PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

Key words : CIRC method, Fast Reading

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

METODE BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL KELAS IV SD. Oleh: Neno Firmansyah Dewa 1), Triyono 2), Ngatman 3)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MODEL BAMBOO DANCING

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENGGUNAAN MODEL WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 2 SIDOGEDE

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE SAS DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE JARIMAGIC DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JEMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015

Transkripsi:

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Sri Murwaeni 1, Suripto. 2, Ngatman 3 FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi No. 36A, Surakarta 57126 sri_murwaeni@yahoo.com 1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: Cooperative Learning Two Stay Two Stray Technique in Social Science Learning Fourth Grade Students Elementary School. Research aims to determine the increase social science learning using cooperative learning two stay-two stray technique, and to find the constraint and the solution of Two Stay Two Stray technique. This research using the method of classroom action research conducted in three cycles. Each cycle includes planning, implementing, observing, and reflecting. The subject of the research is fourth grade amount 34 student. The result of the research showed that Two Stay Two Stray model of cooperative learning can increase instructional at elementary School. Password: learning, Cooperative, Two Stay Two Stray Abstrak: Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray, serta menemukan kendala dan solusi penerapan teknik Two Stay Two Stray. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan tiga siklus. Setiap siklus mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah 34 anak di SD Negeri 1 Nogoraji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar. Kata Kunci: Pembelajaran, Kooperatif, Two Stay Two Stray Pendahuluan Pembelajaran di SD disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil pengamatan peneliti, cakupan materi pembelajaran IPS kelas IV berjumlah cukup banyak sehingga menuntut siswa harus menguasai keseluruhan materi yang selama ini dilakukan dengan cara konvensional yaitu mencatat dan menghafal. Pembelajaran seperti ini kurang efektif dan membuat rendahnya minat siswa sehingga berakibat pada kurang maksimalnya hasil belajar siswa. Dalam mengajar guru hanya mengandalkan ceramah secara klasikal. Guru belum dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu, pembelajaran masih terpusat pada guru. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Proses belajar mengajar sebaiknya dilaksanakan dengan mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan didasarkan pada pertimbangan kemampuan dan karakteristik siswa. Berdasarkan hal tersebut di atas, baik guru maupun siswa di sekolah dasar memerlukan adanya inovasi model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu alternatif model pem-belajaran yang dapat dikembang-kan adalah model Two Stay Two Stray. Model Two Stay Two Stray ini mengutamakan kerja sama kelompok dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran. Penerapan model ini dimulai dari siswa dibentuk kelompok beranggoatakan 3-4 anak secra heterogen, siswa bekerja sama dengan kelompok berempat, dua orang dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok yang berbeda, dua orang yang tinggal dalm kelompok bertugas mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain dan diakhiri dengan setiap kelompok membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka. Berdasarkan uraian diatas timbul suatu permasalahan yaitu bagaimanakah penerap-an teknik Two Stay Two Stray dalam peningkatan pembelajaran di SD? dan apakah terdapat kendala dan solusi pada penerapan teknik Two Stay Two Stray dalam pembelajaran di SD? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pembelajaran dengan menggunakan teknik Two Stay Two Stray di SD. Menurut Lukmanul Hakiim (2009: 54) pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran aktif yang menekankan aktivitas siswa bersama-sama secara berkelompok dan tidak individual. Sugiyanto (2008: 35) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dalam Elin Rosalin ( 2008: 120) Two Stay Two Stray merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Dalam Sugiyanto (2008: 51-52) disebutkan bahwa teknik belajar Dua Tinggal Dua Tamu ( Two Stay Two Stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Teknik belajar dua tinggal dua tamu (two stay two stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dan bisa digunakan bersama dengan teknik kepala bernomor. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Teknik ini memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. (Anita Lie, 2008: 61). Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah aktivitas pembelajaran dengan berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain untuk memaksimalkan kondisi belajar guna mencapai tujuan belajar. Anita Lie ( 2008: 61) menyatakan teknik two stay two stray dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa; b) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok lain; c) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka; d) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain; e) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Langkah-langkah teknik two stay two stray menurut Sugiyanto diuraikan sebagai berikut: a) siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat; b) siswa bekerja sama dalam kelompok berempat; c) setelah selesai, dua orang dari masingmasing kelompok akan meninggal-kan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok lain; d) dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka; e) tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok

