BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. patriotisme, dan ciri khas yang menarik (karakter) dari individu dan masyarakat bangsa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indri Cahyani

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. diantara sifat beliau adalah benar, jujur, adil, dan dipercaya.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena itu, pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan karakter manusia. Pendidikan bisa juga dikatakan sebagai proses pemanusiaan manusia. Dalam keseluruhan proses yang dilakukan manusia, terjadi proses pendidikan yang menghasilkan sikap dan perilaku yang akhirnya menjadi watak, kepribadian, atau karakternya untuk meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. Tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik, seperti yang termuat dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 Nomor 1 menyebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara garis besar Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, 1

2 cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 3). Salah satu komponen terpenting dari tujuan pendidikan nasional yaitu membangun karakter generasi bangsa yang tangguh harus diadakan melalui pendidikan karakter yang diaktualisasikan dalam lembaga pendidikan yang menjadi salah satu ruang lingkup sasaran pembangunan karakter bangsa.setidaknya sudah ada mata pelajaran yang mengarahkan pembinaan karakter peserta didik yaitu melalui pembelajaran PKn. Namun demikian, pembinaan karakter melalui mata pelajaran PKn belum membuahkan hasil yang memuaskan karena beberapa hal. Pertama, mata pelajaran tersebut cenderung baru membekali pengetahuan mengenai nilai-nilai melalui materi/substansi mata pelajaran.kedua, kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKn pada umumnya belum secara memadai mendorong, terinternalisasinya nilai-nilai oleh masing-masing siswa sehingga berperilaku dengan karakter yang tangguh.ketiga,menggantungkan pembentukan watak siswa melalui mata pelajaran PKn saja tidak cukup.pengembangan karakter peserta didik perlu melibatkan lebih banyak mata pelajaran, selain itu kegiatan pembinaan kesiswaan dan pengelolaan sekolah dari hari ke hari perlu juga dirancang dan dilaksanakan untuk mendukung pendidikan karakter. Menurut (Marzuki,2001:7) dalam merespon sejumlah kelemahan dalam pelaksanaan pendidikan karakter diupayakan sebuah inovasi pendidikan karakter. Inovasi tersebut adalah:

3 1. Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran PKn. Integrasi yang dimaksud meliputi pemuatan nilai-nilai pendidikan karakter kedalam substansi pada semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran PKn serta dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang memfasilitasi dipraktekannya nilai-nilai dalam setiap aktivitas pembelajaran di dalam dan diluar kelas. 2. Pendidikan karakter juga diintegrasikan ke dalam pelaksanaan pembinaan kesiswaan. 3. Selain itu, pendidikan karakter dilaksanakan melalui kegiatan pengelolaan semua urusan di sekolah yang melibatkan semua warga sekolah. Pendidikan karakter disebut dengan pendidikan nilai karena merupakan value in action nilai yang diwujudkan dalam tindakan dan perilaku. Sementara karakter disebut juga operative value nilai-nilai yang dioperasionalkan dalam tindakan. Sehingga pada dasarnya pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.(yunita et al,2013:2) Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa yang disusun Kemendiknas melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010) diantaranya adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,

4 mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan atau nasionalime, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Pendidikan karakter di sekolah dirancang melalui pendekatan menyeluruh diantaranya kegiatan pembelajaran, ekstrakulikuler, budaya sekolah, dan melalui peran serta masyarakat di sekolah. Pendidikan karakter melalui kegiatan pembelajaran di kelas dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran(yunita et al,2013:2). termasuk mata pelajaran PKn yang wajib mengembangkan rancangan pembelajaran pendidikan karakter yang diintegrasikan ke dalam substansi/kegiatan mata pelajaran yang dapat berdampak langsung dan pengiring bagi pengembangan karakter dalam diri peserta didik. Menurut Kesuma (2012:9) tujuan pendidikan karakter dalam seting sekolah yaitu: 1. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan. 2. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. 3. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.

5 Pendidikan karakter ini dapat dicapai salah satunya melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn).Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengemban misi pembentukan karakter warga negara yang baik, dalam materi PKn termuat nilai-nilai pembentukan karakter peserta didik agar mengarah pada tujuan PKn yaitu mewujudkan warganegara yang baik. Menurut Winataputra (Taniredja, 2009:17) menegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai tujuan: Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, oleh sebab itu, diharapkan setiap individu memiliki wawasan, watak serta keterampilan intelektual dan sosial yang memadai sebagai warganegara. Dengan demikian, setiap warganegara dapat berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara.oleh karena itu, setiap jenjang pendidikan harus mencakup pendidikan kewarganegaraan yang akan mengembangkan kecerdasan peserta didik melalui pemahaman dan pelatihan intelektual. Proses pembelajaran peserta didik perlu diadakan pengoptimalan nilai-nilai pendidikan karakter dalam kurikulum yang dimana dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu, menyusun Kompetensi Akademik dan karakter dalam Standar Isi yang terintegratif. Namun ini menjadi wewenang Badan Standar Nasional Pendidikan. Pendekatan yang kedua yaitu dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam standar proses pendidikan

6 yang dapat dikembangkan sendiri oleh setiap satuan pendidikan. Pendidikan karakter model ini dapat dimulai dengan mengembangkan silabus, RPP dan kegiatan pembelajaran.pada bagian inilah peran pendidik/guru sangat besar dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran untuk peserta didik.bagus Mustakim (Yunita et al, 2013:3) Prinsipnya nilai-nilai karakter yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran PKn melalui Rencana Pembelajaran yang dikembangkan guru berupa silabus dan RPP dapat menunjukan perencanaan integrasi pendidikan karakter yang dapat dilakukan dengan : 1. Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai karakter yang dikembangkan sudah tercakup di dalamnya. 2. Menganalisis Kompetensi Dasar (KD) yang tepat untuk dimuati nilai-nilai pendidikan karakter. 3. Mendeskripsikan Indikator masing-masing Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dipilih untuk dimuati pendidikan karakter. 4. Mencantumkan nilai-nilai karakter yang ditentukan ke dalam silabus.

