PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA KELAS 4 SD. Oleh Cerianing Putri Pratiwi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

Harini SMPN 17 Surakarta

PROSIDING ISBN :

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Charlina Ribut Dwi Anggraini

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

IMPROVING THE COGNITIVE LEARNING ACHIEVEMENT OF CIVIC EDUCATION THOURGH TGT OF THE COOPERATIVE LEARNING MODEL

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL KOOPERATIVE TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol V, No. 10, Oktober 2014 ISSN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD N 1 LEMBUPURWO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARAKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD TO IMPROVE MATHEMATICS RESULT)

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh FITRIANI NPM

III. METODOLOGI PENELITIAN

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

GROUP INVESTIGATION KELAS IV

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN Fida Rahmantika Hadi fidarahma47@gmail.com FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan model TGT dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Taman 3 Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan sumber datanya adalah siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu (a) observasi, (b) wawancara, dan (c) tes. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Penerapan model TGT dalam pembelajaran matematika merupakan perwujudan lima langkah penerapan pembelajaran tipe TGT yaitu presentasi kelas, kerja kelompok, permainan, turnamen, dan penghargaan kelompok. Model TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD, yaitu ditandai dengan: Siswa kelas V sebanyak 19 anak mengalami peningkatan hasil belajar yaitu sebelum tindakan nilai rata-rata 69,7 (di bawah KKM 75), siklus I nilai rata-rata 74,7 (11 anak mencapai KKM, 8 anak masih di bawah KKM), siklus II nilai rata-rata 80,8 (semua siswa mencapai KKM). Kata kunci: TGT, hasil belajar, matematika Abstract: The purpose of this research is to describe the application of TGT model in learning mathematics to improve student learning result of class V SDN Taman 3 Madiun. This research is a classroom action research and the data source is students. Data collection techniques used in this research are (a) observation, (b) interview, and (c) test. Data analysis method used in this research is descriptive qualitative and comparative descriptive. Based on the research results can be concluded: The application of TGT model in mathematics learning is the embodiment of five steps of application of TGT type learning that is class presentation, group work, games, tournaments, and group awards. The TGT model can improve the learning outcomes of grade V elementary students, which is marked by: Class V students as much as 19 children experienced an increase in learning outcomes before the action average value 69.7 (below KKM 75), cycle I average value 74, 7 (11 children reached KKM, 8 children still under KKM), cycle II average score 80,8 (all students reach KKM). Keywords: TGT, learning outcomes, math PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan strategi pembelajaran yang diharapkan mampu memperbaiki sistem pendidikan yang telah berlangsung selama ini. Salah satu tolak ukur keberhasilan guru adalah bila dalam pembelajaran mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru untuk mengelola proses belajar mengajar. Menurut Anita Lie (2010), sebagai seorang profesional, guru harus mempunyai 18

19 Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) pengetahuan dan persediaan strategi-strategi pembelajaran. Dengan adanya strategi pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pendidikan (Zamroni, 2007). Peningkatan kualitas pendidikan merupakan hal yang tidak akan habis dibicarakan dan diupayakan. Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan tersebut adalah mengubah paradigma pendidikan khususnya di sekolah dasar (Sudarwan Danim, 2007). Selama ini pengajaran hanya berpusat pada guru saja untuk itu para guru dituntut agar lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran. Pembelajaran yang menarik akan membuat siswa semangat dalam proses belajar mengajar. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang menarik bagi kebanyakan siswa. Padahal matematika memberikan kontribusi positif dalam tercapainya masyarakat yang cerdas dan bermartabat melalui sikap kritis dan berpikir logis. Selain itu umumnya siswa menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit. Siswa menganggap bahwa dalam penyampaiannya kebanyakan tidak dikaitkan dengan kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari. Guru kurang aktif memberikan contoh-contoh kejadian nyata yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan itu sehingga mereka jadi bosan. Dalam proses pembelajaran di SD Taman 3, siswa masih berpendapat bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Berdasarkan observasi langsung yang dilaksanakan tanggal 3 April 2017, pada setiap mata pelajaran matematika kelas V guru lebih sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan (pengerjaan soal). Serta model pembelajarannnya masih bersifat konvensional. Guru juga memaparkan bahwa ketika mengajar jarang sekali menerapkan model pembelajaran yang bermacam-macam. Hal ini disebabkan target terselesaikannya seluruh materi selama satu semester yang harus terpenuhi. Oleh karena itu siswa hanya terpaku pada guru dan buku saja. Mereka kurang termotivasi dalam belajar dan belum belajar secara aktif. Sehingga mereka belum menemukan hal yang menarik dari matematika. Model pembelajaran efektif dalam proses pembelajaran matematika antara lain adalah yang dapat menumbuhkan kreatifitas. Siswa SD senang dalam bentuk permainan dan pertandingan, sehingga guru dapat menggunakan model pembelajaran yang mempunyai unsur permainan dan pertandingan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi siswa kelas V SD Taman 3 dibutuhkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik mengikuti pembelajaran matematika. Model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) salah satu alternatif yang dapat digunakan guru, karena model pembelajaran ini sesuai dengan karakter siswa yang senang dengan permainan dan pertandingan. TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis serta sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2009: 165). Menurut Slavin (2009: 166), komponen-komponen dalam TGT yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Presentasi kelas. 2) Kelompok. 3) Games

(Permainan). 4) Tournament (Kompetisi). 5) Penghargaan Kelompok. Slavin (2009: 170) menjelaskan kelebihan dari TGT adalah siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya, rasa percaya diri siswa menjadi tinggi, pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru, kerjasama antar siswa akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan suatu masalah yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran, antara lain sebagai berikut: Bagaimanakah penerapan pembelajaran TGT (teams games tournament) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Taman 3 Madiun? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pembelajaran TGT (teams games tournament) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Taman 3 Madiun. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Menurut Sanjaya (2012: 26) penelitian tindakan kelas diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melalui berbagai tindakaan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Data adalah pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa fakta dan informasi mengenai pembelajaran matematika model TGT di kelas V SD. Arikunto (2006:129) menyatakan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Pada penelitian ini sumber datanya adalah guru dan siswa. Guru bertindak sebagai informan, yaitu orang yang memberikan informasi tentang pembelajaran matematika pada siswa kelas V SD. Siswa bertindak sebagai subjek, yaitu seseorang yang melaksanakan kegiatan dan diberi tindakan. Sasaran yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah model TGT mampu meningkatkan hasil pembelajaran matematika siswa kelas V SD. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari (a) observasi, (b) wawancara, dan (c) tes. Setelah melakukan observasi, wawancara, pemberian tugas, maka langkah berikutnya adalah memaparkan dan menganalisis data. Menurut Wiyono dan Burhannuddin (2007: 90) analisis data adalah proses penyusunan data agar bisa ditafsirkan dan disimpulkan. Metode analisis data yang yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Analisis data deskriptif kualitatif akan digunakan untuk mengalisis data verbal, yaitu data hasil pengamatan pembelajaran matematika siswa kelas V SD dengan menggunanakan model TGT. Analisis data deskriptif komparatif untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antarsiklus. 20

Prosedur penelitian ini adalah setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi siklus I ini akan ditentukan berlanjut ke siklus II atau tidak. Jika berlanjut ke siklus II maka pada siklus II akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah dari siklus I, begitu seterusnya. Indikator keberhasilan tindakan meningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunakan model TGT adalah ada jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa dalam kelas tersebut. HASIL DANPENELITIAN Untuk mengetahui kondisi di lapangan dilakukan observasi pra tindakan melalui pengamatan dan tes. Dari pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran matematika. Siswa masih menganggap bahwa pembelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit. Selain itu siswa juga tidak aktif dalam proses pembelajaran. Hasil tes pada pra tindakan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. No Tabel 1 Data Nilai Pratindakan Jumlah Nilai Siswa Total Nilai 1 55 2 110 3 60 4 240 4 65 2 130 5 70 2 140 6 75 3 225 7 80 6 480 Jumlah 1325 Rata-rata 69,7 Berdasarkan hasil pra tindakan, dapat dilihat bahwa siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 10 siswa dan siswa yang sudah menacapai nilai KKM sebanyak 9 siswa. Sehingga dari hasil di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil tes siswa masih rendah, hanya sebesar 69,7. Tahap perencanaan tindakan di siklus I dimulai dari penemuan masalah yang dilanjutkan dengan merancang tindakan yang akan dilakukan. Hasil perencanaan siklus I yaitu (a) merancang sekenario pembelajaran, (b) peneliti menyusun RPP, (c) peneliti menyiapkan instrumen penilaian dan catatan lapangan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model TGT. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yang diterapkan peneliti sebagai berikut: 1. Presentasi Kelas Presentasi kelas/penyajian materi digunakan peneliti untuk memperkenalkan materi pelajaran secara langsung dan klasikal. Pada tahap ini peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran, memberi motivasi pada siswa, menyajikan materi pokok pelajaran, serta memantau pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. 2. Kelompok 21

