BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan selalu menjadi sorotan dan topik yang menarik sampai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mivtha Citraningrum, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang ingin cepat maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sebab melalui sektor pendidikan akan dihasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan selalu menjadi sorotan dan topik yang menarik sampai saat ini bagi semua kalangan. Hal ini tidak terlepas dari kepentingan masingmasing pihak yang mempunyai pandangan yang berlainan mengenai arti pentingnya pendidikan. Pendidikan juga dipandang sebagai hak individu dan keharusan bagi negara untuk menyelenggarakannya. Hak atas pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Arti penting pendidikan didasarkan pada pertimbangan tentang faedah bagi bangsa dan negara. Pendidikan tidak hanya menyampaikan pengetahuan untuk keperluan sehari-hari, tetapi lebih dari itu yaitu untuk mengembangkan potensi secara optimal, sehingga dengan pendidikan diharapkan siswa dapat menggunakan keadaan sekarang untuk mengantisipasi dan memprediksi kemungkinan di waktu yang akan datang. Perubahan di suatu negara sebagian besar ditentukan oleh perkembangan pendidikan. Ini berarti bahwa pendidikan mempunyai peranan besar dalam menciptakan masa depan bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 232) Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Mengingat pentingnya pendidikan 1

2 ini, maka negara Indonesia selalu berusaha meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan. Pesatnya perubahan zaman tersebut menuntut adanya tenaga-tenaga terdidik dan terlatih serta memiliki keahlian dengan kemampuan yang dapat diandalkan untuk mengejar dan mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar dan menjadi tumpuan harapan bangsa. Dari pendidikan akan lahir manusia-manusia yang berkualitas. Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang semakin berperan yang menunjukkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif dan mandiri serta profesional pada bidangnya masing-masing. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS sebagai dasar pelaksanaan pendidikan di Indonesia dicantumkan dalam Bab II Pasal 3 bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal (sekolah), pendidikan informal (keluarga), dan pendidikan nonformal (lingkungan). Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Sekolah memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk mengembangkan

3 kemampuan-kemampuan dirinya yang masih bersifat potensial, sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai individu maupun sebagai warga negara. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pendidikan antara lain buku-buku pendidikan, laboratorium, alat-alat peraga dan perpustakaan (Wati, 2010: 3). Hal ini sesuai dengan isi Bab XII pasal 45 Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 23 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Salah satu sarana prasarana yang paling penting dan harus ada di sekolahan adalah perpustakaan. Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting yang memungkinkan tenaga kependidikan serta peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperoleh pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Lasa (2009: 13) yang menyatakan bahwa Keberadaaan perpustakaan sekolah diharapakan berfungsi sebagai media pendidikan, tempat belajar, penelitian sederhana, pemanfaatan teknologi informasi, kelas alternatif, dan sumber informasi. Dengan adanya perpustakaan diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai. Seperti yang diungkapkan oleh Basuki (1991: 51) bahwa Tujuan khusus perpustakaan sekolah ialah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung.

4 Perpustakaan mempunyai peran yang sangat besar karena dalam perpustakaan tersimpan buku-buku dan bahan pustaka lain yang dapat membantu peserta didik dan tenaga kependidikan dalam proses belajar mengajar. Bafadal (2009: 3) menyatakan bahwa Perpustakaan tidak hanya sebagai tumpukan buku tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip, perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai sumber informasi bagi setiap yang membutuhkan. Peserta didik yang tidak mempunyai buku-buku pegangan pelajaran dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah. bukan hanya hal itu saja, peserta didik dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, sehingga peserta didik tidak hanya mengandalkan materi yang diberikan dari guru saja. Di Sekolah Menengah Pertama atau sederajat perpustakaan sekolah mempunyai berbagai macam bahan pustaka yang telah disesuaikan dengan materi pelajaran yang termuat dalam kurikulum yang bersangkutan Nurhadi (dalam Herwanto, 2008: 3). Oleh karena itu, siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk menunjang dalam peningkatan hasil belajarnya. Realitanya, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan minat baca masyarakatnya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil survei yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkompeten. Di antaranya survey Internasional Associations for Evaluation of Educational (IAEE) pada tahun 1992 menyebutkan kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar kelas IV Indonesia berada pada urutan ke-29 dari 30 negara di dunia, berada satu tingkat di atas Venezuella. Riset International Association

5 for Evaluation of Educational Achievement (IAEEA) tahun 1996 menginformasikan bahwa melek baca siswa usia 9-14 tahun Indonesia berada pada urutan ke-41 dari 49 negara yang disurvei. Data Bank Dunia tahun 1998 menginformasikan pula kebiasaan membaca anak-anak Indonesia berada pada level paling rendah (skor 51,7). Skor ini di bawah Filipina (52,6), Thailand (65,1), dan Singapura (74,0) (Hanani, 2008: 1). Dalam tahun 1998-2001 hasil suveri IAEEA dari 35 negara, menginformasikan melek baca siswa Indonesia berada pada urutan yang terakhir. Publikasi IAEEA tanggal 28 November 2007 tentang minat baca dari dari 41 negara menginformasikan melek membaca siswa Indonesia selevel dengan negara belahan bagian selatan bersama Selandia Baru dan Afrika Selatan (Hanani, 2008: 1). Padahal siswa yang mempunyai minat baca tinggi akan menjadikan aktivitas membaca sebagai suatu kebiasaan atau kebutuhan. Minat baca merupakan kecenderungan yang ada dalam diri siswa untuk melaksanakan aktivitas membaca buku-buku yang bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. Minat baca juga merupakan sikap yang perlu dikembangkan pada diri siswa karena dengan minat tersebut siswa dapat terdorong dan termotivasi untuk belajar mandiri. Pemerintah menanggapi hal tersebut, meminta setiap satuan pendidikan untuk memberdayakan perpustakaan sekolah agar perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat informasi, pusat referensi, pusat edukasi, pusat sumber belajar dan pusat rekreasi guna pencapaian tujuan pendidikan nasional dan juga dapat meningkatkan minat baca siswa (Rahayu, 2009: 3). Keterkaitan