7 Pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMP Negeri 9 Purwokerto dalam kegiatan pembelajaran. Table 1.1 Pengintegrasian Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn di SMP Negeri 9 Purwokerto Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Percaya diri patuh Dapat di percaya Rasa ingin tahu pada aturan sosial Bertanggung jawab Rasa hormat dan Kerja keras perhatian Mandiri Tekun Kreatif Sadar akan hak dan kewajiban Kewarganegaraan Mandiri Mempunyai rasa cinta tanah air dan patriotic Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Komunikatif Menghargai pendapat Peduli lingkungan Musyawarah untuk mufakat Gotong royong Patriotisme Nasionalisme Tanggung jawab Percaya diri (sumber data dari hasil wawancara dengan guru PKn dan pengambilan data dari silabus dan RPP kelas VII,VIII dan IX). Berdasarkan dari hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti menemukan didalam kegiatan pembelajaran yang di sampaikan oleh guru selama pembelajaran nilai-nilai karakter yang sudah diintegrasikan dalam muatan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak sepenuhnya nilai karakter disampaikan kepada peserta didik. Karena,

8 disebabkan kondisi siswa serta menurut salah satu Guru PKn juga sulitnya mengimpementasi nilai karakter kepada siswa yang sudah di sampaikan.sehingga hanya ada beberapa nilai karakter saja yang ditanamkan kepada peserta didik. Hasil observasi pertama dilakukan pada tanggal 24 November 2015 terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas VII oleh guru PKn pada materi Makna Proklamasi Kemerdekaan menunjukan adanya beberapa penggunaaan metode pembelajaran yang telah mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter. Di dalam Silabus guru sudah mencantumkan nilai-nilai pendidikan karakter tetapi di dalam Rencana pelaksanaan proses pembelajaran guru tidak sepenuhnya menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter serta metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan pemberian tugas LKS. Hasil observasi kedua dilakukan padatanggal 25 November 2015 terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas VIII oleh guru PKn pada materi Ketaatan terhadap Peraturan perundang-undangan dimana di dalam proses pembelajaran siswa mendapat beberapa arahan nilai karakter yang disampaikan guru yaitu berupa nilai karakter tanggung jawab dan kejujuran. Metode pembelajaran yang digunakan yakni ceramah dan Tanya jawab. Hasil observasi ketiga di kelas IX pada tanggal 1 Desember 2015, guru PKn dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ada beberapa yang menunjukan adanya sub perencanaan pengintegrasian pendidikan karakter pada pembelajaran PKn, serta saat peneliti meminta data Silabus peneliti hanya diberi data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saja. Dalam proses

9 kegiatan pembelajarann guru tidak mengaitkan nilai-nilai pendidikan karakter pada siswa dan hanya menyampaikan materi saja tetapi meski di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ada poin-poin nilai karakter tetapi pada kenyataannya pada proses pembelajaran tidak sepenuhnya penyampaian karakter yang disampaikan. keadaan tersebut jika suatu proses pembelajaran oleh guru dalam memberikan materi tidak berjalan secara optimal dalam mengkaitkan dan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter. Maka akan berdampak pada aktivitas siswa dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah yang tidak adanya arahan penanaman nilai karakter yang optimal pada siswa sehingga akan berdampak pada kasus siswa yang tidak taat dalam mematuhi peraturan di sekolah. Kondisi seperti ini, menuntut bangsa ini agar mampu membentuk peserta didik yang memiliki jiwa yang berkarakter mengingat seorang guru terutama guru PKn yang penting dalam menanamkan pendidikan karakter kepada siswa, tentunya guru PKn memiliki kontribusi dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang sangat besar terutama dalam penyampaiann proses pembelajaran di kelas yang mengacu pada Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah terintegrasi nilai-nilai pendidikan karakternya.

10 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pengintegrasian nilainilai pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn di SMP N 9 PURWOKERTO. Yang meliputi: 1. Bagaimana Pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Pelaksanaan Pembelajaran PKn di Kelas? 2. Apa saja yang menjadi kendala dalam pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Pembelajaran PKn di Kelas? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pada pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter pada proses pembelajaran PKn di Kelas? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn di SMP N 9 PURWOKERTO, yang meliputi: 1. Mengetahui Pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Pelaksanaan Pembelajaran PKn di Kelas. 2. Mengetahui kendala dalam Pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Pembelajaran PKn di Kelas. 3. Mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pada pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter pada proses pembelajaran PKn di Kelas.

11 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat teoritis Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, sebagai bahan untuk pengembangan disiplin ilmu yang ditekuni peneliti yaitu Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta memberikan gambaran secara lengkap mengenai Pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain: a. Bagi sekolah, penelitian ini bisa menjadi masukan bagi dunia pendidikan akan arti pentingnya pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di sekolah. b. Bagi guru, memberikan masukan kepada para pendidik dalam mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas. c. Bagi siswa, menyadari akan pentingnya nilai-nilai pendidikan karakter. d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah keterampilan dan pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya.