Perjanjian Kredit Pada Bank BTPN Ditinjau. Dari Asas Kebebasan Berkontrak. Dian Saputra Sinaga, Budi Santoso, Ery Agus Priyono*) ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT ULATIDANA RAHAYU DI KABUPATEN GIANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

AKIBAT HUKUM BAGI DEBITUR YANG TELAH MENANDATANGANI PERJANJIAN STANDAR KREDIT PADA BPR TATA ANJUNG SARI DENPASAR

Oleh: Made Andri Rismayani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA AKIBAT DEBITUR WANPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA PADA DESA PAKRAMAN PADANGSAMBIAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

Kata Kunci: Banker s Clause, Perasuransian, Kredit

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan baik karena keterbatasan dana sehingga sudah sewajarnya manusia

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. menyelerasikan dan menyeimbangkan unsur-unsur itu adalah dengan dana (biaya) kegiatan untuk menunjang kehidupan manusia.

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ARTHA JAYA MAKMUR SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA BANK MANDIRI CABANG UBUD

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Bank adalah salah

BAB III PENUTUP. piutang macet dilakukan dengan dua cara, yaitu: surat-surat/dokumen penting.

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa kata bank berasal dari bahasa Italy banca yang berarti bence yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. perumahan mengakibatkan persaingan, sehingga membangun rumah. memerlukan banyak dana. Padahal tidak semua orang mempunyai dana yang

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. dana yang besar. Kebutuhan dana yang besar itu hanya dapat dipenuhi. dengan memperdayakan secara maksimal sumber-sumber dana yang

I. PENDAHULUAN. Kehadiran bank sebagai penyedia jasa keuangan berkaitan dengan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat tidak memahami apa itu klausula baku,

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

IMPLEMENTASI PERJANJIAN KREDIT YANG DIBUAT SECARA DI BAWAH TANGAN PADA BPR DI KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pembangunan aspek ekonomi tentunya tidak

PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM-MEMINJAM DENGAN JAMINAN BENDA TIDAK BERGERAK PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SRINADI DI KABUPATEN KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting. Bank sebagai sarana dalam bertransaksi terutama transaksi yang

ANALISA YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA-MENYEWA SAFE DEPOSIT BOX BANK INTERNASIONAL INDONESIA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini tengah. melakukan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan

ANALISIS HUKUM TERHADAP KETENTUAN SYARAT BERBANKIR TUNGGAL DALAM PENYEDIAAN KREDIT KEPADA DEBITUR (STUDI PADA PT. BANK MANDIRI, TBK CABANG MEDAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. Pendapat lain menyatakan bahwa

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen.

ASPEK-ASPEK HUKUM PERKREDITAN PADA BANK EKA AYU ARTHA BHUWANA KABUPATEN GIANYAR. Oleh: I Gede Sakih Sastrawan Ida Bagus Putra Atmadja Dewa Gede Rudy

POLA PENYELESAIAN CESSIE DALAM KEGIATAN PERBANKAN PADA BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) CABANG UBUD

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI BPR KARYA SARI SEDANA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN, DAN JAMINAN KREDIT. 2.1 Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk menjadikan Indonesia harus dapat meningkatkan berbagai

Pelaksanaan Jaminan Hak Tanggungan Kapal Laut Antara PT. Bank Nasional Indonesia Cabang Jambi Dengan PT. Sabak Indah Di Tanjung Jabung Timur

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP BENDA JAMINAN FIDUSIA YANG MUSNAH DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP WANPRESTASI YANG DILAKUKAN DEBITOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR ARTIKEL. Diajukan Oleh : DODY PEBRI CAHYONO

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH PEMEGANG KARTU KREDIT TERHADAP ADANYA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH DEBT COLLECTOR

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT (PERSERO) BANK TABUNGAN NEGARA, Tbk. DI KOTA DENPASAR

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA

KREDIT SINDIKASI SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN KREDIT DALAM SKALA BESAR

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

ABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee

EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PENERAPAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU

IMPLEMENTASI KREDIT TANPA AGUNAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI PADA PT BANK OVERSEAS CHINEESE BANKING CORPORATION (OCBC) NISP TBK CABANG DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

PENYELESAIAN KREDIT MACET DI KOPERASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (KBPR) VII KOTO PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian dirasakan semakin meningkat. Di satu sisi ada masyarakat

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DARI KLAUSULA EKSEMSI DALAM KONTRAK STANDAR PERJANJIAN SEWA BELI

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

NASKAH PUBLIKASI TINJAUAN YURIDIS PEMBERIAN COVER ASURANSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) CABANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU. Abdulkadir Muhammad, Perjanjian Baku Dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat

PENERAPAN KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN GADAI PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) 1 Oleh: Sartika Anggriani Djaman 2

LEMBAGA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA WANITA YANG BEKERJA PADA MALAM HARI

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA TUGAS AKHIR

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENETAPAN BUNGA TINGGI DAN ASAS KEPATUTAN DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG ABSTRAK

BENTUK PENGIKAT JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) CANGGU DI KABUPATEN BADUNG

PERSYARATAN JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PRAKTEKNYA PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DESA ADAT KUTA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoorn, Van, 1999.Pengantar Ilmu Hukum. Cet.XXVII, Pradnya Paramita, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,

PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PRAKTEK PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT RAGA JAYATAMA DI BATUBULAN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. satu perolehan dana yang dapat digunakan masyarakat adalah mengajukan

KEDUDUKAN RISALAH LELANG SEBAGAI UPAYA HUKUM PENEGAKAN HAK-HAK KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Transkripsi:

Perjanjian Kredit Pada Bank BTPN Ditinjau Dari Asas Kebebasan Berkontrak Dian Saputra Sinaga, Budi Santoso, Ery Agus Priyono*) ABSTRACT In Law no. 10 of 1998 concerning Amendment to Law no. 7 of 1992 concerning Banking is the bank described the entities that raise funds from the public in the form of savings and channel them to the public in the form of loans and / or other forms in order to improve the standard of living of the people. BTPN Apex is one of the banks that participated actively in economic activities by providing credit. The existence of credit lead to a credit agreement. Where clauses contained in the credit agreement had been predetermined by the bank as a creditor and the debtor will only be consulted, whether to accept or not the conditions set out in the form. This makes the customer has no choice but to agree to the terms that have been made by the bank. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the implementation of the credit agreement remains possible flexibility of the clause set BTPN, among others, in determining the loan amount, duration and magnitude of interest rate payments. While the obstacles faced due to lack of liver-heart banks provide credit and also increase the prices of goods that can lead to unhealthy conditions of the customer's business, which can cause bottlenecks in the repayments. Keyword : Credit Agreement, BTPN

Pendahuluan 1.Latar Belakang Pada dasarnya, suatu perjanjian kredit dibuat berdasarkan kesepakatan bebas antara dua pihak yang cakap untuk bertindak demi hukum dan untuk melaksanakan suatu prestasi yang tidak bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, norma-norma kesusilaan, dan ketertiban umum. Namun dalam perkembangannya, asas kebebasan berkontrak mempunyai keterbatasan. Perlu disadari, terkadang para pihak yang melakukan negosasi dalam perjanjian tersebut berada pada kedudukan yang tidak seimbang yang pada akhirnya melahirkan perjanjian yang dapat merugikan salah satu pihak. Perjanjian menurut ketentuan Pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Hal ini berarti bahwa kontrak menimbulkan adanya hak-hak dan kewajiban-kewajiban diantara para pihak yang membuatnya. Sedangkan pengertian kredit menurut Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dalam pemberian kredit modal usaha kepada nasabah, Bank BTPN Cabang Pembantu Rembang telah menentukan isi (klausula) perjanjian tersebut sebelumnya. Hal ini membuat

nasabah tidak mempunyai lain, kecuali menyetujui syarat-syarat yang telah dibuat sebelumnya oleh pihak bank untuk mendapatkan fasilitas kredit modal usaha. Artinya disini dapat berlaku prinsip take it or leave it, yang dalam hal ini tidak adanya pilihan bagi pihakpihak konsumen atau nasabah untuk secara bebas menentukan pilihannya. 2.Rumusan Masalah Dalam pemberian kredit,konsumen/debitur harus menyetujui klausula-klausula yang terdapat dalam formulir bank agar mendapatkan pinjaman dan dalam menyalurkan kredit,pihak bank pasti mengalami hambatan.untuk itu,harus diketahui Apakah isi perjanjian kredit sudah sesuai dengan asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam Pasal 1338 KUHper dan hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh Bank BTPN 3.Tujuan Penelitian Untuk memberikan pengetahuan tentang penerapan pasal 1338 dalam perjanjian kredit. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi Bank BTPN dalam menyalurkan kredit. Metodologi Penelitian Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitan hukum ini adalah metode pendekatan yuridis empiris, yaitu suatu pendekatan yang meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian data primer di lapangan. Pendekatan yuridis dimaksudkan bahwa penelitian ini ditinjau dari peraturan-peraturan yang

merupakan data sekunder. Sedangkan penelitian hukum empiris adalah suatu penelitian hukum yang mempergunakan data primer. Spesifikasi penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian yang bersifat deskritif analitis. Penelitian yang bersifat deskritif analistis bertujuan untuk menggambarkan dan memaparkan obyek penelitian berdasarkan kanyataan secara kronologis dan sistematis yang kemudian dianalisis berdasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku tanpa mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum. Penelitian ini membahas tentang perjanjian kredit oleh Bank BTPN sehingga yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah perjanjian kredit sedangkan yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Bank BTPN. Data yang telah terkumpul dengan lengkap, dianalisa kemudian disajikan dalam bentuk uraian. Dalam penelitian ini menggunakan analisa kualitatif, yaitu data yang diperoleh dipilih dan disusun secara sistematis untuk kemudian dianalisa secara kualitatif untuk menggambarkan hasil dari penelitian, selanjutnya disusun dalam karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari analisa semua data yang diperoleh dari Bank BTPN Rembang dalam memberikan kredit pada nasabahnya, maka didapat hasil penelitian sebagai berikut :

Dalam pelaksanaan perjanjian Bank BTPN menyodorkan formulir yang berisi klausula kepada nasabah. Bank BTPN memberikan kesempatan kepada nasabah untuk memahami isi klausula dan jika nasabah setuju maka nasabah menandatangani formulir tersebut Hambatan yang dihadapi dalam pemberian kredit adalah kenaikan harga barang sehingga mempengaruhi kondisi usaha nasabah dan kurang hati-hatinya bank memberikan kredit. Kesimpulan Pelaksanaan perjanjian kredit yang dilakukan oleh Bank BTPN Rembang sudah sesuai dengan asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam Pasal 1338 KUH Perdata karena penerapan perjanjian baku di dalam perjanjian kredit modal usaha pada Bank BTPN Rembang tidaklah bertentangan dengan asas kebebasan berkontrak, karena terhadap perjanjian baku tersebut tidak terdapat suatu itikad atau keinginan yang sesungguhnya dari pihak bank atau kreditur agar menggunakan posisinya yang lebih kuat untuk menekan nasabah atau pihak debitur untuk menyetujui perjanjian kredit. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Bank BTPN Rembang dalam pelaksanaan perjanjian kredit disebabkan karena kurang hati-hatinya pihak bank dalam memberikan kredit dan juga kenaikan harga barang yang dapat mengakibatkan tidak sehatnya kondisi usaha dari nasabah, sehingga dapat menyebabkan kemacetan didalam pengembalian

kredit.

Daftar Pustaka Muhammad, Abdulkadir, Perjanjian Baku Dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, ( Bandung : PT.Citra Aditya Bakti, 1992) Hasibuan, Malayu S.P., Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta : Bumi Aksara,2001) Sjahdeini, Sutan Remy, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank Di Indonesia, (Jakarta : Institut Bankir Indonesia, 1993) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Ibrahim,Johannes, Pengimpasan Pinjaman ( Kompensasi) Dan Asas Kebebasan Berkontrak Dalam Perjanjian Kredit Bank, (Bandung : CV Utomo, 2003) Setiawan,R, Pokok-pokok Hukum Perikatan, (Bandung : Binacipta, 1987) Yahya,M, Segi-segi Hukum Perjanjian, ( Bandung : Alumni, 1994) Badrulzaman, Mariam Darus, Perjanjian Kredit Bank, (Bandung : Alumni, 1989), Aneka Hukum Bisnis, ( Bandung : Alumni, 1994) Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002) Sastradipoera, Komaruddin, Strategi Manajemen Bisnis Perbankan Suyatno, Thomas, Dasar-dasar Perkreditan, ( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992) P.S, Djarwanto, Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi, (Yogyakarta : Liberty Yogya, 1996)

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Research, ( Bandung : Alumni, 1976) Untung, Budi, Kredit Perbankan Di Indonesia, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2000)