjenuhkan, melalui permainan pada kegiatan latihan ekstrakurikuler tersebut. Kenyataan di lapangan para pelatih sering kali mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi dan program latihan yang sesuai. Pelatih harus pandai pandai mencari dan menerapkan variasi variasi dalam latihannya. Bentuk bentuk latihan yang bervariasi akan membawa kegembiraan dalam berlatih, sehingga unsur unsur daya tahan, koordinasi gerak, kelincahan, dan komponen komponen kemampuan fisik lainnya akan tetap terpelihara. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi dan program latihan yang dapat menarik perhatian siswa, diantaranya adalah pendekatan bermain. Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Dengan bermain, siswa dapat mengaktualisasikan potensi aktivitasnya dalam bentuk gerak, sikap dan perilaku, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat anak untuk belajar menjadi lebih tinggi, dan diharapkan akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Secara tidak disadari melalui permainan, siswa telah melakukan suatu gerakan latihan yang dianggap menyenangkan baginya. Dalam hal ini Sukintaka, (1983: 2) menyatakan bahwa:

4 Permainan merupakan hal yang penting dan menjadi kebutuhan para individu, karena boleh dikatakan hampir setiap orang ingin mendapatkan kesenangan atau kepuasan, ingin menghilangkan ketegangan baik ketegangan fisik maupun mental, ingin mengekpresikan sesuatu, ingin menyalurkan nafsu nafsu dan sebagainya, yang semuanya itu dapat diperoleh melalui permainan. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan. Sedangkan Subroto, T (2001: 3) mengatakan bahwa: Pendekatan taktik bermain merupakan pendekatan yang menekankan pada (1) bermain dan penempatan belajar keterampilan teknik dalam kontek bermain, (2) memberikan siswa kesempatan yang banyak untuk melihat relevansi keterampilan teknik pada situasi bermain yang sebenarnya. Berdasarkan pendapat diatas, nyata sekali betapa pentingnya permainan sebagai suatu pendekatan. Permainan juga merupakan salah satu bagian dari pendidikan olahraga, hendaknya diarahkan kepada penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Diharapkan, dengan adanya pendekatan bermain sebagai permainan penunjang dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal, dapat meningkatkan keterampilan passing pendek siswa siswa yang melaksanakan pelatihan tersebut. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan Bermain dalam Meningkatkan Keterampilan Teknik Passing Pendek. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di lapangan, peneliti menemukan beberapa masalah dalam penelitian, diantaranya:

5 1. Siswa kurang terampil menguasai teknik teknik dasar passing pendek dalam permainan futsal. 2. Waktu untuk latihan futsal terbatas, karena dilingkungan pesantren yang lebih mengutamakan pelajaran keagamaannya. 3. Latihan yang monoton dan tidak menarik dapat membuat kejenuhan pada siswa. Selanjutnya menjelaskan pada identifikasi di atas, maka penulis merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah pendekatan bermain dapat meningkatkan keterampilan teknik passing pendek pada permainan futsal? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran, mengkaji, menganalisis, dan mengevaluasi tentang peningkatan passing pendek pada permainan futsal dengan menggunakan pendekatan bermain. D. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi exsperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa bersifat exsperimental, yaitu mencobakan sesuatu untuk mencari pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Metode eksperimen merupakan metode yang cocok untuk penelitian yang akan dilaksanakan karena ingin mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan.

6 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs di Pesantren Persatuan Islam (PPI) Benda 67 Tasikmalaya dan siswa MTs Pesantren Persatuan Islam Al- Muhajirin Tasikmalaya yang berjumlah 30 orang, semuanya merupakan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal. Pada pelaksanaannya, peneliti menentukan semua populasi menjadi sampel. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, kelompok A/Eksperimen MTs PPI Benda 67 adalah kelompok yang melakukan latihan passing dengan menggunakan pendekatan bermain, dan kelompok B/Kontrol MTs PPI Al-Muhajirin adalah kelompok yang melakukan latihan passing tanpa menggunakan pendekatan bermain. Dengan masing masing kelompok terdiri dari 15 orang. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti atau sebagai bahan referensi dan rujukan bagi atlet, pelatih, guru guru di sekolah sekolah terhadap pengembangan pendidikan pada umumnya dan cabang olahraga futsal khususnya. 2. Secara praktis dapat memberikan sumbangan dan dijadikan acuan dalam pembinaan prestasi cabang olahraga futsal khususnya mengenai pengaruh pendekatan bermain terhadap peningkatan keterampilan teknik passing pendek dalam ekstrakurikuler futsal. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan dalam proses pembinaan pemain futsal yang dipandang mempunyai hubungan erat sekali dengan pencapaian prestasi.

7 F. Definisi Operasional Untuk mendapat data yang diperlukan, maka penulis memberikan penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. [Online] Tersedia: http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertianpendekatan bermain.html (25 Oktober 2012). Melihat definisi diatas, maka yang dimaksud dengan pendekatan bermain adalah bentuk pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Dengan bermain, siswa dapat mengaktualisasikan potensi aktivitasnya dalam bentuk gerak, sikap dan perilaku, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat anak untuk belajar menjadi lebih tinggi, Secara tidak disadari melalui permainan siswa telah melakukan suatu gerakan latihan yang dianggap menyenangkan baginya. 2. Keterampilan teknik passing adalah kemampuan melakukan gerakan gerakan keterampilan manipulatif yang menggunakan kaki untuk menggerakan objek. Menendang bola diam ditempat merupakan dasar untuk menendang bola bergerak atau bola yang dijatuhkan (dropkick). Penguasaan keseimbangan dinamika dengan baik, akan mendukung pengembangan keterampilan menendang bola selanjutnya. (Sukintaka, 1992: 67)