I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dewasa ini dihadapkan kepada masalah-masalah yang mendasar, yaitu

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. rendah hingga makhluk hidup tingkat tinggi. Biologi tidak hanya terdiri atas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan implementasi

I. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

BAB I PENDAHULUAN. karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad informasi. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta didik agar

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN berbunyi : Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

I. PENDAHULUAN. artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang. segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan pembelajaran seperti

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal

I. PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa. seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R.

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009:1).

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk

yang ditetapkan di sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 65.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

I. PENDAHULUAN. secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya sadar dan terencana. untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi manusia yang serba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses

I. PENDAHULUAN. dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008: 26). keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

I. PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam dan segala sesuatu yang terjadi di alam. IPA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi sarana proses belajar-mengajar untuk mencapai hasil prestasi siswa

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berfikir logis dan kritis, interaktif dan kreatif. Hal itu menempatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Dalam arti lain, pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik (Daryanto, 2010:1). Dewasa ini, pemerintah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara terus menerus. Hal tersebut dilaksanakan melalui penyempurnaan kurikulum yang telah ada. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah hasil penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Trianto (2010:8) menyatakan bahwa perubahan kurikulum yang menuntut perubahan paradigma pembelajaran harus pula diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaran pendidikan di sekolah. Guru seharusnya mengubah paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teachers centered), menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (students centered). Selain itu, kurikulum juga menghendaki suatu pembelajaran yang tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori, dan fakta, tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, materi

2 pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks, yang memerlukan analisis, aplikasi, dan sintesis. Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada faktor guru saja, tetapi faktor lainnya juga berpengaruh untuk menghasilkan keluaran atau out put proses pengajaran yang bermutu. Namun pada hakikatnya guru tetap merupakan unsur kunci utama yang paling menentukan, sebab guru adalah salah satu unsur utama dalam sistem pendidikan yang sangat mempengaruhi pendidikan. Pendidikan tidak lepas dari pelaku-pelaku pendidik itu sendiri yang dalam proses belajar mengajar melakukan berbagai pendekatan, cara maupun strategi ke arah peningkatan mutu pendidikan. Pelaku pendidikan itu yakni guru dan siswa, dalam proses belajar mengajar tersebut selalu mengharapkan ketercapaian tujuan (Hamalik, 2008:8). Banyak usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan mudah dan cepat. Diantaranya adalah dengan menghadirkan media pembelajaran yang tepat sebagai pelengkap proses belajar mengajar sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal serta menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan menggunakan metode dan media pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep materi yang diajarkan maka pemahaman siswa terhadap konsep tersebut akan tertanam dengan baik (Arsyad, 1997:4).

3 Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan dan objek kajiannya sangat luas, yaitu: mencakup semua makhluk hidup. Pendidikan biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung (Depdiknas, 2003: 6). Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan penguasaan materi tersebut dengan menggunakan pengalaman secara langsung sehingga mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara nyata. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran biologi tersebut bagi diri serta masyarakatnya. Oleh karena itu, ilmu Biologi merupakan ilmu tentang kehidupan sehari-hari yang sangat kompleks dan bersifat konkrit. Menurut Sadiman (2003: 93) bahwa pada prinsipnya belajar adalah kegiatan untuk mengubah tingkah laku, dengan demikian tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Aktivitas belajar siswa dapat mempengaruhi penguasaan materi siswa, sehingga rendahnya penguasaan materi siswa diduga terjadi karena strategi pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran kurang sesuai. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah secara umum masih bersifat ceramah. Salah satu, sekolah tersebut yaitu SMP Negeri 1 Talang Padang pelajaran biologi masih disampaikan dalam bentuk yang konvensional. Hasil observasi menunjukkan bahwa, metode yang seringkali dilakukan oleh guru adalah metode ceramah. Untuk mendukung proses pembelajaran, guru jarang sekali menggunakan fasilitas multimedia, sementara sekolah sudah memilikinya.

4 Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya keterampilan guru dalam mengoperasikan alat-alat yang tersedia serta masih minimnya fasilitas pendukung seperti: CD multimedia pembelajaran yang spesifik memuat indikator tertentu dengan durasi waktu yang telah disesuaikan dengan alokasi waktu setiap pertemuan. Akibat dari penggunaan metode dan media yang kurang optimal tersebut diduga berdampak terhadap hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa. Hal ini ditunjukkan dari rendahnya pencapaian penguasaan biologi materi pokok ekosistem. Hasil ujian semester siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Talang Padang tahun pelajaran 2010/2011 diketahui bahwa rata-rata nilai ujian semester yang diperoleh siswa adalah 55,00. Nilai tersebut belum memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditetapkan pada sekolah ini, yaitu 60,00. Rendahnya penguasaan materi biologi di atas perlu ditingkatkan. Untuk mewujudkan peningkatan tersebut perlu adanya inovasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan, khususnya dalam hal metode dan media yang digunakan. Perlu dikembangkan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pelajaran biologi dan dapat mengakomodasi perbedaan individu siswa, sebagaimana dijelaskan oleh Dimyati (2006: 66), bahwa untuk mengakomodasi perbedaan individu siswa, guru perlu menentukan metode pembelajaran yang melayani semua siswa dan merancang berbagai media dalam menyajikan pesan pembelajaran. Jika perbedaan individu siswa dapat

5 dilayani maka semua interaksi dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan akan diperoleh hasil yang maksimal. Salah satu inovasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran khususnya materi pokok Ekosistem adalah menggunakan multimedia. Dengan menggunakan sarana multimedia ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, karena kegiatan pembelajaran melibatkan banyak indra. Salah satu nya dalam penglihatan, dengan indra penglihatan ini siswa akan lebih mudah untuk memahami materi ekosistem. Setiap komponen media dapat merangsang satu atau lebih indra manusia. Menurut Dale (dalam Latuheru, 1988:16) menyatakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indra pandang berkisar 75%, melalui indra dengar sekitar 13%, dan melalui indra lainnya sekitar 12%. Multimedia ini akan dapat digunakan dengan baik apabila disampaikan dengan metode pembelajaran yang tepat, seperti metode yang dapat melibatkan sebagian besar siswa secara aktif. Salah satu metode yang sesuai adalah metode diskusi. Penggunaan multimedia ini sebelumnya sudah digunakan oleh peneliti terdahulu yaitu Khoirunnisa (2013: 1), namun penelitian tersebut lebih kepada penggunaan multimedia interaktif dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dengan objek dan subjek

6 penelitian, Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai aktivitas belajar dan penguasaan konsep materi pokok ekosistem oleh siswa pada penggunaan multimedia melalui metode diskusi, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep pada materi pokok ekosistem oleh siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah efektivitas penggunaan multimedia melalui metode diskusi terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi pokok ekosistem? 2. Adakah pengaruh signifikan efektivitas penggunaan multimedia melalui metode diskusi terhadap peningkatan penguasaan konsep pada materi pokok ekosistem? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia melalui metode diskusi terhadap peningkatan penguasaan konsep pada materi pokok ekosistem.

7 D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Bagi peneliti: a. Memberikan pengalaman meneliti sebagai calon guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan penguasaan konsep. b. Mengetahui tingkat keberhasilan dari pemanfaatan multimedia melalui metode diskusi sehingga memudahkan peneliti dalam penyampaian materi ekosistem. 2. Bagi siswa: a. Memberikan siswa pengalaman belajar yang berbeda dalam mempelajari materi pokok ekosistem. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam mencari informasi sendiri. c. Sebagai wahana untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan penguasaan konsep sehingga siswa memiliki modal kecakapan hidup yang kelak dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah hidup yang di hadapi. 3. Bagi guru: a. Memberikan alternatif metode pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan penguasaan konsep. b. Meningkatkan kecakapan dalam menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan materi, situasi dan kondisi lingkungan sekolah.

8 4. Bagi sekolah: a. Masukan untuk mengoptimalkan penggunaan multimedia dalam kegiatan pembelajaran di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pembelajaran yang prosesnya melibatkan suatu kelompok untuk berintegrasi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah dengan kelompok lain sehingga didapatkan kesepakatan. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif. 2. Multimedia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh guru yaitu berupa power point (PPT) yang ada videonya, sehingga guru bisa menyampaikan materi ekosistem dengan mudah. 3. Aktivitas belajar siswa yang diamati adalah aktivitas (1) mengemukakan pendapat, (2) bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok, (3) mempresentasikan hasil diskusi kelompok, (4) mengajukan pertanyaan. 4. Penguasaan konsep materi pokok ekosistem diukur berdasarkan nilai yang diperoleh melalui pretes dan postes.

9 5. Subyek Penelitian adalah siswa kelas VII 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII 3 sebagai kelas kontrol di SMP N 1 Talang Padang semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. F. Kerangka Pikir Pembelajaran biologi bukanlah proses pemindahan pengetahuan secara langsung dari guru ke siswa. Biologi juga bukan hanya merupakan mata pelajaran hafalan, namun juga membutuhkan pemahaman suatu materi. Pada proses belajar siswa harus aktif mencari tahu dengan membentuk pengetahuannya, sedangkan guru membantu agar proses pencarian itu berjalan baik. Belajar sebaiknya dilakukan oleh siswa secara aktif baik individual maupun kelompok, dan guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru mengutamakan keterlibatan aktif secara langsung dapat digunakan oleh siswa, dan melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa adalah hal yang esensial untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan guna terbentuknya pikiran operasi formal, gagasan baru dan kemampuan kognitif. Siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata atau aktif dalam pembelajaran memiliki kemampuan daya serap lebih tinggi dibanding siswa yang hanya sebagai pengamat. Makin banyak indra yang terstimulus, maka makin tinggi kemampuan daya serap

10 siswa, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan meningkatkan hasil belajar. Di SMP N 1 Talang Padang, nilai biologi pada materi pokok ekosistem masih rendah. Rendahnya penguasaan konsep materi ini diduga karena guru belum menemukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi ekosistem yaitu pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Penerapan multimedia melalui metode diskusi diduga lebih efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar, karena dengan menggunakan media dan metode, siswa menjadi tidak bosan serta dapat mengembangkan aktivitas dan kreatifitas untuk berfikir, berbicara serta berani berargumen. Dalam metode diskusi, prosesnya melibatkan suatu kelompok untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah dengan kelompok lain sehingga didapatkan kesepakatan. Multimedia digunakan sebagai media untuk menampilkan obyek biologi yang beragam dan sulit ditemui langsung serta untuk menarik perhatian siswa. Dua unsur diatas diharapkan dapat mengoptimalkan aktivitas belajar siswa sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep materi pokok ekosistem.

11 Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada bagan berikut: X Y1 Y2 Keterangan : X = Penggunaan multimedia melalui metode diskusi Y1 = Aktivitas siswa, Y2 = Penguasaan konsep Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan terikat. G. Hipotesis Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: 1. Efektivitas penggunaan multimedia melalui metode diskusi efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok ekosistem. 2. H 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan penggunaan multimedia melalui metode diskusi dalam penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok ekosistem H 1 : Ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan multimedia melalui metode diskusi terhadap peningkatan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok ekosistem