ANALISIS USAHATANI SAYURAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Sartika Krisna Panggabean* ), Satia Negara Lubis** ) dan Thomson Sebayang** ) Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unversitas

Endang Sri Sudalmi, JM Sri Hardiatmi Fakultas Pertanian UNISRI Surakarta. Kata kunci: biaya, penerimaan, pendapatan usahatani

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) ABSTRAK

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

Lampiran 1. Karaketeristik Sampel Petani Padi Sawah Metode SRI di Kecamatan Beringin Tahun 2015

ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal)

ANALISIS PENDAPATAN PETANI TOMAT PADA LAHAN SAWAH DI DESA TOSURAYA SELATAN KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Welson Wangke Benu Olfie L.

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Lisa Oktaviani 1, Azhar 1, Mustafa Usman 1*

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

Fakultas Pertanian Unlam ABSTRACT

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN PETANI SAYURAN DI DESA WAIHERU KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

Fakultas Pertanian Universitas Riau Abstrak

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB III METODE PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DAN USAHATANI LADA DI DESA LAMONG JAYA KECAMATAN LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

PEMASARAN KOMODITI SAWI DI KELURAHAN TANAH ENAM RATUS KECAMATAN MEDAN MARELAN KOTA MEDAN

ANALISIS KOMPARASI DISTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI JERUK DAN USAHATANI KOPI DI KABUPATEN KARO

ECONOMIC DIVERSITY AND MARKETING PATTERN OF VEGETABLE FARM BUSINESS IN DISTRICT OF MEDAN MARELAN

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK UDANG

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PETANI DALAM BERUSAHATANI PADI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KOPI ATENG YANG MENJUAL DALAM BENTUK GELONDONG MERAH (Cherry red) DENGAN KOPI BIJI

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

ANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Kata Kunci : biaya, pendapatan, karet rakyat, kelapa sawit rakyat

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Darmawan et al., Perbedaan Pendapatan...

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SALAK (Salacca Edulis) YANG MENJUAL HASIL PANEN KE PABRIK DAN LUAR PABRIK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG


SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus: Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara)

Kata Kunci : Status Lahan, Pengelolaan, Biaya Produksi, Produktivitas.

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

Transkripsi:

ANALISIS USAHATANI SAYURAN Meta Sianturi, Diana Chalil, Thomson Sebayang Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan Hp. 085275910600, E-Mail: metasianturi@yahoo.com Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa perkembangan jumlah petani sayuran, pola kombinasi dan pendapatan usahatani sayuran di Kelurahan Tanah Enam Ratus.Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja).metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan analisa crosstab dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan: jumlah petani sayuran selama tiga tahun terakhir semakin berkurang dan pola kombinasi usahatani sayuran ada empat, yakni sawi-bayam-kangkung, sawi-bayam, sawi-kangkung, sawi. Semakin luas lahan yang dimiliki oleh petani sayuran, maka semakin banyak jenis komoditi sayuran yang dikombinasikan dan semakin besar pendapatan yang diperoleh oleh petani. Kata Kunci: Usahatani, sayuran, kombinasi penanaman, korelasi. Abstract The purpose of thgis study was to analyze the development of the number of vegetable farmers, combination pattern, and the income of vegetable farmers in Kelurahan Tanah Enam Ratus. The research area for this study were determined through purposive method. The data obtained were analyzed through descriptive method, and crosstab analysis with Chi-square test. The result of this study showed that for the last three years, the number of vegetable farmers increasingly decreased, and there were four combination patterns of vegetable farming namely, mustard-spinach-kale, mutard-spinach, mustard-kale, and mustard. The wider the land area owned by the vegetable farmers, the more various kinds of vegetable commodities can be combined and the bigger income earned by the vegetable farmers. Keywords: Farming, Vegetable, Planting Combination, Correlation PENDAHULUAN Latar Belakang Kecamatan Medan Marelan dengan luas 44,47 km2 dan jumlah penduduk sekitar 140.414 jiwa merupakan salah satu daerah penghasil sayuran. Kecamatan Medan Marelan mencakup empat kelurahan, salah satunya adalah Kelurahan Tanah Enam Ratus.Kelurahan Tanah Enam Ratus sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.lahan yang digunakan petani adalah lahan bekas padi sawah dan tegalan yang telah dimanfaatkan.lahan tersebut digunakan

