BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu tujuan organisasi perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya. umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI.. iv. DAFTAR TABEL...viii. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. BUMN sebagai badan usaha milik pemerintah banyak bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat perkembangan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan manufaktur tidak dapat terlepas dari masalah biaya

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini berkembang pesat dan terbuka yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin kritisnya masyarakat dalam memilih perusahaan jasa

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I. Persaingan dunia usaha dewasa ini semakin kompetitif. Penyebab utama dari makin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. daya saing yang kuat agar tetap mampu bertahan di tengah persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, persediaan di perusahaan jasa pun merupakan asset

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya intensitas persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar bagi industri-industri di Indonesia baik itu industri perdagangan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antar pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha, Kecil, dan Menengah yang biasa disebut UKM kini ikut meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembentuk perekonomian nasional. Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat dirasakan sekali pengaruhnya disegala bidang, salah satunya terjadi pada bidang ekonomi. Dengan berkembangnya IPTEK tersebut memungkinkan kegiatan ekonomi berkembang sedemikian rupa hingga melewati batas-batas wilayah dan negara. Kondisi yang demikian tentunya akan menciptakan suatu lingkungan yang kompetitif bagi kalangan industri. Lingkungan yang kompetitif tersebut menuntut semua perusahaan yang memasuki lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk dapat bersaing. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat akan menuntut perusahaan untuk lebih efisien dan efektif dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya serta perusahaan dituntut untuk menerapkan strategistrategi yang handal dan akurat agar dapat meraih keuntungan dan keunggulan perusahaan. Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk dapat meraih keuntungan dan keunggulan perusahaan adalah dengan mengelola kegiatan usahanya dengan lebih baik lagi. Pengelolaan kegiatan usaha dapat dilakukan dengan cara peningkatan kualitas, karena kualitas merupakan faktor penting yang dapat menunjang kegiatan usaha perusahaan, serta peningkatan kualitas 1

2 merupakan salah satu cara yang harus dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat dewasa ini. Adanya usaha peningkatan kualitas yang dilakukan oleh perusahaan akan menimbulkan kebutuhan akan pemantauan dan pelaporan kemajuan programprogram tersebut, terutama pada aspek biaya yang harus dikeluarkan. Perusahaan harus dapat mengelola pengeluaran terhadap biaya, agar tercipta efisiensi biaya. Sofjan Assauri (2004:240) menyatakan bahwa : Perusahaan yang dapat tumbuh dan berkembang adalah perusahaan yang dapat bekerja dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi. Biaya yang rendah merupakan salah satu faktor yang menentukan keunggulan bersaing. Perusahaan yang dapat beroperasi dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi akan mempunyai biaya produksi yang rendah, sehingga mempunyai daya saing yang tinggi karena dapat menetapkan harga jual yang rendah. Efisiensi biaya yang dimaksudkan disini adalah penggunaan biaya yang sesungguhnya dapat ditekan sedemikian rupa, sehingga biaya yang sesungguhnya dapat lebih rendah dari biaya yang telah dianggarkan sebelumnya. Dengan terwujudnya efisiensi biaya, diharapkan perusahaan dapat memperoleh laba dengan optimal. Salah satu biaya yang harus ditekan agar tercipta efisiensi biaya adalah biaya produksi, karena biaya produksi merupakan biaya yang sangat besar yang dikeluarkan oleh perusahaan selama melakukan proses produksi. Biaya produksi merupakan sejumlah biaya yang menyangkut pengolahan bahan baku mentah menjadi barang jadi. Biaya produksi disini tergolong menjadi tiga kelompok, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

