SERTIFIKASI DOSEN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1)

SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

SOSI ALI SASI SERTI FI KASI PENDI DI K UNTUK DOSEN

TIM SERDOS DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017

Tatacara Sertifikasi Dosen

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU 1 NASKAH AKADEMIK

DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen 3. Per

SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

BUKU-3: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) SERDOS ONLINE SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

BUKU-3 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU 1 NASKAH AKADEMIK

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU 1 NASKAH AKADEMIK

PENILAIAN PERSEPSIONAL DAN PERSONAL/DESKRIPSI DIRI. Disusun Oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag. (ASESOR SERTIFIKASI DOSEN PTAI) NIRA:

BUKU I NASKAH AKADEMIK

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI UNTUK PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI DOSEN DI INDONESIA. Yeni Nuraeni

SERI PANDUAN SDM SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

PANDUAN DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU 1 NASKAH AKADEMIK

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU I NASKAH AKADEMIK

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU I NASKAH AKADEMIK

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti

TOT ASESOR PTPS DALAM MENILAI PUBLIKASI KARYA ILMIAH DIRJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENRISTEKDIKTI 8 AGUSTUS 2015

Dr Hefni Effendi MPhil Dosen IPB dan Dosen Tamu di Universitas Duesseldorf, Jerman

Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Akademik UNIVERSITAS TARUMANAGARA

URGENSI SERTIFIKASI DOSEN DAN PUBLIKASI DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI BERKELANJUTAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SISTEM PENGELOLAAN SERDOS ONLINE PETUNJUK PENGGUNAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL TIM SERTIFIKASI DOSEN

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba

CAPAIAN KINERJA 2017 DAN PROGRAM 2018

Universitas Kanjuruhan Malang

BUKU I NASKAH AKADEMIK

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2010 BUKU I NASKAH AKADEMIK

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)

MANUAL PROSEDUR SERTIFIKASI DOSEN

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2017

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

KEBIJAKAN USUL JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 86/H27/PP/2010 TENTANG SISTEM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN TETAP (SIPKD)

SOSIALISASI SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan

Sertifikasi Dosen. Sistem Administrasi. Secara Online. Panitia Panitia Sertifikasi Pendidik untuk Dosen (Serdos) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Secara umum PT/KOPERTIS harus meningkatkan kepedulian terhadap berkas usulan, PEDULI=KARAKTER. 70% kasus di berkas usulan Konsen terhadap keaslian

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

DASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

Haryot o K usnoput rant o

MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI DOSEN DAN MUTU PEMBELAJARAN

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN TETAP (SIPKD)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Info Singkat Layanan Ristekdikti

DRAFT PANDUAN PENGGUNAAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SERTIFIKASI GURU DAN PENGAWAS HARAPAN DAN DAMPAK KEDEPAN

PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

Kasi Ketenagaan Kopertis Wil. IV Aam Muharam Wirakusumah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

PEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN

UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 UU NO 28 TAHUN 2004 UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU III PROSEDUR OPERASIONAL BAKU TATALAKSANA SERDOS TERINTEGRASI

SOSIALISASI SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK BIRO/BAGIAN KEPEGAWAIAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA JAKARTA 2009

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

VERIFIKASI DATA KINERJA DOSEN PENERIMA TUNJANGAN PROFESI

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

Oleh: Pembantu Rektor II UB

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Transkripsi:

SERTIFIKASI DOSEN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA Okezone.com I. PENDAHULUAN Rendahnya daya saing tenaga kerja Indonesia di bursa kerja internasional, terus menjadi perhatian segenap pihak. Daya saing dilihat dari besarnya upah dan produktivitasnya. Daya saing akan tinggi jika upahnya rendah, dan produktivitasnya tinggi. Berdasarkan laporan World Economic Forum tahun 2016 2017, daya saing tenaga kerja Indonesia menempati urutan 41, meski dengan skor sama dengan tahun sebelumnya yaitu 4,52, namun secara peringkat turun 4 tingkat dari tahun 2015. Penurunan ini disebabkan oleh naiknya peringkat Azerbaijan (37), berubahnya posisi Kuwait (38 dari 34), naiknya peringkat India (39 dari 55) dan Malta (40 dari 48). Nampaknya Indonesia masih jauh di bawah negara-negara lainnya di Asean seperti Singapura (2), Malaysia (25), dan Thailand (34). 1 Rendahnya daya saing juga tercermin dari kualitas lulusan pendidikan tinggi Indonesia. Indeks pembangunan manusia kita masih 0,68, bandingkan dengan Singapura 1 World Economic Forum, The Global Competitiveness Report 2016 2017, hal. 44, lihat juga Gusstiawan Raimanu, Analisis Daya Saing Indonesia Tahun 2016-2017, Universitas Tadulako.

2 yang mencapai 0,9 persen, Brunei 0,85, Malaysia 0,77, dan Thailand 0,72. 2 Demikian pula, dari Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Indonesia, hanya Universitas Indonesia (UI) yang menempati Top 300 yaitu menempati posisi 277, sementara PT lain masih harus bersaing lagi di tingkat internasional, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menempati posisi 331, Universitas Gajah Mada (401), Universitas Airlangga (701), Institut Pertanian Bogor (751), dan Universitas Diponegoro (801). 3 Dalam hal kualitas dosen, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengeluhkan banyak dosen dan profesor di Indonesia yang malas melakukan penelitian. Hal itu terlihat dari minimnya jumlah jurnal ilmiah yang dikeluarkan universitas di Indonesia. Jurnal ilmiah internasional perguruan tinggi di Indonesia yang dipublikasi secara internasional baru 5.499. Sedangkan negara tetangga Malaysia sudah mencapai 25.350 jurnal ilmiah, Singapura 17.200 jurnal ilmiah, dan Thailand 12.000 jurnal ilmiah. 4 Persaingan di dunia pendidikan semakin sengit di era Globalisasi dan implementasi berbagai pakta perdagangan bebas seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA), ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA), dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemerintah antara lain menaikkan anggaran pendidikan 27,4% menjadi sebesar Rp416,1 triliun. 5 Peningkatan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peningkatan kualitas dosen. Dosen merupakan salah satu unsur Sumber Daya Manusia (SDM) yang memegang peranan penting dalam menjalankan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi (PT). Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Kompetensi dan profesionalisme dosen merupakan salah satu penentu dalam mencapai kinerja dan kualitas 2 http://news.okezone.com/read/2017/04/19/65/1671709/menteri-nasir-sebut-kualitas-lulusan-perguruan-tinggimasih-rendah, diakses 7 Juli 2017. 3 World University Rankings 2017-2018, https://www.topuniversities.com/university-rankings/world-universityrankings/2018 diakses 14 Juni 2017, sebagaimana dikutip http://ristekdikti.go.id/ui-satu-satunya-perguruantinggi-di-indonesia-yang-masuk-300-besar-dunia/, diakses 14 Juni 2017. 4 https://nasional.tempo.co/read/news/2017/04/21/173868164/para-dosen-malas-kemenristekdikti-penelitian-kitaminim-se-asean, diakses 7 Juli 2017. 5 https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017, diakses 7 Juli 2017.

3 pelaksanaan tridharma PT. Sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, dan Peraturan Mendiknas Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen, penilaian terhadap keprofesionalan dosen ditunjukan dengan sertifikasi dosen (Serdos). Serdos adalah pemberian sertifikat pendidik untuk dosen. 6 Program Serdos merupakan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional dan memperbaiki kesejahteraan dosen dengan mendorong dosen untuk secara berkelanjutan meningkatkan profesionalismenya. Sertifikat pendidik yang diberikan kepada dosen melalui proses sertifikasi adalah bukti formal pengakuan terhadap dosen sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi. 7 Untuk tahun 2017, Pemerintah menargetkan melakukan sertifikasi baru terhadap 10.000 orang, 8 dan APBN telah mengalokasikan Tunjangan Sertifikasi untuk 102,7 ribu dosen 9 sebesar Rp500 miliar. 10 II. PERMASALAHAN Berdasarkan hal-hal tersebut, permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana tata cara pemberian Serdos? 2. Bagaimana kelembagaan Serdos? 3. Bagaimana penjaminan mutu Serdos? 6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen, Pasal 1 angka 1. 7 Terintegrasi, 2015, hal. Ii. 8 Tim Serdos Direktorat Karier dan Kompetensi SDM, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, 2017, http://dev2.kopertis7.go.id/uploadmateri_pedoman/paparan_serdos_2017_buku-1_denpasar_15_april_2017.pdf 9 Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran, Informasi APBN 2017, http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/publikasi/2016%20bib%202017.pdf 10 http://pojoksatu.id/pendidikan/2016/07/26/apbn-2017-dosen-hampir-saja-tak-terima-tunjangan-sertifikasi/

4 III. PEMBAHASAN 1. Tata Cara Pemberian Serdos Serdos menjadi bagian kegiatan penting yang harus diikuti oleh dosen sebagai standar minimal kualitas dosen. Dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik berhak memperoleh tunjangan profesi dosen sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 11 Sertifikat pendidik untuk dosen berlaku selama yang bersangkutan melaksanakan tugas sebagai dosen sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 12 Kewajiban Serdos tidak berlaku untuk dosen yang telah menduduki jabatan akademik guru besar atau profesor karena dinyatakan telah memiliki sertifikat pendidik. 13 Serdos diikuti oleh dosen yang telah memiliki: a. kualifikasi akademik paling rendah program magister (S2) atau setara; b. pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun secara berturut-turut sebagai dosen tetap pada perguruan tinggi tempat yang bersangkutan bertugas saat diusulkan; dan c. jabatan akademik paling rendah Asisten Ahli. 14 Serdos dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik, dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio dilakukan untuk menentukan pengakuan atas kemampuan profesional dosen, dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendiskripsikan kualifikasi akademik, penilaian persepsional, dan pernyataan diri dari Dosen Yang Disertifikasi (DYS). 15 a. kualifikasi akademik dan unjuk kerja Tri Dharma Perguruan Tinggi Bukti atas kualifikasi akademik tersebut berupa Surat Keputusan (SK) tentang kenaikan jabatan akademik terakhir, dilengkapi dengan rincian perolehan angka kredit dalam jabatan dan SK kepangkatan terakhir. SK kepangkatan untuk dosen tetap yayasan diperoleh setelah yang bersangkutan memperoleh SK 11 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen, Pasal 12. 12 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009, Pasal 11. 13 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009, Pasal 8. 14 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009, Pasal 2. 15 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009, Pasal 3.

5 inpassing/penyetaraan. Bukti empirik kemampuan berbahasa lnggris dan potensi akademik ditunjukkan oleh hasil tes yang diterbitkan oleh lembaga yang diakui oleh Kemenristekdikti, sedangkan Sertifikat Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) dan/atau Applied Approach (AA) diterbitkan oleh perguruan tinggi yang berwenang. 16 b. penilaian persepsional Instrumen penilaian persepsional berupa lembar-lembar penilaian yang telah diisi oleh mahasiswa, teman sejawat, atasan, dan diri sendiri tentang kepemilikan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian DYS. 17 Penunjukan penilai persepsional, baik mahasiswa, teman sejawat dosen maupun atasan DYS, dilakukan oleh Panitia Sertifikasi Dosen (PSD), bukan oleh DYS sendiri. Nama-nama penilai tidak boleh diketahui oleh DYS. Pengisian instrumen penilaian oleh mahasiswa diharapkan dilakukan ketika mahasiswa penilai selesai mengikuti paling sedikit 5 kali pertemuan kuliah dalam matakuliah yang diberikan oleh DYS, agar kemampuan DYS dapat dinilai oleh mahasiswa. Penilaian oleh diri sendiri, teman sejawat dan atasan dilakukan sendirisendiri yang waktunya ditentukan oleh PSD, dengan demikian penilaian dilakukan dalam suasana tanpa tekanan, sehingga penilaian diharapkan dapat diberikan secara obyektif. Untuk menjamin obyektivitas, penilaian tersebut didukung dengan penilaian secara online. 18 c. pernyataan diri Pernyataan berisi deskripsi diri atas hal-hal yang secara nyata dilakukan oleh dosen (das sein) tentang kontribusi dosen yang bersangkutan dalam pelaksanaan dan pengembangan perguruan tinggi, bukan hal yang seharusnya (das 16 Terintegrasi, 2015, hal. 7. 17 Terintegrasi, 2015, hal. 7. 18 Terintegrasi, 2015, hal. 8.

