BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

Pada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi. seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI BARANG REKONDISI DI DESA SIDOHARJO DUSUN TUMPAK MOJOKERTO

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

BAB II DESKRIPSI WILAYAH DESA PANDANSARI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

INDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL DESA KASIMPAR DAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA KASIMPAR

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara kepulauan yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyatnya. Menurut Tjiptoherijanto (2000) mobilitas penduduk

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.kondisi ini

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

I. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN HUTANG DENGAN MEMPEKERJAKAN DEBITUR STUDI KASUS DI DUSUN JERUK KIDUL DESA MABUNG KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kesejahteraan suatu bangsa. Pengelolaan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa distribusi kesempatan (kemakmuran) yang tidak merata merupakan faktor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. astronomi ibukota Kecamatan Sewon terletak pada 7 O Bujur Timur dan. : Kecamatan Bantul dan Kecamatan Jetis

RINGKASAN SKRIPSI. Oleh: Catur Dewi Saputri

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam perekonomian Indonesia. Bahkan komoditi teh juga menjadi

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman

DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN TANAH DI SUMATERA BARAT *

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan semakin modernnya teknologi yang berkembang di sektor

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri kerajinan boneka kain di kecamatan Sukajadi merupakan salah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor industri tetapi banyak berkembangnya sektor industri kecil

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai berikut :

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI KECAMATAN BANJARNEGARA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

50 BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT A. Dampak Bidang Sosial Adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membawa dampak pada mata pencaharian masyarakat Pandansari dan sekitarnya, baik dampak langsung ataupun dampak tidak langsung. Dampak langsung adanya pabrik teh hitam kaligua adalah bertambahnya lapangan pekerjaan buruh pemetik teh dan karyawan pabrik teh hitam, sedangkan dampak tidak langsung adalah terciptanya lapangan pekerjaan baru yaitu masyarakat sekitar yang berdagang di kawasan wisata agro Kaligua. Dampak pabrik teh Kaligua terhadap kehidupan sosial masyarakat desa Pandansari mempengaruhi pada peningkatan pendidikan, di bandingkan dengan sektor lain. Dampak pabrik teh hitam Kaligua di bidang pendidikan bisa dirasakan oleh masyarakat desa Pandansari. Seperti yang telah di uraikan pada BAB II, bahwa tingkat pendidikan masyarakat desa Pandansari sudah di katakan cukup baik, lebih dari 8219 jiwa telah mengenyam pendidikan tingkat dasar, ada beberapa orang mencapai tingkat perguruan tinggi, tetapi jumlahnya sangat sedikit atau sangat terbatas. Kesadaran untuk meningkatkan pengetahuan dan menyekolahkan anaknya menurut sekretaris Desa Pandansari, sebenarnya sudah ada sejak dulu tetapi belum merata seperti sekarang dan sampai saat ini pun masih ada orang beberapa orang yang belum menyadari betul pentingnya pendidikan. 50

51 Kondisi sosial dapat dilihat dari aspek teknis yaitu perubahan mata pencaharian serta kondisi pemukiman. Unsur-unsur sosial dalam masyarakat senantiasa berkembang dan berubah. Masing-masing unsur tersebut sifat dan perkembangannya berbeda-beda karena mengalami perubahan akibat pengaruh lingkungan. Begitu juga dengan masyarakat Pandasari dimana pengaruh lingkungan alam mempengaruhi kehidupan mereka. Berikut adalah tabel yang menunjukkan kondisi rumah tempat tinggal masyarakat pandansari dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 11 Struktur Kondisi Rumah Tempat Tinggal di Desa Pandansari No Kondisi rumah Tahun 2012 1 Permanen 770 2 Semi permanen 319 3 Papan 485 4 Gedek/rumbia 196 Jumlah 1770 Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandansari Dalam Angka (2012: 57). Tabel di atas memperlihatkan kondisi rumah tempat tinggal masyarakat desa Pandansari sudah terbilang cukup tetapi juga ada yang belum memadai, hal ini mengingat kebutuhan pokok yang terus meningkat dan juga lahan-lahan pertanian yang terus menyempit akibat perluasan pemukiman warga hal ini bahwa penduduk yang seharusnya beraharap untuk mendapatkan nafkah dari sektor pertanian ternyata tidak memiliki lahan pertanian atau lahan untuk digarap.

52 Keberadaan pabrik teh hitam Kaligua tidak lepas dari dukungan masyarakat baik masyarakat Pandansari itu sendiri maupun masyarakat sekitarnya. Banyak dari mereka yang menjadi tenaga kerja di pabrik, dengan demikian antara pihak pabrik dengan masyarakat terjalin kerja sama yang baik, untuk lebih meningkatkan kerja samanya dengan masyarakat, maka setiap ada kegiatan sosial seperti HUT RI pabrik teh ikut berpartisipasi serta memberikan sumbangan untuk kegiatan tersebut, terlebih lagi saat HUT pabrik teh hitam yang di peringati setiap tanggal 1 Juni masyarakat akan di hibur oleh kesenian dari Banyumas yaitu ronggeng Banyumas (Marjono, wawancara tanggal 13 april 2013). Setiap perubahan akan melahirkan suatu gejala baru, yang akan memberikan dampak baik yang positif maupun yang negatif. Pengaruh Pabrik Teh memberikan banyak sekali pengaruh bagi kehidupan sosial masyarakat sekitar, khususnya penduduk yang ada disekitar Pabrik Teh Hitam dalam hal ini. Selain sebagai tempat untuk pembuatan teh hitam Kaligua, juga di kenal sebagai tempat kawasan wisata agro dataran tinggi, perluasan lapangan pekerjaan sebagian besar masyarakat desa Pandansari bermata pencaharian di sektor pertanian, hal ini di sebabkan sebagian besar wilayah Pandansari berupa areal-areal pertanian yang lebih menitikberatkan pada pertanian pangan seperti; kentang, kubis, wortel dan lain-lain. Dalam tahun 2012 jumlah penduduk pandansari 8219 jiwa dari jumlah tersebut yang memiliki tanah dan perkebunan sendiri hanya beberapa orang saja, sedangkan sebagian besar masyarakatnya bekerja di kawasan wisata agro Kaligua.

53 Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat lahan-lahan pertanian terus mengalami penyempitan, karena sebagian digunakan untuk areal pemukiman. Dengan adanya penambahan penduduk ini tentu saja akan menyebabkan pertambahan angkatan kerja, sehingga kalau tidak tersedia kesempatan kerja yang memadai akan menyebabkan terjadinya pengangguran, timbulnya masalah pengangguran dan kesempatan kerja yang seemakin menyempit disektor pertanian, maka jalan keluar terbaik adalah program industrialisasi dengan industrialisi ini mereka yang tidak mempunyai pekerjaan penuh atau hanya bekerja secara musiman dapat tertampung (Djoened,1992:132-133). Masyarakat Pandansari pada umumnya menduduki kelas bawah hanya sebagian saja yang yang menduduki kelas atas tetapi dengan adanya pabrik teh hitam Kaligua masyarakat Pandansari sedikit demi sedikit mengalami perubahan kelas, baik kelas menegah maupun kelas atas hal ini bisa dilihat berdasarkan jenis sarana dan kondisi rumah tempat tinggal masyarakat Pandansari. Selama ini di Desa Pandansari telah mengalami mobilitas sosial yang berupa paerubahan atau perpindahan pekerjaan sedikit demi sedikit dari buruh pemetik teh menjadi petani pemilik teh. Hal ini di karenakan hasil pendapatan menjadi lebih tinggi atau besar dibandingkan pendapatan sebelumnya. B. Dampak Bidang Ekonomi Pertumbuhan penduduk bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan perkembangan kehidupan sosial ekonomi di suatu daerah,

54 pertumbuhan suatu daerah dipengaruhi oleh berbagai faktor, letak geografis dan mata pencaharian penduduk berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah. Kehidupan perekonomian masyarakat Pandansari, hampir sama dengan daerah lain di Pulau Jawa. Sistem ekonomi substensi yang merupakan ciri dominan bagi suatu daerah yang mayoritas penduduknya mengutamakan bidang pertanian sebagai mata pencaharian. Mata pencaharian dalam bidang pertanian adalah sebagai petani dan penggarap, petani disini adalah orang yang memiliki lahan, petani yang memiliki lahan terdiri atas pemilik lahan sempit, lahan sedang, lahan luas sedangkan petani penggarap dibedakan atas hasil yang diterima dari penggarapan lahan, petani pemilik lahan menyewakan lahannya kepada petani penggarap, kemudian membagi hasil panen dengan sistem bagi hasil, sistem bagi hasil yang mereka gunakan dengan sistem bagi hasil didaerahdaerah lain di Jawa, misalnya adat hasil bagi maro dan mertelu. Pada adat MARO, petani yang menggarap lahan akan menerima hasil separo atau setengah dari hasil panen dan pajak tanah oleh penggarap tanah. Sedangkan pada adat MERTELU perjanjian pembagian hasil panen adalah dua pertiga bagi pemilik lahan dan sepertiga bagi penggarap lahan, pajak tanah dan biaya produksi di tanggung oleh pemilik sawah sedangkan pemeliharaan sampai masa panen di tanggung penggarap lahan. Seperti yang telah di uraikan pada BAB II, bahwa sebagian penduduk Pandansari masih mengandalkan pertanian untuk memenuhi kebutuhan seharihari, dari 8219 jiwa yang menjadi petani ada 676 itu merupakan jumlah terbesar kedua setelah buruh yang berjumlah 1.389 jiwa.

