BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita adalah negara yang memperhatikan pendidikan bangsanya,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang telah diterapkan terdapat masalah klasik yang sulit dipecahkan. Data-data

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (f) Penegasan Istilah. PASAL 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 14

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pasal 3 UUD sistem pendidikan nasional di sebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis. serta bertanggung jawab (Undang undang sikdiknas, asa mandiri 2006:53) dengan demikian apa yang di harapkan dalam tujuan pendidikan tersebut selain kereatif mandiri cakap dan ilmu dan sehat yang paling mendasar adalah memiliki ahlak mulia bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa,dan bertanggung jawab.harapan ideal tersebut dapat di capai bila salah satu faktornya yang harus di perhatikan adalah siswa selalu bersikap disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab di sekolah. Kenyaatan terjadi pada saat ini di lapangan anak selalu kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung jawab di sekolah. tidak membuat pekerjaan rumah, mencoret-coret bangku tidak biasa antrie,pada saat upacara. 1

2 bendera tidak tertib,tidak berpakaian dengan rapi, Sering datang terlambat, meneyerahkan tugas tidak dapat waktu, di dalam kelas selalu menggangu teman,sering berkelahi dan kurang hormat pada guru. Ha-hal ini merupakan dasar dalam pembentukan siswa. Kalau kebiasan ini tidak menemukan pemecahan masalahnya maka tujuan pendidikan moral. Berbagai faktor yang mempengaruhi anak kurang menujukkan sikap tersebut,diantaranya lemahnya perhatian orang tua selalu sibuk dengan urusan ekonomi orang tau otoriter keluarga yang broken home pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar anak adanya perkembangan media elektronik kurang demokratisnya pendekatan dari orang tua maupun guru yang ada di sekolah. Dengan memberikan sanksi berjenjang di sekolah pada siswa di harapkan dapat merubah sikap dari kurang disaiplin dan kurang bertanggung jawab menjadi anak yang berdisiplin dan bertanggung jawab. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Siswa kurang bersemangat di sekolah karna lemahnya perhatian dari orang tua. 2. Siswa kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung jawab di sekolah.

3 mulai 3. Siswa sering datang terlambat meneyerahkan tugas tidak dapat waktu, di dalam kelas selalu menggangu teman, sering berkelahi dan kurang hormat pada guru. 4. Rendahnya aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar yang di sebabkan oleh terlalu banyak bermain. 5. Model pembelajaran yang seringkali masih di gunakan adalah model pembelajaran yang membuat siswa merasa bosan jenuh dalam pembelajaran PKn. C. Rumusan Masalah Pertanyan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di uraikan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian hal ini adalah : Bagaimana penggunan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar dalam mata pelajaran PKn. 2. Pertanyaan Penelitian Agar lebih sepesifik maka rumusan masalah itu di jabarkan lagi dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut : Bagaimana pelaksanaan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar dalam mata pelajaran PKn..

4 a. Bagaimana hasil belajar siswa setelah terhadap Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. b. Terhadap proses belajar dalam mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan bagaimana perencanaan dan persiapan guru menerapkan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. D. Batasan Masalah Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah sebagai berikut : a. Mengenai penerapan Model Cooperative learning menggunakan salah satu Tipe Jigsaw akan menujang pada keberhasilan siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn pada Kelas X SMA Pasundan 1 Bandung. b. Pelaksana Model Cooperative Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn di sesuaikan dengan materi yang akan di bahas atau di ajarkan. c. Bagaimana proses pembelajaran yang di lakukan dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw berlangsung agar meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn.

5 d. Untuk mengetahui prestasi siswa setelah melaksanakan Model Cooperative Learning pada Kelas X SMA Pasundan 1 Bandung. E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari peneliti ini yaitu mengetahui penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. 2. Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui dan meningkatkan perencanan pembelajaran dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. 2) Untuk mengetahui dan meningkatkan proses pembelajaran yang di lakukan dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn dapat meningkat. 3) Untuk mengetahui dan meningkatkan apakah melalui Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn.

6 F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak di capai maka peneliti ini di harapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung ataupun tidak langsung. a. Manfaat Teoritis 1) Secara teoritis penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan kepada bidang pendidikan kewarganegaraan mendukung teori yang telah ada Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata PKn. b. Manfaat Praktis 1) Memberi masukan kepada guru dalam menentukan model belajar yang tepat. 2) Memberi sumbangan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah lanjutan pertama. 3) Bagi Peneliti sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang di peroleh dari bangku kuliah serta sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan sekaligus dapat menambah wawasan pengalaman dalam tahapan proses pembinan diri sebagai calon pendidik.

7 G. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan peda kerangka berpikir. Suriasumantri 1986 dalam (Sugiyono, 2009:92) mengemukakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan ilmuwan, adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membangun suatu berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara

8 variabel penelitian. sintesa tentang hubungan variabel tersebut dan selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. 1. Prosedur Pelaksanan Penelitian Agar penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dapat berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang di harapkan maka peneliti mengacu pada prosedur yang terbagi kedalam tahapan penelitian. Sebagai berikut: a. Tahapan persiapan penilitian pra lapangan peneliti mencoba mengejukan rancangan proposal penelitian untuk melihat keabsahannya. b. Tahapan pelaksanaan penelitian mengadakan pembicaraan non formal dengan guru dan melakukan wawancara pertama tentang penerapan model Cooperative Learning Tipe Jigsaw sebagai model pembelajaran di kelas serta permasalahn yang di hadapi selama pelajaran kemudian peneliti mensosialisasikan model pembelajaran.

9 H. Definisi Operasional a. Penggunan adalah proses menggunakan sesuatu : pemakaian. b. Model adalah rencana,representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem atau konse, yang seringkali berupa penyerderhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (market, bentuk prototype), model citra (gambar rancagan,citra computer), atau rumusan matematis model). c. Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumalah 5-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa, siswi lebih bergairah dalam belajar. d. Tipe adalah model:contoh:corak (arti). e. Jigsaw adalah sebuah model belajar koperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa. f. Belajar adalah Uzer usunan (2011,h 5) mengatakan belajar di artikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkupnya. g. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran (PKn) adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibanya.

10 I. Struktur Organisasi Skripsi Bab I Pendahuluan Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi jawaban apa dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan gambaran mengenai topik penelitian yang hendak disajikan. Oleh karena itu, pada bab pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bab II Kajian Teoritis Sekumpulan teori-teori yang akan digunakan dalam mendukung proses penelitian kita sebagai mahasiswa sehingga desertasi yang dibuat bukan hasil karangan, tetapi hasil karya ilmiah yang dapat dipertangung jawabkan kebenarannya. Bab III Metode Penelitian Metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu metode kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian. sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya Metode penelitian suatu

11 cara untuk memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Secara lebih luas lagi Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian adalah caracara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan yang telah dilaksanakan guru di sekolah atau dan sesuai dengan tupoksinya, antara lainpembahasan data secara eksplisit yang telah dianalisis tersebut mengarah kepada jawaban permasalahan atau pencapaian tujuan penelitian. Tentu saja dalam memberikan penafsiran-penafsiran untuk mengarah kepada tujuan penelitian harus menggunakan logika dan teori-teori yang telah ada. Dapat berupa laporan penelitian tindakan kelas. Bab V Simpulan dan Saran Hasil yang didapatkan dalam suatu penelitian adalah kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan itu, didapatkan juga saran untuk penelitianpenelitian.aran merupakan sebuah solusi yang ditujukan kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi.