Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Melalui Media biji-bijian Pada Kelompok A Di TK Darul Hikmah 2 Karangan Bareng Jombang

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Pasir Pada Anak Usia 3-4 Tahun

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Memeras Pada Anak Usia 3-4 Tahun di Paud Lestari Tambaksari Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KEPIK ANGKA PADA KELOMPOK B. Angelia Putri Handini Setyawati Dewi Komalasari

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI MEMBATIK DENGAN MEDIA TISSU TK PERTIWI KEDUNGWARU BLORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

IMPROVING FINE MOTOR ABILITY BY THROUGH AIRBRUSH ACTIVITIES IN CHILDREN AGE 5-6 YEARS IN TK ISLAMIC AKRAMUNNAS PEKANBARU

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA

Meningkatkan Kemampuan berbicara Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Anak Usia 3-4 Tahun KB SPS Nur Amin Ridwan Gadingmangu Jombang

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

MEMBATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI BA ASYIYAH WONOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi Kelompok B PPT Harapan Bangsa Surabaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN MEDIA FLANEL ANGKA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI OUTDOOR LEARNING BERMEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Melalui Metode Bermain Peran Mikro Pada Kelompok B

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN ORIGAMI VARIATIF PADA KELOMPOK A USIA 4-5 TAHUN DI KB-TK DAQU SCHOOL SEMARANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

MEWARNAI GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BERGOLO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI


MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam. Lolita Indraswari ABSTRAK

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

EFFECT OF ACTIVITIES PAPER FOLDING (ORIGAMI) FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN AGES 4-5 YEARS IN AL-HISA TK IN DISTRICT RAYA TENAYAN PEKANBARU

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

Diyah Hajarwati 1, Amir 2, Joko Daryanto 2.

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

Transkripsi:

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B3 DI TK DARUL FALAH CUKIR DIWEK JOMBANG IhdaRohmatin PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: ihdarohmatin@gmail.com Dr. Hj. Rachma Hasibuan, M. Kes. PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: rachmahasibuan@gmail.com Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan motorik halus melalui kegiatan paper quilling pada anak kelompok B3 di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B3 dengan jumlah 20 anak yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan dokumentasi.teknis analisis data penelitian ini menggunakan analisis statistik deskripsi. Dari hasil pengolahan data penelitian diperoleh hasil pada siklus I aktivitas guru menunjukkan persentase 50% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 85%. Aktivitas anak pada siklus I sebesar 45% meningkat menjadi 75% pada siklus II. Nilai motorik halus melalui kegiatan paper quilling pada siklus I pertemuan 1 sebesar 49%, pada siklus II pertemuan II 81%. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan motorik halus pada anak kelompok B3 di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang melalui kegiatan paper quilling. Kata Kunci: paper quilling dan motorik halus Abstract This classroom action research aims to describe fine motor enhancement through paper quilling activity in B3 group children in Darul Falah TK Cukir Diwek Jombang. The subjects of this study were B3 group children with 20 children consisting of 12 boys and 8 girls. Data collection techniques used in this study is the technique of observation and documentation.teknical data analysis of this study using statistical analysis description. From the results of data processing research results obtained on the cycle I teacher activity shows the percentage of 50% then in the second cycle increased to 85%. The activity of children in the first cycle by 45% increased to 75% in cycle II. The fine motor value through paper quilling activity on 1st cycle of meeting 1 is 49%, in second cycle II II 81%. Based on the above description it can be concluded that there is a fine motor increase in children in the group B3 TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang through paper quilling activities Keywords:paper quilling fine motor skills. PENDAHULUAN Anak usia dini (lahir-8 tahun) yang sehat fisiknya adalah anak yang aktif atau banyak bergerak. Saat terjaga hampir seluruh waktu anak dipergunakan untuk bergerak-gerak kasar yang menggunakan sebagian besar tubuhnya seperti berlari, memanjat, melompat, melempar atau gerakan yang hanya melibatkan sebagian kecil tubuh seperti mendorong mobil-mobilan, menggunting, menempelkan kertas, memakaikan baju boneka atau menggambar. Gerakan yang pertama dikenal sebagai ketrampilan gerakan/motorik kasar atau gross motor skills dan yang kedua adalah gerakan/motorik halus atau fine motor skills. Kedua macam gerakan ini memungkinkan anak untuk bermainsepanjang waktu, karena itu pulalah masa ini merupakan masa bermain. Pada awal usia dini (lahir - 3 tahun), koordinasi fisik setiap bagian tubuh anak belum sempurna (Hasibuan, dkk., 2015:224). Perkembangan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak didik secara keseluruhan. Motorik halus diperlukan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, seperti kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal (Hasibuan, dkk., 2015:235-236). Motorik berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot. Karena itu, setiap gerakan yang dilakukan anak, sesederhana apapun sebenarnya merupakan hasil pola interaksi dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Dengan demikian manfaat dari perkembangan 1

Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017 motorik halus anak usia dini adalah anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, dan melatih anak untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah taman kanak-kanak anak sudah dapat dilatih menggambar, melukis, mewarnai dan persiapan menulis. Berdasarkan Permendikbud nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, salah satu aspek perkembangan motorik halus yang harus dikuasai oleh anak usia 5-6 adalah kemampuan melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan. Menurut Sujiono, dkk. (2008:1.14), sesuai dengan perkembangan motorik halus yang sudah harus dicapainya, maka kegiatankegiatan yang dilakukan di TK harus diarahkan untuk meningkatkan motorik halus. Dengan kesempatan dan latihan yang berulang diharapkan motorik halus anak akan dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu semakin baiknya gerakan motorik halus anak akan membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama. Kenyataannya, terkait hasil pengamatan yang dilakukan pada bulan Desember 2016 di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang, tahun ajaran 2016-2017 pada kelompok B3 terdapat permasalahan pada perkembangan motorik halusnya. Hal ini terlihat dari hasil karya anak-anak dalam portofolio (mewarnai, melipat, menggunting, mencocok, menempel, dll) masih terdapat beberapa anak yang mendapat nilai MB (mulai berkembang) dalam kegiatan mewarnai masih ada anak yang keluar garis sehingga hasilnya terlihat kurang rapi. Saat kegiatan melipat hasil lipatan anak juga belum dapat menghasilkan bentuk yang rapi. Dalam proses menempel, baik menempel pada saat mengisi pola pada gambar dengan kertas maupun menempel hasil lipatan, lem yang digunakan masih terlalu banyak sehingga hasilnya terlihat basah dan tidak rapi. Dan guru sudah mencoba memberikan beragam media yang lain, seperti ; menganyam, mozaik dan kolase dengan media biji-bijian tetep aja diacak-acak, sehingga hasilnya masih juga belum maksimal. Sedangkan motorik halus anak perlu dikembangkan dengan berbagai aktivitas yang merangsang anak untuk terlibat secara langsung dalam pembelajaran, terutama dengan kegiatan yang menarik. Dan untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, khususnya pada kemampuan motorik halus, perlu pendekatan yang bervariatif serta merangsang anak belajar lebih aktif. Banyak ragam kegiatan yang dapat digunakan untuk merangsang keaktifan anak dalam belajar motorik halus, selain kegiatan menebali garis, melipat, dan menggunting tempel, sebab dalam memanfaatkan media kertas untuk melatih keterampilan motorik halus, guru lebih sering menggunakan kertas untuk kegiatan melipat dan menggunting saja, kertas belum digunakan untuk kegiatan lain. Pada dasarnya, dengan media kertas guru dapat membuat variasi dalam penggunaannya untuk melatih keterampilan motorik halus salah satunya melalui kegiatan paper quilling. Kegiatan ini sangat menarik untuk dilakukan anak, sebab selain anak-anak belum pernah diajarkan kegiatan ini sebelunnya, anak-anak dapat berkreasi dengan menggulung potongan kertas berwarna dan menempelkan untuk membentuk sebuah karya seni yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Yuli (2012: 11) menyatakan bahwa kegiatan paper quilling atau seni kertas gulung adalah salah satu teknik untuk menyusun kertas menjadi satu desain gambar. Sebuah desain quilling dapat berisi beberapa gulungan kertas. Setiap gulungan kertas yang digunakan memiliki variasi lebar yang berbedabeda. Kemudian kertas ini digulung menggunakan jari atau alat quilling sampai membentuk sebuah gulungan dengan ujung kertas yang telah direkatkan terlebih dahulu.melalui kegiatan paper quilling anak dapat melatih keterampilan motorik halusnya. Anak berlatih menggunakan tangannya untuk menggulung kertas dan menempel dengan rapi. Dalam proses menggulung diperlukan keterampilan tangan agar anak dapat menghasilkan gulungan yang rapi. Setelah anak selesai menggulung kertas, kemudian anak menempelkan hasil gulungan kertas pada pola. Dalam proses menempel sebaiknya anak menggunakan lem secukupnya sehingga hasilnya rapi dan tidak terlihat basah. Dengan kegiatan paper quilling diharapkan dapat meningkatkan motorik halus anak. Kegiatan paper quilling ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi peneliti guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan paper quillingini belum pernah dilakukan oleh guru di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang. Setelah peneliti memperoleh ilmu keterampilan paper quillingdari mata kuliah keterampilankerajianan, peneliti ingin mencoba mempraktekkan pada anak-anak, dan kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu variasi pembelajaran untuk meningkatkan motorik halus anak. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan motorik halus pada anak TK B3 melalui kegiatan paper quilling. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan judul "Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper quilling Pada Anak Kelompok B3 TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang" Dari latar belakang permasalahan di atas, maka terdapat pertanyaan dalam rumusan masalah yakni bagaimanakah aktivitas guru dalam peningkatan motorik halus melalui kegiatan paper quilling pada 2

