Kenakalan Siswa Madrasah Salafiyah Ula

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN GURU PAMONG DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI DI SMP ISALM TERPADU AT-TAQWA KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam. muslim atau mubaligh dengan masyarakat sekitar sehingga terbentuklah

KINERJA SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH I SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

SKRIPSI. Oleh: SITI RODHIYAH G

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan tertentu sesuai dengan coraknya masing - masing, seperti

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB 1 PENDAHULUAN. Timur Tengah yang kemudian hidup membaur dengan penduduk lokal.

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

NOTA DINAS PEMBIMBING

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Setiap orang sejak awal sampai akhir sangat berurusan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia, sebab dari gurulah segala

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB III METODE PENILITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan. Dalam ajaran Islam, pendidikan adalah merupakan

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian lapangan (field research) dan

STUDI TENTANG BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DI SMP MUHAMMADIYAH 3 AMPEL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD MUHAMMADIYAH 20 SURAKARTA TAHUN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. mahdah shalat dan i`tikaf. Selain itu masjid juga memiliki fungsi lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. selalu menarik, maka masalahnya tidak pernah selesai dalam arti tuntas.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

IMPLEMENTASI METODE ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SD ISLAM AL-AZHAR 28 SOLOBARU.

BAB I PENDAHULUAN. etimologis adalah bentuk jamak dari kata khuluq. Khuluq di dalam Kamus

BAB I PENDAHULUAN. mencuri, tawuran antara remaja, pembegalan, pemerkosaan bahkan sampai

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat

PENGELOLAAN KELAS DI MADRASAH ALIYAH AL IRSYAD TENGARAN TAHUN AJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. menjadi permasalahan serius, maraknya kasus-kasus yang dilakukan

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. tenaga ahli pendidikan dan visi pendidikan yang tidak jelas. Selain itu masih. Indonesia semakin menurun (Silberman, 2007: xi).

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

BAB I PENDAHULUAN. kemuliyaan akhlaknya. Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia

BAB I PENDAHULUAN. maupun Pendidikan yang terjadi di Negara Indonesia begitu terasa di masyarakat.

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang. serta untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA SANTRIWATI

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. manusia menurut Islam. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah,

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan Islam perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak, diantaranya keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai lembaga

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

perbuatan buruk disebut akhlak tercela sesuai dengan pembinaannya masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh dan bangunnya, sejahtera dan rusaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

PENDAHULUAN. Keadaan masjid mencerminkan keadaan umat Islam. Makmur dan. ditandai batas-batasnya, beratapkan ranting dan dahan kering, hanya di

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya menurut Jean Piaget bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI SKRIPSI

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan pengajaran. Dan hal itu tidak saja untuk diri pribadi para. nabi, tetapi juga diwariskan kepada seluruh umatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Ketrampilan sosial merupakan kemampuan individu untuk bergaul dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Arab merupakan bahasa al-qur an, bahasa komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. hidup semaunya sendiri, karena di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor paling penting bagi semua umat. berbuat banyak bagi kepentingan umat manusia di muka bumi ini demi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah Bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh pendidik

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

Pedoman Wawancara Guru

BAB I PENDAHULUAN. ketahun maka sekolah dasar harus dipersiapkan dengan sebaik baiknya. genersi yang unggul dari sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

Transkripsi:

Kenakalan Siswa Madrasah Salafiyah Ula (Studi Kasus di Kelas 5 MSU Al Ukhuwah Joho Sukoharjo Tahun Ajaran 2007/2008) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian syarat-syarat kelulusan OLEH : NUNUNG SETIAWAN NIM : G 000060101 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM 2008 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendidik anak adalah suatu aktifitas yang menyenangkandan sangat menggembirakan tergambar dalam benak dan pikiran setiap orang. Dimana didalamnya terdapat berbagai macam pelajaran-pelajaran yang menyenangkan, permainan-permainan dan kegiatan-kegiatan yang mengasyikan. Tingkah laku anak yang mengagumkan, lucu, lincah serta menyenangkan akan banyak kita jumpai disana. Memang demikianlah keadaannya bahwa dunia anak adalah dunia yang menyenangkan. Allah Ta'ala berfirman tentang hal ini : (الك ه ف : (46 Harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia (Al Kahfi : 46) Akan tetapi Semua hal yang tergambar dalam benak kita tersebut, akankah berjalan sebagaimana yang kita inginkan!?. Pada kenyataanya memang tidak demikian, bahkan kita dihadapkan pada keadaan yang sangat bertolak belakang. Kita langsung dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang terjadi pada anak didik tersebut, baik berupa tingkah yang aneh-aneh dikelas sampai pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan kelas maupun sekolah

Sehubungan dengan permasalahan prilaku anak yang telah penulis sebutkan, maka seorang pendidik hendaklah membekali diri dengan pengetahuan tentang psikologi dan seluk-beluk dunia anak, tak terkecuali juga tentang masalah kenakalan yang terjadi pada anak, meliputi : faktorfaktornya, ciri-ciri, serta hal-hal yang menjadi sebab kuat pemicu perilaku kenakalan tersebut, sehingga akan tepat pula penanganannya dan pencegahanya. Mengingat tidak semua kenakalan yang tampak di depan mata kita adalah kenakalan yang mutlak, artinya kenakalan itu bisa jadi disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah karena ketidaktahuan si anak, sehingga dengan pengetahuannya yang terbatas si anak tersebut melakukan hal-hal yang dia anggap sebagai sesuatu hal yang baik dan benar, namun pada hakekatnya adalah suatu kekeliruan dan kesalahan. Didalam Al Qur'an telah dinyatakan bahwa keadaan manusia setelah dilahirkan adalah memiliki pengetahuan yang terbatas. Allah berfirman : ) النحل : 78 ( Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(an-nahl :78)

Apabila kita mau menggali lebih dalam tentang faktor atau sebab yang memungkinkan seorang anak melakukan perbuatan atau perilaku kenakalan, maka anak kita dapati sebab-sebab tersebut sangat bermacammacam, terkait dengan lingkungan serta kondisi dari si anak tersebut. Terdapat beberapa faktor yang sering bisa memicu munculnya kenakalan pada anak. Minimalnya ada 10 hal (Qoimi Ali 20002:33), yaitu sebagai berikut : 1. Faktor Pertumbuhan 2. Kerusakan Syaraf 3. Tidak Perhatian terhadap kebutuhan anak 4. Pendidikan yang buruk 6. Penyakit Jiwa 7. Faktor Kesehatan 8. Faktor Kejiwaan 9. Faktor Peraturan 10. Faktor Ajakan Buruk 5. Faktor Perasaan Masing-masing dari faktor faktor tersebut di atas berbeda-beda dalam cara mengatasi dan penanganannya. Berkaitan dengan masalah tersebut penulis mengambil inisiatif untuk mengadakan penelitian tentang kasus kenakalan anak berikut faktor-faktor dan solusi dari kenakalan tersebut khususnya pada siswa kelas V putra Madrasah Salafiyah Ula Al Ukhuwah Sukoharjo. Alasan pemilihan MSU Al Ukhuwah Al Islamiyah Sukoharjo, dikarenakan bahwa madrasah tersebut adalah salah satu cabang program pendidikan islam yang berada di Pondok Pesantren Al Ukhuwah Al Islamiyah, yang berlokasi dekat dengan pusat kota Sukoharjo, dekat

dengan kantor-kantor pemerintah daerah kota Sukoharjo. Dilihat dari tempatnya yang menguntungkan, lembaga pendidikan islam tersebut pasti akan mendapat sorotan dari masyarakat Sukoharjo pada umumnya dan masyarakat yang dekat dengan lembaga pendidikan tersebut pada khususnya Madrasah tersebut mengemban visi dan misi sebagai berikut : a. Menjadi lembaga pendidikan dan dakwah islam yang bermanhaj salaf yang berkualitas dan amanah b. Mengemban risalah dakwah melalui jalur lembaga pendidikan berbasis pesantren yang bermanhaj salaf. Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut madrasahpun melakukan upaya-upaya yang maksimal seperti : pengadaan fasilitas belajar yang memadai, perencanaan pembelajaran yang efektif serta mengarah ke pembentukan pribadi yang beraqidah salimah, beriman dan bertaqwa. Serta perekrutan tenaga pengajar yang beriman, bertaqwa, berkualitas serta beraqidah dan bermanhaj yang lurus. Sisi kelebihan dari sekolah ini adalah diterapkannya sistem terpadu antara bidang studi materi umum dan materi kediniyahan, dengan menitik beratkan pada materi kediniyahan lebih banyak. Meskipun demikian hambatan dan tantangan pasti selalu ada seiring dengan tingginya visi dan misi sebuah lembaga pendidikan dimanapun keberadaannya. Tampak disana fenomena perilaku yang kurang baik atau kenakalan yang muncul pada siswa-siswa kelas 5 dimana pada awal

pendidikan mereka dari kelas 1 sampai kelas 4 tidak menunjukan gejalagejala apapun, namun ketika mereka menginjak pertengahan kelas 4 sampai ketika siswa-siswa tersebut menginjak kelas 5, terlihat nampak sekali sikap-sikap dan perilaku-perilaku yang diluar batas kewajaran. Meskipun telah dilakukan beberapa penanganan akan tetapi hasilnya belum kelihatan efektif. Dengan alasan tersebut diatas, maka penulis berinisiatif untuk memilih siswa kelas V putra Madrasah Salafiyah Ula sebagai subjek penelitian, dikarenakan tingkat kenakalannya yang sangat berbeda dari kelas-kelas yang lain di madrasah tersebut. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi sikap saling mempengaruhi antara siswa satu dengan siswa yang lain sehubungan dengan tinggalnya mereka semua di asrama yang selokasi sehingga dimungkinkan untuk saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. B. Penegasan Istilah Sebelum melangkah kedalam bagian demi bagian pada penelitian ini maka alangkah baiknya apabila penulis memaparkan dan memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini, sehingga bisa terhindar dari kesalahan pengertian dan kesimpangsiuran dalam pemahamanya. Beberapa istilah yang penulis paparkan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kenakalan Secara bahasa kata kenakalan berasal dari kata "nakal" yang berarti suka berbuat kurang baik, mengganggu, tidak menurut, serta bisa juga diartikan buruk kelakuan. Kemudian mendapatkan imbuhan ke-an "kenakalan" yang berarti tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma-norma dan hukum yang berlaku dimasyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989: 607) Imron Pohan menyatakan kenakalan merupakan tingkah laku seseorang yang dapat menimbulkan persoalan bagi orang lain. Dalam paragraph lain beliau menyatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan yang melanggar nilai sosial dan moral sehingga merugikan dirinya sendiri maupun diri orang lain. (Pohan 1986: 3) 2. Siswa Siswa bisa diartikan juga murid atau pelajar (terutama/khususnya pada tingkat sekolah dasar dan menengah). Kamus Besar Bahasa Indonesia (849:1988). 3. MSU (Madrasah Salafiyah Ula) Program pelaksanaan wajib belajar yang diselenggarakan oleh Departemen agama untuk diterapkan di Pondok Pesantren salafiyah ( yang masih mempertahankan system pendidikan khas pesantren ). Dengan mengkombinasikan antara materi diniyah dan materi umum. Sehingga pada akhirnya siswa juga mendapatkan ijazah setara dengan

