tindakan kekerasan, diskriminasi, dan bullying, supaya anak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Para pendidik dan tenaga kependidikan di

dokumen-dokumen yang mirip
SEKOLAH RAMAH ANAK. Maksud dan tujuan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

PERAN GURU DALAM PENERAPAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Pondok Pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benarbenar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan dan teknologi, diperlukan adanya sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dialami oleh negara lain, seperti perubahan sistim pendidikan, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan dapat meningkatkan segenap potensi peserta didik menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dunia ini. Aristoteles (dalam Bertens, 1993) menjelaskan bahwa kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan investasi jangka panjang manusia guna dapat bersaing pada era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA. Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di. dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial. dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA PUNCAK HARI ANAK NASIONAL TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan. negara (Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2013: 1).

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku menuju kedewasaan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi pada era globalisasi saat ini menjadi pilar-pilar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. juga globalisasi pengetahuan, teknologi, dan budaya. 1 Hal tersebut mengandung

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam produktivitas, efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti ini pendidikan memiliki peranan penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, sifatnya mutlak baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, bangsa atau Negara. Pendidikan bagi suatau bangsa merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 No. 1, yang berbunyi : Pemenuhan Hak Pendidikan Anak adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik pada usia anak secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa pendidikan memiliki tujuan yang luhur. Pendidikan yang dilaksanakan tidak hanya melahirkan seseorang yang ahli dalam bidang tertentu, namun seseorang juga memiliki budi pekerti dan perilaku yang baik, dapat menempatkan dirinya dalam lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Dalam pendidikan guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik dan membentuk karakter siswa atau pola tingkah laku siswa karena guru merupakan penentu dan panutan bagi peserta didik. Menurut Hamzah (2007:15), Guru adalah orang dewasa yang secara sadar dan bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Sosok guru adalah orang yang identik dengan pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam membentuk karakter atau perilaku generasi penerus bangsa. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya guru bisa melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan serta berusaha untuk tidak melakukan 1

2 tindakan kekerasan, diskriminasi, dan bullying, supaya anak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah diharapkan mampu menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik berperilaku terpelajar. Perilaku terpelajar ditampilkan dalam bentuk pencapaian prestasi akademik, menunjukkan perilaku yang beretika dan berakhlak mulia, memiliki motivasi belajar yang tinggi. Sekolah dituntut untuk mampu menghadirkan dirinya sebagai sebuah lembaga, tidak sekedar tempat yang menyenangkan bagi anak untuk belajar, sekolah harus menciptakan suasana yang konduksif agar anak merasa nyaman dan dapat mengembangkan potensinya. Untuk itu sekarang disekolah-sekolah diterapkan sekolah ramah anak agar siswa dalam belajar bisa berasa nyaman, aman, menyenangkan dan jauh dari tekanan maupun diskriminasi baik yang dilakukan oleh guru, teman sebaya, maupun oleh orang yang berada disekitarnya. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Prinsip utama adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup serta penghargaan terhadap anak. Sebagaimana dalam bunyi pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang berbunyi : bahwa anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Disebutkan di atas salah satunya adalah berpartisipasi yang dijabarkan sebagai hak untuk berpendapat dan didengarkan suaranya. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial,serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah/madrasah yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan psikososial anak perempuan dan anak laki-

3 laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus. Prinsip prinsip dasar Sekolah Ramah Anak dikembangkan dari Konvensi Hak-Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (CRC). Prinsip ini dikembangkan sebagai panduan bagi manajemen sekolah dan kelas (school and classroom management) guna memastikan semua anak memiliki hak untuk memperoleh akses pendidikan dasar yang berkualitas. Model Sekolah Ramah Anak dikembangkan oleh UNICEF sebagai upaya untuk mengembangkan pendidikan yang berkualitas bagi semua anak. Model ini dipandang sebagai kerangka yang komprehensif sebagai upaya intevensi UNICEF dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak dengan mempertimbangkan tiga hak anak yang paling dasar yaitu: provisi, proteksi, dan partisipasi. Dalam upaya melindungi anak dari kekerasan, program Sekolah Ramah Anak secara khusus berupaya mencegah kekerasan pada anak di sekolah. Aksesibilitas di sekolah lebih mudah dibandingkan di rumah, untuk itu sekolah mempunyai peran strategis dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Namun pada kenyataannya di sekolah-sekolah masih banyak terjadi kekerasan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh guru maupun oleh teman sebayanya. Seharusnya anak-anak tersebut mendapatkan pendidikan dan perlindungan bukannya kekerasan dan sekolah-sekolah tersebut bisa ramah terhadap anak. Disini peran guru diharapkan mampu melindungi anak-anak dari kekerasan, diskriminasi, bullying, maupun punishment yang tidak mendidik dalam kegiatan belajar anak, baik yang dilakukan oleh guru maupun teman sebaya. SD Muhammadiyah 16 Surakarta merupakan salah satu sekolah di Solo yang ditunjuk untuk menerapkan program sekolah ramah anak sejak tahun 2010. Program sekolah ramah anak di SD Muhammadiyah 16 Surakarta lebih mengedepankan hak-hak anak, dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan jauh dari kekerasan, diskriminasi, maupun punishment. Untuk itu peneliti ingin mengetahui peran guru dapat

4 melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan jauh dari kekerasan, diskriminasi, bullying, maupun punishment yang tidak mendidik, dengan memperhatikan peran guru dalam melaksanakan program sekolah ramah anak tersebut. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Peran Guru dalam Penerapan Sekolah Ramah Anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 B. Fokus Penelitian Peran Guru Berdasarkan rumusan masalah diatas fokus penelitiannya adalah C. Rumusan Masaalah Berdasarkan paparan permasalahan di latar belakang diatas, maka mengambil fokus penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana Peran Guru dalam penerapan sekolah ramah anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017? 2. Bagaimana penerapan sekolah ramah anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017? 3. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi guru dalam penerapan sekolah ramah anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017? 4. Solusi dari hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan sekolah ramah anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017.

5 D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti Tujuan tersebut antara lain : 1. Untuk mendiskripsikan peran guru dalam penerapan sekolah ramah anak di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. 2. Untuk mendiskripsikan penerapan sekolah ramah anak di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. 3. Untuk mendiskripsikan hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam penerapan sekolah ramah anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. 4. Untuk mendiskripsikan solusi dari hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan sekolah ramah anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan. 2. Manfaat praktis a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada pengembangan sekolah ramah anak. b. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan penerapan sekolah ramah anak. c. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna dalam meningkatkan pengembangan pelaksanaan sekolah ramah anak.

6 d. Bagi Guru atau Calon Peneliti Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan pelaksanaan sekolah ramah anak. e. Bagi Peneliti Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah penerapan sekolah ramah anak yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien.