BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

Development Index (HDI) untuk 180 negara. Indonesia menempati peringkat ke- 110 dari 180 negara pada tahun 2015, mengalami penurunan dari tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar (dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. dapat bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi manusia dewasa, beradap, dan normal. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu dan harus mendapatkan perhatian, penanganan dan preoritas secara sungguhsungguh baik dalam dalam pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola. Proses pendidikan sudah dimulai sejak manusia dilahirkan dalam lingkungan keluarga kemudian dilanjutkan dengan jenjang pendidikan formal, terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah.pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Sejak dikeluarkannya Undang-Undang (UU) No. 22/1999 sistem pemerintahan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik, sehingga perubahan sistem pemerintahan tersebut membawa konsekuensi yang luas termasuk di dalamnya pengelolaan pendidikan. Salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Suatu negara dikatakan maju atau tidak apabila sistem pendidikan berlangsung dengan baik dan berkembang mengikuti 1

2 perkembangan zaman.keberhasilan pendidikan akan tercapai jika ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Fungsi dan tujuan pendidikan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.bertujuan untuk berkembangnya potensi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Di era modern seperti sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat diberbagai bidang dibelahan dunia. Dengan adanya persaingan yang pesat dan ketat seperti era sekarang ini, maka setiap negara khususnya negara Indonesia dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas karena dengan adanya hal tersebut negara Indonesia diharapkan Indonesia dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas karena dengan adanya hal tersebut negara Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan negara lain. Menurut data UNESCO pada tahun 2012 melaporkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 berdasarkan penilaian Education Development Index(EDI) atau Indeks Pembangunan Pendidikan. Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun keatas, angka partisipasi menurut kesetaraan gender, angka bertahan siswa hingga kelas V Sekolah Dasar.

3 (UNESCO:2012). Sementara itu The United Nations Development programme (UNDP) tahun 2011 juga telah melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development index (HDI) Indonesia mengalami penurunan dari peringkat 108 pada 2010 menjadi peringkat 124 pada tahun 2012 dari negara. Dan pada 14 Maret 2013 dilaporkan naik tiga peringkat menjadi urutan ke -121 dari 185 negara. Data ini meliputi aspek tenaga kerja, kesehatan, dan pendidikan.dilihat dari jumlah negara partisipan, hasilnya tetap saja Indonesia tidak naik peringkat. (http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/03/kualitas-pendidikan-indonesiarefleksi-2-mei-552591.html, diakses 18 Maret 2014). Permasalahan Pendidikan di Indonesia di atas sebenarnya telah disebutkan dalam tujuan pendidikan nasional dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 32 Tahun 2013 Pasal 4 tentang Standar Nasional Pendidikan yang berbunyi: Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Tujuan pendidikan nasional tersebut di atas dapat dicapai dengan tiga macam pendidikan yaitu pendidikan formal, informal, dan non formal.pendidikan formal adalah pendidikan yang terjadi di sekolah, pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi di dalam keluarga, dan pendidikan non formal pendidikan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Fokus penelitian ini

4 adalah pendidikan yang berlangsung di sekolah, mengingat bahwa pendidikan formal merupakan unsur utama dalam pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Sampai saat ini, sekolah dianggap sebagai lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai pusat pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan didukung oleh keluarga dan masyarakat. Dengan demikian hasil pendidikan yang diperoleh di sekolah diharapkan dapat membantu siswa dalam mempersiapkan diri dalam melanjutkan kehidupan selanjutnya. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah berkaitan langsung dengan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik. Usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah seseorang melalui proses pembelajaran sehingga hasil belajar harus menunjukkan perubahan pengetahuan dan tingkah laku yang bersifat menetap. Menurut Sudjana (2008:22), hasil belajar adalah Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Siswa yang hasil belajarnya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan hasil belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang baik melalui pengalaman maupun latihan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan perubahan sikap dengan tujuan menjadi lebih baik. Kualitas belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajarnya. Keunggulan hasil belajar selalu menjadi penilaian utama masyarakat terhadap