sebagian besar untuk sayuran, antara lain sawi, kacang panjang, bayam, kangkung, terong, timun ataupun tanaman lainnya.tanaman sayuran yang paling banyak ditanam adalah sawi, bayam dan juga kangkung (BPS Kota Medan, 2010). Usaha tani sayuran di Kelurahan Tanah Enam Ratus menggunakan pola diversifikasi dengan menanam lebih dari 1 jenis tanaman.dalam 1 lahan petani bisa menanam 3 jenis sayuran sekaligus dengan waktu yang bersamaan.misalnya petani menanam sawi, bayam dan kangkung secara bersamaan. Karena waktu panen ketiga sayuran tersebut bersamaan, maka petani tidak mengalami masalah jika menanam ketiga jenis sayuran tersebut secara bersamaan pada satu tempat. Dengan pola tanam yang berbeda maka biaya dan penerimaan dari usaha taninya dapat bervariasi juga.agar petani dalam berusahatani tidak mengalami kerugian, perlu pengetahuan dan pemahaman tentang berapa luas lahan yang diperlukan untuk usahataninya agar mendapatkan keuntungan.ada beberapa pola tanam yang bisa diterapkan pada sebuah lahan sayuran.pola tanam yang dipilih untuk diterapkan biasa disesuaikan dengan luas lahan, tenaga kerja, modal, aspek pasar ataupun pola bertani yang biasa dilakukan di daerah tersebut (Nazaruddin, 1999). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahan utama dalam bentuk pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut: Bagaimana perkembangan jumlah petani sayuran selama tiga tahun terakhir di daerah penelitian? Bagaimana pola kombinasi usahatani sayuran di daerah penelitian? Bagaimana pendapatan usahatani sayuran pada masing-masing kombinasi di daerah penelitian? Bagaimana hubungan antara luas lahan dengan pola kombinasi komoditi dan pendapatan petani sayuran di daerah penelitian? Tujuan Penelitian Untuk menjelaskan perkembangan jumlah petani sayuran selama tiga tahun terakhir di daerah penelitian. Untuk menjelaskan pola kombinasi usahatani sayuran di daerah penelitian. Untuk menganalisis pendapatan usahatani sayuran pada masing-masing pola kombinasi di daerah penelitian.

Untuk menganalisis hubungan antara luas lahan dengan pola kombinasi komoditi dan pendapatan petani sayuran di daerah penelitian. METODE PENELITIAN Metode Penentuan daerah Penelitian Metode penentuan daerah dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu teknik penentuan suatu daerah berdasarkan pertimbangan tetentu.daerah yang dijadikan tempat penelitian adalah Kota Medan, Kecamatan Medan Marelan, Kelurahan Tanah Enam Ratus.Pemilihan daerah tersebut dikarenakan kecamatan ini merupakan salah satu daerah yang kebanyakan penduduknya bermatapencaharian sebagai petani sayuran.namun, dari waktu ke waktu jumlah petani sayuran di daerah ini semakin berkurang. Metode Penentuan Sampel Unit sampling dalam penelitian ini adalah petani sayuran di daerah penelitian. Besar sampel yang diambil adalah sebanyak 55 sampel, dengan rincian sebagai berikut: n = di mana : n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%. (Umar, 2005). Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang mencakup identitas petani, luas lahan petani, total biaya yang dikeluarkan dan penerimaan petani. Data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan dan Kantor Kelurahan Tanah Enam Ratus dan Instansi terkait yang mencakup Gapoktan dan penyuluh.

