BAB I. 1.1 Latar Belakang. untuk berinteraksi dengan individu lain, dan hal ini telah dimulai semenjak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komputer sehingga orang tua juga merasa ingin memberikan pembelajaran kepada

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuju masa dewasa. Pada masa remaja banyak sekali permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menyebabkan begitu banyak perubahan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. baik di negara maju maupun di negara berkembang salah satunya di Indonesia.

ADIKSI ATAU KETERGANTUNGAN GADGET

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak ke masa dewasa, yang berlangsung antara usia tahun

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi. Hal itu juga membuat kemajuan yang cukup signifikan. pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai (user), teknologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sudah semakin berkembang, ditandai dengan era teknologi saat ini. Dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi telah berkembang sangat cepat hingga

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan manusia lainnya sehingga tidak bisa untuk hidup sendiri. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Hal tersebut dapat

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan konsumen sebagai perhatian utama. Tuntutan untuk berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan komunikasi atau sering disebut dengan Information and Communication

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Secara umum perkembangan smartphone di seluruh dunia mengalami

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Pada perkembangan yang pesat ini telah membawa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Kemajuan teknologi tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang modern ini handphone dapat di jadikan untuk hal-hal yang bersifat

BAB V PENUTUP. Pemberian telepon genggam oleh orang tua kepada anak di SDN. Ungaran 01 pada dasarnya sebagai alat komunikasi mereka untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Data perkembangan pengguna telepon seluler di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi saat ini sudah semakin berkembang dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya berinteraksi antar sesama dengan cara menjalin

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PENDAHULUAN. Kelamin, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, [terhubung berkala]. [3 April 2009]. 2

Our Mobile Planet: Indonesia

2015 PENERAPAN NILAI-NILAI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya. Perubahan-perubahan tersebut juga turut serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. waktu, kemudahan-kemudahan yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

Pengaruh Internet Terhadap Kepribadian Siswa Siswi SMA Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan,

BAB I PENDAHULUAN. smartphone, setiap orang dapat berkomunikasi secara real time tanpa bertemu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu kesenian yang sangat indah dan tidak dapat dilepaskan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih salah satu) a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. massa, di antaranya pengaruh media komputer atau internet. Ditambah lagi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

TUGAS MID TERM Kritik Populer pada Film Dokumenter Wabah Gadget

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada.

Memahami Perilaku Belajar Anak dan Remaja di Era Digital Ihsana Sabriani Borualogo

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan paling luar

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PATH SEBAGAI SARANA PENGAKUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi komunikasi saja tetapi juga dapat mengakses situs internet. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Asosiasi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Hal ini terbukti dari berbagai macam penemuan yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. transformasi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Salah satu produk teknologi

2015 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH (INDEKS MASSA TUBUH) SISWA KELAS XI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman yang cepat, dan modern serta diiringi dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial memiliki keinginan untuk berinteraksi dengan individu lain, dan hal ini telah dimulai semenjak individu dilahirkan di dunia ini. Individu memiliki sebuah dorongan sosial yang timbul untuk memenuhi kebutuhannya terhadap hubungan dengan lingkungan sosialnya (Crimon, Messick, & Heckhausen, 2009). Sebanyak 73% sosialisasi/ komunikasi yang dilakukan oleh individu selama masa hidupanya adalah komunikasi interpersonal, dimana komunikasi ini melibatkan individu atau kelompok lain dalam sebuah lingkungan sosial (Larasati, 1992). Erik Erikson( dalam Slavin, 2009) melihat bahwa pertumbuhan seorang individu tidak dapat terlepas dari interaksinya dengan orang lain. Hal ini dapat kita lihat sendiri dari kebutuhan biologis manusia yang membutuhkan orang lain untuk dapat dipenuhi, seperti seorang bayi yang baru lahir tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhannya tanpa kedua orang tuanya. Dimulai dari keluarga inilah yang berperan sebagai agen sosial pertama dalam kehidupan seorang individu, yang kemudian dilanjutkan kedalam Lingkup sosial sosial lainnya (Echotuts, 2015). Social Ecology/Lingkungan sosial (Bronfenbrenner, 1994) merupakan sebuah sistem yang aktif dimana sistem ini akan terus berkembang, menyesuaikan dengan pertumbuhan individu ketika mereka menjalani sebuah peran dalam kehidupan atau berpindah tempat. 1

