Prosiding Semirata 2015 bidang Teknologi Informasi dan Multi Disiplin Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 253-258 BRIKET BATUBARA BERSTIMULAN PENYALAAN Sanjaya Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sriwijaya, Palembang e-mail : jaya.sanjaya63@yahoo.com dan alamat kontak: Rumah Susun blok 45 lantai 3 no. 2 Kelurahan 24 ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Telp. 08153848550 ABSTRACT Petroleum fuel crisis caused an increase in the use of fuels except petroleum, that is coal. But the weakness of coal is its slow burned, it has to soaked in rubbing alcohol before use, which is need extra cost. A research conducted to simplify the burn that is the use of durian rind fiber as the stimulant. Durian rind fiber is the fiber that is in the rind of durian fruit (Durio zibethinus). Durian rind fiber containing cellulose which is easy burned than coal. Researcher has made coal briquettes with the durian rind fiber as the addition. The diameter of briquette is 4-6 cm, which can be used in the household. Durian rind fibers used are the fibers that have been separated from pectin / starch and have been separated between the fibers. The results of this research prove that the addition of the durian rind fibers fasten the coal briquettes burning up to 2 minutes, compared to using a rubbing alcohol takes over 5 minutes. Keywords : Durian rind fiber, coal briquette, stimulant, burned ABSTRAK Krisis bahan bakar minyak bumi saat ini menyebabkan peningkatan pemanfaatan bahan bakar selain minyak bumi, antara lain batubara. Namun kelemahan batubara antara lain adalah lambat menyala, sehingga perlu di rendam dulu dalam spiritus sebelum digunakan, yang berarti menambah biaya. Untuk memudahkan penyalaan yang tidak menambah biaya telah dilakukan penelitian menggunakan serat kulit durian sebagai stimulan penyalaan. Serat kulit durian merupakan serat yang ada pada kulit durian, dimana kulit durian selama ini merupakan sampah buangan yang sangat banyak di musim durian. Serat kulit durian mengandung selulosa yang lebih mudah terbakar dibanding batubara dengan kadar tinggi, Telah dilakukan penelitian pembuatan briket batubara dengan penambahan serat kulit durian. Briket yang diteliti berbentuk silinder dengan diameter 4 cm dan tinggi 6 cm, yang dapat digunakan di rumah tangga. Serat kulit durian yang digunakan adalah serat yang sudah dipisahkan dari pektin/tepung dan telah diuraikan antara satu serat dengan serat lainnya. Hasil Penelitian membuktikan bahwa penambahan serat kulit durian dalam briket batubara mempercepat penyalaan briket hingga mencapai 2 menit, dibandingkan dengan menggunakan spiritus memerlukan waktu lebih dari 5 menit. Kata kunci: Serat kulit durian, Briket batubara, Stimulan, Penyalaan Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Dan Rapat Tahunan Bidang MIPA 2015 dengan Tema Peran Ilmu MIPA Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa pada tanggal 7 Mei 2015 di Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Pontianak.
