PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN METODE INKUIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD N MUJUR 01 TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SIDOMULYO

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 MAKAM TAHUN AJARAN 2012/2013

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SINGOYUDAN

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN KELAS II SD

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

PENGGUNAAN MODEL BAMBOO DANCING

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENGGUNAAN MODEL CTL DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNANAN METODE HYPNOTEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BENERWETAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ORI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

Keywords: RME, paper folding media, fraction

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Bekti Kusumaningrum 1, Suripto 2, Imam Suyanto 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS IV SD Nani Wahyuni 1, Suripto 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: naniwahyuni@yahoo.co.id 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of Quantum Teaching Model by Inquiry method to Improve the Fraction Number Learning of IV Grade Student. The purpose this reseach to: (1) describe the application of quantum teaching model with inqury method, (2) increase the student learning achievement of fraction number learning with application of quantum teaching model with inqury method. This research is a collaborative action research conducted in three cycles. The result of this research is: (1) application of quantum teaching model with inqury method applying the steps: orientation, experience (formulate problem, hipotesis, collect data, test hipotesis), demonstration, naming (coclusion), return, and celebrate, (2) application of quantum teaching model with inqury method is able to improve the students learning fraction number of fourth grade. Keywords: quantum teaching, inqury, fraction number Abstrak: Penerapan Model Quantum Teaching dengan Metode Inkuiri dalam Peningakatan Pembelajaran Bilangan Pecahan Siswa Kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan langkah pembelajaran model quantum teaching dengan metode inkuiri, (2) peningkatan hasil belajar bilangan pecahan menggunakan model quantum teaching dengan metode inkuiri. Penelitian ini adalah penelitian kelas kolaboratif yang dilaksanakan tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penggunaan model quantum teaching dengan metode inkuiri menerapkan langkah tumbuhkan (orientasi), alami (merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, dan menguji hipotesis), demonstrasikan, namai (kesimpulan), dan rayakan, (2) dengan metode inkuiri dapat meningkatkan pembelajaran bilangan pecahan siswa kelas IV. Kata kunci: quantum teaching, inkuiri, bilangan pecahan PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu upaya yang penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan pendidikan nasional harus disesuaikan dengan keadaan dan tuntutan masyarakat serta perkembangan IPTEK. Siswa tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, namun disertai dengan keterampilan, dan sikap. Faktor yang menentukan

dalam keberhasilan tujuan di pendidikan Sekolah Dasar adalah guru kelas, siswa, dan lingkungan belajar. Guru kelas harus mampu mendesain proses pembelajaran yang efektif yaitu menggunakan pendekatan, strategi, model, metode, dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi, karakteristik siswa, dan tujuan pembelajaran tertentu. Wahyudi menyatakan, Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya yang sudah diterima, sehingga kebenaran antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (2008: 3). Mata pelajaran matematika bertujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Guru berupaya untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif, agar siswa mampu menguasai materi matematika. Tetapi dalam kondisi yang sebenarnya berlawanan dengan harapan. Berdasarkan hasil observasi terhadap guru kelas IV SD N 2 Tambakmulyo, pembelajaran matematika siswa kelas IV kurang berjalan dengan baik. Masih banyak siswa yang bermain sendiri atau dengan temannya ketika pelajaran, melamun, dan tidak bersemangat mengikuti pelajaran matematika. Kondisi tersebut berdampak pada kegiatan pembelajaran yang tidak efektif dan rendahnya hasil belajar siswa. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah pembelajaran matematika adalah penggunaan model dan metode pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna sehingga proses dan hasil belajar siswa menjadi meningkat. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan pembelajaran matematika adalah model quantum teaching dengan metode inkuiri. Hal ini sesuai dengan hakikat model quantum teaching dan metode inkuri. DePorter menyatakan, Quantum adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar (2012: 34). Model pembelajaran quantum teaching merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dengan pengubahan belajar yang meriah dengan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar situasi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Rusman mengemukakan, Pembelajaran quantum memuat tujuan pokok yaitu meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku (2012: 331). Diharapkan melalui model quantum teaching siswa akan lebih bersemangat dan hasil pembelajaran dapat meningkat. Mulyono menyatakan, Asas dari quantum teaching adalah bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia siswa (2011: 42). Penerapan model quantum teaching medorong guru untuk mendesain pembelajaran yang dengan sendirinya siswa akan mengikuti pembelajaran tanpa merasa terpaksa. DePorter (2012) menyatakan, Kerangkan perancangan pembelajaran quantum dinamakan TANDUR, yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan

(hlm. 39-40). Penerapan model quantum teaching dipadukan dengan metode inkuiri. Hamdani menyatakan, Inkuiri adalah salah satu cara belajar atau penelaahan yang bersifat mencari pemecahan permasalahan dengan cara kritis, analisis, dan ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan karena didukung oleh data dan kenyataan (2011: 182). Model inkuiri mendorong siswa untuk tertarik menemukan konsep materi sendiri sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Di dalam langkah model quantum teaching terdapat langkah metode inkukiri. Majid (2013) menyatakan, Langkah pelaksanaan metode inkuiri sebagai berikut: (a) orientasi; (b) merumuskan masalah; (c) merumuskan hipotesis (d) mengumpulkan data; (d) menguji hipotesis; (e) merumuskan kesimpulan (hlm. 224-226). Pembelajaran dengan menerapkan model quantum teaching dengan metode inkuiri di dalam kelas dilaksanakan dengan enam langkah yaitu tumbuhkan (orientasi), alami (merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, dan menguji hipotesis), demonstrasikan, namai (merumuskan kesimpulan), rayakan. Langkah tumbuhkan (orientasi), guru menyampaikan apersepsi yang berkaiatan dengan pengalaman siswa dan motivasi pembelajaran. Langkah alami, siswa mengalami sendiri proses inkuiri yaitu dengan bertanya jawab dengan guru dalam merumuskan masalah, berdiskusi mengajukan hipotesis, mencari berbagai sumber yang relevan, dan melakukan percobaan bersama kelompok untuk menguji hipotesis. Langkah demonstrasikan, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan memberi tanggapan. Langkah namai, siswa menerima konsep materi dari guru dan menyimpulkan pembelajaran. Langkah ulagi, siswa mengerjakan dan soal latihan dan evaluasi, dengan menegaskan Bahwa aku tahu, memang aku tahu. Langkah rayakan, siswa menerima reward dari guru dan bersama guru merayakan pembelajaran dengan bernyanyi. Peningkatan pembelajaran bilangan pecahan siswa kelas IV SD yaitu proses yang dilakukan sebagai upaya perubahan tentang interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam membahas disiplin ilmu yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif yang kebenarannya bersifat konsisten pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran menuju kondisi yang lebih baik. Peningkatan tersebut berupa proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang muncul yaitu (1) bagaimanakah langkah-langkah dengan metode inkuiri dalam meningkatkan pembelajaran bilangan pecahan siswa kelas IV? (2) apakah dengan metode inkuiri dapat meningktakan hasil belajar siswa kelas IV SD? (3) apa kendala dan solusi dengan metode inkuiri dalam pembelajaran bilangan pecahan siswa kelas IV SD? Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan penerapan model quantum teaching dengan metode inkuiri dalam meningkatkan pembelajaran bilangan pecahan siswa

