PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1999

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006

NOMOR : 3 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 10 TAHUN 2002

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BANK ACEH SYARIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SYARI AH RENGGALI KABUPATEN ACEH TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 5 TAHUN 2002

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBONG,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 9 TAHUN 2002

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN TENTANG BANK PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

-1- QANUN ACEH NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TLHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (PT) MALUKU ENERGI

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 13 TAHUN 1979

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 17 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BENTUK HUKUM PD. BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) LAMPUNG MENJADI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan kinerja, pelayanan kepada masyarakat dan permodalan Bank Pembangunan Daerah Lampung, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengikut sertakan peran swasta dan masyarakat pada Bank Pembangunan Daerah melalui pemilikan saham; b. Bahwa agar keikut sertaan swasta dan masyarakat jelas kedudukannya, perlu merubah bentuk hukum Bank Pembangunan Daaerah Lampung dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT); c. Bahwa untuk maksud butir b diatas dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah, dipandang perlu menetapkan perubahan dimaksud dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 945, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2688); 2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2865); 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomoe 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3472) Jo. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3790); 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1992 tentang Bank Umum (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3503) Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1992 tentang Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1996 (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3747); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Peruhasaan Perseroan (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3731); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999 tentang Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan PT Bank LlPPU Tbk, serta PT. Bank Sembada Artonugroho dalam rangka Program Rekapitulasi Bank Umum (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 9). 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1979 tentang Kedudukan Bank Pembangunan Daerah yang melaksanakan Fungsi Kas Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1992 tentang Penyesuaian Peraturan Pendirian Bank Pembangunan Daerah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1992 tentang Penyesuaian Peraturan Pendirian Bank Pembangunan Daerah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan; 13. lnstruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1990 tentang Perubahan Bentuk Badan Usaha Milik Daerah ke dalam dua Bentuk Perumda dan Perseroda.

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI LAMPUNG MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH liingkat I LAMPUNG TENTANG PERUBAHAN BENTUK HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PEMBANGUNAN DAERAH MENJADI PERSEROAN PERBATAS (PT) BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung; c. Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung; e. Pemerintah Daerah Tingkat II adalah Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-propinsi Lampung; f. Bank adalah Persero Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung; g. Dewan Komisaris adalah Dewan Komisaris Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung; h. Komisaris utama adalah Komisaris Utama adalah Komisaris Utama Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung; i. Komisaris adalah Komisaris Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung; j. Direksi adalah Direksi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung; k. Pegawai adalah Pegawai Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung; I. Akta Pendirian adalah Akta Pendirian Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung; m. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung; n. Saham adalah surat bukti pemilikan bagian modal Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung, yang memberi hak atas deviden dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.

BAB II PERUBAHAN BENTUK HUKUM Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini, Bank yang didirikan dengan Peraturan Daerah Nomor 08/PERDA/II/DPRD/73 Tahun 1973 tentang Bank Pembangunan Daerah Lampung, yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung Nomor 15 Tahun 1992 tentang Bank Pembangunan Daerah Lampung, diubah bentuk hukumnya menjadi Perseroan Terbatas (PT). (2) Dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, maka segala hak dan kewajiba, kekayaan, pegawai, maupun usaha-usaha Bank Pembangunan Daerah Lampung termasuk izin Menteri Keuanga Nomor 666/U BS/1965 tanggal 3 Agustus 1965 beralih kepada Bank. BAB III PELAKSANA PENDIRIAN Pasal 3 (1) Kepala Daerah diberi kuasa lebih lanjut untuk melaksanakan pendirian Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. (2) Dengan pembentukan ini, Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Lampung merupakan suatu Badan Hukum yang terhadapnya berlaku semua ketentuan Hukum Perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TUJUAN Pasal 4 (1) Tujuan perubahan bentuk hukum Bank adalah: a. Meningkatkan permodalan Bank dengan memberikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk turut serta menanamkan modal; b. Meningkatkan daya saing Bank untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi nasional maupun global; c. Memperluas wilayah dan produk usaha Bank; d. Turut membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pemerataan pembangunan Daerah;

(2) Perubahan bentuk hukum Bank, tidak merubah fungsinya sebagai Bank Umum dan sebagai Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang Daerah. BAB V TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 5 Bank berkedudukan dan berkantor pusat di Bandar Lampung dengan kantor-kantor cabang dan unit-unit usaha yang ditetapkan oleh Direksi. BAB VI LAPANGAN USAHA Pasal 6 (1) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Bank melakukan usaha-usaha perbankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Rincian usaha-usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, diatur dalam Akta Pendirian. BAB VII MODAL Pasal 7 (1) Jumlah modal dasar Bnk untuk pertama kali ditetapkan sebesar Rp. 70.000.000.000,(Tujuh milyar rupiah). (2) Modal dasar Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, komposisi prosentasenya terdiri dari: a. Pemerintah Daerah Tingkat I Lampung sebesar 50 % atau Rp. 35.000.000.000,(Tiga puluh lima milyar rupiah); b. Pemerintah Daerah Tingkat II se-propinsi Lampung sebesar 30 % atau Rp. 21.000.000.000,- (Dua puluh satu milyar rupiah); c. Pihak Ketiga lainnya sebesar 20 % atau Rp. 14.000.000.000,- (Empat belas milyar ripuah). (3) Dari jumlah modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, pemenuhan jumlah modal disetor yang merupakan penyertaan saham sebagaimana pada ayat (2) Pasal ini diatur lebih lanjut dalam Akta Pendirian dan disesuaikan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

(4) Perubahan ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini untuk selanjutnya ditetapkan oleh RUPS dan diatur lebih lanjut dalam Akta Pendirian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; (5) Penyertaan saham sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf adan b Pasal ini, merupakan kakayaan Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II yang dipisahkan. Pasal 8 (1) Perubahan komposisi modal sebagimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) Peraturan Daerah ini, harus mendapat persetujuan DPRD. (2) Penyertaan saham dari pihak ketiga dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan diatur lebi lanjut dalam Akta Pendirian. BAB VIII SAHAM-SAHAM Pasal 9 (1) Saham yang dikeluarkan oleh Bank adalah saham atas nama. (2) Jenis dan ninali nominal saham ditetapkan oleh RUPS. (3) Setiap pemegang saham, menurut hukum harus tunduk pada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS. Pasal 10 Ketentuan dan peraturan tentang daftar pemegang saham, pemindahtanganan saham dan duplikat saham diatur dalam peraturan tersendiri oleh RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 11 (1) RU PS merupakan kekuasaan tertinggi dan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. (2) RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS lainnya. (3) RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama.

(4) Tata tertib penyelenggaraan RUPS dditetapkan oleh RUPS dengan berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Bank. BAB X DIREKSI Pasal 12 (1) Bank dipimpin oleh Direkso yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan sebanyakbanyaknya 4 (empat) orang Direktur; (2) Direksi diangkat oleh RUPS; (3) Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Bank sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. (4) Prosedur dan persyaratan, pengangkatan, masa jabatan tugas dan wewenang, serta pemberhentiamn Direksi diatur dalam Akta Pendirian. BAB XI DEWAN KOMISARIS Pasal 13 (1) Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama dan sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang Komisaris. (2) Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS. (3) Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Bank sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Prosedur dan persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Komisaris diatur dalam Akta Pendirian. BAB XII KEPEGAWAIAN Pasal 14 (1) Pegawai Bank diangkat dan diberhentikan oleh Direksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Hak dan Kewajiban Pegawai Bank diatur oleh Direkso dengan persetujuan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan kemampuan Bank.

BAB XIII TAHUN BUKU, RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Pasal 15 (1) Tahun Buku Bank adalah tahun takwin. (2) Rencana kerja dan Anggaran Bank diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Tahun Buku berakhir untuk mendapatkan pengesahan. (3) Pada setia akhir Tahun Buku dibuat perhitungan tahunan terdiri dari Neraca dan Perhitungan laba/rugi. BAB XIV LABA BERSIH Pasal 16 Laba bersih disahkan oleh RUPS dan pembagiannya ditetapkan sebagai berikut: a. Deviden untuk Pemegang Saham : 60,00 % b. Cadangan Umum : 12,50 % c. Cadangan Tujuan : 10,00 % d. Dana Kesejahteraan : 7,50 % e. Jasa Produksi : 10,00 % BAB XV PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Pasal 17 (1) Pembubaran dan likuidasi Bank ditetapkan oleh RUPS dan penetapan Pengadilan dengan terlbih dahulu mendapat persetujuan DPRD. (2) Tata cara pembubaran dan likuidasi Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dituangkan dalam Akta Pendirian. BAB XVI PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN PENGAMBilALIHAN Pasal 18 (1) Penggabungan atau peleburan atau pengabilalihan Bank ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatokan : a. Kepentingan Bank dan atau para Pemegang Saham Bank; b. Kepentingan masyarakat.

(2) Pelaksanaan ayat (1) Pasal ini dilaksanakan berdasarkan keputusan RUPS dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPRD. BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Semua ketentuan yang berlaku pada Bank Pembangunan Daerah Lampung pada saat diberlakukannya Peraturan Daerah ini dan sepanjang tidak bertentangan dengan Undangundang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbabkan dan Undangundang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas serta ketentuan perundangundangan lainnya, dinyatakan tetap berlaku sampai dikeluarkannya ketentuan baru. BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Hal-hal yang belu diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya ditetapkan dalam Akta Pendirian dan keputusan RUPS. Pasal 21 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung Nomor 15 Tahun 1992 tentang Bank Pembangunan Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung. Ditetapkan di Telukbetung Pada tanggal 31 Maret 1999 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG KETUA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I LAMPUNG dto dto H. KARYOTOMO Hi. OEMARSONO

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BENTUK HUKUM PD. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG MENJADI PERSEROAN TERBATAS (PT) BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG A. UMUM Bank Pembangunan Daerah Lampung sebagai salah satu atau alat kelengkapan Otonomi Daerah didirikan dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung Nomor 15 Tahun 1992 atas kuasa Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT), juga merupakan suatu kemajuan penting terutama dalam bidang hukum perdata yang selama ini menjadi kebutuhan bagi dunia usaha di lndonesia sekaligus agar lebih mantapnya kepastian hukum yang sesuai dengan kemajuan perkembangan ekonomi global termasuk dalam bidang perbankan. Sebagai akibat timbulnya krisis moneter, ekonomi, dan politik yang berkepanjangan menimbulkan dampak negatif terhadap dunia perbankan lndonesia. Kondisi tersebut memunculkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1988 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang cakupannya antara lain adalah perubahan mendasar dan penyesuaian ketentuan bagi dunia usaha perbankan. Ketentuan baru ini juga ditindaklanjuti dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tentang bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah, yang membagi bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah menjadi bentuk Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Terakhir kali dengan adanya kebijaksanaan Pemerintah dengan Program Rekapitulasi yang mewajibkan Bank untuk memilki Rasio Kecukpan Modal tertentu, bagi Bank Pembangunan Daerah di seluruh lndonesia hal ini menjadi suatu kendala besar yang memerlukan perhatian dan bantuan dari pemilik Bank dalam hal ini Pemerintah Daerah dan juga Pemerintah Pusat melalui Departemen Keuangan, Departemen Dalam Negeri dan Bnk lndonesia. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999 tentang Penyertaan Modal Negara kepada 10 (sepuluh) Bank Pembangunan Daerah dan 2 (dua) Bank Swasta, ditetapkan untuk memberikan bantuan permodalan bagi BPD Lampung dengan kompisisi 80 % berupa Pinjaman Obligasi yang ditukar dengan saham preferen convertible dari BPD Lampung, sedangkan jumlah 20 % kekurangannya wajib disetorkan oleh pmiik Bank yang apabila tidak mampu dapat ditutupi berupa pinjaman dari Departemen Keuangan RI.

Seluruh faslitas yang disediakan Pemerintah Pusat tersebut mewajibkan pemenuhan persyaratan tertentu antara lain adanya perubahan bentuk hukum PD. BPD Lampung menjadi PT. BPD Lampung, dimana hal ini dimungkinkan dengan adanya Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 584/104/PUOD tanggal 13 Januari 1999 tentang Persetujuan prinsip perubahan bentuk hukum badan Hukum PD menjadi PT bagi BPD di seluruh lndonesia. Untuk merubah bentuk badan hukum dimaksud, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. B. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup jelas Pasal 2 : Cukup jelas Pasal 3 : Cukup jelas Pasal 4 : Cukup jelas Pasa 15: Cukup jelas Pasal 6 : Cukup jelas Pasal 7 : Cukup jelas Pasal 8 ayat (1) : Yang dimaksudkan adalah apabila terjadi perubahan komposisi saham yang semula terdiri dari : a. Pemerintah Daerah Tingkat I Lampung sebesar 50,00 %; b. Pemerintah Daerah Tingkat II se Propinsi Lampung sebesar 30,00 %; c. Pihak ketiga lainnya sebsar 20,00 % Harus terlebih dahulu mendapat persetujuan DPRD ayat (2) : Cukup jelas Pasal 9 : Cukup jelas Pasal 10 : Cukup jelas Pasal 11 : Cukup jelas Pasal 12 : Cukup jelas Pasal 13 : Cukup jelas Pasal 14 : Cukup jelas Pasal 15 : Cukup jelas Pasal 16 : Cukup jelas

Pasal 17 ayat (1) : Direksi bersama Komisaris mengajukan rencana pembubaran dan likuidasi Bak kepada RUPS apabila rencana tersebut disetujui oleh RUPS selanjutnya dimintakan persetujuan DPRD ayat (2) : Cukup jelas Pasal 18 ayat (1) : Cukup jelas ayat (2) :Terjadinya penggabungan atau peleburan atau pengabilalihan Bank karena pertimbangan kondisi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 19 : 1. Dengan perubahan bentuk hukum ini, maka Dewan Pengawas dan Direksi Bank tetap menjalankan tugas dan wewenang sampai dengan Bank sebagai perseroan sah berdiri menurut hukum. 2. Tindakan hukum Dewan Pengawas dan atau Direksi Bank selama perseroan dalam proses pendirian, sepanjang untuk kepentingan Bank dianggap menjadi kegiatan Komisaris dan atau Direksi Bank sebagai perseroan yang telah sah berdiri menurut hukum. Pasal 20 : Cukup jelas Pasal 21 : Cukup jelas