lain; f) kelompok mencocokan dan membahas hasil-hasil kerja mereka (2008: 52). Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan langkah-langkah teknik two stay-two stray yaitu a) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat; b) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama-sama; c) Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat; d)setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masingmasing bertamu ke dua kelompok lain; e) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka; f) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain; g) Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua; h) Setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya. Kelebihan teknik Two Stay Two Stray menurut Daryono adalah memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menentukan konsep sendiri dengan cara memecahkan masalah, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan tema sekelompoknya, membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap teman, meningkatkan motivasi belajar siswa, serta dapat membantu guru dalam pencapaian pembelajaran karena langkah pembelajaran kooperatif mudah diterapkan di sekolah (2012). Kekurangan dari teknik Two Stay- Two Stray menurut Ras Eko Budi Santoso (2011) adalah: membutuhkan waktu yang lama, siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, guru membutuhkan banyak persiapan materi, guru juga cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nogoraji yang terletak di Desa Nogoraji, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Mei 2013 pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Subjeknya adalah siswa kelas IV yang berjumlah 34 siswa. Sumber data diperoleh dari siswa, guru (peneliti), dan teman sejawat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi yang dilakukan terhadap guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS dan tehadap siswa untuk mengetahui situasi dan perkembangan siswa dalam pembelajaran, wawancara yang ditujukan kepada observer untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan tes berupa penilaian tes hasil belajar serta penilaian proses untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif yang meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Indikator kinerja yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah minimal 80% pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode bermain peran sesuai dengan skenario, kendala pada penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay-Two Stray dalam pembelajaran IPS dapat diselesaikan dengan solusi yang tepat, serta minimal 75% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan tes hasil belajar yaitu menda-patkan nilai di atas KKM (70). Prosedur penelitian yang dilaksanakan terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Pada tahap perencanaan tindakan dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat berdasarkan skenario pembelajaran Two Stay Two Stray, persiapan media pembelajaran yang diperlukan, LKS, lembar evaluasi, dan penyusunan instrumen serta format observasi pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, peneliti me-laksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran Two Stay Two Stray.

Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan, dalam hal ini peneliti melibatkan guru dan teman sejawat sebagai observer. Sedangkan refleksi dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan observer dan peneliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pembelajaran dengan teknik Two Stay Two Stray diterapkan pada kegiatan inti melalui tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap tindak lanjut. Pada tahap persiapan, langkah-langkah penerapan teknik Two Stay Two Stray yang dilakukan guru yaitu: (a) menyampaikan pokok bahasan, (b) membentuk kelompok bermain peran (3-4 siswa) secara heterogen, (c) menjelaskan langkah-langkah dalam teknik Two Stay Two Stray, (d) mempersiapkan tugas untuk masing-masing kelompok dan membagikan kepada seluruh kelompok siswa untuk didiskusikan. Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan bimbingan dan pengawasan terhadap masing-masing kelompok dalam berdiskusi satu kelompok, membagi informasi pada tamu dari kelompok lain, menyampaikan hasil temuan dari kelompok lain dan pada saat siswa membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka. Selain itu, guru juga mengamati kegiatan diskusi siswa untuk memantau jalannya seluruh kegiatan yang dilakukan siswa. Pada tahap tindak lanjut langkahlangkah yang dilakukan guru yaitu: (a) guru memberikan kesempatan pada masingmasing kelompok untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya, (b) menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa, dan (e) memberi motivasi serta arahan untuk kegiatan selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan teknik Two Stay Two Stray dapat berjalan dengan baik, jika ditinjau dari hasil observasi yang dilaksanakan sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis Proses Penerapan Teknik Two Stay Two Stray pada Siklus I sampai Siklus III. No Tindakan Rata-rata hasil observasi (%) 1 Siklus I 66,31 Keterangan Belum Memenuhi Target 2 Siklus II 81,57 Memenuhi Target 3 Siklus III 93,78 Memenuhi Target Jumlah 265,09 147,88 Rata-rata I-III (%) siklus 88,36 80,55 Pencapaian hasil belajar siswa menggambarkan tingkat keberhasilan siswa dalam menyerap materi pelajaran melalui penerapan teknik Two Stay Two Stray. Untuk mengetahui hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Ta-bel 2. Tabel 2. Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus I sampai Siklus III < KKM (70) KKM (70) Tindakan Siklus I Siklus II Siklus III Jml % Jml % Jml % 93 91,18 64 62,75 24 23,53 9 8,82 38 37,25 78 76,47 Selama pembelajaran terdapat kendalakendala yang dialami oleh peneliti yaitu: (1) guru belum sepenuhnya melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap seluruh siswa dalam melaksanakan tugas berdiskusi dengan teknik two stay-two stray, (2) guru kurang memberikan motivasi dan penguatan terhadap siswa. Sedangkan solusi yang dilakukan oleh peneliti yaitu: (1) guru lebih meningkatkan bimbingan dan pengawasan terhadap seluruh siswa dalam melaksanakan tugas berdiskusi dengan teknik two stay-two stray, (2) guru lebih memaksimalkan memberikan motivasi dan penguatan terhadap siswa agar siswa lebih aktif dan bersemangat untuk mengikuti setiap langkah pembelajaran. Pembahasan dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik Two Stay Two Stray pada siklus I sampai

dengan siklus III telah memenuhi target kesesuaian langkah pembelajaran pada skenario pembelajaran yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut dengan perolehan hasil observasi lebih dari kriteria minimum kesesuaian langkah pembelajaran yaitu 80%. Maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kooperatuf teknik Two Stay Two Stray dapat meningkatkan pem-belajaran, dan sesuai dengan pendapat Ras Eko Budi Santoso (2011) yang menyatakan bahwa pembe-lajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray mempunyai beberapa kelebihan antara lain (a) dapat diterapkan pada semua kelas, (b) kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna, (c) lebih berorientasi pada keaktifan, (d) siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya, (d) menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa, (e) dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa, (f) serta membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Namun demikian, pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan teknik two stay-two stray dalam pembelajaran IPS ini belum sepenuhnya berjalan lancar sesuai rencana. Dalam pelaksanaannya di lapangan terdapat kendalakendala yang muncul baik dari pihak guru maupun siswa. Kendala-kendala yang muncul pada tiap siklus berbeda-beda jenisnya, kendala-kendala yang muncul pada siklus I dapat diatasi pada siklus II, kendala pada siklus II dapat diatasi pada siklus III meskipun belum sepenuhnya. SIMPULAN DAN SARAN Langkah-langkah penggunaan teknik Two Stay Two Stray yang tepat terdiri dari tiga tahapan yaitu (a) tahap persiapan, (b) tahap pelaksanaan, dan (c) tahap tindak lanjut. Ketiga tahapan tersebut terjabar menjadi 18 kegiatan pembelajaran. Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan skenario penelitian pada tiap siklus mengalami perbaikan. Kriteria ketuntasan minimun kesesuaian langkah pembelajaran dengan skenario penelitian sebesar 80% dapat tercapai pada siklus II dan III. Penerapan teknik Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan tersebut dapat diketahui dari pencapaian hasil belajar tiap siklus. Kendala pada penerapan teknik two stay-two stray dalam pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN 1 Nogoraji Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013 yaitu (a) guru belum sepenuhnya melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap seluruh siswa dalam melaksanakan tugas berdiskusi dengan teknik two stay-two stray, (b) guru kurang memberikan motivasi dan penguatan terhadap siswa. Sedangkan solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu: (a) Guru lebih meningkatkan bimbingan dan pengawasan terhadap seluruh siswa dalam melaksanakan tugas berdiskusi dengan teknik two stay-two stray, (b) Guru lebih memaksimalkan memberikan motivasi dan penguatan terhadap siswa agar siswa lebih aktif dan bersemangat untuk mengikuti setiap langkah pembelajaran. Saran dalam penelitian ini yaitu ditujukan kepada guru, siswa dan sekolah. Kepada guru, hendaknya memahami setiap informasi yang dipelajari serta karakteristik siswa serta melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap seluruh siswa dalam melaksanakan tugas berdiskusi sehingga siswa dapat melaksanakan diskusi dan membagi informasi secara jelas dan terarah sesuai tujuan pembelajaran serta memaksimalkan pengelolaan siswa dengan pemberian motivasi dan penguatan supaya pelaksanaan kegiatan diskusi dengan teknik Two Stay-Two Stray dapat berjalan dengan lancar. Kepada siswa hendaknya lebih memperhatikan bimbingan guru mengenai tugas yang harus dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan guru baik me-lalui tanya jawab maupun mencaari buku sumber, agar memiliki sikap keberanian dan rasa percaya diri untuk saling berbagi informasi dengan teman satu kelompok maupun kelompok lain. Sedangkan kepada sekolah sebaiknya memberikan dukungan kepada guru dalam menjalankan tugasnya dengan cara memfasilitasi segala kebutuhan seperti media pembelajaran yang sangat diperlukan

guru untuk mengajar dan mendukung dalam pelaksanaan penerapan teknik pembelajaran inovatif yang sesuai demi tercapainya tujuan pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Daryono. (2012). Teknik Pembelajaran Cooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Diperoleh 4 April 2012, dari http://www.ptkguru.com/? darmajaya=index&daryono=base...1...2 Hakiim, L. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. Lie, A. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia. Rosalin, E. (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada. Santoso, R. E. B. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Diperoleh 4 April 2012, dari http://www. raseko.blogspot.com/.../modelpembelajaran-kooperatif-tipetwo.html Sugiyanto. (2008). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: PSG Rayon 13..