1. PENDAHULUAN Krisis bahan bakar minyak bumi saat ini menyebabkan peningkatan pemanfaatan bahan bakar selain minyak bumi, antara lain batubara. Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi penghasil batubara, selain provinsi yang ada di Kalimantan. Provinsiprovinsi yang memiliki cadangan batubara, di era Reformasi ini membuka pertambangan secara besar besaran. Provinsi Sumatera Selatan telah mencanangkan sebagai lumbung energi. Dengan pencanangan tersebut di Provinsi Sumatera Selatan sekarang banyak perusahaan yang bergerak dalam usaha penambangan batubara [1]. Batubara merupakan bahan bakar yang murah bila dibandingkan dengan bahan bakar yang berasal dari gas dan minyak bumi. Disamping murah, Provinsi Sumatera Selatan memiliki cadangan batubara yang sangat melimpah. Hal ini memberi harapan bahwa batubara akan banyak digunakan masyarakat luas di Provinsi Sumatera Selatan. Namun kelemahan batubara antara lain adalah lambat menyala, sehingga perlu perlakuan pendahuluan, yaitu misalnya di rendam dulu dalam spiritus sebelum digunakan [2]. Untuk memudahkan penyalaan batubara, maka telah dilakukan penelitian menggunakan serat kulit durian sebagai stimulan penyalaan. Serat kulit durian merupakan serat yang ada pada kulit durian, dimana kulit durian selama ini merupakan sampah buangan yang sangat banyak di musim durian [3]. Serat kulit durian mengandung selulosa dengan kadar tinggi, yang memiliki sifat lebih mudah terbakar dibanding batubara [4]. 2. METODOLOGI Penelitian pembuatan briket batubara berstimulan penyalaan serat kulit durian, mengikuti prosedur pembuatan briket batubara, dengan tambahan pencampuran serat kulit durian sebelum pencetakan. Selengkapnya prosedur pembuatan briket batubara berstimulan penyalaan adalah sebagai berikut. (a) Persiapan serat kulit durian: Untuk mendapat serat kulit durian dimulai dengan membersihkan kulit durian dari sisa biji dan daging buah durian. Kemudian kulit durian direndam dalam air selama beberapa minggu, sehingga tepung/pektin dari kulit durian hancur dan yang tersisa adalah serat kulit durian, kemudian dibilas. Serat kulit durian dapat juga diisolasi dengan cara kulit durian yang 254
telah dipotong ukuran 1 x 1 cm, ditambah air kemudian diblend hingga membentuk bubur. Bubur kulit durian kemudian ditambahkan air sebanyak 10 kali bubur. Setelah dibiarkan 15 menit, serat kulit durian akan mengendap, sedangkan bagian kulit lainnya akan mengapung. Serat yang dihasilkan apabila masih mengumpul, diuraikan sehingga serat terurai satu dengan lainnya. (b) Persiapan batubara: Untuk penggunaan rumah tangga, gunakan batubara yang telah dikarbonasi, yaitu batubara alam yang telah di buang asap, sehingga tidak banyak mengeluarkan asap. (c) Pencetakan briket: Briket yang diteliti berbentuk silinder dengan diameter 4 cm dan tinggi 6 cm. Ukuran briket tersebut cocok untuk rumah tangga atau industri rumah tangga. Untuk membuat briket dengan ukuran tersebut perlu disiapkan pipa dengan diameter 4 cm panjang 10 cm. Alat press dilakukan pressing dengan tekanan 2 ton/cm 2. Pencetakan briket dapat dilakukan dalam bentuk/posisi serat berbeda-beda. Berbagai bentuk/posisi tersebut yaitu: serat sebelah atas batubara, serat sebelah luar batubara, serat sebelah samping batubara, dan serat selang seling dengan batubara. Setelah pencetakan briket langsung dijemur dengan sinar matahari langsung hingga kering, yaitu sampai tidak terjadi pengurangan berat briket lagi, karena air yang digunakan dalam proses pencetakan sudah menguap. HASIL DAN PEMBAHASAN Serat kulit durian yang telah dipisahkan dari tepung/pektin ditunjukkan pada gambar 1 berikut: Gambar 1. Serat kulit durian yang sudah dibersihkan dari tepung/pektin. Tampak pada gambar 1 serat kulit durian berwarna putih kekuningan, berukuran panjang hingga 2 cm. Tebal hingga 1 mm. Dalam keadaan kering serat menghasilkan rongga antar sesama serat. Rongga antar serat ini menyebabkan penyalaan lebih cepat terjadi pada serat, sehingga untuk memaksimalkan fungsi stimulan penyalaan, serat tidak diaduk merata dengan batubara. Dalam pencetakan serat dan batubara diletakkan pada posisi 255
