BAB II KAJIAN TEORI. seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh peratian untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah antara lain meningkatkan mutu gutu dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia pendidikan dituntut untuk lebih maju dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berkembang pesat sekarang ini. Sejalan dengan kemajuan tersebut,

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari sesuatu, kita akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Bangkinang, Kabupaten Kampar. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan

Wayan Nurkancana, dkk. Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional 1982) hlm.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoretis. 1. Metode PQ4R. a. Pengertian metode PQ4R. Metode PQ4R merupakan salah satu bagian metode elaborasi.

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (80-87)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

PENGARUH METODE EKSPERIMEN SAINS SEDERHANA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B5 TK AISYIYAH 1 PALU

BAB I PENDAHULUAN. siswa yang lebih berhasil dalam belajar bila programnya memberikan peluang

PENGGUNAAN STRATEGI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Strategi Pembelajaran Increasing the Capacity to Think (ICT)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa yang ditentukan oleh maju mundurnya

Rini Tri Irianingsih 47

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, terprogram

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BABI. yang mengungk:apkan kemampuan pemahaman. Setelah itu, diberikan soalsoal

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan-tujuan dalam pembelajaran tercapai. digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan mempelajari matematika, yang merupakan basic of science akan. lebih mempermudah dalam mengembangkan dan menguasai ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB II KAJIAN TEORETIK. daya tarik baginya. Menurut Slameto (Djamarah, 2008) minat adalah suatu

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI SISWA MELALUI PQ4R TERHADAP SISWA KELAS VIII-A MTs MA ARIF GIWANGRETNO

I. PENDAHULUAN. secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran yang diajarkan di MI pun bermacam-macam salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang dibutuhkan dan melatih peserta didik dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Hasil observasi awal pada tanggal 17 Februari 2016, Lampiran II, hlm. 191

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Apabila ditinjau dari segi pembelajaran di kelas,

BAB I PENDAHULUAN. orang. Ada juga belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan faktafakta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini,

BAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian Strategi Information Search. yang bisa disamakan dengan ujian open book. Tim-tim di kelas

BAB I PENDAHULUAN. dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Karena IPA

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Usaha tersebut

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

SKRIPSI S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS. kurang tepat, karena belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Minat Terhadap Pelajaran Matematika Minat adalah kencendrungan dan kegiatan yang tinggi atau keininan yang besar terhadap sesuatu. 11 Minat belajar merupakan keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh peratian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang diambilnya. 12 Menurut Doyles Fryer yang dikutio oleh Wayan Nurkencana mengemukankan minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang dapat menimbulkan perasaan senang pada individu. 13 Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan yang diminatinya. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena kainginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik sera ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar mampu menghasilkan prestasi yang tinggi. 14 Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancer jika ada minat. Anakanak yang malas, tidak akan gagak karena tidak mempunyai minat. 15 Miantg sangat erat hubungannya dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar siswa, 11 Muhibbin Syah, Ibid. hlm. 151 12 The Liang Gie.Op Cit. hlm. 28 13 Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya. 1986. hlm. 229 14 Dalyono, Psikologi Pendidikan, Rineka cipta, Jkarta.1996. hlm. 57 15 Nasution, Diktat Asas-asas Mengajar, Bumi Aksara, Bandung,1995, hlm. 82 10

11 siswa yang berminat dalam belajar akan lebih mudah berkosentrasi dalam belajar dan mampu mencegah gangguan perhatian dari luar, sehingga siswa mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Adapun kaitan minat dengan pelaksanaan belajar antara lain: a. Minat melahirkan perhatian serta merta b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi c. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. 16 Seorang guru harus mengetahui miant siswa agar tujuan pembelajaran yang diharpkan dapat terealisasi dengan baik. Minat dapat memberikan kontribusi yang positif bagi diri siswa dalam upaya melakukan proses belajar mengajar. Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan melibatkan dirinya secara langsung dengan penuh rasa tanggung jawab dan tanpa unsur terpaksa. Tentunya hal ini dapat membuat siswa menyadari arti penting belajar bagi dirinya, sehingga belajar dijadikan sebagai suatu aktivitas yang mengasikkan. Adapun alasan untuk mengetahui minat seseorang adalah sebagai berikut: 1. Dengan mengetahui minat seseorang, mengetahui pula identifikasinya pilihan teman, mata pelajaran yang disenangi dapat deketahui, siapa dia sesungguhnya, dapat diramalkan ingin menjadi apa ia nantinya. 2. Seringkali gambaran mengenai suatu profesi itu salah sehingga orang kurang siap akan sikap-sikap tertentu yang diminta oleh pekerjaan itu. 16 Liang Gie, Op Cit, hlm. 29

