TINDAK TUTUR DAN PELANGGARAN MAKSIM PERCAKAPAN PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE SORCERER S STONE

dokumen-dokumen yang mirip
PEMATUHAN PRINSIP KERJASAMA ANTARA PELAKU PERCAKAPAN PADA NOVEL BERJUDUL HARRY POTTER DAN BATU BERTUAH

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

FLOUTED MAXIMS IN THE MAIN CHARACTERS UTTERANCES OF WRECK - IT RALPH ANIMATED MOVIE THESIS BY DENI TRI ADITYA NIM

THE FLOUTED OF MAXIMS AT CARTOON MOVIE ENTITLED MONSTER UNIVERSITY THESIS BY FANIA RATNA ADELIA

BAB I PENDAHULUAN. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2011

THE CONVERSATIONAL IMPLICATURES USED BY THE MAIN CHARACTERS IN TWO BROKE GIRLS SERIAL MOVIE EPISODE ONE THESIS

ANALISIS IMPLIKATUR PADA NASKAH FILM HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

LOCUTIONARY AND ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN INFOMALANG TWITTER ACCOUNT THESIS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

THE ROLE OF COOPERATIVE PRINCIPLE IN THE CREATION OF NARRATIVE JOKES IN JOKELOPEDIA: THE BIGGEST, BEST, SILLIEST, DUMBEST, JOKE BOOK EVER!

TINDAK TUTUR DALAM PROSES JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL SURAKARTA

THE STUDY OF IMPLICATURE USED BY THE HOST AND JAYA SUPRANA IN KICK ANDY SHOW ;KELIRUMOLOGIEPISODE UNDERGRADUATE THESIS

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal apology. regret. sympathy. gratitude. purpose

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

English for Tourism Lesson 14 The Tour Guide (continued)

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Nordquist (2014) mengatakan bahwa Dialogue is a verbal exchange

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan

ANALISIS TERJEMAHAN TANGGAPAN ATAS PERTANYAAN DALAM NOVEL KITE RUNNER KE DALAM BAHASA INDONESIA: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. Since the first publishing 3 weeks ago, there have been over 500 copies sold.

Swasti Nareswari. Student Number: ENGLISH LETTER STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC UNIVERSITY SEMARANG 2004

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama. Di dalam berbicara, penutur dan lawan tutur sama-sama

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan

BAB I PENDAHULUAN. Tuturan performative merupakan tuturan yang muncul pada saat

THE HEDGING OF MAXIMS BY DAVID BECKHAM IN GOOGLE+ INTERVIEW THESIS BY IKA KUSTI AYUNINGSIH NIM

TINDAK TUTUR DALAM PROSES UJIAN SKRIPSI MAHASISWA STAIN SULTAN QAIMUDDIN KENDARI

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition)

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan pada era modern ini, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai perannya masing-masing, seorang pembicara perannya

Callista Sulaiman

Acknowledgements. First of all, I would like to say Alhamdulillahhirabbil alamin. My utmost

BAB I PENDAHULUAN. Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

Lesson 67: Tag Questions. Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan

A STUDY OF DEIXIS USED IN MICHAEL HEART S SONGS LYRIC ENTITLED WE WILL NOT GO DOWN AND WHAT ABOUT US THESIS BY DIAN SYLVIANA PUTRI NIM

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks :

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya. 5

Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda

KETERANGAN WAKTU, KATA DEPAN & KATA PENGUHUBUNG NO KATA BHS INGGRIS

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjelaskan bagaimana pembicara menyampaikan maksud dalam

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition)

kewajiban istri berada dalam rumah keduanya juga berbeda, Ibnu Kas>ir lebih ketat bila dibandingkan dengan M.Quraish Shihab

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA)

Lesson 68: Suggestions. Pelajaran 68: Saran

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

I've learned so much from you. "Number One For Me" Now I'm trying to do it too. Love my kid the way you do. I was a foolish little child

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d.

