BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

Bab IV Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV HASIL SIMULASI, PENGUKURAN DAN ANALISA Simulasi Parameter Antena Mikrostrip Patch Circular Ring

Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran port tunggal

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

BAB 4 PENGUKURAN ANTENA, HASIL dan ANALISA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP. mejelaskan secara tepat mengingat sangat banyaknya faktor yang

LAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

[Type the document title]

BAB IV DATA DAN ANALISA SERTA APLIKASI ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2,4 GHz

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, dirancang antena mikrostrip patch segi empat (AMPSE)

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA ULTRAWIDEBAND

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

PEMBUATAN BAHAN DIELEKTRIKA EKSPONENSIAL ANTENA DWITUNGGAL UNIDIREKSIONAL 100 MHz KEATAS DENGAN VSWR 1,5 UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KOMUNIKASI DATA

: Widi Pramudito NPM :

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sampai merealisasikan antenna UWB mikrostrip dengan

Bab II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI. Gbr. 2.1 Grafik Faktor Refleksi Terhadap. Faktor Refleksi

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

Unjuk Kerja Antena UWB Egg Berdasarkan Dimensinya

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN, SIMULASI dan PABRIKASI ANTENA

Bab III Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Desain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF 144 MHz dan UHF 430 MHz untuk Perangkat Transceiver Portabel

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB III PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUKURAN PARAMETER ANTENA HORN PIRAMIDA

UNJUK KERJA ANTENA MIKROSTRIP SEGI EMPAT MENGGUNAKAN KONSEP FRACTAL KOCH ITERASI SATU

BAB III PERANCANGAN, PEMBUATAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SIRKULAR UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP INSET-FED PADA FREKUENSI 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIFI

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

Perancangan Antena Metamaterial Berbasis NFRP Pada Frekuensi GPS L1 (1,5754 GHz) Untuk Sistem Transfer daya Nirkabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

Desain Antena Hexagonal Patch Array untuk Peningkatan Gain dan Bandwidth pada Frekuensi 2,4 GHz

BAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP. bahan substrat yang digunakan. Kemudian, menentukan bentuk patch yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tanpa kabel (wireless) menyebakan para perancang antena agar merancang

BAB II TEORI DASAR. tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking adalah suatu sistem yang

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS PENGUKURAN

M O D U L W O R K S H O P P E N G U K U R A N A N T E N A

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGIEMPAT TRIPLE-BAND (2,3 GHz, 3,3 GHz dan 5,8GHz) Disusun Oleh : RAMLI QADAR NIM :

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 2,4 GHz untuk Aplikasi Wireless Fidelity (Wifi) Oleh Daniel Pebrianto NIM:

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN

3 BAB III PERANCANGAN PABRIKASI DAN PENGUKURAN

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

ANTENA MIKROSTRIP PANEL BERISI 5 LARIK DIPOLE DENGAN FEEDLINE KOAKSIAL WAVEGUIDE UNTUK KOMUNIKASI 2,4 GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ANTENA HELIKAL UNTUK PENGGUNAAN FREKUENSI L-BAND

Analisis Perubahan Fasa Terhadap Pola Radiasi untuk Pengarahan Berkas Antena Stasiun Bumi

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA MIKROSTRIP FREKUENSI 2,4 GHZ

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

Lower Frequency (MHz) Center Frequency (MHz)

Transkripsi:

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS 4.1 Syarat Pengukuran Pengukuran suatu antena yang ideal adalah dilakukan di suatu ruangan yang bebas pantulan atau ruang tanpa gema (Anechoic Chamber). Pengukuran antena dilakukan di daerah medan jauh antena, hal ini dimaksudkan agar antena tidak terpengaruh oleh medan dari benda-benda di sekitarnya. Jarak pengukuran antara antena pemancar dengan penerima adalah 2 R 2 D, dengan D adalah panjang dimensi terbesar antena. Untuk menghindari kesalahan dan data yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan maka syarat-syarat pengukuran harus diperhatikan seperti frekuensi sistem harus stabil dan tidak boleh berubah-ubah, kriteria medan jauh dan lingkungan bebas pantulan harus dipenuhi, lingkungan bebas noise dan interferensi benda-benda sekelilingnya, dan antena diarahkan berimpit dengan sumbu utama. Namun kondisi ideal susah dicapai karena kondisi nyatanya adalah : Pengukuran antena sering kali dipengaruhi oleh pantulan gelombang yang tidak diinginkan. Pengukuran outdoor memberi kondisi lingkungan EM yang tidak terkontrol. Secara umum, teknologi pengukuran antena sangat mahal. Melihat pertimbangan inilah maka akan dilakukan pengukuran antena dengan kondisi yang seideal mungkin. Dengan menggunakan sarana dan prasarana yang terbatas tetapi diharapkan mendapatkan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 28

4.2 Alat Ukur Perangkat ukur yang digunakan dalam pengukuran antenna ini adalah: 1. Network Analyzer (Anritsu), range 300 KHz - 3 GHz. Alat ukur ini digunakan dalam pengukuran VSWR, bandwidth, dan impedansi antena. Network analyzer akan menampilkan grafik hasil ukur berupa VSWR fungsi frekuensi, dan impedansi dalam bentuk smith chart. 2. Spectrum Analyzer (GWInstek GSP-830), range 9 KHz - 3 GHz. Alat ukur ini digunakan dalam pengukuran gain, dan polarisasi dari antena yang diukur. Spectrum Analyzer digunakan untuk mengukur level daya terima. 3. Signal Generator (HAMEG 3GHz) Alat ukur ini berfungsi membangkitkan frekuensi dan level daya. 4.3 Pengukuran Karakteristik Antena 4.3.1 Pengukuran VSWR, Bandwidth, dan Impedansi input Pengukuran VSWR dilakukan untuk mengetahui nilai gelombang berdiri yang disebabkan oleh sinyal pantul yang terjadi. Semakin besar nilai VSWR, maka semakin besar pula gelombang yang dipantulkan kembali ke transmitter. Nilai VSWR harus sesuai dengan ambang batas dari perangkat yang digunakan. Pada Tugas Akhir ini nilai VSWR yang diharapakan tidak lebih dari 2,0. Pengukuran bandwidth dilakukan untuk mengetahui daerah frekuensi yang dimiliki antena tersebut dengan batas VSWR tertentu (dalam hal ini VSWR 2,0). Jika bandwidth antena besar, maka akan banyak aplikasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan antena tersebut. Sedangkan pengukuran impedansi bertujuan untuk mengetahui apakah antena yang dipakai sesuai dengan impedansi saluran transmisi yang digunakan. Untuk mengukur VSWR, bandwidth dan impedansi antena, alat yang digunakan adalah Network Analyzer, merek Anritsu (300 KHz - 3 Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 29

GHz) yang mempunyai kemampuan mengukur karakteristik antena dari frekuensi 300 KHz sampai dengan 3 GHz. 4.3.1.1 Prosedur Pengukuran VSWR, Bandwidth dan Impedansi Prosedur pengukurannya adalah sebagai berikut : 1. Kalibrasi Network Analyzernya beserta kabel koaxial yang dipergunakan dengan calibration kit yang tersedia sehingga nilai return loss mendekati nol untuk semua frekuensi. Langkah kalibrasi ini sangat penting untuk mendapatkan nilai validitas pengukuran sebaik mungkin. 2. Hubungkan antena AUT (antena under test) ke port 1 Network Analyzer. Posisi AUT adalah arah radiasi yang menjauhi Network Analyzer. 3. Tampilkan masing-masing parameter yang ingin diketahui melalui tombol format, kemudian catat serta rekam grafik hasil pengukuran tersebut. 4. Untuk VSWR didapatkan fungsi grafik SWR terhadap frekuensi, sedangkan impedansi input didapatkan fungsi grafik smith chart yang menggambarkan fungsi impedansi terhadap frekuensi. Gambar 4.1 Konfigurasi Pengukuran VSWR, Bandwidth, dan Impedansi Gambar diatas memperlihatkan konfigurasi pengukuran VSWR, bandwidth dan impedansi. Antena yang diukur terhubung melalui kabel koaxial 50 ohm pada port 1 Network Analyzer. Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 30

4.3.1.2 Hasil Pengukuran VSWR, Bandwidth 1. VSWR dan bandwidth a. Antenna 1 Gbr. 4.2 Penampang Antenna dengan posisi Switch 0000 Gbr. 4.3 Grafik Hasil Pengukuran VSWR untuk Switch 0000 Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada VSWR = 3.56, nilai frekuensi kerja(f) adalah 2.4 GHz. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada VSWR < 2 tidak tercapai, dengan kata lain, antena ini tidak menghasilkan VSWR sesuai dengan spesifikasi. Nilai VSWR yang terbaik berada pada frekuensi 3.66 GHz yaitu 1,2. Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 31

b. Antenna 2 Gbr. 4.4 Penampang Antenna dengan posisi Switch 1000 Gbr. 4.5 Grafik Hasil Pengukuran VSWR untuk Switch 0000 Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada VSWR = 4.38, nilai frekuensi kerja(f) adalah 2.4 GHz. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada VSWR < 2 tidak tercapai, dengan kata lain, antena ini tidak menghasilkan VSWR sesuai dengan spesifikasi. Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 32

c. Antenna 3 Gbr. 4.6 Grafik Hasil Pengukuran VSWR untuk Switch 1101 Gbr. 4.7 Grafik Hasil Pengukuran VSWR untuk Switch 1101 Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada VSWR = 3.30, nilai frekuensi kerja(f) adalah 2.4 GHz. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada VSWR < 2 tidak tercapai, dengan kata lain, antena ini tidak menghasilkan VSWR sesuai dengan spesifikasi. Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 33

d. Antenna 4 Gbr. 4.8 Grafik Hasil Pengukuran VSWR untuk Switch 1110 Gbr. 4.9 Grafik Hasil Pengukuran VSWR untuk Switch 1110 Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada VSWR = 5.00, nilai frekuensi kerja(f) adalah 2.4 GHz. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada VSWR < 2 tidak tercapai, dengan kata lain, antena ini tidak menghasilkan VSWR sesuai dengan spesifikasi. Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 34

4.3.1.3 Analisis Hasil Pengukuran VSWR dan Bandwidth Pada pengukuran VSWR, bandwidth dan impedansi dihubungkan dengan port Network Analyzer dengan impedansi 50 Ω. Dari pengukuran ini diharapkan transfer daya maksimum dengan impedansi antena yang bersifat resistif murni sebesar 50 Ω. Dari hasil pengukuran VSWR 2 diketahui hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukani. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal,yaitu: 1. Antena mikrostrip memiliki karakteristik bandwidth yang sempit. 2. Pemilihan substrat FR4 dengan tebal 1.6 mm memiliki bandwidth yang lebih kecil dibandingkan FR4 dengan tebal 3.2 mm. Perbandingan hasil pengukuran antara antena prototipe dengan simulasi adalah: Kombinasi Tabel 4.1 VSWR Simulasi. Rentang Frekuensi (MHz) Simulasi Bandwidth (MHz) 0000 Tidak dapat ditentukan 1000 BW = fu fl = 2410 MHz 2350MHz = 60MHz 1101 BW = fu fl = 2400 MHz 2390MHz = 10MHz Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 35

1110 Tidak dapat ditemtukan Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa terjadi penyimpangan bandwidth antara pengukuran dan simulasi, hal ini dipengaruhi karena ada penyimpangan yang terjadi pada ukuran prototipe antena saat diproduksi. 4.3.2 Pengukuran Pola Radiasi Pola radiasi dari suatu antena merupakan gambaran dari intensitas pancaran antena sebagai fungsi dari parameter koordinat bola (θ,φ). Komponen-komponen yang terdapat dalam gambaran pola radiasi adalah mainlobe, sidelobe, dan backlobe. Dari mainlobe bisa dilihat parameter Half Power Beamwidth (HPBW) dan First Null Beamwidth (FNBW). Pola radiasi antena diukur pada daerah medan jauh antena, karena pada daerah tersebut gelombang elektromagnetik yang terpancar tidak bergantung jarak dari antena. Nilai medan jauh dapat dihitung melalui persamaan 2 2L R dengan L adalah dimensi terbesar dari antena dan adalah panjang gelombang. L dari antena mikrostrip ini adalah diagonal dari groundplane yang panjangnya= 18.87cm, sedangkan 8 c 3x10 = 0.125 m 12.5cm 9 f 2.4x10 Medan jauh dari AUT yaitu 2 2L 2(18.87) 12.5 2 56.97cm 0.5697 m. Medan jauh antena Referensi yaitu 2 2L 2(25) 12.5 2 100cm 1.0m Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 36

4.3.2.1 Prosedur Pengukuran Pola Radiasi Sinyal Utama Sinyal dari sistem lain AUT Sinyal Pantul Pengirim 1.8 m Rotator Function Generator Sinyal yang tidak diinginkan Spectrum Analyzer 2 L 2 R > Gambar 4.10 Konfigurasi Pengukuran Pola Radiasi Pengukuran pola radiasi antena pada tugas akhir ini dilakukan di dalam ruang tertutup. Konsekuensi logis dari pengukuran di dalam ruangan adalah adanya gelombang elektromagnetik, pantulan sinyal seluler, wireless LAN Mercubuana. Hal ini akan turut mempengaruhi akurasi hasil pengukuran. Rekayasa yang dilakukan antara lain : 1. Menaikkan daya pancar yang keluar dari generator, hal ini bertujuan agar terjadi dominasi level daya pada frekuensi ukur. Power output yang dipakai sebesar -13 dbm. 2. Menggunakan antena unidireksional pada sisi pemancar, penggunaan antena unidireksional bertujuan agar gelombang elektromagnetik yang terpancar akan terkonsentrasi pada boresight yang berhimpit dengan sumbu pengukuran. 3. Mencari ruangan yang memiliki pantulan kecil, seperti bahan bangunan berupa kayu, karena kayu sangat berkompeten mengurangi pantulan. 4. Pengukuran dilakukan pada waktu malam hari, pengukuran pada malam hari akan memberikan hasil yang lebih baik, karena variasi medan yang diterir signalma lebih kecil, hal ini ditunjukkan level daya terima yang tidak berubah-ubah secara drastis. Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 37

Langkah-langkah pengukuran: 1. Antena pemancar dihubungkan ke generator signal dan Antenna Under Test (AUT) dihubungkan ke spectrum analyzer 2. Pengukuran dilakukan dengan AUT berada pada jarak 1.6m dari antena pemancar, yaitu memenuhi jarak minimum medan jauh (R 1.59 m) 3. AUT diputar-putar secara azimuth atau elevasi per 10 0 Catat level terima yang terbaca pada spectrum analyzer. Semakin kecil resolusi sudut pemutaran, maka akan semakin terlihat pola radiasinya. Hasil pengukuran dicatat sebanyak dua kali dalam rentang waktu yang sama, tujuan dari ini adalah untuk mencari nilai rata- rata akibat dari fluktuasi level daya yang terus berubah-ubah akibat multipath. Hasil rata-rata yang didapatkan akan dinormalisasikan terhadap daya yang terbesar. Normalisasi ini akan menghasilkan gain normalisasi yang kemudian hasilnya akan digambarkan sebagai pola radiasi normal dalam skala logaritmis, ini dapat dilihat dalam skala nilai terbesar adalah 0 db. Untuk melihat pola radiasi tersebut digunakan software Microsoft Excel. 4.3.2.2 Hasil Pengukuran Pola Radiasi Antena Setelah diperoleh level daya terima antena yang dicatat dan kemudian diolah dengan menggunakan software Excel, maka diperolehlah plot pola pancar dengan bentuk 2D sebagai berikut : Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 38

Tabel 4.2 Perbandingan Pola Radiasi Antara Hasil Pengukuran Dengan Dimulasi State Hasil Pengukuran Hasil Simulasi 0000 Azimuth Elevasi 1000 Azimuth Elevasi Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 39

1101 Azimuth Elevasi 1110 Azimuth Elevasi 4.3.2.3 Analisa Perbandingan Hasil Pengukuran Pola Radiasi dan Simulasi. Dari hasil pengukuran dan simulasi antena patch fractal persegi diperoleh pola radiasi tampak pada tabel 4.3. Hasil simulasi dan pengukuran terdapat penyimpangan pada besarnya mainlobe dan side lobenya. Tetapi secara Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 40

keseluruhan hasil pengukuran dari empat kombinasi hampir mendekati hasil simulasi. Penyimpangan ini disebabkan karena disekitar area pengukuran terdapat beberapa objek pemantul seperti bangunan gedung, sehingga selain sinyal langsung, receiver juga menerima sinyal tak langsung akibat multipath. Perubahan suhu udara juga turut mempengaruhi perilaku gelombang yang terpancar, akibatnya pada sisi penerima terjadi variasi medan yang cukup besar. Sedangkan pada simulasi, vektor medan yang datang hanya dari gelombang yang dinginkan saja dan diasumsikan pembentukan pola pancarnya berada di suatu ruangan ideal tanpa adanya pantulan. Perancangan dan Implementasi Antenna Mikrostrip dengan Kombinasi Ground Switch Pada 41