12 Misalnya pekerjaan dokter digambarkan enak seperti film-film. Sering pilihan atas suatu pekerjaan mewakili kebutuhan dasar seseorang. Oleh karena itu kesesuaian antara bakat dan minat penting bagi kepuasan hidupnya. 17 Menurut beberapa ahli pendidikan bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru ada dengan menggunakan minat-minat yang sudah ada. 18 Misalnya siswa yang menaruh minat pada olahraga bola kaki. Sebelum mengajar tentang volume dan luas bola pada salah satu materi pelajaran matematika, guru dapat menarik perhatian siswa dengan menceritakan sedikit mengenai bola kaki yang baru saja berlangsung, kemudian sedikit demi sedikit diarahkan kemateri pelajaran yang sesungguhnya. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa setiap siswa lebih menyukai suatu hak dari pada lainnya, dapat pula dimanivestasikan dalam suatu kreativitas. Seorang yang mempunyai minat dalam pembelajaran maka ia akan menfokuskan diri untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat terhadap materi yang diajarkan guru. Menurut Abdul Hadis ciri-ciri siswa yang mempunyai minat yaitu: 1. Peserta didik menunjukkan gairah yang sangat tinggi dalam melakukan akivitas belajar 2. Tekun dan ulet dalam melakukan aktivitas belajar walaupun memakan waktu yang lama 3. Siswa kreatif, aktif, dan produktif dalam melaksanakan akivitas belajar. 17 Juhana, Psikologi Bimbingan, Eresco, Bandung, 1998, hlm. 72 18 Slameto, Op Cit, hlm. 181

13 4. Siswa menyelesaikan tugas-tugas belajar. 5. Merasa senang dan aktif dalam belajar. 6. Tidak mengenal lelah dan bosan dalam belajar. 7. Aktivitas belajar dianggap sebagai hobi. Dan ciri-ciri siswa yang tidak mempunyai minat yaitu 1. Acuh tak acuh dalam belajar. 2. Aktivitas belajar dianggap sebagai beban. 3. Cepat lelah dan bosan dalam belajar. 19 Minat merupakan salah satu faktor untuk meraih kesuksesan dalam studi. Salah satu penyebab utama kegagalan studi menunjukkan bahwa ialah kurangnya minat belajar pada diri siswa. 20 Minat akan timbul Karen siswa merasa materi yang diajarkan guru dibutuhkannya dalam menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan, sedangkan metematika merupakan salah satu cabang ilmu untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia. Berdasarkan penjelasan diatas, data disimpulkan bahwa minat berperan penting dalam proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Guru sebagai tenaga pengajar harus bisa menumbuhkan dan memelihara minat belajar matematika siswa agat tujuan yang diharapkan akan terealisasi dengan baik. 2. Metode Preview Question Read Reflect Recite Review Metode belajar yang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks yang disebut PQ4R singkatan dari Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review pada hakikatnya merupakan penimbulan pertanyaan yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara lebih 19 Abdul Hadis, Psikologi dalam Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2006, hlm. 44 20 The Liang Gie, Op Cit, hlm. 28

14 mandalam dan luas. Metode PQ4R sesuai dengan kepanjangannya terdiri atas enam langkah pendukung adalah: 1. Preview. Bab yang akan dipelajari hendaknya disurfe terlebih dahulu untuk menentukan topic umum yang terdapat didalamnya. Kemudian, sub-sub yang ada dalam bab tersebut hendaknya diidentifikasi sebagai unit-unit yang dibaca 2. Question. Pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan subbab hendaknya disusun misalnya dengan cara mengubah judul subbab yang bersangkutan kedalam bentuk kalimat-kalimat yang bertanya. 3. Read. Isi subbab dibaca secara cermat sambil mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tadi 4. Reflect. Selama membaca isi subbab hendaknya dikenang secara mandalam (difikirkan) seraya berusaha untuk memehami dan menangkap contoh-contohnya serta menghubungkan dengan pengetahuan yang sebelumnya. 5. Recite. Setelah subbab selesai dibaca, informasi yang terdapat didalamnya hendaknya diingat-ingat. Lalu, semua pertanyaan mengenai subbab tersebut dijawab. Kalau ada jawaban yang kurang memuaskan, maka bagian tertentu yang sulit diingat dan menyebabkan kesalahan jawaban itu hendaknya dibaca lagi. 6. Review. Setelah menyelesaikan satu bab, tanamkanlah materi itu kedalam memori sambil mengingat-ingat intisari-intisarinya.

