BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Sebagai negara berkembang, Indonesia dituntut untuk siap berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia dalam segala aspek kehidupan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu siap atau tidaknya suatu negara untuk bersaing dengan negara lain. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Pengembangan sumber daya manusia dapat ditempuh dengan mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan pada semua lembaga pendidikan, karena melalui lembaga tersebut diharapkan dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri siswa. Peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari fungsi dan tujuan pendidikan. Telah tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Lingkup sempit dari pendidikan adalah proses pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam aktivitas pendidikan di sekolah. Proses pembelajaran merupakan interaksi guru dengan siswa, guna mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya keberhasilan pembelajaran yang mencangkup tingkah laku dan kemampuan yang dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar mengajar.

2 Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui keseluruhan penyelenggaraan pengajaran, setelah adanya penilaian pengajaran. Salah satuya dapat dilihat dari nilai Ujian Tengah Semester (UTS). Prestasi peserta didik dikatakan baik jika nilai yang didapatkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh setiap sekolah, yaitu dengan menentukan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sebagaimana yang diungkapkan Djamarah (2010:87) bahwa Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan/kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian. Prestasi belajar merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari pencapain prestasi belajar siswa dan diketahui dari penguasaan materi pelajaran yang dipelajarinya dengan ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran yang bersangkutan. Mata pelajaran Akuntansi merupakan mata pelajaran produktif yang harus dikuasai oleh siswa-siswa pada jurusan Akuntansi. Dalam kenyataan yang terjadi di Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung, prestasi belajar pada mata pelajaran Akuntansi masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang memperoleh nilai ujian tengah semester (UTS) yang tidak dapat mencapai batas minimal nilai kelulusan / KKM yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75.

3 Tabel 1.1 Presentase Jumlah Siswa Kelas XI Akuntansi yang Mendapat Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Di bawah dan Di atas KKM pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Semester Gasal Tahun Pelajaran 2013/2014 Siswa yang berada di Siswa yang berada di No. Kelas bawah KKM atas KKM Frekuensi % Frekuensi % Jumlah Siswa 1. XI Ak. 1 13 32,5 27 67,5 40 2. XI Ak. 2 21 52,5 19 47,5 40 3. XI Ak. 3 14 35 26 65 40 Jumlah 48 40 72 60 120 Sumber : Dokumen Nilai Guru Mata Pelajaran Produktif Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung (Data diolah) Berdasarkan data tabel 1.1 di atas, masih banyak perolehan nilai siswa yang berada di bawah KKM. Dimana terdapat 13 orang siswa atau 32,5% siswa yang berada di bawah standar KKM di kelas XI Akuntansi 1, terdapat 21 orang siswa atau 52,5% siswa yang berada di bawah standar KKM di kelas XI Akuntansi 2, terdapat 14 orang siswa atau 35% siswa yang berada di bawah standar KKM di kelas XI Akuntansi 3. Apabila dipresentasekan jumlah keselurahan siswa yang berada di bawah standar KKM mencapai 37,19% dari total siswa kelas XI Akuntansi. Dari kenyataan tersebut dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung masih tergolong rendah. Prestasi belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena rendahnya pencapaian prestasi tersebut mencerminkan proses pembelajaran yang belum optimal. Tentunya dampak dari rendahnya prestasi belajar siswa yaitu tidak tercapainya tujuan pembelajaran dan akan berpengaruh terhadap pencapaian materi pelajaran pada tingkat berikutnya.

4 Apabila hal ini dibiarkan akan meluas menjadi penyebab ketidaktercapaian tujuan pendidikan. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri siswa sendiri (intern) maupun dari luar diri siswa sendiri (ekstern). Ada 2 faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:54-72) bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Sedangakan menurut Walgito (dalam Umi Khasanah & Andian Ari Istiningrum, 2004:151-156) terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan agar mencapai prestasi belajar yang optimal yaitu: Faktor anak, faktor lingkungan, dan faktor bahan yang dipelajari. Faktor anak terdiri dari faktor fisik / kesehatan dan faktor psikis (motivasi, minat, konsentrasi perhatian, kepercayaan diri, disiplin, kecerdasan, ingatan). Faktor lingkungan terdiri dari tempat, alat-alat belajar, suasana, pergaulan. Faktor bahan yang dipelajari yang akan menentukan cara atau metode belajar mengajar. Dari kedua pendapat ahli di atas dapat disimpulkan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dipandang dari sudut internal yaitu disiplin belajar. Selanjutnya menurut Slameto (dalam Singgih Tego Saputro & Pardiman, 2010:67) Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin baik di sekolah, di rumah, dan di perpustakaan. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin belajar merupakan sikap dan perbuatan siswa yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar, dengan menaati dan melaksanakan kegiatan belajarnya. Disiplin belajar harus dimiliki oleh setiap siswa karena dengan memiliki disiplin belajar yang baik siswa akan mampu melakukan kegiatan belajar secara teratur, yang pada akhirnya berdampak pada pencapaian prestasi belajar siswa yang optimal. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menduga bahwa disiplin belajar memiliki pengaruh dalam pencapaian prestasi belajar. Disiplin merupakan salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal tersebut

5 sesuai dengan pendapat Hamalik (2009:115) bahwa faktor psikologis dalam belajar salah satu diantaranya adalah disiplin. Disiplin merupakan aspek penting yang menjadi perhatian berbagai organisasi, termasuk salah satunya yaitu sekolah. Tentu semua sekolah mengharapkan siswanya dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Salah satu upayanya adalah dengan penanaman disiplin terhadap siswa. Apabila memperhatikan kembali mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dari sudut eksternal, salah satu faktor yang berpengaruh tersebut adalah guru. Guru berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik, karena gurulah yang secara langsung memberikan pengajaran, membimbing, membantu, mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa untuk mencapai prestasi belajar. Kualitas proses belajar mengajar di kelas akan mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa. Untuk dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, maka dalam proses belajar mengajar di kelas guru dituntut untuk mampu menguasai dan mempraktekkan keterampilan mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Usman dalam Suryosubroto (2009:16) yang menyatakan bahwa Dalam proses belajar mengajar sebagaian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola PBM, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu Dianawati (2011) jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Berdasarkan analisis data didapatkan pengaruh keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar sebesar 51,12% dengan korelasi sebesar 0,715. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Lisgiarti (2013) jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di

6 kelas XI IPS SMA N 14 Bandung. Pengujian terhadap hipotesis dengan taraf signifikan 5% diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi. Ditunjukkan oleh hasil r xy (pearson correlation) sebesar 0,942 dan koefisien determinasi (r 2 ) 88,8%, nilai probabilitas 0,05 0,000 (nilai probabilitas signifikan). Hal ini menunjukkan bahwa 88,8% hasil belajar dipengaruhi oleh disiplin belajar. Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Disiplin Belajar Siswa dan Keterampilan Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana gambaran disiplin belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2. Bagaimana gambaran keterampilan mengajar guru dalam mata pelajaran Akuntansi kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 3. Bagaimana gambaran prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 4. Bagaimana pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 5. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung C. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai Pengaruh Disiplin Belajar Siswa dan Keterampilan Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

7 1. Untuk mengetahui gambaran disiplin belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2. Untuk mengetahui gambaran keterampilan mengajar guru dalam mata pelajaran Akuntansi kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 4. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 5. Untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : a) Guru Dapat digunakan sebagai masukan mengenai pembinaan dan mengetahui indikator indikator yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa dan dapat meningkatkan keterampilan mengajar dalam pembelajaran Akuntansi di kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif untuk dapat mencapai prestasi belajar siswa yang optimal. b) Peneliti Dapat meningkatkan wawasan peneliti dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, khususnya tentang keterampilan mengajar yang dapat dijadikan bekal ketika mengajar siswa. c) Siswa Dapat memotivasi semangat belajar dengan meningkatkan disiplin belajar masing-masing siswa untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.