5 suatu sekolah atau lembaga pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa menunjukkan sejauh mana siswa mampu memahami dan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan melihat hasil belajar yang dicapai siswa maka dapat dilakukan evaluasi mengenai hal-hal yang menyebabkan siswa kurang memahami dan menguasai materi pelajaran. Hasil belajar mata pelajaran Ekonomi yang dihadapi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Atas Negeri 1 sukodono. Kenyataan yang terjadi menyatakan bahwa terdapat siswa yang masih tergolong dalam hasil belajar yang kurang memuaskan. Hasil belajar yang masih kurang dapat dilihat dari nilai ulangan harian.sekitar 40% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal.) Nilai KKM mata pelajaran Ekonomi adalah 75. Mata pelajaran Ekonomi masih dianggap sulit karena Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang harus dihafalkan namun perlu pemahaman. Hal yang diharapkan adalah hasil belajar siswa dapat meningkat, sehingga 100% siswa dapat mencapai KKM. Hasil belajar pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Faktor dari dalam diri siswa tersebut diantaranya motivasi belajar, sikap belajar siswa, kecerdasan siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Faktor dari luar diantaranya lingkungan belajar, pergaulan siswa,

6 fasilitas belajar, intensitas bimbingan orang tua, lingkungan masyarakat, pengelolaan kelas dan sebagainya. Dari data yang diperoleh menunjukkan hasil belajar siswa masih belum optimal dan masih jauh dari harapan. Hal ini terbukti dengan masih rendahnya hasil belajar yang dapat dicapai siswa saat ini, khususnya pada mata pelajaran ekonomi di SMA NEGERI 1 SUKODONO. Rata-rata hasil ulangan harian dan hasil nilai ujian tengah semester masih jauh dari nilai KKM.Berbagai upaya yang dilakukan meliputi pembangunan sekolah, perbaikkan kurikulum, serta sertifikasi guru. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan hasil belajar siswa dapat optimal dan SDM yang berkualitas dapat tercapai. Namun, tujuan tersebut belum terealisasikan dan merata sepenuhnya. Setelah di analisis ditemukan bahwa penyebab belum optimalnya hasil belajar mata pelajaran ekonomi dipengaruhi oleh: 1) Lingkungan pergaulan siswa dengan teman sebaya, dan 2) rendahnya motivasi belajar siswa. Menurut Hetherington & parke dalam desmita (2010:145) Teman sebaya (peer) sebagai sebuah kelompok sosial sering didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki kesamaan sosial atau yang memiliki kesamaan ciri-ciri, seperti kesamaan tingkat usia. Lingkungan teman sebaya merupakan suatu kelompok yang baru diluar lingkungan keluarga, dimana kelompok tersebut terdiri dari teman bermain, teman di sekolah dan lain sebagainya. Dengan adanya pergaulan teman sebaya dapat menimbulkan dampak positif dan dampak

7 negatifnya. Adapun dampak dari pergaulan teman sebaya yang positif adalah memberikan pengalaman yang baru dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya sedangkan dampak negatif dari pergaulan teman sebaya adalah dapat merubah sifat-sifat yang di ajarkan di lingkungan keluarga dan bergaul dengan teman sebaya yang salah dapat menurunkan hasil belajar siswa. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2008:138) mengatakan bahwa Faktor internal terdiri dari faktor jasmani (fisiologi), faktor psikologi dan faktor kematangan fisik maupun psikis. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), ketertarikan dan kecenderungan untuk memperhatikan dan terlibat dalam aktivitas belajar akan menumbuhkan motivasi dan kreativitas siswa untuk terus belajar sehingga siswa mampu menemukan ide-ide baru dan terdorong untuk memecahkan masalah dengan mencari solusi yang paling tepat. Motivasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Peranan motivasi tidak diragukan dalam belajar. Banyak anak dengan inteligensi yang rendah disebabkan tidak ada motivasi dalam belajar. Menurut Hamalik (dalam Djamarah 2002:114), Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang

8 mempunyai tujuan tertentu dari ativitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya. Demikian halnya dengan apa yang terjadi pada siswa kelas XI SMA NEGERI 1 SUKODONO yang memiliki motivasi dan sifat yang berbeda-beda, terutama motivasi dalam hal belajar atau sering disebut dengan motivasi belajar. Motivasi dapat berupa keinginan untuk menjadi juara kelas, keinginan mendapat beasiswa, keinginan untuk membahagiakan orang tua dan lain sebagainya. Menurut Uno (2008:1) Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tetapkan sebelumnya. Menurut Djamarah (2011:148). Motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi instrisik yang sangat penting dalam aktivitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi belajar seseorang tinggi maka otomatis akan meningkatkan hasil belajarnya. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi instrinsik yang sangat penting

9 dalam aktivitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi instrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar. Apabila motivasi belajar seseorang tinggi maka otomatis akan meningkatkan prestasi belajarnya. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pergaulan teman sebaya dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUKODONO TAHUN AJARAN 2013/2014" B. Pembatasan Masalah Permasalahan yang terkait dengan judul diatas sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada itu dapat dijangkau dan diselesaiakan semua. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan masalah sehingga persoalan itu akan diteliti menjadi jelas. Dalam dibatasi ruang lingkup sehingga kesalahpahaman dapat dihindari. Dalam hal ini, untuk membatasi ruang lingkup dan faktor masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

10 1. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada siswa IPS Mata Pelajaran Ekonomi kelas XI SMA NEGERI 1 SUKODONO. 2. Dalam penilaian hasil belajar hanya dibatasi pada mata pelajaran Ekonomi yang diambil dari data. Data nilai yang di pakai adalah hasil nilai ulangan harian dan hasil mid semester siswa kelas XI SMA NEGERI 1 SUKODONO. 3. motivasi belajar yaitu suatu dorongan yang terdapat dalam diri yang mendorong anak untuk belajar. Motivasi belajar dalam penelitian ini meliputi motivasi yang digerakkan dari dalam dan dari luar siswa. 4. Pergaulan teman sebaya yang dimaksud adalah interaksi antara teman sebaya dalam satu kelompok. C. Rumusan masalah Menurut Sugiyono (2010:55) Rumusan Masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang dirumuskan. Rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah : 1. Adakah pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Sukodono? 2. Adakah pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Sukodono?

11 3. Adakah pengaruh pergaulan teman sebaya dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Sukodono? D. Tujuan penelitian. Tujuan penelitian merupakan suatu titik pijak untuk aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap hasil belajar siswa siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Sukodono. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Sukodono. 3. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan teman sebaya dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Sukodono. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat secara umum, peneliti ini diharapkan memberikan sumbangan pada dunia pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan di bidang penelitian dan ilmu pendidikan.

12 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah Memberikan sumbangan positif sekolah untuk meningkatkan hasil belajar yang optimal. b. Bagi Guru Memberikan sumbangan bagi guru agar dapat mengetahui pergaulan teman sebaya siswa dan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam setiap pembelajaran. c. Bagi siswa / peserta didik Sebagai masukan bagi siswa/ peserta didik dapat memperbaiki cara belajarnya dan meningkatkan motivasi belajar yang menghendaki kemajuan dan peningkatkan hasil belajar yang maksimal. F. Sistematika Penulisan berikut: Secara garis besar penulisan ini terdiri dari lima bab yaitu sebagai BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

13 BAB II LANDASAN TEOR Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang membahas teori yang berkaitan dengan variabel penelitian, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang yang berisi pengertian metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan sampling, metode pengumpulan data, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, uji prasyarat analisis dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai objek/tempat penelitian, Pengujian Instrumen penelitian, Deskripsi Data, Pengujian Prasyarat Analisis, Analisis data dan pengujian hipotesis BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran.