BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kondisi fisik Pantai Goa Cemara Keadaan fisik lingkungan sekitar objek wisata Pantai Goa Cemara: kondisi reliefnya secara umum berupa dataran rendah yang digunakan untuk kegiatan pertanian. Pantai Goa Cemara memiliki ketinggian dataran terendah 2 meter dan untuk dataran tertinggi 10 meter dari permukaan air laut. Pantai Goa Cemara terletak di Desa Gadingsari dan memiliki luas lahan di kurang lebih 10 Ha. Kondisi air di Pantai Goa Cemara merupakan air tawar walaupun dekat dengan pantai. Di pantai ini ditumbuhi ribuan tanaman cemara udang yang lebat hasil. 2. Kondisi non fisik Pantai Goa Cemara a. Wisatawan Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara pada tahun 2013 yaitu 75.854 jiwa. Tanggapan wisatwan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara adalah (1) Sebagian besar wisatawan (81 persen) beranggapan bahwa atraksi yang paling 137
138 menarik di Pantai Goa Cemara adalah panorama alam/ rimbunnya tanaman cemara udang (2) 54 persen wisatawan menganggap bahwa kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di Pantai Goa Cemara cukup (3) banyak wisatawan (69 persen) menyatakan bahwa setelah mengunjungi Pantai Goa Cemara merasa puas dengan panorama alamnya yaitu rimbunnya tanaman cemara udang (4) wisatawan Pantai Goa Cemara dengan persentase 73 persen merasa ingin berkunjung kembali ke Pantai Goa Cemara karena merasa puas b. Pedagang Cukup banyak (36 persen) menyatakan keadaan pendapatan pedagang dengan adanya objek wisata tidak tentu dengan alasan (a) kunjungan wisatawan yang tidak menentu tiap harinya (b) bertambahnya jumlah pedagang yang mencari lapangan pekerjaan di objek wisata Pantai Goa Cemara (c) harga kebutuhan barang dagangan yang tidak menentu (d) wisatawan yang telah membawa bekal. Tanggapan pedagang objek wisata Pantai Goa Cemara (a) kondisi jalan menuju objek wisata cukup baik (40 persen) (b) Kondisi sarana dan prasarana di objek wisata cukup baik (48 persen) karena pedagang telah memiliki sarana berupa warung makan, warung minuman sendiri. (c) manfaat yang didapat pedagang dengan adanya objek wisata Pantai Goa Cemara : (1) meningkatnya pendapatan bagi para pedagang dan meningkatkan perekonomian.(2) Adanya lapangan
139 pekerjaan bau bagi masyarakat terutama aktivitas berdagang di Pantai Goa Cemara (3) Mengurangi pengangguran (4) Bertambahnya pengetahuan para pedagang mengenai kegiatan kepariwisataan. c. Pengelola Sebagian besar pengelola (80 persen) menganggap bahwa aksesibilitas menuju Pantai Goa Cemara sudah baik, akan tetapi akses jalan di bagian selatan pantai belum baik karena masih sempit untuk dilalui kendaraan beroda empat, menurut pengelola perkembangan pariwisata di Pantai Goa Cemara sudah baik. Kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun semakin meningkat baik untuk menikmati panorama alam, berkemah maupun melakukan outbound. 3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan objek wisata Pantai Goa Cemara Faktor pendukung dalam pengembangan objek wisata Pantai Goa Cemara adalah (a) Terdapat tanaman cemara udang yang rimbun disepanjang Pantai Goa Cemara (b) Atraksi wisata pelepasan penyu (c) Atraksi wisata budaya pada event tertentu (d) Penataan Ruang (e) Dukungan mayarakat setempat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek wisata Pantai Goa Cemara. Faktor penghambat dalam pengembangan adalah (a) Pola pikir masyarakat yang masih rendah (b) Sarana dan prasarana yang masih terbatas (c) Pengelolaan fasilitas yang masih kurang (d) Kurangnya promosi (e) Pasang surut air laut