2 Sistem yang berkembang sesuai dengan pertumbuhan individu ini juga tentunya berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Seorang individu harus mampu menghadapi perubahan-perubahan dalam lingkungan sosialnya sebelum dapat melanjutkan kedalam tahapan perkembangan lainnya (Slavin, 2009). Inilah yang membuat kemampuan komunikasi interpersonal menjadi penting bagi individu, untuk dapat beradaptasi dengan tuntutan sosial, dan belajar serta menganalisa situasi sosial (Maureen, 2014). Sebuah penelitian longitudinal oleh Damon E. Jones dkk (2015), menunjukan bahwa anak-anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik cenderung lebih sukses ketika telah mencapai usia produktif, begitu pula sebaliknya, ketika anak-anak tidak dapat mengembangkan kemampuan sosial mereka dengan baik, cenderung terjadi kegagalan-kegagalan dalam kehidupan mereka, seperti narkoba, sulit mendapatkan pekerjaan ataupun terlibat dengan hukum. Penelitian ini membuktikan bahwa diperlukannya perhatian lebih untuk memastikan perkembangan keterampilan sosial dan emosi anak-anak berkembang dengan baik, terutama dalam era global dimana kompetisi antar individu semakin tinggi. Persaingan individu dalam era global ini menuntut individu untuk dapat terus terhubung dengan dunia disekitar mereka. Informasi, berita, obrolan dan berbagai fenomena masyarakat lainnya, yang baik secara langsung dan tidak langsung terkait dengan kehidupan sehari-hari individu. Kebutuhan yang tinggi akan komunikasi dan informasi inilah yang mendorong berkembangnya alat komunikasi yang dapat memenuhi Immediacy tersebut(lundquist, Lefebvre, & Grramone, 2014).

3 Saat ini industri komunikasi telah mempersembahkan berbagai perangkat komunikasi yang benar-benar kecil. Artinya alattersebutdapatdigunakandimanasaja dan kapansaja. Berbagaiprodukteknologiportableinilah yang disebutdengangadget. Gadget adalah sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai fungsi tertentu dan sering dinilai sebagai sesuatu yang baru (Merriam Webster, 2014). Gadget sendiri memiliki berbagai bentuk yang telah sampai di pasaran masyarakat, salah satunya yang paling populer di masyarakat Indonesia saat ini adalah smartphone. Gadget ini memiliki bentuk minimalis, portabledisertai berbagai fitur canggih didalamnya. Sejak tahun 2000 hingga 2014, pengunaan teknologi komunikasi kian marak di Indonesia terutama perangkat yang berbentuk smartphone. Smartphone(telefon cerdas) sendiri merupakan gadgetyang memiliki sistem operasi dimana pengguna dapat dengan bebas menambahkan aplikasi, atau mengubah tampilan perangkat tersebut sesuai keinginan pengguna. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon (Shiraishi, 2009).Kerja smartphoneyang tidak terbatas pada komunikasi saja, namun juga terdapat berbagai aktifitas lainnya, seperti membaca dokumen, membuat jadwal harian, membaca buku elektronik (e-book), memutar video, main musik, dan yang terpenting adalah internet mobile, membuatnya sulit untuk ditinggalkan(sarwar, 2013). Berbagai Aplikasi-aplikasi yang mendukung berbagai kegiatan ini telah meiiputi berbagai aspek kehidupan ( Pekerjaan, hiburan, pendidikan,dll.) yang menyebabkan perangkat ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan(prasettya,