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang anak kelompok B3 TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang? Bagaimanakah aktivitas anak dalam kegiatan paper quilling pada anak kelompok B3 TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang? Bagaimanakah peningkatan motorik halus melalui kegiatan paper quilling pada anak usia 5-6 tahun di TK B3 di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang? METODE Penelitian ini tentang upaya peningkatan motorik halus melalui kegiatan paper quilling pada anak kelompok B3 di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam desain ini, penelitian memiliki dua siklus terdiri atas empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B3 di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang yang berjumlah 20 anak tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 12 anak lakilaki dan 8 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Jenis observasi yang dilakukan adalah data tentang aktivitas anak, aktivitas guru dan motorik halus anak melalui kegiatan paper quilling. Dan dokumentasi dalam penelitian ini berupa Profil TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang, data anak kelompok B3, RPPM, PRRH, rubrik hasil penilaian peningkatan motorik halus melalui kegiatan paper quilling. Teknik analisis data yang digunakan adalah prosentase. Berdasarkan pendapat Arikunto (2010:251) rumus menghitung presentase sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas berdasarkan siklussiklus (Arikunto, 2010), adapun subjek penelitian ini adalah anak kelompok B3 di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang, penelitian ini dilaksanakan pada semester genap 2016/1017 dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II masing-masing dua kali pertemuan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017. Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 25 April 2017, pertemuan ke 2 dilaksanakan pada tanggal 27 April 2017.Dan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 02 Mei 2017, pertemuan 2 dilaksanakan tanggal 04 Mei 2017. Pada pembelajaran motorik halus melalui kegiatan paper quilling, awalnya peneliti menyusun langkahlangkah pembelajaran dengan menyiapkan RPPM dan RPPH untuk digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan. RPPH memuat skenario pembelajaran, alat peraga yang digunakan dan format observasi pembelajaran. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung peneliti adalah sebagai guru dan dibantu teman sejawat (sesama guru) bertindak sebagai pengamat yang akan mengamati langsung semua yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar dalam kelas, baik aktivitas guru dan aktivitas anak. Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Hasil rekapitulasi aktivitas guru dan anak tercantum pada grafik dan tabel di bawah ini : P = F x 100% N Keterangan : P = Angka Persentase F = Skor yang diperoleh atau kemampuan yang dicapai anak N = Nilai Maksimal dikalikan jumlah seluruh anak Selanjutnya data akan di analisis dengan menggunakan analisis deskripsi karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana motorik halus anak melalui kegiatan paper quilling. Sedangkan untuk mengetahui indikator keberhasilan tindakan diketahui dengan hasil analisis anak yang sudah sesuai harapan atau mampu melakukan kegiatan menggulung dan menempel secara mandiri sesuai yang diperintahkan guru minimal 75% atau sebanyak 15 anak dari 20 anak yang diteliti. Grafik 1. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan grafik 1 di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama mencapai 50%, sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 60%. Aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama mencapai 75%, sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 80%. Tabel 1. Rekapitulasi hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II Pertemuan Pertemuan No Pencapaian 1 2 1 Siklus I 50% 60% 2 Siklus II 75% 85% 3

Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017 Siklus I dan siklus II berdasarkan tabel di atas dapat diketahui terjadi peningkatan aktivitas guru sebagai berikut : Siklus I pertemuan I didapat persentase 50% ditunjukan pada grafik yang berwarna Pink, pada siklus I pertemuan II meningkat menjadi 60% (baik) ditunjukkan pada grafik berwarna Ungu Aktivitas guru meningkat menjadi baik dikarenakan guru telah melakukan pengkondisian anak dengan baik, menjelaskan kegiatan paper quilling secara urut, mendemonstrasikan cara menggulung dan menempel, membimbing dan memotivasi pada anak, melakukan evaluasi/recalling serta memberikan pujian pada anak, dimana kelima aspek diatas dapat dilaksanakan dengan baik dan rapi. Siklus II pertemuan I didapat persentase 75% (baik) ditunjukkan pada grafik berwarna Pink, pada siklus II pertemuan II meningkat menjadi 85% (baik sekali) ditunjukkan pada grafik yang berwarna Ung Aktivitas guru meningkat menjadi baik sekali dikarenakan guru telah melakukan pengkondisian anak dengan lebih baik, menjelaskan kegiatan paper quilling secara urut, mendemonstrasikan cara menggulung dan menempel, membimbing dan memotivasi pada anak, melakukan evaluasi / recalling serta memberikan pujian pada anak, dimana kelima aspek diatas dapat dilaksanakan dengan baik dan rapi. Hasil observasi aktivitas anak dalam proses pembelajaran pada siklus II mengalami penngkatan. Hasil rekapitulasi aktivitas guru dan anak tercantum pada grafik dan tabel di bawah ini : 1 Siklus I 45% 50% 2 Siklus II 70% 75% Siklus I dan siklus II berdasarkan tabel di atas dapat diketahui terjadi peningkatan aktivitas anak sebagai berikut : Siklus I pertemuan I didapat persentase 45% ditunjukan pada grafik yang berwarna Pink, pada siklus I pertemuan II meningkat menjadi 50% (cukup) ditunjukkan pada grafik berwarna Ungu. Aktivitas anak meningkat menjadi cukup baik dikarenakan anak telah memperhatikan dan merespon penjelasan dari guru tentang materi hari ini, memperhatikan dan merespon guru saat memberi contoh dan memperagakan kegiatan paper quilling dengan antusias. Siklus II pertemuan I didapat persentase 70% (baik) ditunjukkan pada grafik berwarna Pink, pada siklus II pertemuan II meningkat menjadi 75% (baik) ditunjukkan pada grafik yang berwarna Ungu. Aktivitas anak meningkat menjadi lebih baik dikarenakan anaktelah memperhatikan dan merespon penjelasan dari guru tentang materi hari ini, memperhatikan dan merespon guru saat memberi contoh dan memperagakan kegiatan paper quilling dengan antusias. Hasil observasi kegiatan paper quilling dalam proses pembelajaran motorik halus pada siklus II mengalami penngkatan. Hasil rekapitulasi kegiatan anak tercantum pada grafik dan tabel di bawah ini : Grafik 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Anak Berdasarkan grafik 2 di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas anak pada siklus I pertemuan pertama mencapai 45%, sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 50%. Aktivitas anak pada siklus II pertemuan pertama mencapai 70%, sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 75%. Tabel 2. Rekapitulasi hasil Observasi Aktivitas Anak Siklus I dan Siklus II No Pencapaian Pertemuan 1 Pertemuan 2 Grafik 3. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Paper quilling Dalam Pembelajaran Motorik Halus Anak Berdasarkan grafik 3 di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan paper quilling pada siklus I pertemuan pertama mencapai 49%, sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 63%. Kegiatan paper quilling pada siklus II pertemuan pertama mencapai 76%, sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 81%. 4

