BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai barometer kemajuan dan alat ukur cita cita manusia. Juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas sendi dapat menurunkan proprioseptif dan koordinasi yang dapat. mengakibatkan meningkatkan risiko cedera.

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian prestasi yang maksimal dalam olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti di Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang maka. Gerak merupakan elemen essential bagi kesehatan individu yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai maksimal tetapi pada kenyataannya bukan gerak maksimal yang ada tetapi

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sarana prasarana dan peralatan olahraga, keadaan psikologis atlet,

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan gerak tubuh yang benar maka akan terus menerus dipertahankan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kejayaan suatu bangsa dapat dilihat dari hasil hasil prestasi yang diraih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jasmani hingga kesehatan rohani. Hingga muncul sebuah motto Mens

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

PERSETUJUAN DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin. Alamat

BAB I PENDAHULUAN. dan mobilisasi yang baik, tidak ada keluhan dan keterbatasan gerak terutama

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentunya mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan kebugaran mempunyai beberapa istilah yang sering

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kegiatannya yaitu penggunaan remote control, komputer,

BAB I PENDAHULUAN. beratnya latihan dan kontak badan antar pemain bertumpu pada fisik. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. gastrocnemius merupakan otot tipe slow twitch (tipe 1). Otot gastrocnemius

BAB I PENDAHULUAN. Pada even olahraga kompetisi, power merupakan salah satu unsur penting

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, sehingga membuat manusia menjadi kurang bergerak (hypokinetic),

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika

BAB I PENDAHULUAN. tahun jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Menurut Kantor

PENGARUH LEG PRESS TERHADAP PENINGKATAN TINGGI LOMPATAN (VERTICAL JUMP) PADA PEMAIN BADMINTON NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat popular di dunia. Di

BAB I PENDAHULUAN. individual maupun olahraga beregu. Biasanya jenis olahraga yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola basket merupakan olahraga yang dilakukan pertama kali di

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

BAB I PENDAHULUAN. Colin Mathers, koordinator divisi kematian dan penyakit di WHO,

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG DENGAN BEBAN DAN TANPA BEBAN TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP ATLET VOLLY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telapak kaki. Bentuk kaki datar pada masa bayi dan anak-anak dengan usia

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

DONALD HARIANJA J

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sendiri adalah pemainan beregu, yang masing-masing regu terdiri dari sebelas

ISSN Oleh: I Kadek Happy Kardiawan Dosen Jurusan PKO FOK Undiksha ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

BAB I PENDAHULUAN. robek pada ligamen,atau patah tulang karena terjatuh. Cedera tersebut

LATIHAN FLEKIBILITAS

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing cabang olahraga termasuk Cabang Bulu Tangkis atau

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manusia, manusia sebagai makhluk yang mempunyai aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. latihan pliometrik. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) dan Polri (Polisi Republik Indonesia) sebagai intinya (Sumarsono,

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK DAN EKSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT BICEPS BRACHII

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. fungsional untuk menjadikan manusia menjadi berkualitas dan berguna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka kesehatan fisik ialah salah satu hal yang penting. Kesehatan fisik

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah manusia. Yang berfungsi sebagai barometer kemajuan dan alat ukur cita cita manusia. Juga memberikan manfaat bagi yang melakukannya selain untuk tubuh menjadi sehat dan kuat serta dapat pula dijadikan sebagai ajang untuk berprestasi maupun profesi hidup. Olahraga yang sangat tepat dan efisien untuk diberikan agar tercapainya cita cita bangsa salah satunya yakni melalui permainan olahraga secara disadari maupun tidak disadari, dengan permainan dalam cabang olahraga di tingkat dunialah yang dapat mengangkat nama baik bangsa dan negara kita dimata dunia. Berbagai macam cabang olahraga misalnya basket, lompat tinggi, bulu tangkis, bola voli dan lain sebagainya. Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat memasyarakat, oleh karena itu peningkatan keterampilan perrmainan bola voli sudah merupakan suatu keharusan setelah melihat tuntutan yang sangat besar dari masyarakat. Cabang olahraga bola voli termasuk cabang olahraga yang banyak dipertandingkan melalui pertandingan antar group, dan berdasarkan pengamatan para pemain bol\a voli masih belum mahir dalam hal penguasaan berbagai macam tekhnik dasar permainan ini secara baik dan benar. Hal ini dikarenakan pembinaan minat dan bakat pada cabang olahraga ini masih belum optimal disbandingkan dengan cabang olahraga yang lain. 1

