BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat yang secara tidak langsung dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah, DPR, dan perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2016 diprediksi meningkat dibanding tahun memiliki pelaku ekonomi yang pandai dalam menyusun strategi-strategi khusus

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik dan pengungkapan corporate social responsibility

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. seperti polusi udara, limbah pabrik dan eksploitasi hasil alam yang berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. lahan, pencemaran air, urbanisasi, perusakan pencemaran laut dan pantai, dan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada berbagai pihak, diantaranya pihak investor dan kreditor. Investor dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan sustainability report. Sustainability report mulai diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, yaitu perusahaan dapat menyerap lapangan pekerjaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penerapan good corporate governance terhadap pengungkapan sustainability

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. ialah persaingan pasar yangsemakin ketat. Sehingga untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB 1 PENDAHULUAN. direflesikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat. Dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sedikit yang mengungkapkannya dalam sebuah laporan. Hal ini terjadi mungkin

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

kepada 10 direksi remunerasi sebesar Rp 67,6 miliar dan 6 komisaris sebesar Rp 17,5 miliar. Porsi bonus ini di bawah 1 persen dari laba 2012.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut harus memperhatikan 3P yaitu keuntungan (profit),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan bumi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik kinerja sosial terhadap stakeholders menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada shareholder.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hanya dengan mengejar profit saja, ini dibuktikan dengan adanya fenomenafenomena

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya beberapa industri dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat, pada dasarnya berkembangnya industri dapat memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat yang secara tidak langsung dapat membantu mengurangi pengangguran yang ada di sekitarnya. Namun disisi lain berkembangnya industri juga dapat menyebabkan permasalahan pada lingkungan dan permasalahan pada masyarakat yang ada berada di sekitarnya, misalnya ada kerusakan lingkungan. Salah satu permasalahan yang terjadi ialah kerusakan lingkungan sebagai akibat kegiatan operasional perusahaan. Perkembangan teknologi dan semakin berkembangnya perusahaan serta semakin ketatnya persaingan usaha, membuat banyak perusahaan harus memikirkan stategi usahanya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dunia usaha percaya bahwa tujuan dan tanggung jawab mereka adalah menghasilkan laba yang tinggi untuk memberikan keuntungan bagi pemberi modalnya. Namun, keadaan keuangan perusahaan pada saat ini tidak menjadi jaminan yang cukup bagi parusahaan agar dapat tumbuh secara terus menerus atau berkelanjutan. Kegiatan pertanggungjawaban sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu strategi yang digunakan 1

2 sebagai alat persaingan. Hendrik (2008) dalam Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab dan pelaporan yang berpijak pada single bottom line yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang di refleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Tanggung jawab sosial perusahaan harus berpijak pada triple botton line, yang dimana perusahaana selain mengungkapkan aspek finansial juga harus mengungkapkan aspek sosial dan lingkungan. Corporate Social Responsibility (CSR) juga dapat digunakan untuk mengurangi tingkat kerusakan lingkungan dan diperlukan dalam membangun partisipasi masyarakat dan perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dalam menciptakan keberlanjutan lingkungan. Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan keadaan sosial dan lingkungan hidup karena, pada saat ini kebanyakan masyarakat menaruh perhatian terhadap isu kepedulian sosial perusahaan, pemberian perhatian terhadap sosial masyarakat di sekitar lingkungan dan kegiatan operasi perusahaan menjadi tolok ukur antara perusahaan dengan pihak eksternal. Penelitian pada perusahaan pertambangan Batubara yang dilakukan oleh Muhammad Arya (2012) merupakan salah satu isu yang menjelaskan bahwa masih terdapat perusahaan yang belum melakukan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara Keseluruhan, dari 9 sampel Perusahaan Pertambangan Batubara yang di- telitinya hanya 2 perusahaan yang memiliki tingkat pengungkapan yang tinggi. Berikut persentase rasio Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial untuk keseluruhan dapat di lihat pada Tabel 1.1:

3 Tabel 1.1 Tingkat Persentase Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan Batubara di Tahun 2008-2009 No Perusahaan 2008 (%) 2009 (%) 1 PT Adaro Energy, tbk Surabaya 36,8 43,3 2 PT ATPK Resources, tbk Jakarta 19,0 16,5 3 PT Bayan Resources, tbk Kalimantan Timur 20,3 22,8 4 PT Bumi Resources, tbk Sumatera Utara 44,3 58,2 5 PT Darma Henwa, tbk Kalimantan 11,6 11,6 6 PT Indo Tambangraya Megah, tbk Kalimantan 27,8 29,1 7 PT Petrosea, tbk Kalimantan Timur 8,7 20,3 8 PT Resource Alam Indonesia, tbk Kalimantan Timur 6,3 6,3 9 PT Tambang Batubara Bukit Asam, tbk Sumatera 84,8 92,4 Sumber: Hasil Penelitian Muhammad Arya (2012) Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berada pada nilai yang baik di mana hanya terdapat 1 perusahaan saja yang Pengungkapan Tanggung Jawab Sosialnya dengan baik yaitu PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk yaitu 92,4%. Pertambangan batubara memiliki kegiatan operasional yang langsung bersentuhan dengan alam dan lingkungan, kerusakan lingkungan merupakan dampak yang terjadi akibat kegiatan operasioanlnya. Selain itu, pada saat ini kegiatan usaha di bidang pertambamgan khususnya batubara menjadi primadona bagi banyak orang yang melakukan investasi di bidang pertambangan, terbukti dengan banyaknya kepemilikan saham saham pada perusahaan di kawasan Kalimantan oleh beberapa investor baik investor baru ataupun lama.