15 Kemudian, jawablah sekali lagi seluruh pertanyaan yang berhubungan dengan subbab-subbab dari bab tersebut. 21 Telah banyak dilakukan penelitian tentang strategi-strategi belajar jenis PQ4R dan metode ini telah terbukti efektif dalam membantu siswa menghapal informasi daru bacaan. 22 Melakukan Priview dan mengajukan sebelum pertanyaan sebelum membaca, mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui. Mempelajari juduljudul dan topik-topik utama membantu membaca sadar akan organisasi bahanbahan baru tersebut, sehingga memudahkan pemindahannya dari memori jangka pendek kemamari jangka panjang. 23 Penggunaan metode PQ4R ini juga terdapat kelebihan dan kekurangan, yaitu: 1) Kelebihan: a) Penyajian materi lebih sistematis b) Pembelajar lebih mudah mengingat informasi baru yang disampaikan pengajar c) Pembelajar lebih mudah mengingat konsep, karena dalam penyampaiannya diberikan analogi sehingga lebih konkrit 21 Mubhibbin Syah, Op Cit, hlm. 143 22 Ibid, hlm.35 23 Muhammad Nur. Op Cit. hlm 35

16 d) Pemahaman suatu konsep menjadi lebih dalam, karena semua konsep dipelajari dalam konteksnya dengan konsep lain yang terkait e) Pembelajar lebih mudah membuat klasifikasi materi yang disampaikan. 2) Kekurangan a) Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena pada setiap selesai penyajian suatu materi penting diberikan analogi, sintetis dan rangkuman. b) Kurang memberi keuntungan bagi pengajar yang lebih menekankan pada pencapaian target materi. c) Pengajar lebih membutuhkan waktu lama untuk mencari analogi yang cocok bagi setiap materi bersifat abstrak. 24 3. Pendekatan Deep Pendekatan deep adalah pendekatan yang mendalam. Pada pendekatan deep ini siswa yang diajar mempunyai ciri-ciri, yaitu dia mempelajari materi karena memang dia tertarik dan merasa membutuhkannya, oleh karena itu gaya belajarnya serius dan berusaha memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara mengaplikasikannya. Pendekatan deep dilaksanakan suatu strategi pembelajaran yaitu langkah-langkah dalam menyampaikan materi secara 24 http.www.utusan.com.my/utusan/content.asp?y=2005&dt=0112&pub=utusanmalaysia &secpndidikan&pg=pe02.htm

17 mendalam dan memancing siswa untuk memahami materi, karena memang membutuhkannya, dan menyukai mata pelajaran matematika. 25 Menurut Norashikin Arif dan Zuhaidi Mukrim pendekatan pembelajar dalaman dan mencapai juga perlu diterpkan kepada pelajar supaya mereka memahami maklumat secara berkesan, bukannya secara hafalan fakta dan maklumat semata-mata. Ini adalah karena sekirannya mereka memahami pengetahuan, mereka dapat menghubung kaitan pengetahuan tersebut dengan pengetahuan yang baru diperoleh. Untuk itu penerapan pembelajaran dengan pendekatan deep ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa. 26 4. Metode PQ4R Dengan Pendekatan Deep Memperhatikan dari karakteristik dari metode PQ4R dan pendekatan deep terdapat kesamaan. Kesamaan tersebut dapat dilihat dari karakteristik metode PQ4R dan pendekatan deep dalam pengelolaan materi secara mendalam serta memikirkan cara penyelesaiannya, dalam hal ini guru berfungsi sebagai fasilitator. Berdasarkan kesamaan karakteristik tersebut maka penulis menyimpulkan karakteristik yang diperoleh dari metode PQ4R dan pendekatan deep adalah sebagai berikut: a. Siswa akan belajar aktif selama proses pembelajaran dengan cara siswa diarahkan untuk dapat mengelolah materi secara mendalam serta memikirkan penyelesaiannya dan guru hanya sebagai fasilitator, siswa hanya diberi petunjuk bagaimana cara mengelola materi serta memikirkan penyelesaiannya. Kondisi ini membuat siswa kritis dan guru kreatif. 25 Muhibbin Syah, Ibid, hlm. 139 26 http. Op Cit.

18 b. Kerjasama dan saling menunjang, baik antara siswa dengan siswa dalam bentuk kelompok. c. Menggunakan berbagai sumber, dapat berupa buku pegangan siswa, lembaran kerja siswa dan sebagainya. d. Penilaian berdasarkan kemampun / hasil asli yang dicapai oleh siswa dan kegiatan siswa dalam belajar. e. Diantara kolompok siswa terjadi sharing dengan cara meminta masing-masing kelompok untuk dapat mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas dan meminta kelompok lain untuk menanggapinya Berdasarkan karakteristik di atas maka langkah-langkah pembelajaran metode PQ4R dengan pendekatan deep setelah dilakukan pembagian kelompok adalah sebagai berikut: a. Masing-masing kelompok memperhatikan atau membaca selintas judul-judul dan topik utama, membaca tinjauan umum dan rangkuman dan meramal bacaan tersebut akan membahas tentang apa. b. Masing-masing kelompok mendalami dan memikirkan materi yang akan dibahas. c. Meminta kepada masing-masing kelompok siswa untuk membuat pertanyaan yang relevan dari materi yang diberikan, kemudian mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi serta memahaminya beserta contohnya.

19 d. Guru meminta siswa masing-masing kelompok untuk menghubungkan informasi baru yang diperoleh dari bacaan dengan materi yang lalu. e. Guru meminta setiap anggota kelompok membuat kesimpulan sementara sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, guru meminta masing-masing siswa untuk mempelajari dan menyelesaikan beberapa permasalahan berdasarkan pendapat-pendapat masing-masing siswa, tanpa melihat catatan f. Setelah waktu habis guru meminta kepada masing-masing anggota kelompok membuat kesimpulan akhir dan laporan hasil pemahaman terhadap materi yang diberikan pada kelompoknya. Setelah masingmasing kelompok membuat kesimpulan akhir dan laporan hasil pemahaman materi yang diberikan, kemudian guru meminta masingmasing kelompok untuk mempresentasikan laporan hasil pemahaman terhadap permasalahan atau soal yang akan diberikan di depan kelas. g. Guru meminta siswa yang lain menanggapi dan guru membimbing siswa setelah mengalami kesulitan. h. Guru meminta siswa membuat rangkuman dari materi yang sudah diajarkan. 5. Hubungan Minat Belajar dengan Metode PQ4R dengan Pendekatan Deep Minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang mahasiswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian (penuh rasa senang, suka dan

20 gembira) untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang materi pelajaran. Minat dapat ditingkatkan dengan cara, seperti: a. Dengan gunakan berbagai bentuk mengajar, misal diskusi kerja kelompok, membaca demonstrasi dan sebagainya. b. Menciptakan hubungan antara materi yang lalu dengan materi yang baru. Jadi pada intinya adalah minat dapat ditingkatkan menerapkan metode PQ4R. sebagaimana pendapat Muhammad Nur, Melakukan priview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui.5 pertanyaan Anderson yang dikutip Muhibbin Syah, pada hakikatnya merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara lebih mendalam dan luas.6 dengan adanya pengolahan materi ini, maka siswa telah diberi kesempatan untuk berperan aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menerapkan metode PQ4R dengan pendekatan deep. Dimana teknik PQ4R merupakan penimbulkan pertanyaan dan Tanya jawab yang dapat mendorong siswa melakukan pengolahan meteri secara lebih mendalam

21 yang luas. 27 Dalam melakukan pengolahan materi secara mendalam diperlukan sebuah pendekatan yang pendekatan ini dinamakan dengan pendekatan Deep. Pada pendekatan deep ini, siswa dikelompokkan berdasarkan prestasi. Siswa yang diajar dengan pendekatan deep mempunyai ciri-ciri, yaitu siswa mempelajari meteri karena memang tertarik dan merasa membutuhkannya, gaya belajar serius dan berusaha memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara mengaplikasikannya. 28 Hal tersebut secara tidak langsung dapat menumbuhkan minat belajar pada siswa karena adanya motivasi yang dijadikan sebagai faktor pendukung minat seperti yang telah dikemukakan oleh Soewardi bahwa faktor pendorong minat adalah motivasi, motivasi sebagai pendorong minat timbul karena adanya motivasi kebutuhan dan keinginan atau ketertarikan dari setiap individu. B. Penelitian yang Relevan Literatur tentang pembelajaran dengan pendekatan deep tidak begitu banyak dan itupun hanya ditulis oleh pakar pendidikan dengan bahasa asing yang singkat, tetapi penulis dapat mengembangkannya sesuai dengan hasil penelahan terhadap referensi tersebut. Diantaranya, pertama, seperti buku yang ditulis oleh Muhibbin Syah yang berjudul Psikologi Pendidikan Penelitian skripsi tentang penerapan pembelajaran dengan pendekatan deep ini pernah dilakukan oleh Nur Hidayah dengan judul Upaya Meningkatkan 27 Muhibbin Syah, Op Cit. hlm. 142 28 Hhtp://kajianberasaskansekolah.files.wordpress.com/2008/02/kajianmatematik.pdf

22 Motivasi Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Deep di Kelas VIIA MTs Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara Tahun 2007. Dalam penelitian ini bahwa dalam pembelajaran pendekatan deep dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, untuk itu penulis ingin mencoba menerapkan metode PQ4R dengan pendekatan Deep untuk meningkatkan minat belajar matematika siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Bangkinang. C. Konsep Operasional 1. Metode Priview Question Read Reflect Recite Review dengan pendekatan Deep (independen) Memperhatikan karakteristik dari Metode Priview Question Read Reflect Recite Review dengan pendekatan Deep maka terdapat kesamaan diantara keduanya, kesamaan itu terletak pada permasalahan yang diangkat selalu terkait dengan kehidupan siswa dan dalam proses pembelajaran berlangsung guru hanya sebagai fasilitator. Metode PQ4R dengan pendekatan Deep dilakukan setelah dilakukan pembagian kelompok, guru menjelaskan model pembelajaran. Masing-masing kelompok memperhatikan atau membaca selintas judul-judul dan topik utama, membaca tinjauan umum dan rangkuman dan meramal bacaan tersebut akan membahas tentang apa. Masing-masing kelompok mendalami dan memikirkan materi yang akan dibahas. Meminta kepada masing-masing kelompok siswa

23 untuk membuat pertanyaan yang relevan dari materi yang diberikan, kemudian mencari jawaban dari pertanyaan pertanyaan tadi serta memahaminya beserta contohnya. Guru meminta siswa masing-masing kelompok untuk menghubungkan infomasi baru yang diperoleh dari bacaan dengan materi yang lalu. Guru meminta setiap anggota kelompok membuat kesimpulan sementara sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, guru meminta masing-masing siswa untuk mempelajari dan menyelesaikan beberapa permasalahan berdasarkan pendapat-pendapat masing-masing siswa, tanpa melihat catatan setelah waktu habis guru meminta siswa bergabung kembali kekelompoknya. Kemudian meminta kepada masing-masing anggota kelompok membuat kesimpulan akhir dan laporan hasil pemahaman yang diberikan, kemudian guru meminta masingmasing kelompok untuk mempresentasikan laporan hasil pemahaman terhadap permasalahan atau soal yang diberikan di depan kelas. Guru meminta siswa yang lain menanggapi dan guru membimbing siswa setelah mengalami kesulitan. Guru meminta siswa membuat rangkaian dari materi yang sudah diajarkan. 2. Minat Matematika (Dependent) Seperti disebutkan diatas, kajian ini berkenaan dengan penerapan pembelajaran metode PQ4R dengan pendekatan deep untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Adapun indikator minat belajar siswa pada pelajaran matematika adalah: 1. Siswa membawa buku-buku pelajaran matematika 2. Siswa memutuskan perhatian dalam belajar matematika

24 3. Siswa membuat catatan setiap belajar matematika 4. Siswa mengerjakan soal yang diberikan 5. Jika siswa tidak mengerti siswa bertanya 6. Siswa mengerjakan tugas rumah 7. Siswa mengikuti pelajaran matematika dari awal hingga akhir 8. Siswa mempunyai rasa ingin tahu 9. Siswa tidak mengenal lelah dan bosan dalam belajar matematika 10. Siswa selalu semangat dalam belajar matematika D. Asumsi dan Hipotesis Tindakan 1. Asumsi Dasar Penelitian terhadap masalah tersebut diatas dapat dilaksanakan karena didasari asumsi bahwa: a. Minat belajar matematika siswa kelas VII MTs Bangkinang masih rendah b. Minat belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal. 2. Hipotesis Dasar Hipotesis pada penelitian ini adalah jika deterapkan metode PQ4R dan pendekatan Deep maka dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Bangkinang.