BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

PERBEDAAN KEBIASAAN MINUM DAN STATUS HIDRASI PADA REMAJA OVERWEIGHT DAN NON OVERWEIGHT DI SMK BATIK 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi yang selalu meningkat setiap tahun, baik di negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup dan kebiasan makan remaja mempengaruhui baik asupan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas

BAB I PENDAHULUAN. adalah kesejahteraan rakyat yang terus meningkat dan ditunjukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. akibat dari disregulasi dalam sistem keseimbangan energi

BAB I PENDAHULUAN. didalam tubuh. Kebutuhan zat gizi berkaitan erat dengan masa. perkembangan yang drastis. Remaja yang asupan gizinya terpenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh negatif yang secara langsung maupun tidak langsung. yang berperan penting terhadap munculnya overweight (Hadi, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan kelompok peralihan dari masa anak-anak. menuju dewasa dan kelompok yang rentan terhadap perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. dekade terakhir. Overweight dan obesitas menjadi masalah kesehatan serius

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gizi lebih adalah masalah gizi di negara maju, yang juga mulai terlihat

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pola makan remaja telah mengarah ke dunia barat. Pemilihan makanan remaja beralih ke pemilihan makanan cepat saji (fast

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Masalah gizi, tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. mengalami tahap akhir perkembangan dari daur kehidupan manusia. (Maryam, 2008). Semua orang akan mengalami proses menjadi tua.

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. anak remaja yang dimulai pada usia 12 tahun yaitu pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan aset bangsa untuk terciptanya generasi yang baik

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 (Hardinsyah, 2012). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB I. antara asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan. pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Hasil Riset Kesehatan Dasar pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi rentan terjadi pada semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, masalah kegemukan ( overweigth dan obesitas) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sel-sel termasuk sel otak, mengatur proses kerja fisiologi tubuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah kalori yang dibakar dalam proses metabolisme (Hasdianah dkk, Obesitas juga dapat membahayakan kesehatan (Khasanah, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah remaja

BAB I PENDAHULUAN. sering disebut sebagai masa strom and stress karena banyaknya. goncangan-goncangan dan perubahan yang cukup radikal dari masa

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan tingkat kesehatan dan fungsi kognitif. Manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

PEMANFAATAN CAKRAM KEBUTUHAN ASUPAN CAIRAN UNTUK PENINGKATAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM AYO MINUM AIR

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena overweight saat ini sedang menjadi perhatian. Overweight atau

BAB I PENDAHULUAN. sekolah 6-12 tahun. Anak sekolah mempunyai karakter mudah terpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan merupakan status gizi tidak seimbang akibat asupan giziyang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga remaja (Depkes RI, 1999). dengan cepat dan berbeda pada setiap individunya (Nanik, 2012) dalam

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perhitungan pengukuran langsung dari 30 responden saat pre-test.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi dimana manusia akan kehilangan daya imunitasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya memerlukan air untuk minum. Manusia tidak bisa hidup tanpa minum air akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan sehingga air sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia (Fauziah, 2011). Tubuh manusia terdiri dari 80% komposisi air yang memegang peranan penting dalam kinerja organ-organ tubuh. Organorgan yang berperan penting dalam hubungannya dalam kinerja air adalah otak manusia yang tersusun atas 75% air, darah yang tersusun atas 82% air, jantung tersusun atas 75% air, paru-paru tersusun atas 86% air dan ginjal yang tersusun atas 83% air. Inilah yang menyebabkan air merupakan komponen zat gizi kedua yang paling penting setelah oksigen (Muyosaro, 2012). Air sangat penting bagi manusia dan mengatur semua metabolisme agar berjalan dengan baik sehingga tubuh perlu keseimbangan dalam mengkonsumsi air minum. Konsumsi air minum yang tidak diimbangi akan menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah kehilangan cairan dalam tubuh dimana air lebih banyak keluar dibanding pemasukan. Dehidrasi dapat menyebabkan efek negatif pada tubuh yang berpengaruh pada ginjal dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh. 1 1

Dehidrasi sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki karena pada laki-laki komposisi otot lebih dominan sedangkan pada perempuan adanya pengaruh hormonal sehingga rentan terhadap dehidrasi dalam tubuh. (Fauziyah, 2011 dan Muyosaro, 2012). Pengaruh hormon pada perempuan menyebabkan perempuan lebih banyak mengalami kegemukan atau overweight (Arisman, 2004) Salah satu faktor resiko terjadinya dehidrasi adalah kelebihan berat badan (Overweight). Hal ini disebabkan karena terjadi ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh dan menekan seseorang meningkatkan nafsu makan serta asupan makannya sehingga akan menurunkan asupan cairan dalam tubuh (Fauziyah, 2011). Overweight merupakan kelebihan lemak dalam tubuh karena masukan kalori melebihi batas sehingga mangganggu kesehatan. Overweight atau kelebihan berat badan tidak hanya ditemukan pada orang dewasa, pada anak-anak dan remaja Overweight juga sering ditemukan. Penelitian yang dilakukan di Malaysia, prevalensi overweight mencapai 6,6% untuk usia 7 tahun dan 13,8% usia 10 tahun sedangkan di Jepang prevelensi overweight mencapai 5-11% pada usia 6-14 tahun (Adriani dan Wirjatmadi, 2012). Berdasarkan data Riskesdas 2010, kejadian kegemukan pada remaja usia 16-18 tahun di Indonesia mencapai 1,4%. Angka kejadian Overweight di Jawa Tengah pada remaja usia 15 tahun keatas mencapai 18,4% sedangkan kejadian Overweight di Kota Surakarta sebanyak 10,7%, lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki. Pada remaja yang Overweight akan membutuhkan air lebih banyak dibanding yang tidak Overweight. Hal ini disebabkan karena 2

remaja yang Overweight memiliki beban metabolik yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang memiliki berat badan normal. Seseorang yang kelebihan berat badan akan mengalami kelebihan lemak dalam tubuhnya sehingga air merupakan kunci dalam metabolisme lemak. Lemak umumnya larut dalam air. Hal ini terbukti pada penelitian tentang konsumsi cairan dan status hidrasi pada remaja yang obesitas dan non obesitas di Semarang yang menemukan kejadian dehidrasi lebih banyak dialami remaja yang obesitas yaitu sebanyak 83,9% sedangkan non obesitas sebanyak 51,6% (Prayitno dan Dieny, 2012). Dehidrasi adalah masalah yang penting dan harus diwaspadai. Beberapa penelitian tentang dehidrasi yang dilakukan oleh seorang ahli dalam bidang hidrasi dan Kinesiologi di University of Connecticut, USA, Lawrence E. Armstrong, serta ahli Neurokognisi, Harris R. Lieberman, (2010), yang mengatakan bahwa ada pengaruh dehidrasi terhadap kecakapan kognitif serta terganggunya perasaan lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. Ketika perempuan mengalami dehidrasi sebanyak 1,2% maka gangguan kecakapan kognitif akan segera terganggu dengan memburuknya suasana hati. Kondisi seperti ini, perempuan akan cepat tersinggung, emosi, cepat lelah, mengantuk, sulit berkonsentrasi, sulit menyelesaikan tugas dan merasa pusing berkepanjangan sedangkan pada laki-laki kondisi ini akan muncul pada saat kehilangan cairan sebanyak 1,4% (Muyosara, 2012) Menurut Hiromi Shinya MD, pakar enzim dan guru besar kedokteran di Albert Einstein College Of Medicine di Amerika Serikat, setiap orang memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda. Orang dewasa 3

dianjurkan untuk minum air putih 6 hingga 8 gelas perhari atau setara dengan 1,5-2 liter perhari. Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh British Dietetic Association, sebagian orang membutuhkan cairan 6-8 gelas perhari sementara Organisasi kesehatan dunia (WHO), menganjurkan minum air 1.500 ml perhari atau setara dengan 6-7 gelas perhari. Data Third National Health and Nutrition Survey (NHANES III) menunjukan bahwa rata-rata asupan total air dari makanan dan minuman pada remaja laki-laki (14-18 tahun) adalah 3,4 L/hari dan remaja perempuan adalah 2,5 L (Hardinsyah, 2009). Penelitian pendahuluan di SMK 1 Batik Surakarta diketahui prevalensi Overweight pada remaja usia 15-18 tahun sebanyak 26,6% pada bulan Desember 2013. Berdasarkan latar belakang diatas tujuan pada penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kebiasaan minum dan status hidrasi pada remaja Overweight dan Non Overweight di SMK 1 Batik Surakarta. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan kebiasaan minum dan status hidrasi pada remaja Overweight dan Non Overweight di SMK 1 Batik Surakarta. 4

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kebiasaan minum dan status hidrasi pada remaja Overweight dan Non Overweight di SMK Batik 1 Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan kebiasaan minum pada remaja Overweight dan Non Overweight di SMK Batik 1 Surakarta. b. Mendeskripsikan kebiasaan minum meliputi jumlah, frekuensi, dan jenis minuman yang dikonsumsi c. Mendeskripsikan status hidrasi pada remaja Overweight dan Non Overweight di SMK Batik 1 Surakarta. d. Menganalisis perbedaan kebiasaan minum pada remaja Overweight dan Non Overweight di SMK Batik 1 Surakarta. e. Menganalisi perbedaan status hidrasi pada remaja Overweight dan Non Overweight di SMK Batik 1 Surakarta. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Pihak Sekolah a. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dan semangat bagi pihak sekolah terutama staf pendidik dan pengajar untuk lebih memperhatikan kebiasaan minum terutama yang mempunyai berat badan lebih. b. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan staf pendidik tentang kebiasaan minum dan status hidrasi pada remaja Overweight dan Non Overweight. 5

2. Bagi Siswa Dapat menjadi masukan dan tambahan informasi tentang pentingnya mengkonsumsi air untuk mencegah dehidrasi dan mempertahankan berat badan normal. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Dapat menjadi referensi dalam penelitian selanjutnya. 6