55 Sebagian besar masyarakat Pandansari bekerja di sektor pertanian teh baik sebagai buruh pemetik teh maupun sebagai karyawan pabrik teh ada juga yang bekerja sebagai pedagang di kawasan wisata agro Kaligua, hal ini bahwa penduduk yang seharusnya berharap untuk mendapatkan nafkah dari sektor pertanian ternyata tidak memiliki lahan pertanian atau lahan untuk digarap, sehingga terpaksa harus menjadi buruh pemetik teh dengan penghasilan yang sangat minim, untuk mengatasi keadaan tersebut sektor industri merupakan alternatif bagi para buruh pemetiki teh, salah satu unit industri atau pabrik yang terbesar di Pandansari adalah pabrik teh hitam yang berda di dusun Kaligua yang merupakan peninggalan dari Belanda. Keberadaan pabrik teh hitam ini sangat menguntungkan penduduk Pandansari dan sekitarnya, khususnya para buruh pemetik teh dan karyawan pabrik, mereka dapat bekerja pada perusahaan ini. Dengan adanya pabrik teh hitam mereka sedikit demi sedikit bisa menaikkan taraf hidup keluarganya, selain itu adaanya pabrik teh hitam Kaligua mampu memunculkan lapangan pekerjaan baru seperti; warung makan, toko, bengkel dan lain sebagainya, dibawah ini adalah tabel jenis kegiatan ekonomi penduduk masyarakat Pandansari: Tabel 12 Jenis kegiatan ekonomi penduduk di Desa Pandansari No Jenis kegiatan ekonomi Tahun 2012 1 Pedagang keliling 54

56 2 Pedagang tengkulak 45 3 Penjahit 24 4 Bengkel mobil 2 5 Bengkel motor 1 6 Tambal ban - 7 Service elektronik 6 Jumlah 132 Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandansari Dalam Angka (2012: 60). Tabel di atas memperlihatkan kegiatan ekonomi masyarakat desa Pandansari kebanyakan adalah sebagai pedagang keliling, hal ini mengingat akan keberadaan pabrik sebagai tempat wisata sehingga banyak pedagang keliling, sedangkan untuk tambal ban tidak ada di desa pandansari padahal akses jalan untuk ke Kaligua masih terbilang sangat sulit dan masih banyak lobang yang sering kali membuat pengendara motor ataupun mobil untuk mengganti ban saat mengalami kebocoran. Kehadiran suatu pabrik atau industri ditengah-tengah masyarakat akan membawa dampak positif dan dampak negatif, beridirinya pabrik teh hitam sejak 1889 akan menimbulkan dampak pula bagi kehidupan masyarakat sekitar khususnya masyarakat Pandansari sendiri, dampak bidang ekonomi antara lain:

57 a) Perluasan lapangan pekerjaan Sebagian besar masyarakat Pandansari mengandaalkan pada sector pertanian atau perkebunan the yang berada di Dusun Kaligua, seiring dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, lahan-lahan pertanian terus mengalami penyempitan, karena sebagian digunakan untuk areal pemukiman. Dengan adanya pertambahan penduduk ini tentu saja akan menyebabkan pertambahan angakatan kerja, sehingga kalau tidak tersedia kesempatan kerja yang memadai akan menyebabkan terjadinya pengangguran, timbulnya masalah kesempatan kerja yang semakin menyempit akan mengakibatkan pengangguran dan jalan keluar terbaik adalah industrialisasi. Dalam suatu perusahaan faktor tenaga kerja mempunyai peranan besar dalam menentukan keberhasilan perusahaan itu sendiri, apalagi pada unit-unit industri teh yang banyak membutuhkan tenaga kerja karyawan pabrik teh dan buruh pemetik teh yang umumnya adalah perempuan. Adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membawa dampak pada mata penacaharaian masyarakat Pandansari dan sekitarnya, baik dampak langsung maupun dampak tidak langsung, dampak langsung adanya pabrik teh adalah bertambahnya lapangan pekerjaan yaitu buruh atau karyawan pabrik teh. Pabrik teh hitam Kaligua ini banyak menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat pandansari maupun masyarakat sekitarnya (KAMDO, wawancara 30 april 2013).

58 b) Pendapatan Pabrik teh merupakan salah satu unit industri yang mempunyai jaringan kerja cukup luas, khususnya dalam hal lapangan kerja. Terbukanya lapangan pekerjaan akibat adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membantu menambah penghasilan masyarakat Pandansari dan sekitarnya, banyak dari masyarakat Pandansari yang menjadi tenaga kerja di pabrik teh hitam Kaligua, bagi mereka yang tidak bisa bekerja di areal pabrik teh atau kawasan wisata agro Kaligua mereka membuka usahausaha ekonomi bebas seperti: warung makan, bengkel, penjahit, service elektronik, dan lain-lain. Dengan begitu adanya pabrik teh hitam Kaligua secara tidak langsung telah membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Pandansari dan sekitarnya, karena pabrik teh hitam tersebut banyak menyerap tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari masyarakat Pandansari itu sendiri dan masyarakat sekitarnya. Mengenai pendapatan tenaga kerja di pabrik teh hitam Kaligua berbeda-beda. Untuk karyawan staff dan karyawan tetap tiap bulannya memperoleh gaji, untuk tenaga kerja musiman atau buruh pemetik teh pemberian gaji atau upah sebesar Rp 800 untuk setiap 1 kilo hasil dari petik teh, tetapi tiap dua minggu sekali uang hasil petik teh tersebut baru bisa diambil dan juga tiap lima bulan sekali biasanya mendapat uang sebesar Rp 400.000 tergantung dari hasil panen.

59 Jadi dengan adanya pabrik teh hitam Kaligua secara langsung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Pandansari dan sekitarnya, dengan membaiknya perekonomian masyarakat akan menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat pula. Masyarakat tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sekunder. Hal ini dapat dilihat dari barang-barang yang dikonsumsikan maupun dimiliki oleh masyarakat seperti: motor, mobil, televisi dan lain-lain, dengan melihat barang-barang yang dikonsumsi masyarakat seperti: motor, mobil, televisi menunjukan bahwa tingkat perekonomian masyarakat Pandansari sudah cukup baik. Meningkatnya perekonomian masyarakat disebabkan terbuka lapangan pekerjaan baru seperti perbengkelan, usaha warung dan lain-lain, dan sebagian besar masyarakat Pandansari mempunyai penghasilan yang cukup setelah mereka mempunyai pekerjaan diluar sektor pertanian. Tabel 13 Kondisi lantai rumah tempat tinggal di Desa Pandansari No Kondisi lantai rumah Tahun 2012 1 Keramik 735 2 Plester 666 3 Tanah 525 Jumlah 1927 Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandansari Dalam Angka (2012: 63).

60 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar kondisi lantai rumah masyarakat Pandansari sudah berlantai keramik yaitu 735 rumah, sedangkan ruamah yang masih beralaskan tanah sebanyak 525 rumah, hal ini menunjukkan bahwa tingkat perekonomian masyarakat pandansari sudah cukup baik, karena semakin baik tingkat perekonomian suatu keluarga maka semakin baik pula kondisi rumahnya. Jadi dengan adanya pabrik teh hitam Kaligua secara langsung dapat meningkatkan perekonomian massyarakat Pandansari dan sekitarnya, dengan membaiknya perekonomian masyarakat akan menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat pula. C. Nilai Pendidikan Keberadaan suatu pabrik di suatu tempat telah membawa dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat kawasan pabrik tentunya, dari segi positif memiliki banyak manfaat bagi penduduk kawasan pabrik dan sekitarnya, diantaranya adalah meluasnya jumlah lapangan pekerjaan dan tentunya mengurangi jumlah pengangguran yang ada di desa tersebut. Sejak adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membawa dampak yang berpengaruh terhadap masyarakat desa Pandansari khususnya buruh tani yang mengubah kebiasaan hidupnya dengan jalan beralih profesi yang semula bergerak atau bekerja di sektor pertanian pindah ke sektor pabrik teh dengan menjadi pekerja pabrik teh atau bekerja sebagai buruh pemetik teh di pabrik teh hitam

61 Kaligua, terjadinya peralihan profesi itu dikarenakan karyawan pabrik teh atau buruh pemetik teh lebih terjamin dari pada menjadi buruh tani. Terlebih lagi pabrik teh hitam Kaligua merupakan sebuah kawasan wisata agro yang menjadi pola hubungan yang saling menguntungkan dan upaya pemerintah dalam meingkatkan perekonomian dan pendidikan. Dengan demikian kawasan objek wisata Kaligua merupakan sebuah kebutuhan dan peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut maka setiap masyarakat berhak untuk mengaktualisasikan ide dan gagasan perencanaan objek wisata dan tempat untuk mencari nafkah yang lebih baik. Oleh sebab itu harus ada bentuk kerja sama agar setiap orang mampu menyadari peran penting hubungan dirinya, kerjasama antar pemerintah atau pihak pabrik dengan masyarakat merupakan keterpaduan yang saling menopang, sebab masyarakat sebagai sistem sosial yang memiliki interaksi dan komunikasi.