140 4. Potensi ObjekWisataPantai Goa Cemara Potensi Pantai Goa Cemara adalah (a) Terdapat tanaman cemara udang yang rimbun (b) Atraksi wisata pelepasan penyu (c) Atraksi budaya (d) Penataan ruang (e) Tersedianya fasilitas berkemah, outbound dan malam keakraban (f) Luasnya lahan Pantai Goa Cemara (g) Potensi wilayah (h) Adanya POKDARWIS dan dukungan masyarkat terhadap objek wista Pantai Goa Cemara 5. Upaya pengembangan pariwisata Pantai Goa Cemara Upaya pengembangan Pantai Goa Cemara adalah (a) Dapat dijadikan wisata pertanian yang dengan memanfaatkan lingkungan sekitar di Objek Wisata Pantai Goa Cemara (b) Menambah, memperbaiki dan mengganti sarana dan prasarana yang belum optimal (c) Mengembangkan SDM yang terlatih, terdidik, dan terampil untuk daya saing dalam pengembangan objek wisata (d) Menambah dan memperluas sarana dan prasarana camping ground dan outbound agar lebih menarik dan optimal (e) Meningkatkan agenda pementasan atraksi budaya untuk menarik kunjungan wisatawan (f) Meningkatkan intensitas promosi objek wisata ke masyarkat umum (g) Mengembangkan potensi wilayah untuk mendukung keberadaan objek wisata
141 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi pemerintah a. Pemerintah hendaknya memberikan dukungan secara optimal terhadap upaya pengembangan khususnya dari segi pendanaan objek wisata Pantai Goa Cemara dalam upaya perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana pariwisata b. Pemerintah hendaknya memberikan pelatihan mengenai kepariwisataan kepada pengelola dan masyarakat agar memiliki keterampilan dalam menjalankan kegiatan pariwisata 2. Bagi pengelola a. Pengelola sebaiknya meningkatan kegiatan promosi yang lebih maksimal melalui media cetak maupun elektronik. b. Kondisi alam di objek wisata Pantai Goa Cemara hendaknya harus dijaga kelestariannya, terutama keberadaan penyu hijau yang langka. c. Pengelola seharusnya mengadakan kerjasama antara pengelola, wisatawan, dan masyarakat sekitar untuk selalu menjaga keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan kelestarian alam Pantai Goa Cemara. d. Pengelola hendaknya mempertimbangkan adanya perbaikan, pegantian maupun penambahan sarana dan prasarana objek wisata
142 Pantai Goa Cemara untuk dapat menunjang kebutuhan wisatawan dan supaya Pantai Goa Cemara akan lebih berkembang dengan baik. e. Pengelola sebaiknya mengadakan paket wisata dengan objek pariwisata di sekitar Pantai Goa Cemara seperti Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Samas, Pantai Baru, Gua Selarong, Kebun Buah Mangunan. Dengan adanya paket wisata tersebut, diharapkan mampu menarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah 3. Bagi masyarakat a. Masyarakat hendaknya harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar objek wisata Pantai Goa Cemara. b. Mayarakat harus memberikan dukungan dan partisipasi dalam upaya pengembangan objek wisata ke depannya.
143 DAFTAR PUSTAKA Ance Gunarsih Kartasaputra.2008. Klimatologi : Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta : Bumi Aksara. Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. 1997. Metode Analisis Geografi. LP3ES Jakarta: Chafid Fandeli. 2001. Dasar-dasar Manajemen kepaiwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty. Gamal Suwantoro. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset Hary Karyono. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Heru Pramono.2012. Diktat Kuliah Geografi Pariwisata. Yogyakarta : UNY. Iqbal Hasan. 2008. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Kusmayadi, & Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian Kepariwisataan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Nyoman. S Pendit. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Oke A. Yoeti. 1979. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa. Oke A. Yoeti. 1985. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita Oke A. Yoeti. 1993. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita Oke A. Yoeti. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita Pabandu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Setiawan, B. 1997. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.
144 Sujali. 1993. Geografi Pariwisata dan kepariwisataan. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Sunarto. 2000. Perencanaan dan pengembangan Wisata Sungai, Danau, dan Pantai. Yogyakarta: Fakultas Geogarfi UGM. UNY. 2011. Pedoman Tugas Akhir. Yogyakarta. FISE: UNY. Widoyo Alfandi. 2001. Epistimologi Geografi. Yogyakarta. Gadjah Mada University.