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang Tabel 3. Data Observasi Kegiatan Paper quilling Dalam Pembelajaran Motorik Halus Anak Dikelompok B3 TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang (siklus I dan siklus II) Pertemuan Pertemuan No Pencapaian 1 2 1 Siklus I 49% 63% 2 Siklus II 76% 81% Siklus I dan siklus II berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui terjadi peningkatan kegiatan paper quilling anak sebagai berikut : Siklus I pertemuan I didapat persentase 49% (cukup) ditunjukan pada grafik yang berwarna Pink, pada siklus I pertemuan II meningkat menjadi 63% (baik) ditunjukkan pada grafik berwarna Ungu. Kegiatan anak meningkat menjadi lebih baik dikarenakan anak sudah mampu melakukan kegiatan menggulung dan menempel dengan baik dan rapi. Siklus II pertemuan I didapat persentase 76% (baik sekali) ditunjukkan pada grafik berwarna Pink, pada siklus II pertemuan II meningkat lagi menjadi 81% (baik sekali) ditunjukkan pada grafik yang berwarna Ungu. kegiatan anak meningkat menjadi baik sekali dikarenakan anak sudah mampu menggulung paper quilling sesuai target yang ditentukan dan menempel dengan baik dan rapi. Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, pada siklus I dapat diketahui bahwa melalui kegiatan paper quilling untuk meningkatkan motorik halus anak berjalan dengan baik. Namun begitu hasil yang didapat masih jauh dari target yang diharapkan yaitu mencapai 75% sehingga kaegiatan pada siklus I belum dapat diberi predikat tuntas. Untuk itu perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya agar dapat mencapai target yang diharapkan. Upaya yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat dalam melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu dengan mengubah kegiatan yang lebih bervariasi agar anak tidak bosan. Pada aktivitas guru sendiri, dilakukan upaya pada penjelasan dan pemberian contoh dalam kegiatan paper quilling lebih detil dan jelas agar anak dapat memahami dan mengerti dalam kegiatan tersebut. Selain itu pemberian motivasi serta pujian diharapkan dapat meningkatkan semangat anak dalam melakukan kegiatan paper quilling. Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, pada siklus II dapat diketahui bahwa melalui kegiatan paper quilling untuk meningkatkan motorik halus anak berjalan dengan baik yaitu mencapai 81%. Hasil yang didapat juga telah mencapai target yang diharapkan yaitu mencapai 75% sehingga kegiatan pada siklus II dapat diberi predikat tuntas. Berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan siklus II, terjadi peningkatan motorik halus melalui kegiatan paper quilling, sehingga anak lebih bersemangat dan aktif dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya motorik halus anakanak melalui kegiatan paper quilling. Sesuai dengan hasil yang dicapai pada siklus II ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa bahwa kegiatan paper paper quilling dapat meningkatkan motorik halus anak. Menurut Sujiono (2008:1.11), motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil (halus) serta memerlukan koordinasi yang cermat, seperti menggunting mengikuti garis, menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok, memasukan kelereng ke lubang, membuka dan menutup objek dengan mudah, menuangkan air ke dalam gelas tanpa berceceran, menggunakan kuas, alat cocok, krayon, spidol, pensil, serta melipat. Menurut Pekerti (2009:9.6) motorik halus adalah berbagai gerakan yang melibatkan fungsi jari jemari, seperti meremas, melipat, menggunting, menjahit, menari, mengayam, menggambar. Sumanto (2014:28) perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerak anak yang menggunakan otototot kecil atau sebagian anggota tubuh. Menurut Aisyah (2012:4.42) motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK Darul Falah Cukir Diwek Jombang, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Aktivitas Guru mengalami peningkatan dari Siklus I diperoleh persentase sebesar 60% menjadi 85% pada Siklus II. Hal tersebut dikarenakan guru telah melakukan pengkondisian anak dengan lebih baik, menjelaskan kegiatan paper quilling secara urut, mendemonstrasikan cara menggulung dan menempel, membimbing dan memotivasi pada anak, melakukan evaluasi /recalling serta memberikan pujian pada anak, dimana kelima aspek diatas dapat dilaksanakan dengan baik dan rapi. 2. Aktivitas anak mengalami peningkatan dari Siklus I didapatkan persentase sebesar 50% menjadi 75% pada Siklus II. Hal ini dikarenakan anak telah memperhatikan dan merespon penjelasan dari guru tentang materi hari ini, memperhatikan dan merespon guru saat memberi contoh dan memperagakan kegiatan paper quilling dengan antusias. 5

Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017 3. Kegiatan paper quilling mengalami peningkatan dari Siklus I didapatkan persentase sebesar 63% menjadi 81% pada Siklus II. Kegiatan paper quilling anak meningkat menjadi baik sekali dikarenakan anak sudah mampu menggulung kertas sesuai target yang ditentukan dan menempel dengan baik dan rapi. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah : 1. Bagi Orang tua Peserta Didik TK Sebaiknya orang tua di rumah juga ikut mendukung dan berpartisipasi dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak dengan menyediakan media untuk belajar di rumah. 2. Bagi Guru TK a. Sebaiknya dalam kegiatan menggulung dan menempel, guru menggunakan media kertas yang bervariasi dan berwarna-warni, sehingga anak tertarik untuk mengikuti kegiatan paper quilling. b. Guru selalu memberikan motivasi berupa reward atau pujian dalam proses pembelajaran agar anak lebih semangat dan percaya diri dalam mengikuti kegiatan paper quilling. 3. Bagi Lembaga TK Sekolah sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran seperti media yang dapat menunjang perkembangan motorik halus anak khususnya kegiatan paper quilling. Sekolah juga sebaiknya mendukung guru dalam menerapkan kegiatan paper quilling dengan proses pembelajaran tempat duduk berkelompok. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat menggunakan media kertas untuk melakukan kegiatan paper quilling dan waktu penelitian dapat dilakukan lebih lama untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti, dkk. 2012. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Hasibuan, Rachma, dkk., (2015). Modul PLPG pendidikan Rayon 114 Kuota 2015. Latihan Profesi Guru. Guru Kelas PAUD/TK. Surabaya: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Negeri Surabaya. Pekerti, Widia dkk. (2012). Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka. Permendikbud nomor 137 tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Sujiono, Bambang, dkk. 2008. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sumanto. 2014. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Center of Academy Publishing Service. Yuli, Brinalloy. 2012. Paper quilling. Solo: Metagraf 6