Joko Purwadi NIM : S

dokumen-dokumen yang mirip
SUPADI NIM : NIRM :

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No. 2

GENDHON DUDHI SANTOSO

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh setiap kendaraan menjadi sumber polusi utama yaitu sekitar

ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALULINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

EVALUASI PENENTUAN WAKTU SINYAL DI BERSINYAL GENDENGAN SAMPAI SIMPANG NOVOTEL (Studi Kasus Jalan Slamet Riyadi, Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA DITINJAU DARI BAKU TINGKAT YANG DIIJINKAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tranportasi darat saat ini khususnya di jalan raya, dirasakan

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA)

Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA PENUTUPAN PINTU PERLINTASAN KERETA API TERHADAP TUNDAAN, NILAI WAKTU, DAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan suatu kota dan semakin meningkatnya arus lalu-lintas, pertumbuhan perhotelan juga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

PENGARUH KEBERADAAN PARKIR DAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP BIAYA KEMACETAN DAN POLUSI UDARA DI JALAN KOLONEL SUGIONO MALANG

ANALYSIS OF TRAFFIC NOISE IN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA HOSPITAL ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Kota Yogyakarta sebagai Ibukota Propinsi Daerah

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

EVALUASI KONDISI JALAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF KINERJA FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL (Studi Kasus Jalan Jayawijaya Surakarta)

PENGARUH AKTIFITAS KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KEBISINGAN DI KAWASAN PERTOKOAN COYUDAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK OPERASIONAL KENDARAAN RINGAN

EINDAH NURI YAMTINI N.H NIM : D NIRM :

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi (Chandra, 2007). Permasalahan utama yang dihadapi kota-kota di dunia yaitu semakin

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu prasarana yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pemilikkan kendaraan, perluasan kota serta peningkatan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah terlalu nyaman dengan kondisi sekitarnya, termasuk apa saja yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PEDESAAN (Studi Kasus Minibus PO. Garuda Tiga jurusan Baturetno - Wonogiri) Tugas Akhir

ANALISIS PENURUNAN UMUR RENCANA JALAN AKIBAT VOLUME KENDARAAN DAN KELEBIHAN MUATAN ( Studi Kasus Ruas Jalan Sukoharjo WonogiriKm )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GREEN TRANSPORT: TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

Elaeis Noviani R *, Kiki Ramayana L. Tobing, Ita Tetriana A, Titik Istirokhatun. Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Dasar Teori Karbon Monoksida (CO)

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI (Studi Kasus : DKI JAKARTA)

PENGARUH PEMBALIKAN ARAH ARUS LALU LINTAS TERHADAP KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Nonongan Kota Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Kemacetan adalah situasi keadaan tersendatnya atau terhentinya lalu lintas yang

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat membentuk sebuah pusat salah satunya yaitu pasar.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sistem transportasi berperan sangat penting dalam perkembangan dan

Rhaptyalyani Fakultas Teknik Univeristas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan.

EVALUASI KINERJA JALAN PAJANG PARANGTEJO KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Emisi Gas. Baku Mutu. Kategori L3. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan yang rendah, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari Pengambilan data

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. udara di sekitarnya di jalan Balaraja Serang tepatnya antara pertigaan pasar

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berada di Kota Yogyakarta dan banyaknya juga obyek wisata, menjadikan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, kota-kota di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat

SIMULASI LAJU PERTUMBUHAN PENJUALAN AUTOMOTIF DENGAN METODE EKSPONENSIAL DAN GUI MATLAB DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya jumlah kendaraan di daerah perkotaan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. barang atau orang yang dapat mendukung dinamika pembangunan daerah.