2 Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan, seorang pembina pendidikan jasmani di Young Men Christian Assosiation (YMCA) di kota Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat. Pada awalnya Morgan memainkan bola voli ini dengan cara memukul-mukul bola di udara kesana kemari melewati atas jaring yang membentang, membagi lapangan menjadi dua daerah permainan yang luas (Nenggala, 2006). Lompatan tinggi (vertical jump) adalah gerakan yang biasa dilakukan di sejumlah olahraga. Dalam olah raga tertentu seperti basket dan bola voli, keberhasilan sangat tergantung pada kemampuan lompatan. Kemampuan lompatan atau ke arah vertical secara maksimal telah di gunakan sebagai tes untuk memantau perbaikan dalam kemampuan melompat mengikuti program kekuatan dan pengkondisian (Umberger R. Brian, 1998). Adapun mekanisme gerak dari lompat (vertical jump) yaitu countermovement (posisi awal berdiri tegak lalu melakukan fleksi hip, knee dan ankle joint), propulsion (gerakan lanjutan dari countermovement menuju gerakan take off), flight (fase ini diawali take off menuju landing), landing (gerakan landing menuju end of movement). Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi lompatan adalah kekuatan (power) dari tungkai. Selain itu beberapa komponen yang perlu diperhatikan adalah kapasitas dari kerja kardiovaskuler, pulmonal, performa otot, fleksibilitas dan beberapa aspek psikologi dan sosial. Performa otot itu sendiri terdiri dari kekuatan otot (power), daya tahan otot (endurance) dan makroskopik otot. Agar dapat melakukan gerakan lompat tinggi (vertical jump) secara maksimal maka memerlukan kekuatan otot yang maksimal agar

3 menghasilkan performance otot yang optimal sehingga resiko cidera saat beraktifitas dapat diminalisir. Ada beberapa latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot. Dengan pemberian latihan penguatan maka akan menyebabkan hipertrofi pada otot tipe II (fast twitch fibers dan slow twitch fibers). Salah satunya latihan penguatan yang bertujuan untuk meningkatkan lompat tinggi (vertical jump) adalah latihan leg press dan squat exercise. Jika tubuh diturunkan secara perlahan lahan, sebanding dengan posisi tercapainya gerakan akhir, dan posisi ini diadakan sebelum gerakan, melompat digambarkan sebagai lompatan jongkok ; dimulai dari posisi jongkok dengan jarak yang di capai biasanya kurang dari 10%. Sehingga menunjukkan bahwa gerakan menambahkan kurang dari 10% dengan jarak yang dicapai. Selama fase ini, sendi tungkai (pinggul, lutut dan pergelangan kaki) mengalami ekstensi. Pertama sendi pinggul yang selalu memanjang, mempercepat, batang segment. Ekstensi pada sendi lutut dan sendi pergelangan kaki, inisiasi sendi lutut dan sendi pergelangan kaki akan terjadi ekstensi baik secara bersamaan maupun secara berurutan (lutut kemudian pergelangan kaki, atau pergelangan kaki kemudian lutut). Namun, Tidak ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa kinerja yang lebih baik dengan urutan tertentu untuk inisiasi gerakan lutut dan pergelangan kaki (Grimshaw, 2006). Gerak juga merupakan elemen yang penting bagi kesehatan setiap individu. Dalam fisioterapi gerak merupakan elemen yang penting bagi kesehatan dan kemampuan individu dalam melakukan aktifitas sehari-hari sebagaimana yang tercantum dalam Permenkes RI No. 80 tahun 2013 pasal 1 ayat 2, disebutkan bahwa Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk

4 mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi. Fisioterapi merupakan suatu tenaga profesional kesehatan memiliki kewajiban untuk melakukan upaya peningkaatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) secara terpadu dan menyeluruh pada seseorang (Notoadmojo, 2010). Jadi fisioterapi tidak hanya berperan dengan orang yang sakit tetapi juga berperan pada orang yang sehat dengan bertujuan untuk mengembangkan,,meningkatkan kemampuan serta keterampilan kerja salah satunya adalah untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai. Terapi latihan sebagai salah satu modalitas fisioterapi, dapat digunakan untuk meningkatkan otot yaitu dengan memberikan latihan strengthening. Karena dengan memberikan latihan strengthening. Karena dengan memberikan latihan strengthening maka akan terjadi penambahan jumlah sarkomer dan serabut otot (filament aktin dan myosin yang diperlukan dalam kontraksi otot), sehingga dengan terbentuknya serabut serabut otot yang baru maka kekuatan otot dapat meningkatkan (Astrand, 2003). Dalam memberikan latihan strengthening banyak tekhnik latihan yang dapat dilakukan, antara lain dengan tekhnik latihan isometric, isokinetik dan isotonic. Ketiga tekhnik ini mempunyai pengaruh pada peningkatan kekuatan otot tetapi respon yang terjadi pada masing masing tekhnik mempunyai ciri khas yang tersendiri (Suharjana, 2010).

5 Latihan olahraga dilakukan secara teratur dan kontinyu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh. Hal ini karena dengan melakukan latihan olahraga akan terjadi banyak perubahan perubahan. Latihan adalah suatu proses yang sistematis dengan tujuan meningkatkan fitness/kesegaran seseorang atlet dalam aktivitas yang dipilih. Ini adalah proses jangka panjang yang semakin meningkatkan (progresif) dan mengakui kebutuhan individu individu atlet dan kemampuannya. Program latihan menggunakan latihan atau praktek untuk mengembangkan kualitas yang dituntut oleh suatu event (Hasan, 2005) Squat exercise adalah salah satu latihan untuk mengembangkan hipertropi otot dan kekuatan otot dalam otot-otot tubuh bagian bawah. (Escamila, R, F., et. al 2000) latihan ini juga memerlukan barbell yang melintasi di bagian belakang bahu dan jongkok dengan meregangkan lutut kedepan dan pinggul mundur lalu barbell di turunkan selama fase eksentrik. Setelah mencapai posisi bawah ketika paha sejajar dengan permukaan lantai, lutut dan pinggul ekstensor kontraksi untuk kembali keposisi tegak (Weston Zunker, 2008). Leg press pasif (PLP) pelatihan dikembangkan berdasarkan konsep siklus peregangan shortening dan manfaat dari kecepatan kontraksi otot yang tinggi. Pelatihan PLP memungkinkan kelompok ekstremitas otot rendah untuk menerapkan gaya ke bawah maksimal terhadap platform bergerak naik dan turun pada frekuensi tinggi dengan motor listrik. Dengan demikian, kelompok-kelompok otot dicapai kontraksi isokinetic baik konsentrik dan eksentrik dalam cara yang pasif, cepat, dan berulang-ulang. Studi ini meneliti efek 10 minggu pelatihan PLP pada frekuensi gerakan tinggi dan rendah terhadap kinerja melompat, kecepatan, dan kekuatan otot (Wolters Kluwer, 2012).