Metode Analisis Data Untuk masalah 1 dan 2 sijelaskan secara deskriptif, untuk masalah 3 dianalisis dengan analisis usahatani petani sayuran per Ha dengan rumus sebagai berikut: Biaya: TC = FC +VC TC : Total Cost FC : Fixed Cost VC : Variable Cost Penerimaaan: TR TR Y Py = Y. PY : Penerimaan Usaha Tani (Rp) : Jumlah Produksi (Kg) : Harga y (Rp/Kg) Pendapatan: I = TR-TC I : Income (pendapatan bersih usaha tani) TR : Total Revenue (penerimaan usaha tani) TC : Total Cost (total biaya) R/C = Sedangkan untuk masalah 4 dianalisis dengan analisa crosstab dengan uji chi-square dengan rumus X 2 (f 0 -f h ) Di mana : f h X 2 = chi square f 0 = frekuensi yang diobservasi f h = frekuensi yang diharapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Jumlah Petani Sayuran Selama Tiga Tahun Terakhir di Kelurahan Tanah Enam Ratus. Selama tiga tahun terakhir yakni tahun 2008, 2009 dan 2010 terjadi penuruan jumlah petani sayuran yang ada di Kelurahan Tanah Enam Ratus.Berikut adalah penurunan jumlah petani selama tiga tahun terakhir. Tabel 1. Penurunan Jumlah Petani Sayuran Selama Tiga Tahun Terakhir Tahun Petani(orang) Luas Lahan(Ha) Rata-rata Kepemilikan(Ha) 2008 145 5,85 0,040 2009 138 5,01 0,036 2010 121 4,17 0,034 Sumber:PPK/PPL Kecamatan Medan Marelan, 2010 Selama tiga tahun terakhir yakni tahun 2008,2009 dan 2010 terjadi penurunan jumlah petani sayuran sebanyak 24 orang petani, hal ini disebabkan oleh semakin sempitnya areal pertanian yang ada. Areal pertanian semakin sempit dikarenakan adanya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi perumahan.areal pertanian yang dimiliki oleh petani merupakan tanah warisan yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya, karena itu untuk tempat tinggal mereka menggunakan areal pertanian untuk membangun perumahan mereka.perumahan yang doibangun tentunya semakin lama semakin banyak, maka dari itu luas lahan untuk areal pertanian menjadi semakin berkurang. Pola Kombinasi Usahatani Sayuran Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Dari hasil penelitian terdapat 55 orang sampel, diketahui bahwa terdapat 4 kombinasi penanaman sawi, bayam dan kangkung pada daerah penelitian. Jenis kombinasinya adalah sebagai berikut:

Sawi Sawi Sawi Sawi Sawi Bayam Bayam Bayam Bayam Kangkung Kangkung Kangkung Kangkung Sawi Sawi Sawi Sawi Sawi Bayam Kangkung Kangkung Kangkung Sawi Sawi Sawi Sawi Sawi Kangkung Kangkung Kangkung Kangkung Sawi Sawi Sawi Sawi Sawi Sawi Sawi Sawi Gambar 1. Kombinasi Penanaman Sayuran

Analisis Usahatani Sayuran Analisis usaha tani dalam hal ini dilakukan dalam skala per petani dan per hektar.analisis usahatani per petani dilakukan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan rata-rata per petani, sedangkan analisis usahatani per ha dilakukan untuk mengetahui kelayakan usahatani sayuran di daerah penelitian. Secara rinci hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 2.Analisis Usahatani Sayuran Per Petani No Uraian Kombinasi1 Kombinasi2 Kombinasi3 Monokultur 1 2 Jumlah petani Rata-rata luas lahan Penerimaan 3 Biaya Produksi 1. Bibit 2. Obat-obatan 3. Pupuk 4. Tenaga kerja Total Biaya 22 0,06 59.687.500 1.836.000 1.242.500 3.195.000 21.820.000 28.093.500 21 0,03 28.625.000 974.125 542.500 1.395.000 12.420.000 15.331.625 0,025 4 4.950.000 130.750 87.500 225.000 2.120.000 2.563.250 8 0,02 12.000.000 322.000 140.000 360.000 3.760.000 4.582.000 4. Pendapatan 31.848.563 13.371.625 2.407.000 7.595.000 5. R/C 2,12 1,87 2,06 2,62 Dari tabel di atas diketahui pendapatan terbesar per petani diperoleh pada usahatani pola kombinasi 1 yaitu Sawi-Bayam-Kangkung., yakni sebesar Rp 31.848.563 per petani. Namun R/C tertinggi terdapat pada usahatani dengan pola monokultur Sawi, yakni sebesar 2,62. Hal ini dikarenakan penerimaan petani yang menanam sawi lebih besar jika dibandingkan dengan petani yang menanam jenis sayuran yang lainnya.harga sawi yang lebih tinggi daripada sayuran yang lainnya membuat para petani menanam sawi di tiap areal lahannya.

Tabel 3.Analisis Usahatani Sayuran Per Ha Per Tahun No Uraian Kombinasi1 Kombinasi2 Kombinasi3 Monokultur 1 Jumlah petani 22 21 4 8 2 Rata-rata luas lahan 0,06 0,03 0,025 0,02 Penerimaan 906.770.833 978.125.000 188.437.500 600.000.000 3 Biaya Produksi 1. Bibit 28.148.958 33.390.625 4.965.625 16.100.000 2. Obat-obatan 19.250.000 18.375.000 3.500.000 7.000.000 3. Pupuk 49.500.000 47.250.000 9.000.000 18.000.000 4. Tenaga kerja 347.416.666 449.166.666 88.500.000 188.000.000 Total Biaya 416.166.666 514.791.666 101.000.000 213.000.000 4 Pendapatan 466.239.322 431.814.583 82.978.125 379.750.000 5 R/C 2,18 1,9 1,86 2,82 Dari tabel dapat dilihat pendapatan petani per hektar per tahun yang tertinggi ada pada pola kombinasi 1 yakni Sawi-Bayam-Kangkung yakni Rp 466.239.322 per hektar per tahun. Namun R/C tertinggi terdapat pada usahatani dengan pola monokultur Sawi, yakni sebesar 2,81. Hal ini dikarenakan penerimaan petani yang menanam sawi lebih besar jika dibandingkan dengan petani yang menanam jenis sayuran yang lainnya. Hubungan antara Luas Lahan dengan Pendapatan dan Hubungan antara Luas Lahan Dengan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Hubungan antara Luas lahan dengan Kombinasi Komoditi Berikut adalah hasil output hubungan antara luas lahan dengan kombinasi komoditi dengan menggunakan uji chi-square. Dari hasil penelitian terlihat bahwa umtuk usahatani yang terluas (0,08 ha) ternyata seluruhnya memilih penanaman polikultur dengan 3 komoditi. Secara rinci hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Jumlah Petani pada Berbagai Luas Lahan dan Kombinasi Komoditi (orang) Kombinasi Komoditi bayam, sawi, bayam dan sawi dan dan kangkung sawi kangkung Sawi Total Luas Lahan.02 0 12 3 8 23.04 7 8 1 0 16.06 3 1 0 0 4.08 12 0 0 0 12 Total 22 21 4 8 55 Usahatani sayuran cenderung dilakukan di lahan yang sempit yakni 41,8 % dari keseluruhan sampel.luas lahan tertinggi besarnya masih dibawah 1 ha (0,008 ha).hal tersebut terkait dengan sifat sayuran yang mudah layu. Penanaman sayuran yang terlalu banyak membuat petani akan kesulitan dalam pemanenannya karena semakin luas lahannya maka akan semakin banyak sayuran yang akan di panen, mengingat sifat sayuran mudah layu maka akan membuat petani rugi. Dari tabel dapat dilihat juga bahwa pada monokultur dan polikultur semua petani menanam sawi.hal ini dikarenakan harga jual sawi lebih tinggi daripada sayuran lainnya.pada polikultur semua petani menanam kangkung, hal ini disebabkan kangkung lebih tinggi permintaannya di pasar.harga kangkung yang murah membuat permintaan terhadap kangkung lebih tinggi daripada sayuran lainnya. Tabel 5. Keterkaitan Luas Lahan dengan Kombinasi Komoditi Asymp. Sig. Value Df (2-sided) Pearson Chi-Square 41.180 a 9.000 Likelihood Ratio 55.129 9.000 Linear-by-Linear 26.252 1.000 Association N of Valid Cases 55