6 solen). Deskripsi diri merupakan hasil refleksi atas pengalaman pribadi seorang dosen. Deskripsi diri menggambarkan inovasi dan kreativitas yang dilakukan seorang dosen dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Dengan demikian tidak akan ada deskripsi diri yang sama antara satu dengan dosen lainnya (unik). Jika terjadi kesamaan frasa dan isi, sebagian atau seluruh uraian deskripsi diri, maka dianggap terjadi anomali dan patut diduga ada unsur plagiasi. 19 Hasil penilaian profesionalisme dosen akan valid hanya bila penilaian terhadap seluruh komponen penilaian persepsional dan personal dilakukan dengan jujur. Kejujuran DYS, mahasiswa, teman sejawat dan atasan dalam menilai merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan sistem penilaian ini. 20 Dosen yang lulus penilaian portofolio tersebut akan mendapat sertifikat pendidik, sementara dosen yang tidak lulus dapat melakukan kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme paling sedikit 1 (satu) tahun guna memenuhi kelengkapan dokumen portofolionya, dan dapat mengikuti sertifikasi kembali dalam program sertifikasi periode berikutnya. 21 Jumlah dan kuota peserta sertifikasi dosen ditentukan oleh Menristekdikti setiap tahun, 22 dalam hal ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Dikti). 2. Kelembagaan Serdos Program Serdos melibatkan Ditjen Dikti, Perguruan Tinggi Penyelenggara Serdos (PTPS), Perguruan Tinggi Pengusul (PTU), dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS). 19 Terintegrasi, 2015, hal. 8. 20 Terintegrasi, 2015, hal. 15. 21 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009, Pasal 4. 22 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009, Pasal 5.

7 a. Ditjen Dikti Ditjen Dikti bertugas menetapkan kuota nasional dosen calon peserta sertifikasi, menetapkan peserta sertifikasi yang diusulkan oleh PTU, memberikan Nomor ldentifikasi Registrasi Asesor (NIRA), dan memberi Nomor Registrasi Sertifikat Pendidik. b. PTPS PTPS bertugas menyelenggarakan penilaian terhadap portofolio dosen yang diusulkan oleh PTU dan Kopertis, menetapkan kelulusan dosen peserta Serdos berdasar atas dokumen portofolio yang dinilai, dan menerbitkan Sertifikat Pendidik dengan nomor registrasi yang diberikan oleh Ditjen Dikti. 23 PT terakreditasi yang berhak menjadi PTPS ditetapkan oleh Menteri, 24 berdasarkan pertimbangan kriteria sebagai berikut: 1) Peringkat Akreditasi pada Satuan Pendidikan Tinggi dan/atau Program Studi, yaitu memiliki program studi yang relevan dan/atau satuan pendidikan tinggi yang terakreditasi A; 25 2) Pengalaman dan rekam jejak dalam melaksanakan Serdos; 3) Kepemilikan program pascasarjana terutama program Doktor; 4) Jumlah Asesor yang meliputi jumlah dan keragaman bidang ilmu; 5) Pertimbangan kewilayahan; dan 6) Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan sertifikasi dosen. 26 Penyelenggara sertifikasi pendidik yang berdasarkan evaluasi Pemerintah tidak memenuhi lagi kriteria, dicabut kewenangannya untuk menyelenggarakan sertifikasi pendidik untuk dosen. 23 Terintegrasi, 2015, hal. 14. 24 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009, Pasal 6. 25 PP Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, Pasal 5 ayat (2). 26 Terintegrasi, 2015, hal. 15.

8 c. PTU Perguruan Tinggi Pengusul (PTU) adalah semua PT yang mengusulkan dosennya untuk mengikuti proses Serdos. PTU bertugas memvalidasi nama-nama dosen calon peserta Serdos, serta mengkoordinasikan penilaian persepsional oleh mahasiswa, sejawat dosen, atasan, diri sendiri, dan instrumen Deskripsi Diri. Dalam hal PTU juga bertugas sebagai PTPS, maka PT tersebut harus menjalankan dua jenis tugas yang berbeda. Dalam tugasnya sebagai PTU, PT tersebut mengkoordinasi pelaksanaan Serdos bagi PT nya sendiri, sedangkan sebagai PTPS menjalankan tugas-tugas Penilaian Deskripsi Diri untuk DYS dari PT lain. Program Serdos di tingkat PT dilaksanakan oleh Panitia Serdos (PSD) pada PTPS dan PTU sesuai perannya masing-masing dalam penyelenggaraan Serdos. 27 3. Penjaminan Mutu Serdos Penjaminan mutu di perguruan tinggi dalam kaitannya dengan Serdos dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu penjaminan mutu proses sertifikasi untuk memenuhi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 (aspek legal), dan penjaminan mutu dalam menghadapi tantangan perkembangan IPTEK (aspek real). 28 a. penjaminan mutu proses sertifikasi untuk memenuhi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Penjaminan mutu terhadap proses Serdos oleh PTPS dilakukan secara internal oleh masing-masing PTPS dan secara eksternal oleh Ditjen Dikti. Penjaminan mutu dijalankan dengan melakukan monitoring dan evaluasi, baik secara online maupun dengan visitasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kesesuaian pelaksanaan proses Serdos dengan ketentuan yang telah ditetapkan, kendala dan masalah yang dihadapi perguruan tinggi dalam pelaksanaan Serdos, serta antisipasi perguruan tinggi dalam program-program 27 Terintegrasi, 2015, hal. 14. 28 Terintegrasi, 2015, hal. 17.