kelas IV SD, (2) peningkatan hasil belajar bilangan pecahan dengan dengan metode inkuiri bagi siswa kelas IV SD, (3) menemukan kendala dan solusi penerapan model quantum teaching dengan metode inkuiri dalam pembelajaran bilangan pecahan siswa kelas IV SD. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Peneliti berkolaboratif dengan guru kelas dalam melaksanakan tindakan. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri atas dua pertemuan dan terdiri atas kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Tambakmulyo tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 siswa. Sumber data penelitian ini adalah observer, guru, siswa kelas IV, dan dokumen. Data yang diperoleh dari guru dan observer adalah data tentang observasi kegiatan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran. Data dari siswa berupa hasil wawancara terhadap kegiatan pembelajaran. Dokumen yang digunakan adalah nilai hasil belajar siswa, foto, dan video pelaksanaan pembelajaran model quantum teaching dengan metode inkuiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan non tes (observasi, wawancara, dan dokumentasi). Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode. Prosedur penelitian yang digunakan adalah model spiral. Analisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Sugiono menyatakan, Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi (2009: 249). Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Langkah selanjutnya yaitu mendisplaykan data (penyajian data). Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel dan grafik. Langkah yang ketiga yaitu verifikasi, pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan penelitian. Hasil observasi, wawancara, dan penilain hasil belajar merupakan dasar pengambilan keputusan apakah tindakan sudah sesuai dengan indikator kinerja penelitian atau masih ada kekurangan yang harus diperbaiki. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan guru dan siswa dalam pelaksanaan model quantum teaching dengan metode inkuiri pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Tabel 1. Persentase Perapan Model Quantum Teaching dengan Metode Inkuiri Keg. Tindakan S.I S.II S.III Guru 64,25% 81% 95,5% Siswa 61,25% 74% 89,75% Berdasarkan tabel 1. Dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil observasi kegiatan guru dan siswa dalam pelaksanaan model quantum teaching dengan metode inkuiri pada setiap siklusnya. Hasil observasi kegiatan guru yang diperoleh siklus I 64,25%, siklus II 81%, siklus III 95,5% dan hasil observasi kegiatan siswa yang

diperoleh siklus I 61,25%, siklus II 74%, siklus III 89,75%. Berdasarkan kegiatan wawancara terhadap siswa kelas IV, diperoleh adat bahwa semua siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Siswa aktif dan menjadi berani mengemukakan pendapat. Peningkatan hasil belajar juga menjadi keberhasilan guru dalam merapkan model quantum teaching dengan metode inkuiri. Tabel 2. Peningkatan Hasil Belajar siswa. Nilai S. I S. II S. III Proses Belajar 34,86% 60,61% 86,37% Hasil Belajar 68,17% 77,28% 89,40% Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat diketahui bahwa nilai proses dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Ketuntasan nilai proses belajar siswa pada siklus I 34,86%, siklus II 60,61%, dan siklus III 86,37%. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 68,17%, siklus II 77,28%, dan siklus III 89,40%. SIMPULAN DAN SARAN Disimpulkan bahwa deskripsi dengan metode inkuiri dalam peningkatan pembelajaran bilangan pecahan siswa kelas IV SD N 2 Tambakmulyo tahun pelajaran 2013/2014 dilakukan dengan langkah yaitu tumbuhkan (orientasi), alami (merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, dan menguji hipotesis), demonstrasikan, namai (merumuskan kesimpulan), rayakan. Penerapan model quantum teaching dengan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar bilangan pecahan siswa kelas IV SD N 2 Tambakmulyo tahun pelajaran 2013/2014. Kendala pelaksanaan model quantum teaching dengan metode inkuiri di SD Negeri 2 Tambakmulyo adalah sulit mengkondisikan siswa dan membutuhkan waktu yang lama. Solusinya yaitu guru hendaknya mengkondisikan siswa terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke kegiatan berikutnya dan mengatur alokasi waktu sesuai dengan alokasi waktu yang rencanakan dalam RPP. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bahwa guru hendaknya selalu berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukannya sehingga dapa mewujudkan tujuan pembelajaran yang diinginkan dengan memperhatikan karakteristik siswa dan materi yang akan diajarkan. DAFTAR PUSTAKA DePorter, B., Reardon, M., & Singer- Nourie, S. (2012). Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Kelas. Bandung: Kaifa. Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyono, M., Astuti, D., & Lestari, L. (2011). Modul PLPG : Model, Media, dan Evaluasi Pembelajaran Guru Sekolah Dasar. Surakarta. Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers. Wahyudi. (2008). Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Surakarta.