6 Leg press adalah terjadi pergerakan sendi pinggul dan sendi lutut secara bersamaan.untuk setiap derajat tubuh mencondong ke depan, tekanan berkurang pada sendi lutut dan bertambah pada sendi punggung.untuk setiap derajat sendi lutut maju ke depan, tekanan berkurang pada sendi punggung dan bertambah pada sendi lutut (Ade Rai, 2011). Leg press adalah latihan beban yang menggabungkan pola pergelangan kaki, lutut dan pinggul yang digunakan dalam lompatan tinggi (vertical tinggi) (weiss, et al, 2000). Dengan pemberian latihan beban menggunakan mesin leg press, terjadi peningkatan pada kekuatan otot tungkai dengan adanya hipertrofi pada otot, peningkatan dari tonus otot dan peningkatan dari recruitment pada motor unit yang akan mempengaruhi kontraksi pada otot. Dari hasil latar belakang tersebut. Maka saya tertarik untk menggabungkan kedua metode latihan berupa Squat exercise dan leg press. Untuk peningkatan kemampuan vertical jump pada pemain bola voli. Sebagai tugas akhir saya dalam bentuk SKRIPSI dengan judul Perbedaan Penambahan Squat Exercise pada Latihan Leg Press terhadap Peningkatan Kemampuan Vertical Jump pada Pemain Bola Voli.

7 B. Identifikasi Masalah Permainan bola voli sangat memerlukan sekali lompatan, karena lompatan merupakan suatu komponen penting dalam permainan bola voli. Adapun mekanisme gerak dari lompatan yaitu countermovement (posisi awal berdiri tegak lalu melakukan fleksi hip, knee dan ankle joint), propulsion (gerakan lanjutan dari countermovement menuju gerakan take off), flight (fase ini diawali take off menuju landing), landing (gerakan landing menuju end of movement). Agar dapat melakukan gerakan lompat tinggi (vertical jump) secara maksimal maka memerlukan kekuatan otot yang maksimal agar menghasilkan performance otot yang optimal sehingga resiko cidera saat beraktifitas dapat diminalisir. Peningkatan kekuatan otot dapat dicapai dengan melakukan metode latihan yang bersifat meningkatkan kekuatan otot tungkai. Latihan squat exercise dan leg press yang bertujuannya untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai. Kedua metode ini bertujuan untuk melatih otot otot yang berperan dalam lompatan yaitu quadriceps femoris, hamstring, gluteus, triceps surae, dan otot otot plantar fleksor jari jari kaki. Pemberian metode latihan squat exercise dan leg press cocok untuk digunakan sebagai latihan dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai.

8 C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang diatas, maka timbul beberapa perumugffsan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah latihan leg press dapat meningkatkan kemampuan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al-Chasanah.? 2. Apakah penambahan latihan squat exercise pada latihan leg press dapat meningkatkan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al-Chasanah.? 3. Apakah ada perbedaan penambahan latihan squat exercise pada latihan leg press terhadap peningkatan kemampuan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al- Chasanah.? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui ada perbedaan penambahan latihan squat exercise pada latihan leg press terhadap peningkatan kemampuan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al-Chasanah. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui latihan leg press dapat meningkatkan kemampuan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al-Chasanah. b. Untuk mengetahui penambahan latihan squat exercise pada latihan leg press dapat meningkatkan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al-Chasanah.

9 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi institusi a. Sebagai bahan kajian dalam substansi yang sama bagi peneliti selanjutnya. b. Sebagai sumbangan pemikiran dan studi perbandingan bagi yang berkepentingan khususnya Fisioterapi dan mahasiswa di lingkungan institusi. 2. Manfaat bagi Fisioterapi : a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah wawasan berfikir ilmiah dalam melihat permasalahan yang timbul dalam lingkup Fisioterapi. b. Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan perbedaan penambahan squat exercise pada latiahan leg press terhadap peningkatan kemampuan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al-Chasanah. 3. Manfaat bagi pendidikan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk diteliti lebih lanjut sekaligus sebagai bahan referensi dalam peningkatan kemampuan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al-Chasanah. 4. Manfaat bagi peneliti Dapat membuktikan bahwa apakah ada beda efek latihan squat exercise dan latihan leg press terhadap peningkatan kemampuan vertical jump pada pemain bola voli SMA Al-Chasanah.