DESIGN PENETAPAN TARIF BUS PATAS AC PO. LANGEN MULYO JURUSAN SURAKARTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

PENCEMARAN UDARA AKIBAT KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN P. H. H. MUSTOFA, BANDUNG. Grace Wibisana NRP : NIRM :

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

MANAJEMEN LALU LINTAS PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PADA KAWASAN ALUN-ALUN KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

MODEL SIMULASI PENCEMARAN UDARA DENGAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta sangat cepat. Hal ini bisa dilihat

PENGARUH EMISI GAS BUANG TERHADAP TINGKAT PENCEMARAN UDARA DI JALAN RAYA SUBAH (Ruas Jalan Antara Semarang - Pekalongan)

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan

ANALISIS KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PARKIR DI TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

VIII. SKENARIO KEBIJAKAN

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DAN EMISI GAS BUANG DI JALAN SLAMET RIYADI DAN ALTERNATIF SOLUSINYA ( Kajian Empirikal dan Non Empirikal ) Ringkasan Tesis Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Ilmu Teknik ( Managemen Infrastuktur ) Diajukan oleh Joko Purwadi NIM : S 1000 40005 PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2006

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL JL. A.Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102 Telp (0271) 717417 ext. 159, Fax. 730772 LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN TESIS Nama Mahasiswa : Joko Purwadi Pembimbing I : Dr. Saad Shakir M. Nomor Induk : S 100040005 Pembimbing II : Ir.Agus Riyanto SR, MT Jurusan : Magister Teknik Sipil Judul : ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DAN EMISI GAS BUANG DI JALAN SLAMET RIYADI DAN ALTERNATIF SOLUSINYA ( Kajian Empirikal dan Non Empirikal ) No Tanggal Materi Konsultasi Tanda tangan* *tanda tangan dosen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan laju perkembangan ekonomi di Indonesia, maka kebutuhan akan transportasi di Indonesia semakin meningkat. Kebutuhan akan transportasi baik sarana maupun prasarananya, membuat pihak swasta maupun pemerintah berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut, agar masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi merasa puas, aman dan nyaman serta terpenuhi kebutuhannya dengan baik. Transportasi darat di Indonesia, khususnya dalam bidang jalan boleh dibilang lebih maju dan lebih banyak jumlah pengguna jasanya. Dengan semakin bertambahnya jumlah pengguna jasa, maka jumlah dan macam-macam sarana transportasi pada jalan semakin berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan jumlah dan macam sarana transportasi pada jalan raya tentunya mempunyai dampak pada lingkungan di sepanjang jalan tersebut. Dampak-dampak itu antara lain terjadinya kebisingan dan polusi udara akibat dari banyaknya kendaraan bermotor yang melintasi jalan raya tersebut. Dalam perencanaan transportasi jalan, perlu dikaji mengenai tingkat kebisingan dan emisi gas buang akibat volume lalulintas terhadap lingkungan di sekitar jalan tersebut. Dalam penelitian ini penulis mengambil Jalan Slamet Riyadi sebagai obyek penelitian mengenai seberapa besar tingkat kebisingan dan emisi gas buang yang dihasilkan dari lalulintas pada jalan raya ini. Diambilnya Jalan Slamet Riyadi sebagai objek penelitian karena pada ruas jalan tersebut dilalui arus lalulintas yang cukup padat, banyak terdapat pusat - pusat pertokoan dan perkantoran, serta di sepanjang ruas jalan tersebut juga terdapat pemukiman penduduk. Untuk mengantisipasi perkembangan nantinya perlu dikaji lebih lanjut mengenai dampak kebisingan dan emisi gas buang dari arus lalulintas tersebut.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1). Berapakah intensitas kebisingan dan emisi gas buang lalulintas berdasarkan rumus empirik di lokasi tersebut? Apakah masih memenuhi baku tingkat yang diijinkan? 2). Berapakah intensitas kebisingan dan emisi gas buang lalulintas berdasarkan data lapangan di lokasi tersebut? Apakah masih memenuhi baku tingkat yang diijinkan? 3). Bila intensitas kebisingan dan emisi gas buang yang dihasilkan secara empirik dan non empirik tidak memenuhi baku tingkat yang diijinkan bagaimana usaha penanganan yang dilakukan? C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian prediksi tingkat kebisingan dan polusi udara pada ruas Jalan Slamet Riyadi adalah sebagai berikut : a). Mengetahui intensitas kebisingan dan emisi gas buang lalulintas berdasarkan rumus empirik di lokasi penelitian, serta membandingkannya dengan baku tingkat yang diijinkan. b). Mengetahui intensitas kebisingan dan emisi gas buang lalulintas berdasarkan data lapangan di lokasi penelitian, serta membandingkannya dengan baku tingkat yang diijinkan. c). Mengetahui usaha penanganan yang sesuai dengan tingkat permasalahan. 2. Manfaat penelitian Manfaat penelitian prediksi tingkat kebisingan dan polusi udara pada ruas Jalan Slamet Riyadi adalah sebagai berikut : a). Agar masyarakat sepanjang jalan Slamet Riyadi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat mengantisipasi dampak kebisingan dan emisi gas buang yang ditimbulkan oleh arus lalulintas.