MANAJEMEN RISIKO 1 (INDONESIAN EDITION) BY IKATAN BANKIR INDONESIA

ILLOCUTIONARY ACT FOUND IN JUST ALVIN TALK SHOW ON METRO TV CINTA UNTUK AINUN THESIS RISHA AMIRO NIM

Teori tindak tutur pertama kali disampaikan oleh John L.Austin (Inggris) pada tahun 1955 di Univer.Harvad, yang kemudian diterbitkan dengan judul How

Ya Allah Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah (Indonesian Edition)

ILLOCUTIONARY ACTS APPLIED IN ROBIN HOOD MOVIE THESIS BY FEBRI LAKSONO NIM

T: Ga ada yang tau? Kita baca dulu sekali abis itu kita nyanyi bareng-bareng, ok? We read together and after that we sing together, ok?

THE FLOUTING OF COOPERATIVE PRINCIPLE OF QUANTITY MAXIM IN DETECTIVE CONAN COMIC VOLUME BY AOYAMA GOSHO

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

KRITIK SOSIAL DALAM HUMOR STAND UP COMEDY EPISODE KITA INDONESIA (KAJIAN PRAGMATIK)

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

INTISARI. Kata kunci: Kualitas Jasa, Bukti Fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Kepuasan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Tabel 1 Tindak Tutur Mengkritik dalam Acara Sentilan Sentilun di Metro TV

ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Sukses Berbisnis Di Internet Dalam 29 Hari (Indonesian Edition)

English for Tourism Lesson 13 The Tour Guide

Kata Pengantar. iii. Mohammad Nuh. Bahasa Inggris When English Rings the Bell

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

PRINSIP KERJA SAMA, IMPLIKATUR PERCAKAPAN, DAN KESANTUNAN ANTARA GURU DAN SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SEKOLAH MASTER ABSTRAK

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

ANALISIS TUTURAN HUMOR DALAM ACARA KOMEDI TELEVISI SKETSA TAWA. (Sebuah Tinjauan Pragmatik)

English for Tourism Lesson 25 A job interview

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Transkripsi:

TINDAK TUTUR DAN PELANGGARAN MAKSIM PERCAKAPAN PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE SORCERER S STONE Ida Ayu Panuntun (Prodi PBI - FKIP Universitas Pekalongan) Abstract One of the most important aspects of the language use is in the people s implicature that can be shown in the conversation. As in fact, many students do not understand the conversational maxims that cause the implicature. Based on its background, this study uses a novel entitled Harry Potter and the Sorcerer s Stone to enrich the understanding of conversational maxims. This study has two purposes. The first is to identify the maxims which flout the cooperative principle in term of meanings. The second is to identity the speech act of each implicature. The method used in this study was descriptive qualitative with cooperative principle analysis approach. The objects of the study were the conversations. The findings show that there are 47.4% conversations which flout quaqntity maxim; 13.2% conversations which flout quality maxim; 31.6% conversations which flout relevance maxim and 7.9% conversations which flout manner maxim. Meanwhile the next finding related to the speech act. There are expressive, directive and representative. It is suggested that these findings can be used as a recommendation for researchers to use other novels as the object of the study and other point of view, such as to describe and explain the level of difficulty in the conversational maxims. Keywords: speech act, cooperative principle, novel PENDAHULUAN Komunikasi adalah sarana bagi setiap individu untuk melakukan interaksi satu sama lain. Proses interaksi ini dapat berjalan baik dengan adanya bahasa sebagai media perantara. Salah satu aspek penting dalam penerapan bahasa adalah implikatur. Implikatur percakapan dicetuskan oleh Grice pada tahun 1975. Konsep implikatur adalah memecahkan permasalahan yang terkait dengan makna dan tidak dapat dipecahkan oleh teori semantik. Oleh sebab itu, teori ini mencoba menginterpretasikan arti dari ucapan yang tersirat oleh para pelaku percakapan. Implikatur banyak ditemukan pada ucapan para pelaku percakapan. Salah satu contoh ucapan dalam bentuk tertulis bisa tampak dari tulisan novel. Implikatur sering muncul dari para tokoh cerita novel. Pemahaman para pembelajar bahasa terhadap implikatur yang