6 antara perpustakaan dengan prestasi belajar siswa, Sulistiyo dalam Umy (1999:25) berpendapat bahwa keberhasilan dalam menimba sumber informasi dalam perpustakaan akan banyak mempengaruhi hasil belajar siswa. Program peningkatan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar siswa perlu diberikan kepada anak sejak dini sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak diantaranya dari kepala sekolah, guru, tenaga pustakawan, dan tentunya dari orang tua. Peran guru sangat dibutuhkan guna memberikan tehnik-tehnik agar anak gemar membaca di perpustakaan atau dengan cara memberikan tugas yang menuntut siswa untuk membaca berbagai buku, misalnya resensi, makalah, dan lain-lain (Rahayu, 2009: 4). Penggunaan Metode Reward merupakan salah satu alternatif yang dapat diberikan kepada siswa agar siswa aktif dalam menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar (Huda, 2009: 20-21). Perkembangan metode reward ini tidak hanya terbatas pada ranah edukasi akan tetapi bisa dijumpai pada hampir semua ranah sosial, khususnya organisasi dan industri. Dalam sebuah penelitian psikologi yang ingin membandingkan kejituan antara metode Reward dengan Punishment (hukuman) dalam mengukur tingkat kesuksesan yang lebih memuaskan. Pada periode yang singkat metode Punishment memang tampak lebih mengangkat motivasi belajar siswa, namun pada periode selanjutnya dengan waktu yang lebih lama terbukti metode Reward lebih berhasil dan memberikan peningkatan motivasi belajar siswa (Huda, 2009: 21-22)

7 Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa pemberian reward dapat meningkatkan motivasi siswa terutama dalam memanfaatkan perpsutakaan sebagai sumber belajar. Siswa akan meningkatkan aktivitas belajarnya di perpustakaan, jika ada reward yang diberikan kepada siswa tersebut. Hal ini berarti bahwa adanya reward dapat mengaktifkan siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. Masalah ini juga sesuai apa yang dikemukakan Sumadi Suryabrata dalam bukunya Psikologi Pendidikan. Arden N. Frandsen memaparkan dengan adanya enam faktor psikologi yang mendorong seseorang untuk belajar, antara lain: 1. Adanya sifat dan rasa ingin tahu 2. Adanya sifat yang kreatif 3. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha baru 4. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman 5. Adanya keinginan mendapatkan rasa aman 6. Adanya ganjaran dan hukuman (Suryabrata, 2004: 236-237). MTs Negeri 2 Semarang dalam menyelenggarakan pendidikannya telah menerapkan sistem reward bagi siswa yang aktif dalam memanfaatkan perpustakaan. Siswa tidak hanya menggunakan layanan referensi saja, namun juga aktif dalam menggunakan layanan sirkulasi dan layanan lainnya. Reward yang diberikan kepada siswa dapat berupa piagam atau barang lainnya. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pemberian Reward Terhadap Siswa Yang Aktif Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar di MTs Negeri 2 Semarang.

8 B. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah Bagaimana Pemberian Reward Terhadap Siswa yang Aktif Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar di MTs Negeri 2 Semarang?. Fokus tersebut dijabarkan menjadi tiga subfokus sebagai berikut. 1. Bagaimana karakteristik siswa yang mendapatkan reward dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di MTs Negeri 2 2. Bagaimana karakteristik pemberian reward untuk siswa aktif memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di MTs Negeri 2 3. Bagaimana karakteristik reward yang diberikan kepada siswa aktif memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di MTs Negeri 2 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut. 1. Tujuan Umum Untuk mendeskripsikan pemberian reward terhadap siswa yang aktif memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di MTs Negeri 2

9 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan karakteristik siswa yang mendapatkan reward dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di MTs Negeri 2 b. Mendeskripsikan karakteristik pemberian reward untuk siswa aktif memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di MTs Negeri 2 c. Mendeskripsikan karakteristik reward yang diberikan kepada siswa aktif memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di MTs Negeri 2 D. Manfaat Penelitian 1. Segi Teoretis Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan terutama dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya pemberian reward dan pemanfaatan perpustakaan sekolah. 2. Segi Praktis a. Bagi Kepala Sekolah Bahan masukan akan pentingnya perpustakaan bagi kemajuan pendidikan siswanya dan peran serta koordinasinya dalam pemberian reward bagi siswa yang aktif dalam memanfaatkan perpustakaan sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.

10 b. Bagi Guru Bahan masukan untuk memberdayakan perpustakaan sekolah dan peran sertanya dalam pemberian reward kepada siswa sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. c. Bagi Pustakawan Bahan masukan untuk mengelola perpustakaan sekolah dengan baik dan selalu siap melayani siswa serta tepat waktu buka maupun tutup. d. Bagi Siswa Bahan masukan untuk senang membaca dan memanfaatkan perpustakaan sekolah guna memperluas pengetahuannya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. e. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti sehingga dapat diterapkan dalam dunia pendidikan. E. Daftar Istilah 1. Reward Reward adalah suatu segala sesuatu yang berupa penghargaan yang menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena hasil baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji.

11 2. Sumber Belajar Sumber belajar merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi siswa. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan 3. Perpustakaan Perpustakaan adalah suatu organisasi yang bertugas mengumpulkan informasi, mengolah, menyajikan, dan melayani kebutuhan informasi bagi pemakai perpustakaan.