9 pembinaan dosen pra dan pasca sertifikasi. Penjaminan mutu dilakukan dengan metode monitoring dan evaluasi internal maupun eksternal. 1) Monitoring dan Evaluasi Internal Monitoring dan evaluasi (monev) internal terhadap proses Serdos menjadi tanggung jawab pimpinan PT. Pimpinan PT menugaskan tim penjaminan mutu untuk melakukan monev internal dengan tujuan untuk menilai efektivitas dan tertib administrasi pelaksanaan Serdos. Hasil monev dilaporkan kepada Ditjen Dikti melalui tim monev eksternal sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan. Secara khusus monev internal dilakukan terhadap aspek-aspek sebagai berikut. a) Apakah unit penyelenggara Serdos melaksanakan pelatihan untuk Asesor? Sejauh mana efektivitas pelatihan tersebut? Bagaimana evaluasi calon Asesor terhadap penyelenggaraan pelatihan? b) Bagaimana proses persiapan penyelenggaraan Serdos? c) Bagaimana proses penyelenggaraan Serdos? d) Apakah laporan pelaksanaan Serdos kepada Ditjen Dikti telah dibuat dan disampaikan? e) Bagaimana pencatatan dan dokumentasi proses Serdos yang diselenggarakan? f) Bagaimana akuntabilitas pemanfaatan anggaran Serdos? g) Masalah-masalah apa yang timbul dalam pelaksanaan Serdos dan bagaimana pemecahan masalahnya? h) Apa usulan perbaikan untuk Serdos periode berikutnya? i) Apa kesimpulan PTPS tentang penyelenggaraan Serdos secara umum? 29 2) Monitoring dan Evaluasi Eksternal Monev eksternal bertujuan menilai apakah program Serdos dijalankan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam Pedoman Penyelenggaraan Serdos. Kegiatan monev juga bertujuan mencegah Serdos 29 Terintegrasi, 2015, hal. 18.

10 menjadi sekedar formalitas untuk mendapatkan tunjangan profesi. Selain itu monitoring dan evaluasi juga bertugas mengawal penyelenggaraan dan tindak lanjut program di PT, sehingga dapat mencapai tujuannya, yaitu meningkatkan profesionalisme dosen. Kegiataan ini dilakukan dengan monitoring, evaluasi, pembinaan, oleh Ditjen Dikti dan evaluasi oleh Unit Penjaminan Mutu yang bersifat ad-hoc. a) Monitoring Monitoring dijalankan oleh Ditjen Dikti dan perguruan tinggi pada setiap saat, melalui penelaahan terhadap laporan penyelenggaraan Serdos yang dikirimkan oleh perguruan tinggi, yaitu laporan pelaksanaan Serdos. Laporan dari perguruan tinggi sekurang-kurangnya memuat: (1) daftar dosen yang mengikuti program Serdos, (2) proses pelaksanaan Serdos, (3) hasil pelaksanaan Serdos, (4) masalah yang dihadapi serta cara mengatasinya, dan (5) upaya PT untuk memantau unjuk kerja dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik. b) Evaluasi Evaluasi oleh Ditjen Dikti atau oleh PT yang ditunjuk dapat dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Evaluasi dapat dijalankan melalui site visit (kunjungan lapangan) dan/atau telaah laporan dari setiap PTPS. Dalam evaluasi dengan site visit, pihak yang melakukan evaluasi mewawancarai dosen yang mengikuti program Serdos, penyelenggara Serdos, dan pimpinan perguruan tinggi, untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Selain itu, evaluasi juga dijalankan dengan melakukan observasi terhadap proses Serdos untuk pengembangan pasca Serdos. Evaluasi dapat pula dijalankan dengan mengundang para penyelenggara program untuk mempresentasikan laporan pekerjaannya dalam suatu forum evaluasi, sehingga evaluator memperoleh data evaluasinya melalui wawancara.

11 c) Pembinaan Pembinaan terhadap PTPS dan PTU dijalankan oleh Ditjen Dikti dengan cara memberikan konsultasi kepada PSD. Selain itu Ditjen Dikti juga dapat menugaskan PT lain untuk memberikan pembinaan dan hasil pembinaan akan dievaluasi oleh Ditjen Dikti. d) Unit Penjaminan Mutu Dikti menjalankan monitoring dan evaluasi melalui Unit Penjaminan Mutu yang bersifat ad-hoc. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap PTPS, Unit Penjaminan Mutu memberikan rekomendasi kepada Ditjen Dikti tentang status PTPS. Rekomendasi dapat berbentuk: (1) penugasan kembali untuk terus beroperasi, (2) perlu pembinaan, atau (3) pembatalan penugasannya. 30 b. Penjaminan Mutu Menghadapi Tantangan Perkembangan IPTEK Program Serdos dimaksudkan untuk mendapatkan kewenangan mengajar di perguruan tinggi sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005. Namun tantangan yang nyata adalah tantangan perkembangan IPTEK dalam kehidupan yang sebenarnya. Dosen di perguruan tinggi harus selalu dapat meningkatkan kualitas dirinya dalam menghadapi tantangan tersebut. Program penjaminan mutu pasca Serdos harus selalu dilakukan baik oleh perguruan tinggi secara melembaga maupun oleh dosen sendiri dalam menghadapi perkembangan IPTEK. Program ini dapat berupa: 1) pembinaan berkelanjutan oleh perguruan tinggi sendiri maupun instansi lain, 2) studi mandiri yang dilakukan oleh dosen baik secara individual maupun berkelompok, dan 30 Terintegrasi, 2015, hal. 19-20.

12 3) penerapan konsep lifelong education yang merupakan bagian dari kehidupannya. Ketiga jalur penjaminan mutu ini dapat dilaksanakan secara simultan oleh dosen perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan perkembangan IPTEK. Dosen atau kelompok dosen yang lulus dari tantangan ini diharapkan akan menjadi dosen profesional. 31 IV. PENUTUP Serdos dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik, dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio dilakukan untuk menentukan pengakuan atas kemampuan profesional dosen, dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendiskripsikan kualifikasi akademik, penilian persepsional, dan pernyataan diri dari Dosen Yang Disertifikasi (DYS). Kelembagaan program Serdos melibatkan Ditjen Dikti, Perguruan Tinggi Penyelenggara Serdos yang disebut dengan Penyelenggara Sertifikasi Pendidik untuk Dosen (PTPS), Perguruan Tinggi Pengusul (PTU), dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Penjaminan mutu di perguruan tinggi dalam kaitannya dengan dilakukan melalui penjaminan mutu proses sertifikasi untuk memenuhi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan penjaminan mutu dalam menghadapi tantangan perkembangan IPTEK. 31 Terintegrasi, 2015, hal. 20-21.

13 DAFTAR PUSTAKA Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen. Makalah, Buku, Artikel, Laporan Lembaga World Economic Forum, The Global Competitiveness Report 2016 2017, hal. 44, Gusstiawan Raimanu, Analisis Daya Saing Indonesia Tahun 2016-2017, Universitas Tadulako, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Buku Pedoman Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen (Serdos) Terintegrasi, 2015 Internet http://news.okezone.com/read/2017/04/19/65/1671709/menteri-nasir-sebut-kualitas-lulusanperguruan-tinggi-masih-rendah, diakses 9 Juni 2017. World University Rankings 2017-2018, https://www.topuniversities.com/universityrankings/world-university-rankings/2018, diakses 14 Juni 2017. http://ristekdikti.go.id/ui-satu-satunya-perguruan-tinggi-di-indonesia-yang-masuk-300-besardunia/, diakses 14 Juni 2017. https://nasional.tempo.co/read/news/2017/04/21/173868164/para-dosen-malaskemenristekdikti-penelitian-kita-minim-se-asean, diakses 8 Juni 2017. https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017, diakses 7 Juni 2017. Tim Serdos Direktorat Karier dan Kompetensi SDM, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, 2017, http://dev2.kopertis7.go.id/uploadmateri_pedoman/paparan_serdos_2017_buku- 1_Denpasar_15_April_2017.pdf, diakses 12 Juni 2017

14 Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran, Informasi APBN 2017, http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/publikasi/2016%20bib%202017.pdf, diakses 7 Juni 2017. http://pojoksatu.id/pendidikan/2016/07/26/apbn-2017-dosen-hampir-saja-tak-terimatunjangan-sertifikasi Penulis: Tim JDIH BPK Pusat. Disclaimer: Seluruh informasi yang disediakan dalam Tulisan Hukum adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pemberian informasi hukum semata dan bukan merupakan pendapat instansi.