SD/MI/MTs yang diakui oleh pemerintah. (Perangkat Administrasi Penyelenggaraan pendidikan dasar 9 tahun Depag R.I : 2005). Adapun maksud dari kenakalan dalam judul penelitian penulis pelanggaran-pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh siswa kelas 5 Madrasah Salafiyah Ula Al Ukhuwah Joho Sukoharjo. C. Rumusan Masalah Berdasarkan sekilas tentang latarbelakang yang penulis paparkan secara sederhana di atas, maka penulis menarik suatu rumusan masalah dari penelitian yang akan diadakan, yaitu :"Kenakalan/pelanggaran apa sajakah yang terjadi di kelas 5 MSU Al Ukhuwah Sukoharjo? serta Adakah faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Dan bagaimanakah solusinya?" D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Dalam penelitian yang akan penulis laksanakan di Madrasah Salafiyah Ula Al Ukhuwah Islamiyah Sukoharjo ini mempunyai tujuan yaitu Untuk mengetahui jenis-jenis kenakalan/pelanggaran, faktor-faktor penyebabnya dan sekaligus solusi dari masalah tersebut. 2. Manfaat Manfaat Secara Teoritis Menambah khasanah pengetahuan dan wawasan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya tentang pondok pesantren Al

Ukhuwah Al Islamiyah, dan tentang kenakalan anak sekaligus cara mengantisipasinya Manfaat Secara Praktis Memberikan sumbangan saran dan pemikiran bagi pondok pesantren Al Ukhuwah Al Islamiyah dalam mengantisipasi dan menanggulangi kenakalan anak untul tahun ajaran ini dan yang akan datang. E. Tinjauan Kepustakaan 1. Anik Tri Hastuti (UMS 2005) dalam penelitiannya dengan judul " Usaha mengantisipasi kenakalan remaja, Studi Kasus di Pondok Pesantren SLTP MTA, Desa Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Didalam karyanya tersebut dia menyimpulkan: " Usaha yang dilakukan untuk mengantisipasi kenakalan remaja adalah usaha kuratif dan preventif. Usaha kuratif adalah dengan memberikan sanksi kepada santri yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan Pondok. Sedangkan usaha preventif adalah menjadikan Pondok Pesantren sebagai pusat kegiatan dan pembinaan santri dalam mempelajari ilmu agama dan pembentukan moral santri. 2. Siti Rodhiyah, G 000 030 006 (UMS 2007) dengan judul penelitian " Usaha Pondok Pesantren dalam mengantisipasi Kenakalan Remaja " (Studi Kasus di Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah, Pringan, Karang Tengah, Sragen Tahun 2006. Dalam karyanya tersebut dia menyimpulkan yang salah satunya : " Kenakalan /

Pelanggaran yang sering dilakukan santri pondok pesantren Darul Ihsan adalah Pelanggaran Kedisiplinan dan Etika. 3. Khusnul Khotimah, G 000 000 051 (UMS 2005) dengan judul penelitian " Studi Kritis Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen. Tahun Ajaran 2004/2005. Dalam karyanya tersebut dia menyimpulkan yang salah satunya : " Faktor-faktor penyebab timbulnya pelanggaran siswa di SMP Muhammadiyah Masaran merupakan suatu hal yang sangat komplek dan beruntun yaitu : a. Pengaruh Perkembangan psikologi anak b. Pengaruh lingkungan keluarga c. Pengaruh lingkungan sekolah d. Pengaruh sosial kultural Beberapa karya tulis yang penulis kutib di atas memaparkan sebuah penelitian yang dilakukan terhadap siswa/santri setingkat SMP & SMA. Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa belum ada penelitian yang sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan baik dari segi objek penelitian maupun masalah yang menjadi bahan penelitian. Adapun judul dan masalah yang penulis paparkan yaitu :" Kenakalan Siswa Madrasah Salafiyah Ula. Studi kasus di MSU Al Ukhuwah Joho Sukoharjo Tahun Ajaran 2007/2008 "