Peneliti membagi kelompok yang terdiri dari empat sampai enam siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal prestasi akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari kelompok ini adalah memastikan bahwa semua anggota benar-benar belajar. Pada kegiatan kelompok ini siswa mempelajari materi yang telah disajikan, sekaligus membantu teman sekelompok yang belum menguasai materi tersebut. Kemudian siswa mengerjakan lembar kegiatan yang diberikan. Lembar kegiatan itu harus dikerjakan dengan berdiskusi di dalam kelompok. Jika ada pertanyaan yang belum dijawab di dalam kelompok maka dapat ditanyakan kepada peneliti. Kelompok merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tekanannya adalah membuat anggota melakukan yang terbaik untuk kelompok, dan kelompok pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya dalam meningkatkan kemampuan akademik. Selain itu kelompok juga memberikan perhatian dan penghargaan yang seimbang/sama terhadap setiap anggota kelompok, sehingga timbul rasa dihargai dan adanya penerimaan siswa dalam kelompoknya. 3. Games (Permainan) Peneliti menyiapkan permainan yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi pada presentasi kelas dan pelaksanaan kegiatan kelompok/tim. Permainan ini dirancang untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa. Permainan dilakukan oleh tiga atau empat siswa yang berkemampuan setara/sama dan masing-masing mewakili kelompok yang berbeda. Kelengkapan permainan biasanya berupa pertanyaan atau soal dan kunci jawaban bernomor serta dilengkapi dengan kartu bernomor. Siswa yang mendapat giliran mengambil kartu bernomor, membaca pertanyaan dari nomor yang terambil dan berusaha menjawab pertanyaan. 4. Tournament (Kompetisi) Turnamen adalah sebuah struktur di mana permainan berlangsung. Turnamen biasanya dilaksanakan pada akhir setiap minggu atau unit setelah guru memberikan presentasi kelas/penyajian materi dan setiap kelompok telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan siswa. Dalam turnamen ini tiga atau empat siswa yang setara dan mewakili kelompok yang berbeda bersaing dalam menjawab soal. Persaingan yang setara ini memungkinkan siswa dari semua tingkatan kemampuan awal menyumbangkan nilai maksimum bagi timnya. Ilustrasi hubungan antara tim yang anggotanya heterogen dan meja turnamen dengan anggota yang homogen adalah sebagai berikut. 5. Penghargaan Kelompok Kelompok yang berhasil mendapatkan nilai rata-rata melebihi kriteria tertentu diberi penghargaan berupa tambahan nilai atau penghargaan lain. Tahap akhir dari pembelajaran pada siklus I yaitu siswa diberikan tes untuk mengetahui apakah hasil belajar meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya pembelajaran pada siklus I, hasil tes mengalami peningkatan. Dapat dilihat di dalam tabel di bawah ini. 22

Tabel 2. Data Hasil Tes Siklus I No Nilai Jumlah Total Siswa Nilai 1 60 1 60 3 65 4 260 4 70 3 210 5 75 2 150 6 80 5 400 7 85 4 340 Jumlah 1420 Rata-rata 74,7 Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Berdasarkan hasil tes dari 19 siswa kelas V SD Taman 3 yang mengikuti tes pada siklus I terdapat 11 siswa yang mencapai nilai KKM. Sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 8 siswa. Berdasarkan hasil siklus I dapat diketahui bahwa indikator pencapaian sudah tercapai, akan tetapi kurang maksimal sehingga diperlukan lagi perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Rencana tindakan siklus II hampir sama dengan perencanaan pada siklus I. Akan tetapi, pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Hasil perencanaan siklus I yaitu (a) merancang sekenario pembelajaran, (b) peneliti menyusun RPP, (c) peneliti menyiapkan instrumen penilaian dan catatan lapangan pelaksanaan. Tahap-tahap pembelajaran siklus II, dilakukan setelah adanya revisi berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II ini yaitu mengajak semua siswa dalam kelompok ikut andil dalam tournament yang diberikan guru. Diketahui bahwa pada siklus I siswa masih enggan ikut serta dalam tournament dan hanya beberapa siswa yang turut serta. Ini diharapkan semua siswa mempersiapkan diri dengan belajar terlebih dahulu sehingga dapat mengikuti tournament dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya pembelajaran pada siklus II, hasil tes mengalami peningkatan. Dapat dilihat di dalam tabel di bawah ini. Tabel 3 Data Hasil Tes Siklus II No Nilai Jumlah Total Siswa Nilai 1 75 6 450 2 80 6 480 3 85 5 425 4 90 2 180 Jumlah 1535 Rata-rata 80,8 Berdasar hasil tes dari 19 siswa kelas V SD Taman 3 yang mengikuti tes akhir pada siklus II semua siswa sudah mencapai nilai di atas KKM. Jadi karena kriteria yang diterapkan peneliti telah tercapai pada siklus II yaitu semua siswa sudah mencapai nilai KKM maka penelitian ini dihentikan pada siklus II. 23

PEMBAHASAN Pada pra tindakan ada banyak permasalahan dalam pembelajaran matematika. Masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Selain itu minat siswa terhadap pembelajaran matematika juga rendah, karena siswa merasa bosan dengan pembelajaran. Hal itu menyebabkan hasil pembelajaran matematika siswa masih rendah. Ini dilihat dari nilai rata-rata pada hasil pra tindakan adalah 69,7 yang masih di bawah KKM. Oleh sebab itu, diperlukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Salah satu model pembelajaran yang inovatif yaitu model TGT. Pada siklus I, proses pembelajaran siswa kelas V dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model TGT sudah berjalan sesuai dengan rencana. Proses pembelajaran berjalan baik, siswa menjadi lebih antusias mengikuti pembelajaran. Siswa lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran matematika. Nilai tes siswa mengalami peningkatan dari tes sebelumnya. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 74,7. Jika dibandingkan dengan rata-rata hasil tes sebelum tindakan maka rata-rata hasil tes siswa pada siklus I meningkat sebesar 5 poin dari 69,7 menjadi 74,7. Pada siklus II proses pembelajaran siswa kelas V dalam pembelajaran menggunakan model TGT bertambah lebih baik lagi dari siklus I. Siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga sudah aktif dalam proses pembelajaran. Hal itu membuktikan bahwa kualitas pembelajaran dari pra tindakan, siklus I, hingga siklus II mengalami peningkatan. Dari sebelum tindakan hingga siklus II, kegiatan proses pembelajaran mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna. Untuk data hasil tes pada siklus II adalah 80.8. Jika dibandingkan dengan rata-rata hasil tes pada siklus I maka rata-rata hasil tes siswa pada siklus II meningkat sebesar 6,1 poin dari 74,7 menjadi 80,8. Pada siklus II ini, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Semua siswa mendapatkan nilai tuntas. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. Penerapan model TGT (teams games tournament) dalam pembelajaran matematika merupakan perwujudan lima langkah penerapan model TGT yaitu presentasi kelas, kerja tim/kelompok, permainan, turnamen, dan penghargaan tim/kelompok. Model TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD. Peningkatan hasil belajar ini terlihat dari adanya peningkatan hasil tes siswa yang dilaksanakan pada tiap akhir siklus. Pada saat pra tindakan, proses pembelajaran masih kurang maksimal. Ada banyak permasalahan dalam pembelajaran matematika. Masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Selain itu minat siswa terhadap pembelajaran matematika juga rendah, karena siswa merasa bosan dengan pembelajaran. Hal itu 24

menyebabkan hasil pembelajaran matematika siswa masih rendah. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang maksimal. Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang baik. Setelah diadakan tindakan pada siklus I, proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Pada siklus II, antusias siswa semakin meningkat. Siswa terlihat begitu berminat mengikuti pembelajaran. Perhatian siswa tercurah penuh pada pembelajaran. Semua siswa sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hasil tes siswa dari pra tindakan hingga siklus II sudah mengalami peningkatan. Pada pra tindakan nilai rata-rata kelas 69,7dan siswa yang mendapatkan nilai belum tuntas ada 47,4%. Pada siklus I sudah mengalami peningkatan. Nilai ratarata kelas naik menjadi 74,7. Siswa yang belum tuntas ada 36,8%. Siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata kelas 80,8 dan semua siswa sudah mendapatkan nilai tuntas. Hal tersebut menunjukkan bahwa model TGT dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD Taman 3. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti mengajukan beberapa saran agar menjadi masukan yang berguna, diantaranya : Guru dapat menggunakan metode TGT sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika di sekolah. Model pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik. DAFTAR RUJUKAN Anita Lie. 2010. Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas). Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sudarwan Danim.2007.Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Wiyono, Bambang Budi dan Burhanuddin. 2007. Metodologi Penelitian (Pendekatan Kuantiatif, Kualitatif, dan Action Research). Malang: FIP Universitas Negeri Malang. Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah. Jakarta: PSAP Muhamadiyah. 25