tertentu, seperti ditunjukkan dalam pada gambar 2 berikut: (a) (b) (c) (d) Gambar 2. Briket batubara dengan stimulan penyalaan serat kulit durian.(a) briket dengan serat kulit durian sebelah atas batubara, (b) briket dengan serat kulit durian sebelah luar batubara, (c) briket dengan serat kulit durian sebelah samping batubara, dan (d) briket dengan serat kulit durian selang seling dengan batubara Dari gambar 2 di atas terlihat bahwa serat kulit durian memiliki volume yang lebih besar dari batubara. Pada briket tipe (a) briket dengan serat kulit durian sebelah atas batubara, terlihat jelas serat kulit durian mengembang. Briket tipe (b) briket dengan serat kulit durian sebelah luar batubara, pengembangan pada semua serat sehingga volume keseluruhan tetap simetris. Pada briket tipe (c) briket dengan serat kulit durian sebelah samping batubara, pengembangan volume serat menghasilkan briket berbentuk melengkung, dan pada briket tipe (d), briket dengan serat kulit durian selang seling dengan batubara, menghasilkan bentuk briket yang membesar pada ujung-ujungnya. Briket batubara dengan stimulan penyalaan serat kulit durian kemudian diuji kecepatan nyala. Pengujian dilakukan dengan membandingkan kecepatan nyala briket batubara + serat kulit durian dengan briket batubara saja. yang telah direndam dalam spiritus. Pengujian kecepatan nyala dillakukan dengan cara briket tersebut masing masing diletakkan di atas tiga buah briket yang sedang menyala. Dicatat waktu yang 256
diperlukan hingga briket membara. Gambar briket yang diuji kecepatan nyala nya ditunjukkan pada gambar 3 berikut. Gambar 3. Briket (a) dan (b) dengan stimulan penyalaan serat kulit durian, dan (c) briket biasa, sedang diuji kecepatan nyala Data waktu yang diperlukan untuk briket menyala ditunjukkan pada tabel 1, berikut ini: Tabel 1. Waktu yang diperlukan untuk penyalaan briket No briket Waktu 1 briket dengan serat kulit durian sebelah atas batubara 122 detik 2 briket dengan serat kulit durian sebelah luar batubara 124 detik 3 briket dengan serat kulit durian sebelah samping batubara, 157 detik 4 briket dengan serat kulit durian selang seling dengan batubara 141 detik 257
Berdasarkan tabel 1 di atas, ternyata penggunaan serat kulit durian sebagai stimulan penyalaan dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk menjadikan briket menyala. Waktu yang diperlukan antara 122-157 detik, atau 2-3 menit. Bila dibandingkan dengan penggunaan briket batubara tanpa stimulan penyalaan yang memerlukan waktu penyalaan lebih dari 5 menit. 5. KESIMPULAN DAN PROSPEK Briket batubara dengan stimulan penyalaan menggunakan serat kulit durian memerlukan waktu lebih cepat dibandingkan dengan briket batubara yang tidak diberi stimulan Penelitian ini memberikan harapan penggunaan briket batubara makin bertambah dengan adanya briket batubara berstimulan penyalaan serat kulit durian. 6. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih diucapkan kepada pihak-pihak yang membantu penelitian pembuatan briket batubara berstimulan penyalaan serat kulit durian, yaitu Universitas Sriwijaya, DP2M, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 7. DAFTAR PUSTAKA [1]. Alam,A.T, Gubernur Sumsel - Pelindo MOU pengangkutan Batubara [internet] 2014. [Updated cited 2015 jan 23]. Available from: http://ekbis.sindonews.com read 876755/34 [2]. Menteri ESDM. Peraturan Menteri ESDM no 047 tahun 2006 tentang Pedoman Keselamatan Pengoperasian Kompor Dengan Bahan Bakar Brlket Batubara Dan Kompor Dengan Bahan Bakar Padat Berbasis Batubara. [internet]. 2006 [updated cited 2015 jan 26]. Available from: http://prokum.esdm.go.id/ permen/2006/permen-esdm-47-2006.pdf. [3]. Sanjaya. Pemanfaatan Kulit Durian sebagai bahan baku Pembuatan Media Grafis dalam pembelajaran Kimia di SMA. Prosiding SEMIRATA BKS PTN MIPA 2012; Medan, 11-12 Mei 2012. Medan: Fakultas MIPA UNIMED. Hal 22 26. [4]. Sanjaya. 2013. Pembuatan Briket Bio-Batubara Sumatera Selatan dengan serat Kulit durian sebagai Stimulan Penyalaan. [Laporan Penelitian]. Palembang: Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya 258
259