b). Diharapkan agar permasalahan akibat kebisingan dan emisi gas buang yang diakibatkan oleh arus lalulintas dapat diatasi dengan c). Sebagai masukan dalam upaya mencari solusi mengatasi masalah tingkat kebisingan dan emisi gas buang. D. Batasan Masalah Penelitian ini dititikberatkan sesuai dengan tujuan penelitian. Agar penelitian ini tidak meluas dan dapat terarah sesuai dengan tujuan dari penelitian, maka diberikan batasan-batasan masalah yang meliputi hal-hal sebagai berikut : 1). Lokasi penelitian ruas Jalan Slamet Riyadi yaitu di sekitar Solo Grand Mall, yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Slamet Riyadi. 2). Variabel yang ditinjau adalah : a). Volume lalulintas b). Kecepatan arus lalu lintas di lapangan dan secara teoritis c). Tingkat kebisingan d). Tingkat gas buang. 3). Pengambilan data survai dilakukan selama dua hari yaitu Senin dan Sabtu. 4). Penelitian dilakukan pada jam yaitu pada pukul 07.00 pagi 17.00 sore. 5). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode empirik dan non empirik (menggunakan alat). E. Keaslian Penelitian Penelitian yang dilakukan mengambil tempat di ruas Jalan Slamet Riyadi ditujukan untuk mengkaji kelayakan jalan ditinjau dari tingkat kebisingan dan emisi gas buang yang terjadi secara empirik maupun non empirik. Pada prinsipnya penelitian dilakukan untuk mengetahui masalah kebisigan dan emisi gas buang kendaraan. Hanya saja pada penelitian dilakukan untuk membandingkan tingkat kebisingan dan emisi gas yang terjadi secara empirik maupun non empirik. Penelitian sejenis pernah dilaksanakan oleh Triyanto (2000), dengan judul Monitoring kinerja ruas jalan Kartasura Klaten terhadap

tingkat pelayanan dan tingkat pencemaran polusi diakibatkan lalulintas yang ada dengan pendekatan empirik, Suyanti (2004), dengan judul Prediksi tingkat kebisingan dan polusi udara jalan Surakarta Sragen berdasarkan volume lalulintas yang ada secara empirik, dan Nugroho (2001), Monitoring Kinerja Ruas Jalan Solo Sukoharjo terhadap Tingkat Pelayanan Jalan dan Tingkat Pencemaran Polusi Udara diakibatkan Lalu lintas yang Ada. Adapun persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Triyanto (2000), Suyanti (2004) dan Nugroho (2001) adalah sebagai berikut : 1). Persamaan a). Dalam mencari besarnya tingkat kebisingan dan emisi gas buang akibat lalulintas adalah dengan menggunakan pendekatan secara empirik dan menggunakan alat ukur. b). Rumus empirik yang dipakai untuk menghitung besarnya tingkat kebisingan dan emisi gas buang akibat lalulintas adalah sama. c). Analisi emisi gas buang yang dicari berdasarkan rumus empirik adalah sama, yaitu : CO, HC, NOx dan PM 2). Perbedaan a). Dalam menggunakan alat ukur, parameter emisi gas buang yang dicari dalam penelitian ini adalah SO 2, NO 2, HC, CO dan PM sedangkan penelitian terdahulu tidak melakukannya. b). Penelitian sebelumnya malakukan penelitian hanya pada ruas jalan tertentu, tetapi pada penelitian ini dilakukan pada suatu ruas jalan di dalam kota. c). Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan adalah dalam 1 hari, tetapi penelitian ini dilakukan dalam waktu sekitar 10 jam.