4 2012). Pengguna smartphone saat ini tidak hanya orang dewasa dan remaja, namun juga telah merambah ke kalangan anak-anak. Dari semua pengguna smartphone, ditemukan rentang usia paling muda dalam menggunakan kedua perangkat ini, adalah balita dan anak-anak. Kedua golongan usia ini termasuk pengguna yang dominan, dan hal ini juga didukung oleh berbagai aplikasi permainan edukatif yang mendorong orangtua untuk mengizinkan anaknya bermain smartphone. Tercatat bahwa terdapat sekitar 1000 lebih aplikasi yang diperuntukkan bagi anak-anak, sehingga Smartphone dapat digunakan dengan konten yang disesuaikan dan menarik untuk usia mereka(merwe, 2012). Dari general survei yang dilakukan oleh penelititerhadap 40 orang anak SMP Yogyakarta, yang dilakukan saat pulang sekolah, subjek mendapatkan quisioner yang berisi pertanyaan seputar penggunaan smartphone dalam keseharian mereka. didapatkan bahwa anak-anak SMP kelas 1 sampai 3 rata-rata telah memiliki Tablet PC dan smartphone dengan jangka waktu kepemilikan minimum 1 tahun. Dari 40 subjek, terdapat 7 yang menggunakan Tablet PC dan 33 orang yang menggunakan smartphone. Sebanyak 35 subjek mengatakan bahwa mereka menerima smartphone/tablet PC yang mereka gunakan dari orangtua, 5 orang lainnya mengatakan bahwa mereka membelinya sendiri. 27 subjek dulunya menggunakan handphone biasa sebelum beralih menggunakan smartphone atau tablet PC, 17 lainnya telah menggunakan smartphone/tablet PC semenjak sebelum memasuki SMP. Hampir 90% siswa menyatakan mereka menggunakan smartphone sebagai alat komunikasi, namun disamping itu mereka juga menggunakan fitur lainnya seperti browsing, bermain game dan streaming video,

5 juga mengerjakan tugas sekolah. 29 orang subjek memilih kartu sim yang digunakannya sendiri dan 11 lainnya dipilihkan oleh orangtua. Survei yang dilakukanolehthe Asian ParentsInsightbekerjasamadengan Samsung, mengikutsertakan 2500 orangtuadariberbagai Negara di AsiayaituSingapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina untukmenjadiresponden. Sebanyak 98% dari orang tuamengizinkananaknyamenggunakansmartphonedenganleluasa. KebanyakanalasanuntukmemberikanSmartphonesendiriadalahuntukpendidikan, namuntidakjarang orang tua yang memberikansmartphonenyasebagaibujukanbagianaknyauntukdiamataumenemaninyabermaindisaatorangtu asedangsibuk(jenny S. Radesky, 2015). Chip juga mencatat sebanyak 35% anakanak Indonesia menginginkan Smartphone, dan 40% anak-anak sudah memiliki smartphone(kartika, 2013). Peningkatan jumlah penggunaan smartphone menandakan bahwa akses anak-anak terhadap perangkat teknologi ini semakin mudah. Dari berbagai hasil survei diatas dapat dilihat bahwa smartphone kini begitu mudah memasuki keseharian, dengan fungsi utama sebagai alat komunikasi, dan fitur tambahan lainnya yang dapat memfadilitasi mulai dari pekerjaan, hiburan, bahkan sampai kebutuhan personal ini menjadi mengkhawatirkan. Waktu rata-rata penggunaan smartphone perhari yang didapatkan dalam general survei adalah 2-5 jam dengan total subjek 22 orang, sedangkan sisanya adalah 11 subjek menggunakan perangkat elektroniknya lebih dari 6 jam, dan 7 lainnya menggunakan sampai lebih dari 12 jam per harinya

6 dengan naiknya total waktu penggunaan setiap harinya yang meningkat sebanyak 15 menit setiap harinya. Jika dalam sehari seseorang lebih sering menghabiskan waktunya hanya untuk menggunakan smartphonetentunya terjadi perubahan dalam keseharian individu. Dalam sebuah artikel di Inggris mulai bermunculan kasus dimana anak berusia 4 tahun membutuhkan terapi untuk menghilangkan adiksi pada ipadnya, dilaporkan bahwa anak-anak tersebut mengamuk ketika ipadnya diambil dan juga menunjukan gelaja putus obat seperti yang dialami oleh pecandu alkohol dan narkoba(seales, 2013). Seperti yang kita ketahui seseorang yang kecanduan, apapun bentuk kecanduannya akan mengalami gangguan-gangguan dalam kehidupannya. Gangguan pertama yang paling mudah diperhatikan adalah gangguan rutinitas sehari-hari. Jam istirahat, jam makan dan jam belajar anakanak cenderung terganggu dikarenakan waktu-waktu tersebut telah digunakan untuk menggunakan smartphone atau tablet mereka. Sehingga dapat diperkirakan bahwa telah terjadi gangguan pada jadwal kebutuhan biologis pada anak, serta kemampuannya untuk konsentrasi dalam belajar. Tidak berhenti sampai disitu, anak-anak juga mengalami gangguan lainnya yang tidak dapat langsung terlihat dalam jangka waktu pendek, namun jika diperhatikan anak-anak mulai mengalami kemunduran dalam ketahanan dan kekuatan tubuh mereka. Tidak hanya berhenti disini, masih banyak lagi gangguan lain yang disinyalir dapat menjadi berbahaya jika intensitas penggunaan kedua perangkat teknologi ini tidak diturunkan pada anak-anak. Dalam penelitiannya Emily Drago (2015) memaparkan bahwa perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh negatif terhadap komunikasi face-to-face, kebanyakan subjek merasa bahwa

7 kualitas komunikasi mereka menurun ketika teman atau keluarga mereka menggunakan teknologi ketika sedang mengobrol bersama, serta berkurangnya kedekatan dan komunikasi antara anak dan orang tua karena penggunaan teknologi yang sulit dikendalikan (Turkle, 2012). Anak-anak dengan usia belia, seharusnya belajar dan berkembang melalui contoh langsung dari interaksinya dengan lingkungan dan orang-orang sekitarnya(heather L.Kirkorian, 2008). Dari hasil survei diatas dapat dilihat bahwa anak-anak telah terlibat cukup jauh dengan penggunaan perangkat digital ini. Intensitas penggunaan yang tinggidikhawatirkan akan menyebabkan perilaku adiktif, dan dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan potensi anak secara maksimal, terutama dalam aspek perkembangan sosio-emosional. Hal inilah yang membuat peneliti ingin melihat lebih jauh lagi sejauhmana adiksi terhadap dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan komunikasi interpersonal anak. 1.2 Permasalahan : 1.Apakah kecanduan Gadget pada anak-anak Indonesia dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan Interpersonal mereka? 1.3 Manfaat Teoritis : 1. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapseberapa besar adiksi smartphone mempengaruhi perkembangan keterampilan interpersonal pada anak.

8 2. Menjadi ranah dan isu baru yang perlu diperhatikan mengingat betapa cepatnya perkembangan teknologi dibandingkan dengan ilmu lainnya, sehingga dapat dilakukan usaha preventif yang efektif jika sebuah perubahan/perkembangan baru memberikan dampak yang negatif. 3. Menambah ranah pengetahuan ilmu psikologi beserta aspek-aspek perkembanganya. 1.3.1ManfaatPraktis : 1. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, orangtua mau lebih terlibat dalam memperhatikan perkembangan-perkembangan teknologi serta efeknya pada anak-anak. 2. Memperluas wawasan orangtua mengenai teknologi yang dekat dengan anak-anak. 3. Memberikan gambaran yang cukup terperinci mengenai efek positif dan negatif yang diberikan teknologi pada anak-anak, salah satunya adalah smartphone. 4. Menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dan pemerintah untuk melek teknologi, sehingga teknologi disekitar dapat dimanfaatkan secara positif dengan semaksimal mungkin.

9