PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWAKELAS V SDN 1 PATUKGAWEMULYO

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 1 KEDUNGWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDALEMAN WETAN

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENGGUNAAN MODEL BAMBOO DANCING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keyword:Question and answer, word card

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA REALIA

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SINGOYUDAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA KELAS V SDN TIRTOMOYO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SDN 2 PEJAGOAN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Transkripsi:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWAKELAS V SDN 1 PATUKGAWEMULYO Eko Priyanto ¹, Wahyudi ², Tri Saptuti ³ PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen Email: ekopriyanto198@gmail.com 1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2. Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: Applicationof Demonstration Method with Concrete Media in Increase Natural Science Learning at V SDN 1 Patukgawemulyo.The aims of research is describing demonstarsi's method implement with concrete media to increase natural science learning, increasing natural science learning, and describing problems and solution. This research constitute Classroom Action Research that executed three cycles. Every cycling range planning phase, action, observation and reflection. The result of research that implementaion of method experiment demonstration by concret media can be increase natural science learning V grade student SDN 1 Patukgawemulyo. Key words: demonstration, concrete media, natural science Abstrak: Penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran IPA SiswaKelas V SDN 1 Patukgawemulyo. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan penerapan metode demonstarsi dengan media konkret untuk meningkatkan pembelajaran IPA kelas V, mengetahui apakah dengan metode dapat meningkatkan pembelajaran IPA kelas V, dan mengetahui kendala dan solusi pada penerapan metode untuk meningkatkan pembelajaran IPA kelas V. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan metode dapat meningkatkan pembelajaran IPA kelas V. Kata Kunci: demonstrasi, media konkret, IPA PENDAHULUAN Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Pemegang kendali pendidikan terutama dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru dituntut untuk bisa mengelola proses belajar mengajar yang memberi rangsangan kepada siswa agar mau belajar melalui metode dan media yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa, karena siswalah yang merupakan subjek utama belajar. Peneliti melakukan observasi

1 Patukgawemulyo tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil pengamatandan wawancara dengan guru kelas, kegiatan belajar mengajar yang selama ini dilaksanakan di SDN 1 Patukgawemulyo khususnya kelas V masih jarang menggunakan meode dan media. Akibat dari hal tersebut siswa bersikap pasif dalam kegiatan belajar, sehingga pemahaman terhadap materi tidak bertahan lama tersimpan di memorisiswa, jadi hasil belajar siswa kurang maksimal.hal ini terbukti dari nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA 65,94. Ada sebanyak 13 siswa dari 16 siswa, atau 81,25% siswa mendapat nilai kurang dari 75 atau kurang dari KKM. Solusi yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di SDN 1 Patukgawemulyo adalah melalui penerapan metode dalam pembelajaran IPA. Hal ini didasarkan pada hakikat pembelajaran IPA sebagaimana diungkapkan oleh Wahyana (1993) berpendapat bahwa, IPA merupakansustu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dirumuskan secara umum, ditandai oleh penggunaan metode ilmiah dan munculnya sikap ilmiah (hlm. 268). Metode demonstrasi dianggap mampu meningkatkan pemaahaman siswa terhadap materi karena melihat langsung peragaan materi. Hal tersebut sebagaimana yang dinyatakan olehsyah (2010) berpendapat tentang metode demonstrasi, bahwa metode demontrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (hlm. 205).Langkah-langkah demonstrasi: mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan, memberikan penjelasan,demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan siswa,penguatan, dan kesimpulan (Anitah, dkk., 2009: 5.26). Media konkret atau disebut sebagai benda nyata atau benda realita, menurut Asyhar (2012:54), benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh siswa sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka.kelebihan dari media konkret: mendapatkan pengalaman paling besar pada siswa, karena siswa mengalaminya sendiri, minat siswa dapat dirangsang, ide dan konsep dapat dihadirkan dengan jelas (Munadi, 2012: 111).Diharapkan penerapan metode dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas V SDN 1 Patukgawemulyo. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:(1) Bagaimana penerapan Pembelajaran IPAsiswa kelas V SDN 1 Patukgawemulyo? (2) Apakah konkret dapat meningkatkan Pembelajaran IPA siswa kelas V SDN 1 Patukgawemulyo? (3) Apa kendala dan solusi pada penerapan 1 Patukgawemulyo?

Tujuan penelitian ini adalah(1) Mendeskripsikan penerapan 1 Patukgawemulyo, (2) Mengetahui bahwa metode demonstrasi dengan media konkret dapat meningkatkan 1 Patukgawemulyo, (3) Menemukan kendala dan solusi pada penerapan konkret untuk peningkatkan pembelajaran IPA kelas V SDN 1 Patukgawemulyo.. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Patukgawemulyo Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen.Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Patukgawemulyo kecamatan Mirit kabupaten Kebumen dengan jumlah siswa 17 anak yaitu laki-laki 8 dan perempuan 9. Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 selama 9 bulan dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Mei 2014. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan adalahlembar tes dan lembar observasi. Observer dalam penelitian ini terdiri dari guru kelas dan dua orang teman sejawat.sumber data dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber,yaitu berasal dari informan seperti guru, siswa, dan teman sejawat. Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis data statistik deskriptif kuantitatifdan analisi data kualitatif. Hal tersebut mengacu pada pendapat Sugiyono (2009) yang mengutip pendapat Miles and Huberman yang meliputi tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus menerus meliputi saat, selama, dan setelah pengumpulan data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (hlm. 337). Untuk menguji dan menjaga keabsahan data, digunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber data. Indikator kinerja penelitian yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah 85%. Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode ssuai dengan sknario dan minimal 85 dari jumlah siswa mencapai ketuntasan tes hasil belajaryaitu mendapat nilai diatas KKM (75). Peningkatan hasil pada setiap tindakan menunjukkan keberhasilan sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Dikatakan berhasil apabila nilai pada kegiatan kedua lebih baik atau meningkat dari kegiatan pertama. Hasil pada kegiatan ketiga lebih baik daripada kegiatan kedua. Prosedur penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan tindakan,pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi (Arikunto, 2008: 16). HASIL DAN PEMBAHASAN dilaksanakan dalam tiga siklus enam kali pertemuan. Pelaksanaan tersebut meningkatkan pembelajaran IPA kelas V SDN 1 Patukgawemulyo. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan Anitah (2009: 110-111) Mengenai kelebihan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran adalah: (1) perhatian siswa dapat dipusatkan, dan pokok bahasan yang dianggap penting oleh guru dapat diartikan seperlunya, (2) siswa ikut serta aktif dalam demonstrasi. Media konkret sesuai dengan yang diungkapkan oleh Asyhar (2012: 55) berpendapat Kelebihan dari media nyata ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa sehingga pembelajaran bersifat lebih konkret dan waktu retensi lebih panjang. demosntrasi dengan media konkret pada siklus I, II, dan III dilaksanakan oleh peneliti terhadap siswa kelas V SDN I Patukgawemulyo. Peneliti dalam menerapkan metode demonstrasimenggunakan pendapat darianitah, dkk., 2009: 5.26. yang dimodifikasi dengan pendapat Sumiati dan Asra, (2009: 102) yaitu (1)merumuskan tujuan pembelajaran, (2) mempersiapkan alat yang akan digunakan, (3) memeriksa semua peralatan yang akan digunakan, (4) mengatur tata ruang, (5) memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan, (6) menetapkan alokasi waktu, (7) menetapkan kegiatan yang dilakukan dalam demonstrasi, (8) pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa, (9) penguatan terhadap hasil demonstrasi, (10) membuat kesimpulan. Peningkatan pembelajaran diukur dari skor hasil observasi guru dan siswa dalam menerapkan metode demonstrasi dengan media kokret. Skor tersebut dinyatakan dalam tebel berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus I, II, dan III A Per Sik I Sik II Sik III G X 2,92 3,3 3,45 (%) 73 82,4 86,5 P X 2,74 3,28 3,44 (%) 68,5 82 86 Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui diketahui bahwa pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada siklus I sampai III mengalami peningkatan dari rata-rata 2,91 atau 73% pada siklus I meningkat menjadi 3,3 atau 82,4% pada siklus II dan pada siklus III menjadi rata-rata 3,45 atau 86,5%. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata 2,74 atau 68,5% meningkat pada siklus II menjadi 3,28 atau 82% dan meningkat lagi pada siklus III yaitu 86%. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus Tuntas Belum Tuntas I 67,7% 32,3% II 79,4% 20,6% III 88,2% 11,8% Berdasarkan tabel 2, dapat dinyatakan bahwa hasil pembelajaran siswa melalui evaluasi dari siklus I sampai siklus IIImengalami peningkatan dan mencapai indikator penelitian pada siklus III yaitu 88,2%. Persentase yang diperoleh pada siklus I yaitu 67,7%, meningkat pada siklus II yaitu 79,4% dan meningkat pula pada siklus siklus III yaitu 88,2%. Kegiatan demonsrasiselain membangkitkan keaktifan siswa juga

untuk membantu siswa memudahkan pemahamn materi karena belajar sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Anitah, dkk. (2009: 5.26) berpendapat bahwa kelebihan metode demonstrasi adalah siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai denga objek yang sebenarnya. Siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunkan metode dapat diketahui selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat antusias dan besemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikandengan baik. Kondisi tersebut diatasi dengan pemberian reward/penghargaan bagi siswa berprestasi. KESIMPULAN DAN SARAN dalam peningkatan pembelajaran IPA siswa kelas V dapat meningkatkan pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dari kegiatan pembelajaran yang berjalan dengan baik, dan hasil belajar siswa yang telah memenuhi indikator kinerja penelitian pada siklus III.Hasil evaluasi penelitian pada siklus I yaitu 67,7%, meningkat pada siklus II yaitu 79,4% dan meningkat pula pada siklus siklus III yaitu 88,2%. Saran dalam penelitian ini adalah: guru dalam menjelaskan fungsi alat yang digunakan dalam lebih jelas sehingga mudah dipahami, untuk siswahendaknya dapat melaksanakan percobaan dengan baik, berani mendemonstrasikan, dan bekerja sama dengan teman kelompoknya, sehingga hasil pembelajaranmenunjukkan hasil yang maksimal, bagisekolah dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, diantaranya tempat yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran dan media pembelajaran tersedia lengkap, dan bagi peneliti hendaknya dapat memperbaikipembelajaran dalam menjelaskan fungsi alat yang digunakan dalam pelaksanaan lebih jelas dan terperinci. DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Anitah, S. W. dkk. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Wahyana, dkk. (1993). Pendidikan IPA 4. Jakarta: Universitas Terbuka.