BAB I PENDAHULUAN. gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan seharihari

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Japanese Art and Popular Culture menyebutkan bahwa daruma adalah salah

PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG

BAB III METODE PENELITIAN. alkohol, guna mendalami fokus tersebutmaka penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Bab 5. Ringkasan Skripsi. yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu

: Mas ul Hadi : B Kosma/Jur/SMT : i/psikologi/2 Label : Tugas 1 Mata Kuliah : Antropologi Dosen

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi serta tumbuh dan berkembangnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penciptaan

BAB III METODE PENELITIAN. candi sebagai sumber belajar IPS. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Suharsimi

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. research) penulis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan mengungkap dan mendeskripsikan upaya sekolah dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian. penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan. dikumpulkan berbentuk angka-angka dan bermaksud

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. PROSES PENCIPTAAN

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN OLEH LASIYO UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan manifestasi fisik dalam bentuk, corak, unsur-unsur, asas-asas estetik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

, n(a) banyaknya kejadian A dan n(s) banyaknya ruang sampel

Dasar Dasar Pencarian Idea Penelitian 1) Oleh : Dr.Ir. Gunawan Budiyanto 2)

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. 5.1 Karya-Karya Selama Kerja Praktek di Goods Identity. Gambar 5.1 Tampak Depan Brosur Bank Saudara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB III METODE PENELITIAN. Wates Kabupaten Blitar. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena di Desa

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa daerah bagi penuturnya telah mendarah daging karena tiap hari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat mengembangkan pemahaman akan Penggerakan Dakwah Korps

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan. pemikiran individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2012: 60).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan seharihari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk kebudayaan yang merupakan hasil karya seni manusia adalah boneka (Agnes C Bondar, 2011, p. 1). Daruma adalah boneka yang berasal dari Jepang dan merupakan salah satu hasil karya seni masyarakat Jepang yang dipercaya sebagai suatu jimat keberuntungan oleh sebagian besar masyarakat Jepang. Boneka ini berbentuk bulat pendek tanpa kaki, tangan, dan mata. Boneka ini juga dibuat berat di bawahnya sehingga jika didorong akan kembali ke posisi semula dan tidak akan jatuh. Boneka daruma ini merupakan perwujudan dari seorang pendeta Budha yang berasal dari India yang bermeditasi selama sembilan tahun hingga ia kehilangan tangan, kaki, juga matanya demi menyelesaikan target meditasi yang ia inginkan. 1

Boneka Daruma pertama kali dibuat sekitar 300 tahun yang lalu di kota Takasaki di perfektur Gunma. Di sana terdapat sebuah kuil yang bernama Shorinzan, tempat dimana boneka Daruma berasal. Hingga saat ini kota Takasaki merupakan produsen boneka Daruma terbesar. Boneka daruma ini biasanya dijual di kuil-kuil atau di toko penjual souvenir sepanjang tahun. Saat tahun baru boneka Daruma ini biasanya banyak dicari dan dibeli oleh perorangan maupun perusahaan yang berharap dapat meraih cita-cita maupun tujuan mereka dalam hidup maupun dalam berbisnis. Saat dijual, boneka Daruma ini belum dilukis pada bagian matanya, bagian mata dibiarkan kosong. Terlihat mengherankan dan ngeri tetapi boneka daruma ini memang sengaja dijual tanpa gambar dibagian mata karena sang pembelilah yang akan menggambar mata pada boneka Daruma tersebut. Pada saat kita menetapkan suatu tujuan, cita-cita ataupun permohonan, biasanya kita mulai menggambarkan mata boneka Daruma yang sebelah kiri, dan setelah tujuan, cita-cita ataupun permohonan sudah terwujud baru kita menggambarkan mata disisi yang lainnya. Dan setelah itu biasanya sang pemilik boneka Daruma tersebut membawa boneka Daruma tersebut ke kuil untuk dibakar. Para pelajar di Jepang biasanya membeli boneka daruma ini untuk sebuah permohonan agar mereka bisa lulus ujian atau masuk ke sekolah yang mereka tuju. Umumnya boneka Daruma berwarna merah, namun ada beberapa warna lagi seperti warna putih, biru, kuning, mas, hitam, dan lain sebagainya yang masing-masing warnanya memiliki makna yang berbeda-beda. Banyak orang di 2