sering timbul dari pelanggaran maksim percakapan menjadi salah satu alasan utama bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian menggunakan novel sebagai media. Adapun rumusan masalah yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Pelanggaran maksim apa yang terjadi pada percakapan dalam novel Harry Potter and the Sorcerer s Stone? 2) Tindak tutur apa yang timbul akibat pelanggaran maksim pada percakapan dalam novel Harry Potter and the Sorcerer s Stone? Penelitian ini memiliki dua tujuan. Yang pertama, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi percakapan yang melanggar maksim percakapan dalam hal makna. Yang kedua, menemukan tindak tutur yang timbul akibat pelanggaran maksim pada percakapan dalam novel Harry Potter and the Sorcerer s Stone. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada pembelajaran ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan pendekatan Prinsip Kerjasama.. Analisis Data Pelanggaran maksim dalam novel asli berjudul Harry Potter and the Sorcerer s Stone karya J.K Rowling tampak pada tabel berikut : Jumlah Pelanggaran Prinsip Kerjasama pada Percakapan Novel Tipe Maksim Total % Maksim Kuantitas 18 47.4% Maksim Kualitas 5 13.2% Maksim Hubungan 12 31.6% Maksim Cara 3 7.9% Total 38 100% Contoh analisis data pelanggaran maksim pada novel asli: a. Pelanggaran maksim kuantitas Mr. Dursley : Their son- he d be about Duddley s age now, wouldn t he? Mrs. Dursley : I suppose so. Mr. Dursley : What s his name again? Howard, isn t it? Mrs. Dursley : Harry. Nasty, common name, if you asked me. Mr. Dursley : Oh, yes. Yes, I quite agree. Data di atas adalah percakapan antara Tn.Dursley dan Ny.Dursley. Para pelaku dalam percakapan ini sedang berbicara tentang nama keponakan laki-laki Ny.Dursley. Salah satu ucapan pelaku percakapan yaitu Ny.Dursley dianalisis sebagai ucapan yang melanggar maksim dalam prinsip kerjasama. Pelanggaran tampak pada ucapan Ny.Dursley. Ny.Dursley mengatakan Harry. Nasty, common name, if you asked me. Ucapan tersebut merupakan ucapan yang tidak mematuhi Prinsip Kerjasama. Berdasarkan teori Grice tahun 1975 tentang Prinsip Kerjasama, menyebutkan

bahwa komunikasi akan berjalan lancar dan efektif apabila mematuhi Prinsip Kerjasama. Salah satu prinsip yang ada adalah pematuhan pada maksim kuantitas. Maksim kuantitas membatasi para pelaku percakapan untuk mematuhi peraturan yang ada. Tujuan maksim kuantitas ini adalah pemberiaan informasi yang cukup kepada lawan bicara. Jadi, lawan bicara tidak diijinkan memberikan informasi yang berlebih atau kurang. Pada konteks data di atas pernyataan Ny.Dursley dalam memberikan jawaban berupa nama Harry tetapi dengan penambahan informasi lain seperti Nasty, common name, if you asked me. Pernyataan tersebut diinterpretasikan sebagai pernyataan yang memberikan informasi yang berlebih atas pertanyaan suaminya. Konteks di sini menunjukan bahwa Tn.Dursley hanya bertanya What s his name again? Howard, isn t it?. Berdasarkan pertanyaan Tn.Dursley, seharusnya Ny.Dursley memberikan informasi dengan jelas dan mengikuti Prinsip Kerjasama sehingga tidak terjadi pelanggaran maksim. Pelanggaran maksim kuantitas di sini dimaksudkan untuk menunjukan perasaan tidak suka sehingga mempengaruhi lawan bicara mempunyai perasaan yang sama. Implikatur yang timbul dalam percakapan ini diklasifikasikan dalam tindak tutur ekspresif. Hal ini sesuai dengan teori klasifikasi tindak tutur oleh Searle. Searle (1976), menyebutkan lima klasifikasi tindak tutur. Salah satu diantaranya adalah tindak tutur ekspresif. Tindak tutur ekspresif di sini digunakan untuk menunjukan perasaan psikologis kepada lawan bicara. Dengan alur analisis yang sama, peneliti menemukan 18 percakapan dengan prosentase 47.4% yang dianalisis dan diinterpretasikan sebagai ucapan yang melanggar maksim kuantitas. b. Pelanggaran maksim kualitas Mr. Dursley : Er- Petunia, dear-you haven t heard from your sister lately, have you? (Mrs. Dursley looked shocked and angry) Mrs. Dursley : No. Why? Mr. Dursley : Funny stuff on the news. Owls.. shooting stars and there were a lot of funny-looking people in town today... Mrs. Dursley : So? Mr. Dursley : Well, I just thought... maybe it was something to do with you know her iot Percakapan di atas adalah percakapan antara Tn.Dursley dan Ny.Dursley. Suami istri ini sedang terlibat dalam pembicaraan dengan tema adik ipar Tn.Dursley. Saat itu Tn.Dursley baru pulang dari kantor. Dalam perjalanan pulangnya Tn.Dursley menyaksikan ada beberapa hal aneh. Keanehan yang ada muncul karena ada kaitannya dengan adik ipar Tn.Dursley atau dengan kata lain adik Ny.Dursley. Untuk mendapatkan jawaban atas keanehan yang

ada, seketika sesampai di rumah, Tn.Dursley menanyakan kepada istrinya. Dalam percakapan itu, Tn.Dursley menanyakan tentang kabar adik iparnya kepada istrinya dengan menyampaikan ucapan Er- Petunia, dear-you haven t heard from your sister lately, have you? Berdasar ucapan Tn.Dursley itu, seharusnya Ny.Dursley memberikan informasi yang benar dengan menjawab Yes. Namun, pada percakapan ini, Ny.Dursley memberikan informasi yang tidak benar dengan menjawab No. Teori Grice tahun 1975, memberikan batasan kepada pelaku percakapan dalam menciptakan percakapan yang terarah dan efektif guna mencapai tujuan yang bermakna. Batasan itu berupa aturan-aturan. Salah satu aturan yang ada yaitu maksim kualitas. Maksim kualitas membatasi pelaku untuk memberikan informasi yang benar dengan didukung oleh faktor-faktor yang sesuai dengan kenyataan. Maksim kualitas ini secara langsung meminta pelaku percakapan untuk berbicara sesuai kebenaran. Salah satu ucapan pelaku percakapan di atas tidak mematuhi aturan pada maksim kualitas, yaitu dengan memberikan informasi yang tidak sesuai kenyataan. Ny. Dursley pada pembicaraan itu berusaha berbohong kepada suaminya. Pada percakapan ini, Ny. Dursley memberikan informasi yang tidak sesuai kenyataan. Ketika Tn.Dursley menanyakan kabar adik iparnya, Ny.Dursley menjawab tidak tahu. Pada kenyataannya dia mengetahui apa yang sedang terjadi. Implikatur yang timbul dalam konteks ini digunakan untuk menghentikan topik pembicaraan. Implikatur semacam ini sesuai dengan tindak tutur dalam Teori Searle (1976), yaitu tindak tutur Directive. Tindak tutur ini bertujuan untuk meminta lawan bicara menghentikan topik pembicaraan. Melalui metode yang sama, peneliti menemukan 5 percakapan dengan prosentase 13.2% yang melanggar maksim kualitas. c. Pelanggaran maksim hubungan Mrs. Dursley : Bad news, Vernon Mrs. Figg s broken her leg. She can t take him Now what? Mr. Dursley : We could phone Marge Mrs. Dursley : Don t be silly, Vernon, she hates the boy. Mr. Dursley : What about what sher-name, your friend- Yvonne? Mrs. Dursley : On holiday in Majorca. Harry : You could just leave me here. (Aunt Petunia looked as though she d just swallowed a lemon) Mrs. Dursley : And come back and find the house in ruins? Harry : I won t blow up the house. Mrs. Dursley : I suppose we could take him to the zoo. Mr. Dursley : That car s new, he s not sitting in it alone. Konteks percakapan di atas adalah sebuah percakapan antara Tn.Dursley, Ny.Dursley

dan Harry. Topik pembicaraan mereka adalah rencana Tn.Dursley dan Ny.Dursley mencari alasan untuk meninggalkan Harry. Mereka tidak berharap Harry ikut dalam liburan mereka ke kebun binatang. Prinsip Kerjasama khususnya maksim hubungan belum terpenuhi dalam konteks percakapan ini. Prinsip percakapan yang dicetuskan oleh Grice (1975), menyebutkan perlu adanya pematuhan maksim hubungan. Maksim hubungan menitik beratkan pada kesearahan dalam topik pembicaraan. Percakapan di atas melanggar maksim hubungan. Hal ini dikarenakan, salah satu pelaku percakapan memberikan informasi yang tidak sesuai dengan konteks pembicaraan. Hal ini tampak pada jawaban Tn.Dursley That car s new, he s not sitting in it alone. ketika menjawab pertanyaan dalam diskusi bagaimana cara meninggalkan Harry di rumah. Pertanyaan yang disampaikan oleh Ny.Dursley seharusnya dijawab oleh Tn.Dursley dengan memberikan jawaban berupa cara yang harus mereka lalui untuk meninggalkan Harry. Implikatur yang timbul dengan pemberian informasi yang tidak relevan dengan topik pembicaraan dimaksudkan menegaskan bahwa Tn.Dursley tidak menghendaki Harry ikut ke kebun binatang. Tindak tutur berupa penegasan di sini sesuai dengan teori klasifikasi Searle (1976), tentang tindak tutur representative. Tindak tutur representative bertujuan untuk menegaskan pernyataan sebelumnya. Melalui metode analisis yang sama, peneliti menemukan 18 percakapan dengan prosentase 47.4% yang dianalisis dan diinterpretasikan sebagai ucapan yang melanggar maksim hubungan. d. Pelanggaran maksim cara Duddley : Thirty-six. (lookingup at his mother and father) That s two less than last year. Mrs. Dursley : Darling, you haven t counted Auntie Marge s present, see, it s here under this big one from Mummy and Daddy. Duddley : All right, thirty-seven then. (Duddley, going red in the face) Mrs. Dursley : And we ll buy you another two presents while we re out today. How s that, popkin? Two more presents. Is that all right? Duddley : So I ll have thirty thirty Mrs. Dursley : Thirty-nine, sweetums. Duddley : Oh. Percakapan di atas adalah percakapan antara Duddley dan Ny. Dursley. Mereka sedang menghitung jumlah hadiah yang Duddley peroleh di hari ulang tahunnya. Ketika menghitung jumlah hadiah tersebut, ada kekecewaan Duddley ketika jumlah hadiahnya tidak sesuai dengan perkiraannya. Ucapan Ny.Dursley And we ll buy you another two presents while we re out today. How s that, popkin? Two more presents. Is that all right? dianalisis sebagai ucapan

yang melanggar maksim cara. Maksim cara dalam Prinsip Kerjasama meminta pelaku percakapan untuk saling memberikan informasi yang jelas tanpa adanya ambiguitas. Pelanggaran percakapan ini menjadikan timbulnya implikatur. Implikatur dalam percakapan ini dimaksudkan untuk menenangkan perasaan Duddley yang sedang marah. Tindak tutur semacam ini menurut teori Searle diklasifikasikan dalam tindak tutur ekspressive. Tindak tutur semacam ini berfungsi untuk mempengaruhi perasaan psikologis seseorang. Melalui metode analisis yang sama, peneliti menemukan 3 percakapan dengan prosentase 7.9% yang dianalisis dan diinterpretasikan sebagai ucapan yang melanggar maksim cara. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukan jumlah pelanggaran maksim dalam novel adalah 47.4% melanggar maksim kuantitas, 13.2% melanggar maksim kualitas, 31.6% melanggar maksim hubungan dan 7.9% melanggar maksim cara. Sedangkan hasil penelitian dalam novel terjemahan Indonesia adalah 47.4% melanggar maksim kuantitas, 13.2% melanggar maksim kualitas, 31.6% melanggar maksim hubungan dan 7.9% melanggar maksim cara. Hasil penelitian yang kedua menunjukan bahwa pelanggaran maksim oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dimaksud adalah keinginan salah satu pelaku percakapan untuk menghentikan topik pembicaran, tujuan menyatakan, dan tujuan mempengaruhi perasaan orang lain. Faktorfaktor yang ada merupakan implikatur yang mempunyai tujuan masing-masing sesuai klasifikasi Searle. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa pelanggaran maksim pada Prinsip Kerjasama timbul dikarenakan salah satu pelaku percakapan tidak mematuhi aturan yang ada dengan maksud dan tujuan tertentu. SARAN Pemahaman bahasa baik tertulis atau pun lisan tidak hanya ditinjau dari sisi formalitas yang terkait erat dengan paduan kata-kata, tetapi tinjauan lebih mendalam dititikberatkan pada aspek makna. Pemahaman makna sebuah ucapan dapat dipertajam dengan penguasaan ilmu Pragmatik, khususnya Prinsip Kerjasama yang mencakup empat maksim percakapan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi para pembelajar bahasa dalam mengintepretasikan makna implisit yang ada dibalik sebuah ucapan. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan rekomendasi bagi peneliti lain untuk menggunakan novel lain sebagai obyek penelitian. Peneliti lain dapat melakukan penelitian dari sudut pandang yang berbeda, sebagai contoh penelitian dengan tujuan mendeskripsikan dan menjelaskan lebih dalam tentang tingkat kesulitan untuk masingmasing maksim.

REFERENCE Carrol, J. 1980. Testing Communicative Performance. New York: Pergamon Press. Gazdar, Gerald. 1979. Pragmatics: Implicature, Presupposition, and Logical Form. New York: Academic Press. Grice, H.P.1975. Logic and Conversation. In Cole P (ed) Syntax and Semantics 3: Speech Acts, New York: Academic Press, Pages 41-58. Grice, H.P. 1991. Logic and Conversation in Davis S. (ed.) Pragmatics: A Reader. New York: Oxford University Press. Gumperz, John J. 1982. Discourse Strategies. Cambridge: Cambridge University Press. Kotthoff, H. 2003. Responding to irony in different contexts: On cognition in conversation in Journal of pragmatics. Leech, G.N. 1983a. Principles of Pragmatics. Longman, London. Levinson, S.C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press. Mey, J.L.1993. Pragmatics: an introduction. Oxford: Basil Blackwell. Ramelan. 1992. Introduction to Linguistics Analysis. IKIP Semarang Press. Rustono. 1999. Pokok- Pokok Pragmatik. IKIP Semarang Press. Searle, J.R.(1976). The Classification of Illocutionary Acts Language in Society, 5, 1-24: (Reprinted in Searle (1979b: 1-29)). Scriffrin, Deborah. 1989. Conversation Analysis in Frederick J. Newmeyer (ed.) Linguitics: The Cambridge Survey iv Language: The Sociocultural Context. Cambridge: Cambridge University Press. Thomas, J. 1995. Meaning in Interaction: an introduction to Pragmatics. Longman Malaysia. Yus, Fransisco. 2003. Humor and the search for Relevance in Journal of Pragmatics. Vol. 35. ( 9:1295-1331).