Indikasi keterkaitan antara luas lahan dengan kombinasi komoditi dipertegas dengan hasil uji Pearson Chi Square yang menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 (Tabel 3). Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat hubungan antara luas lahan dengan kombinasi komoditi. Hubungan Antara Luas Lahan Dengan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang diduga bahwa perbedaan luas lahan dan kombinasi komoditi pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan. Hasil uji Pearson korelasi antara luas lahan dan pendapatan adalah sebagai berikut: Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Luas_lahan.0418.02350 55 Pendapatan 981312.50 668499.42184 55 00 Correlations Pendapatan Luas_lahan Pearson Correlation.827 Sig. (2-tailed).000 N 55 Nilai korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,827 yang bertanda positif dan mendekati 1, artinya variabel luas lahan dan pendapatan mempunyai hubungan yang kuat. Nilai signifikansi adalah sebesar 0,000 berarti < 0,05 maka H 1 diterima. Artinya ada hubungan yang nyata antara variabel luas lahan dengan pendapatan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah petani di daerah penelitian selama tiga tahun terakhir (2008, 2009, 2010) mengalami penurunan. Tahun 2008 sebanyak 145 petani, tahun 2009 sebanyak 158 petani dan tahun 2010 sebanyak 121 petani. 2. Pola kombinasi komoditi di daerah penelitian terdiri dari 4, yakni: Pola kombinasi 1: Sawi-Bayam-Kangkung Pola kombinasi 2: Sawi-Bayam Pola kombinasi 3: Sawi-Kangkung Pola Monokultur : Sawi 3. Pendapatan usahatani sayuran per petani dan per hektar tertinggi terdapat pada usahatani dengan pola kombinasi Sawi-Bayam-Kangkung). Namun nilai R/C tertinggi terdapat pada usahatani dengan pola monokultur Sawi. 4. Ada hubungan antara luas lahan dengan pola kombinasi jenis komoditi, yakni semakin luas lahan yang diusahakan petani, maka semakin banyak kombinasi jenis komoditi yang ditanamnya. Ada hubungan antara luas lahan dengan pendapatan usahatani sayuran, yakni semakin luas lahan yang diusahakan oleh petani untuk ditanami sayuran, maka semakin besar pendapatan yang diperoleh petani. Saran Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa hal yang disarankan, yakni: 1. Kepada Petani Agar mengkombinasikan jenis komoditi yang ditanam sehingga pendapatan dapat meningkat. 2. Kepada Pemerintah Agar kegiatan penyuluhan yang ada perlu lebih dikembangkan khususnya materi tentang kombinasi komoditas, agar para petani dapat lebih memahami bagaimana pola kombinasi sayuran yang optimal.

3. Kepada Peneliti Agar meneliti lebih lanjut mengenai optimalisasi penggunaan lahan untuk mengkombinasikan berbagai jenis tanaman sayuran dalam rangka memaksimumkan pendapatan usahatani. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2010. Sumatera Utara Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Medan Nazaruddin. 1999. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta. Umar, H. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.