ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN KARAKTER DALAMKELUARGA

Oleh: Dr. Marzuki Universitas Negeri Yogyakarta

ETIKA DAN MORAL DALAM PEMBELAJARAN. Dr. Marzuki, M.Ag. PKn-FIS-UNY ( HP )

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENYUSUNAN SILABUS DAN RPP BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan moral dalam diri masyarakat terlihat semakin nyata akhirakhir

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Oleh: DRS.H.IMAM GHOZALI, MM

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Jurusan PKn dan Hukum - FISE UNY)

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGINTEGRASIANNYA DALAM PEMBELAJARAN Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (PKnH FIS UNY)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LOYALITAS DAN PERAN AKTIF SISWA DALAM MENDUKUNG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

PENANAMAN KARAKTER SAFT SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN CALON PENDIDIK BERKARAKTER DALAM MATA KULIAH MICROTEACHING

BAB I PENDAHULUHAN. detail yang berbeda. Nilai berasal dari bahasa latin, dari kata value

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

KODE ETIK PSIKOLOGI. Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi

Makna Pancasila sebagai Sistem Etika

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

Pert ke 12. Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

Etika Profesi Public Relations

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. vokasional, terlebih lagi di lembaga pendidikan yang berbasis agama. Sebab tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

MORAL, ETIKA,AKHLAK, KARAKTER,& NILAI. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. FIS - UNY

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA 1

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

BAB I PENDAHULUAN. patriotisme, dan ciri khas yang menarik (karakter) dari individu dan masyarakat bangsa

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

ETIKA PROFESI Mia Fitriawati, M.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Saat ini Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam

PENDIDIKAN KARAKTER HUBUNGAN KARAKTER DAN KEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perbedaan individu ini merupakan faktor bawaan yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ETIK UMB ETIKA PERGAULAN. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

LAPORAN KEGIATAN PPM

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

Transkripsi:

ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran Oleh: Dr. Marzuki PUSAT PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN KULTUR LPPMP - UNY 12/05/2015 1

RIWAYAT PENDIDIKAN BIODATA SINGKAT S1 dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1990). S2 dari Prodi Pengkajian Islam Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1997) S3 dari Prodi Pengkajian Islam Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2007) 12/05/2015 2

BIODATA SINGKAT MATA KULIAH YANG DIAMPU: Pendidikan Agama Islam (S1) Hukum Islam (S1) Moral Agama (S1) Pendidikan Karakter (S1) Nilai dan Moralitas (S2) Seminar Proposal Tesis (S2) 12/05/2015 3

BUKU YANG DITULIS: BIODATA SINGKAT Pendidikan Karakter Grand Design dan Nilainilai Target (2009, kelompok) Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-Konsep Dasar Etika dalam Islam (2009, mandiri) Pendidikan Profetik Revolusi Manusia Abad 21 (2010, kelompok). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik (2011, kelompok) 12/05/2015 4

BUKU YANG DITULIS: BIODATA SINGKAT Pembinaan Karakter Mahasiswa melalui Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (2012, mandiri) Pendidikan Karakter Konsep Dasar dan Implementasi Di Perguruan Tinggi (2012, kelompok). Pengantar Studi Hukum Islam Prinsip Dasar Memahami Berbagai Konsep dan Permasalahan Hukum Islam di Indonesia (2013, mandiri). Pendidikan Karakter Islam (2014, mandiri) 12/05/2015 5

PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia. Salah satu tujuan pendidikan di Indonesia adalah lahirnya manusia (pendidik) yang beretika, bermoral, atau manusia berkarakter mulia. Pendidikan di negara kita hingga sekarang masih menyisakan banyak persoalan, baik dari segi kurikulum, manajemen, maupun para pelaku dan pengguna pendidikan. Pendidikan harus dikelola dengan baik dan benar agar dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. 12/05/2015 6

PENDAHULUAN Etika dan moral masih menarik diperbincangkan. Etika dan moral berbicara tentang baik dan buruk, benar dan salah, atau yang seharusnya dilakukan dan yang seharusnya ditinggalkan. Pendidikan harus dipersiapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi serta direformasi dan diinovasi. Pendidikan harus mengintegrasikan pendidikan karakter (etika dan moral) dan didukung oleh para pendidik yang berkarakter sebagai model ideal (uswah hasanah) bagi para peserta didik guna mewujudkan insan-insan terdidik yang berkarakter mulia 12/05/2015 7

KONSEP ETIKA, MORAL, DAN KARAKTER Ada banyak istilah/konsep yang terkait dengan etika dan moral, yaitu karakter, nilai, akhlak, etiket, budi pekerti, dan sopan santun. Kata etika (Yunani Kuno: ethos). Kata ethos (tunggal) memiliki beberapa makna: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Sedang kata ta etha (jamak) berarti adat kebiasaan. Etika menunjuk pada filsafat moral. 12/05/2015 8

KONSEP ETIKA, MORAL, DAN KARAKTER Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens, 2002: 4). Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak serta kewajiban moral (KBI, 2008: 402). Etika: ilmu atau pemahaman dan asas terkait dengan sikap dan perilaku baik atau buruk. Etika berbicara tentang moral (baik dan buruk), etiket berbicara tentang sopan santun. 12/05/2015 9

KONSEP ETIKA, MORAL, DAN KARAKTER Kata moral berasal dari kata mores (Latin), kata mos (jamak) yang berarti kebiasaan, adat (Bertens, 2002: 4). Moral berarti (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila (KBI, 2008: 1041). Secara umum makna moral ini hampir sama dengan etika. Makna moral lebih aplikatif jika dibandingkan dengan makna etika yang lebih normatif. 12/05/2015 10

KONSEP ETIKA, MORAL, DAN KARAKTER Kata karakter berasal dari kata charassein (Yunani) yang berarti mengukir, melukis, memahatkan, atau menggoreskan. Karakter bisa berarti tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak (KBI, 2008: 682). Karakter yang baik: kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dengan orang lain (Aristoteles, dikutip oleh T. Lickona. 12/05/2015 11

KONSEP KARAKTER Lickona mengemukakan bahwa karakter adalah A reliable inner disposition to respond to situations in a morally good way. Ditambahkan: Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior. Menurut Lickona, karakter mulia (good character) meliputi knowing the good, lalu desiring the good, dan doing the good (Lickona, 1991: 51). Jadi: karakter identik dengan akhlak. 12/05/2015 12

PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai karakter sehingga peserta didik berperilaku sebagai manusia seutuhnya (insan kamil). Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilainilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang seutuhnya. 12/05/2015 13

NILAI, BUDI PEKERTI, DAN SOPAN SANTUN Nilai: konsepsi dari apa yang diinginkan individu yang mempengaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan tujuan akhir tindakan (Rohmat Mulyana, 2004: 10). Secara mudah nilai dipahami sebagai rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku, perangai, akhlak, atau watak (KBI, 2008: 226). Sopan santun berarti budi pekerti yang baik, tata krama, peradaban, dan kesusilaan (KBI, 2008: 1493). Budi pekerti dan sopan santun lebih tertuju pada perbuatan atau tingkah laku yang bernilai positif. 12/05/2015 14

NILAI-NILAI KARAKTER (MORAL) 1. Religius 2. Kejujuran 3. Keadilan 4. Integritas 5. Kepedulian 6. Kesabaran 7. Komitmen 8. Respect 9. Tanggung jawab 10. Empati 11. Kerja sama 12. Demokratis 13. Keteguhan hati 14. Loyalitas 12/05/2015 15

GAMBARAN NILAI-NILAI KARAKTER TUHAN YME Nilai- Nilai Moral Knowing Nilai- Nilai DIRI SENDIRI SESAMA KARAKTER Nilai- Nilai Moral Action Moral Feeling Nilai- Nilai KEBANGSAAN LINGKUNGAN Nilai- Nilai 5/12/2015 16

NILAI-NILAI KARAKTER UTAMA OLAH PIKIR FATHANAH THINKER KECERDASAN INTELEKTUAL Cerdas OLAH HATI SHIDDIQ BELIEVER KECERDASAN SPIRITUAL Jujur OLAH RAGA/KINESTETIK AMANAH DOER KECERDASAN SOSIAL Tangguh dan Bertanggung jawab OLAH RASA TABLIGH NETWORKER KECERDASAN EMOSIONAL Peduli dan Kreatif 5/12/2015 17

LALU Apa Itu Belajar dan Pembelajaran? 12/05/2015 18

BELAJAR, MENGAJAR, DAN PEMBELAJARAN Belajar: berusaha mengetahui sesuatu; berusaha memperoleh ilmu pengetahuan (kepandaian, keterampilan). Mengajar: (1) memberikan serta menjelaskan kepada orang tentang suatu ilmu; memberi pelajaran; dan (2) melatih (KBI, 2008: 23). Pembelajaran: proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. 20 Th. 2003 Pasal 1 Angka 20). 12/05/2015 19

PROSES PEMBELAJARAN Dasar: Permendiknas No. 41 Th. 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang diperbarui dengan Permendikbud No. 65 Th. 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. 12/05/2015 20

4 TAHAPAN PROSES PEMBELAJARAN Tahap perencanaan proses Tahap pelaksanaan proses Tahap penilaian hasil Tahap pengawasan proses 12/05/2015 21

ETIKA DAN MORAL DALAM PEMBELAJARAN Yang penting di sini adalah berbicara tentang proses pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral (karakter). Etika dan moral ini terkait dengan sikap dan perilaku guru atau dosen (pendidik) dan bisa terkait dengan sikap dan perilaku siswa atau mahasiswa (peserta didik). 12/05/2015 22

ETIKA DAN MORAL PESERTA DIDIK Berperilaku sopan terhadap guru baik dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku. Memerhatikan pelajaran dan pendidikan yang diberikan guru baik di kelas maupun di luar kelas serta berusaha untuk menguasainya. Menaati dan melaksanakan semua yang diperintahkan oleh guru. Mengamalkan ilmu yang diajarkan guru. 12/05/2015 23

Lanjutan Jangan berperilaku tidak sopan kepada guru, apalagi berbuat kasar kepadanya. Jangan mempersulit guru dengan berbagai pertanyaan yang memang bukan bidang gurunya, apalagi dengan sengaja meremehkan dan merendahkan guru di hadapan orang lain. Jangan membicarakan kekurangan guru di hadapan orang lain (Marzuki, 2009: 227). 12/05/2015 24

ETIKA DAN MORAL PENDIDIK Sebagai sumber belajar, guru harus memiliki penguasaan yang baik dan mendalam terhadap materi pembelajaran. Sebagai fasilitator, guru harus memberikan pelayanan yang memudahkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebagai pengelola, guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara nyaman. 12/05/2015 25

Lanjutan Sebagai demonstrator, guru mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan sekaligus menunjukkan sikap dan perilaku terpuji di hadapan siswa. Sebagai pembimbing, guru harus membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidupnya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangannya sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal. 12/05/2015 26

Lanjutan Sebagai motivator, guru dituntut agar dapat menumbuhka dan meningkatkan motivasi siswa agar belajar dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebagai evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Peran guru ini di samping untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, sekaligus juga untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang diprogramkan. 12/05/2015 27

PENUTUP Guru harus memiliki komitmen profesional dan membekali diri dengan kualifikasi akademik yang cukup serta didukung oleh berbagai kompetensi yang dibutuhkan demi tercapainya tujuan pekerjaannya, terutama dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Etika dan moral dalam pembelajaran harus diupayakan untuk bisa dipraktikkan dalam setiap proses pembelajaran, baik oleh pendidik (guru/dosen) maupun oleh peserta didik (siswa/mahasiswa). Pengembangan etika, moral, dan karakter di sekolah sangat penting untuk diperhatikan setiap pendidik. 12/05/2015 28

CUKUP SEKIAN SAJA & TERIMA KASIH 12/05/2015 29