F. Metode penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang penulis pilih adalah penelitian kualitatif lapangan. Yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainya (Strauss & Juliet 2003:4) 2. Metode Penentuan Subjek Mengenai jenis penentuan Subjek, dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penentuan Subjek dengan jenis : Populasi, dikarenakan objek yang penulis teliti tidak lebih dari 100 siswa. Yaitu kelas V putra MSU 3. Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan (Hadi, 1986: 70). Populasi juga dapat didefinisikan dengan keseluruhan objek penelitian (Arikuntoro 1992:115) Dikemukakan juga oleh Suharsimi Arikuntoro :"Apabila subjeknya kurang dari 100, maka dapat diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila objeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara populasi 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasi yang ada. Dalam penelitian yang akan penulis laksanakan subjek yang diteliti yaitu kelas V putra MSU berjumlah kurang dari 100, maka sesuai

dengan teori diatas subjek dapat diambil semua, dan tidak memerlukan sampel atau pengambilan sebagian. 4. Metode Pengumpulan data 1. Wawancara Merupakan pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Marzuki 2002 : 62). Atau dapat didefinisikan dengan proses pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada responden ( Singarimbun 1089 : 192 ) Metode ini penulis tempuh guna mendapatkan data tentang sejarah latarbelakang perkembangan Pondok Pesantren Al Ukhuwah Islamiyah sekaligus beberapa gambaran pelengkap dari keadaan guru, staff dan siswa di pondok pesantren tersebut.. Metode ini dilakukan langsung dengan guru, staff dan siswa 2. Observasi (Pengamatan) Yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki ( Marzuki, 2002 : 58). Melalui metode ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung dengan panca indera dari gejala atau fenomena yang terjadi dari objek penelitian. Metode ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data tentang keadaan posisi geografis Pondok Pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo, serta yang berkaitan dengan tingkahlaku siswa keseharian

3. Dokumentasi Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan menyalin dan mencatat langsung dar data dalam objek penelitian. Seperti : Data Raport, Surat-surat, Buku Induk serta Catatan Biografi. (Arikuntoro 1983 : 236) Melalui metode ini penulis mengumpulkan data tentang kelembagaan dan keorganisasian dari Pondok Pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo, baik itu tujuan, visimisi maupun struktur kepengurusan. Serta untuk memperoleh gambaran secara umum keadaan anak dan latarbelakang mereka 5. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan ( Singarimbun 1989 : 263 ). Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu pengumpulan data sekaligus reduksi data, kemudian yang kedua penyajian data dan tahap ketiga penarikan kesimpulan/verivikasi (Milles & Haberman, 1992:16) Sedangkan dalam melakukan proses analisa dari data-data yang sudah didapat, penulis menempuh metode deduktif induktif. Metode deduktif adalah metode yang menganalisis maksud dengan berangkat dari halhal yang bersifat umum, kemudian ditarik fakta yang bersifat khusus (hadi, 1987:36

Sedangkan metode induktif adalah metode yang menganalisis maksud dengan berangkat dari hal-hal yang khusus, kemudian ditarik fakta yang bersifat umum (hadi, 1987:42) G. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Kesimpulan judul, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Kepustakaan, Pendekatan Penelitian, Sistematika Penulisan Bab II. Berisi tentang Landasan Teori yang diuraikan secara deskriptif secukupnya. Yaitu meliputi : Perkembangan jiwa anak, Definisi kenakalan anak, Faktor mendasar kenakalan anak, Jenis-jenis kenakalan anak, Solusi dan penanganan kenakalan anak Bab III. Didalam bab ini akan dipaparkan dari hasil pengumpulan data tentang gambaran umum MSU Al Ukhuwah Islamiyah Sukoharjo yang meliputi : Letak Geografis, Sejarah dan Perkembangan, Struktur Organisasi, Visi dan Misi, Sarana dan Prasarana Sekolah, Keadaan siswa, serta tentang fenomena kenakalan anak yang terjadi. Bab IV. Analisis Data, berisi tentang pengolahan dan penyimpulan data yang telah terkumpul. Bab V. Penutup, mencakup tentang simpulan, Saran, dan Penutup, dan Bagian akhir dari peyusunan skripsi ini. Yang meliputi : Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.