Jepang yang percaya akan hal tersebut, banyak yang percaya bahwa boneka Daruma ini sebagai pembawa keberuntungan dan sekaligus pemberi semangat. Dan setelah melihat hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan. 1.2. Pembatasan Masalah Masalah yang akan dibahas dibatasi dalam hal pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan. Data analisis diambil melalui survey terhadap masyarakat Jepang. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin memberikan pemahaman kepada pembaca agar para pembaca dapat memahami bagaimana pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma. 1.4. Metode dan Pedekatan Penelitian Metode dalam pengertian yang lebih luas diartikan sebagai cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab-akibat. Metode yang penulis gunakan ialah Metode Survey. Pengertian metode angket menurut Arikunto, angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Widisudharta, mengutip dari buku 3

yang di tulis oleh Arikunto). Selanjutnya angket menurut Suharsimi Arikunto, dapat dibedakan menjadi: 1. Angket terbuka yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Angket terbuka dipergunakan apabila peneliti belum dapat memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban yang ada pada responden. 2. Angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (V) pada kolom atau tempat yang sesuai. 3. Angket campuran yaitu gabungan antara angket terbuka dengan angket tertutup (Metode Pengumpulan Data dengan Kuisioner pada Penelitian Kuantitatif Chap 7). Pendekatan didefinisikan sebagai cara-cara menghampiri objek penelitian, atau langkah pertama dalam mewujudkan tujuan penelitian. Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi. Dimana fenomenologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Menurut arti kata fenomenologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebuah fenomena atau sesuatu yang tampak. Dikatakan juga bahwa setiap penelitian atau setiap karya yang membahas cara penampakan segala sesuatu itu sudah merupakan suatu fenomenologi. Dengan fenomenologi kita dapat menjelaskan cara penampakan khusus dari suatu benda, makhluk hidup, dan 4

makhluk insani. Maka dari itu fenomenologi dapat dijalankan dalam berbagai wilayah seperti wilayah benda, binatang, dan wilayah manusia. Selain itu kita juga dapat menggunakan fenomenologi dalam unsur yang berkaitan dengan perasaan. Pada dasarnya fenomenologi merupakan sesuatu yang dikhayati melalui suatu kesadaran. Dalam arti yang luas fenomenologi diartikan sebagai cakupan bermacam-macam cara yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomenfenomen maupun segala sesuatu yang tampak. (Fenomenologi Eksistensial, 1987. p. 3). Fenomenologi dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan realitas yang tampak. Pengalaman intuitif dari suatu fenomena dimanfaatkan fenomenologi, untuk menjelaskan sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis, yang dianggap sebagai titik awal dari suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran suatu hakekat dari sebuah pengalaman dan hakekat dari sesuatu yang kita alami. Dalam pandangan fenomenologis kita bisa mencoba untuk memahami arti dari suatu peristiwa yang berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam suatu situasi tertentu. Arti dari suatu fenomena itu tergantung pada sejarah dan bukan merupakan sesuatu yang statis. Fenomenologi merupakan sesuatu yang menjelaskan suatu realitas yang di hasilkan dari suatu gejala dari realitas itu sendiri. Cara berpikir fenomenologi ditekankan dengan pengamatan terhadap gejala-gejala dari suatu benda. Suatu benda menjadi ada dikarenakan oleh suatu gejala yang di tumbulkan dari benda itu sendiri dan manusia hanya menangkap gejala-gejala tersebut. Suatu benda menceritakan tentang dirinya dengan menunjukan ragam gejala. Dan dengan 5

menangkap gejala tersebut kita dapat mengetahui esensi dari suatu benda. (M. Fajar Shidiq, 2012.) 1.5. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh karya tulis yang sistematis, maka penulis menguraikan penelitian ini dalam empat bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan lima anak bab, yaitu latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode dan pendekatan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II berisikan empat anak bab, yaitu tentang mitos, mitos boneka daruma, makna warna boneka daruma, serta perkembangan boneka daruma di jepang. Bab III hasil analisis pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan.. Bab IV merupakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan juga melampirkan daftar pustaka, beserta sinopsis. 6