3 Efisiensi biaya produksi juga berkaitan dengan ketepatan cara dalam menjalankan sesuatu, dalam hal ini proses produksi, dengan tidak membuangbuang waktu, tenaga dan biaya produksi sehingga sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Namun dalam kenyataannya, yang masih terjadi di perusahaan saat ini, kegiatan mengefisiensikan biaya produksi ini masih sulit dilakukan. Biaya produksi yang dipergunakan perusahaan seringkali menyimpang dari biaya produksi yang telah dianggarkan sebelumnya. Biaya produksi yang sesungguhnya digunakan seringkali lebih besar atau lebih kecil dari biaya produksi yang telah dianggarkan sebelumnya. Efisien atau tidaknya penggunaan biaya produksi perusahaan dapat dilihat dengan membandingkan antara biaya produksi sesungguhnya dan biaya produksi yang telah dianggarkan. Penilaian efisiensi atau tidaknya biaya produksi sangat penting untuk dilakukan, karena biaya produksi merupakan biaya yang terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaan. Seperti yang terjadi pada PT.PINDAD (persero). Sebagai salah satu perusahaan manufaktur berskala besar di Indonesia, PT.PINDAD (Persero) harus selalu berusaha meningkatkan kualitasnya agar dapat berkembang dan bersaing di tengah persaingan yang semakin kompetitif. Usaha peningkatan kualitas tersebut tentunya akan selalu memerlukan biaya, salah satunya biaya produksi. Oleh karena itu, pengendalian terhadap pengeluaran biaya tersebut sangat diperlukan agar perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelayanannya sekaligus menciptakan efisiensi biaya, khususnya biaya produksi yang merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut data yang diperoleh dari

4 PT.PINDAD divisi Tempa dan Cor, masih terlihat ketidakefisienan penggunaan biaya produksi. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Periode TABEL 1.1 Tingkat Efisiensi Biaya Produksi Divisi Tempa dan Cor Anggaran Biaya Produksi Realisasi (dalam rupiah) Tk.Efisiensi Biaya Produksi (%) Tahun 2001 6.632.494.600 6.398.664.831 10.338.928.686 6.599.012.119 6.510.187.545 6.336.921.698 6.099.132.669 7.007.514.130 1,84 0,96 41,01 (6,19) Tahun 2002 6.638.239.213 7.602.038.790 7.069.534.931 6.717.964.461 6.099.132.669 7.007.514.130 6.510.187.545 6.336.921.698 8,12 7,82 7,91 5,67 Tahun 2003 7.792.608.256 9.625.571.310 9.347.815.236 9.230.312.606 7.655.836.380 8.945.678.379 8.234.071.510 8.441.658.863 1,76 7,06 11,82 8,54 Tahun 2004 Tahun 2005 11.245.581.607 9.998.357.709 10.688.902.519 11.592.080.770 10.627.163.153 11.483.146.659 11.440.689.953 13.435.626.610 11.477.361.536 9.740.272.195 10.405.231.320 10.957.559.851 11.367.586.256 11.728.687.284 10.951.952.592 12.636.203.381 (2,06) 2,58 2,65 5,47 (6,97) (2,14) 4,27 5,95 Sumber : Lap.Biaya Operasional PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor (diolah kembali)

5 Ketidakefisienan biaya produksi PT.PINDAD (Persero) juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini : 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% -10,00% 01'T1 01'T2 01'T3 01'T4 02'T1 02'T2 02'T3 02'T4 03'T1 03'T2 03'T3 03'T4 04'T1 04'T2 04'T3 04'T4 05'T1 05'T2 05'T3 05'T4 Efisiensi Biaya Produksi Gambar 1.1 Grafik Tingkat Efisiensi Biaya Produksi Divisi Tempa dan Cor Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa terjadi inefisiensi biaya produksi pada tahun 2001 triwulan 4, tahun 2004 triwulan 1, serta tahun 2005 triwulan 1 dan triwulan 2. Inefisiensi biaya produksi ini terjadi pada saat realisasi biaya produksi lebih besar daripada anggaran yang telah ditetapkan. Ketidak efisienan biaya produksi tersebut dapat terjadi dikarenakan : 1. Tidak dilandasi siklus manajemen yang baik ; perusahaan tidak dilandaasi oleh sistem manajemen yang baik seperti perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan perbaikan. Tanpa adanya prinsip-prinsip tersebut upaya untuk menciptakan efisiensi biaya akan sulit dan dapat berakibat tidak tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.

6 2. Tidak didukung oleh lingkungan manajemen yang baik ; suatu manajemen yang solid memerlukan kerja sama, komunikasi, dan koordinasi yang baik dari setiap anggotanya. Tidak hanya dari setiap individu, antar departemen atau divisi yang ada pada perusahaan pun memerlukan hal tersebut. Jika hal ini tidak dikoordinasikan, maka akan merugikan perusahaan. 3. Tidak adanya analisis biaya dan manfaat dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen ; perusahaan tidak mempertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan telah sesuai dengan manfaat arau hasil yang akan dicapai. 4. Tidak adanya disiplin anggaran yang baik, sehingga banyak biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, agar efisiensi biaya dapat tercipta dengan baik, diperlukan suatu pengendalian biaya yang baik. Perusahaan dapat melakukan pengendalian biaya dengan berbagai cara diantaranya dengan melakukan sistem pengendalian manajemen yang baik agar analisis terhadap biaya produksi yang dikeluarkan dapat berjalan dengan baik sehingga efisiensi biaya produksi dapat tercapai. Agar dapat terus bersaing di era globalisasi ini, perusahaan harus mampu menetapkan strategi bisnis. Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas produk yang di produksinya. Seperti yang dikemukakan oleh American Society for Quality Control (dalam Barry Render dan Jay Heizer, 2001) bahwa kualitas adalah totalitas bentuk dan

7 karakteristik barang/jasa yang memungkinkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi. Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan mempunyai keunggulan bersaing terhadap pesaing-pesaingnya dalam menguasai pasar. Kualitas merupakan faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk barang dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Pencapaian dan pemeliharaan tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk dan jasa saat ini merupakan faktor yang menentukan kesehatan, pertumbuhan, dan kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Dengan demikian, kualitas menjadi pedoman utama dalam pengembangan dan pencapaian keberhasilan perusahaan, sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Dalam melaksanakan peningkatan kualitas produk diperlukan suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, yaitu biaya kualitas. Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena adanya kualitas yang buruk. Biaya kualitas terdiri dari tiga komponen biaya, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan. Dengan adanya biaya kualitas tersebut harus mampu memberikan kontribusi positif terhadap kualitas produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Dari segi biaya, adanya peningkatan kualitas harus mampu menurunkan biaya produksi secara total, karena salah satu manfaat yang dihasilkan dari adanya informasi biaya kualitas adalah pengurangan biaya produksi secara keseluruhan. Dengan berkurangnya biaya produksi, maka diharapkan efisiensi biaya produksi dapat terwujud dengan baik.

8 Dengan tercapainya efisiensi biaya produksi, maka pemborosan akan biaya produksi dapat dikendalikan, sehingga laba perusahaan dapat diperoleh secara optimal. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Efisiensi Biaya Produksi Pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran biaya kualitas pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor 2. Bagaimana gambaran tingkat efisiensi biaya produksi pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor 3. Berapa besar pengaruh antara biaya kualitas terhadap tingkat efisiensi biaya produksi pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat efisiensi biaya produksi pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

9 1 Untuk memperoleh gambaran mengenai biaya kualitas pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. 2 Untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya produksi yang di keluarkan oleh PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. 3 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat efisiensi biaya produksi pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi semua pihak yang tertarik dengan kajian ini. Adapun kegunaan peneliian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1 Kegunaan teoritis Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap dapat digunakan sebagai kajian dan pengembangan lebih lanjut antara teori akuntansi yang dipelajari dengan keadaan di lapangan. 2 Kegunaan empiris/praktis a. Diharapkan berguna untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat efisiensi biaya produksi. Diharapkan dapat berguna dalam memberikan informasi untuk mengambil sebuah keputusan manajemen di masa yang akan datang. b. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan Diharapkan dapat menjadi referensi dalam melakukan penelitian berikutnya.