4 Dampak dari kerusakan lingkungan ini haruslah menjadi perhatian khusus dan dipertanggung jawabkan oleh perusahaan agar lingkungan tetap terjaga serta terjalin hubungan baik dengan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan dengan mengalokasikan dana CSR di lingkungan sekitar dan melaporkan hasil dari pelaksanaan CSR tersebut sebagai upaya pelaksanaan kewajiban perusahaan terhadap peraturan yang ada. Pada dasarnya di Indonesia laporan yang mengungkap tanggungjawab sosial dan mengenai kesadaran perlunya menjaga tanggung jawab sosial dan lingkungan telah diatur oleh pemerintah dalam UU Perseroan Terbatas (PT) No 40 pasal 74 tahun 2007 yang menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan operasioanalnya yang berhubungan dengan Sumber Daya Alam (SDA) wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini diungkapkan pula dalam pasal 66 ayat 2c UU No. 40 tahun 2007 bahwa semua Perseroan Terbatas (PT) wajib melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan. Namun, Baskoro (2006) menyatakan bahwa pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan belum secara penuh diterapkan, karena selama ini akuntansi konvensional hanya menitikberatkan pada laporan yang bersifat komersil yang lebih menitikberatkan pada transaksi ekonomi semata dan belum mewajibkan seluruh pelaporan kegiatan aspek sosial ke dalam bentuk pertanggungjawaban yang komprehensip. Serta, tidak efektifnya dewan komisaris dalam menekan manajemen perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan (IGN Agung, 2011).

5 Sehingga, implementasi program Corporate Social Responsibility atau Tanggung Jawab Sosial (CSR) di Indonesia telah diperkuat dengan diterbitkannya PP No.47/2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perseroraan Terbatas, yang direalisasikan sejak awal april 2012 oleh pemerintah. Dimana perusahaan juga harus melaporkan realisasinya masuk dalam laporan tahunan serta wajib dipertanggungjawabkan dalam Rapat Umum Pemegang Perusahaan (www.108csr.com news 2015 kasus-csr-indonesia, diakses tanggal 25 juni 2015). Laporan yang mengungkapkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau kegiatan CSR ini, dikenal dengan laporan berkelanjutan perusahaan. Menurut Global Reporting Initiative (GRI), (2013:85) menjelaskan bahwa laporan berkelanjutan merupakan dasar dalam melakukan pemikiran dan pelaporan terpadu organisasi berupa masukan untuk mengindentifikasi isu-isu yang material, tujuan strategis dan asesmen kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan dan nilai dari waktu ke waktu. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk diungkapkan. Namun dalam Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial tersebut, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam pengungkapan sosial tersebut dalam laporan keuangannya. Berikut merupakan berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan seperti:

6 Tabel 1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility No 1 2 3 4 5 6 Peneliti dan Tahun Rasidah dan Chairina (2010) Jayanti Purnasi wi dan Sudarno (2010) Aghata (2012) Ira Robiah Adawiy ah (2013) Anastha sia, Ananta wikrama dan Nyoman (2014) Naila Karima (2014) Manaje men Laba Ukuran Dewan Komisar is Kepemilik an Manajerial Proporsi Dewan Komisari s Indepen Kepemili kan Institusi onal Ukuran Komite Audit Jumlah Rapat Komite Audit Dewan Direksi Komposi si Dewan Direktur Indepen den x P P x P P P x x P Mekanisme Good Corporate Governance x x P P x x x P P P x x x Tipe Industri Ukuran Profitabili Perusaha tas an Leverage Keterangan : Tanda ( ) = Berpengaruh Tanda ( x ) = Tidak Berpengaruh Tanda ( - ) = Tidak Diteliti Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya faktor-faktor yang diduga mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah leverage (Rasidah dan Chairina, 2010; Jayanti Purnasiwi dan Sudarno, 2010; Ira Robiyah Adawiyah, 2013; Anasthasia, Anantawikrama, dan Nyoman, 2014), Profitabilitas (Rasidah dan Chairina, 2010; Jayanti Purnasiwi dan Sudarno, 2010; Ira Robiyah Adawiyah, 2013; Anasthasia, Anantawikrama, dan Nyoman, 2014), Ukuran Perusahaan (Rasidah dan Chairina, 2010; Jayanti Purnasiwi dan Sudarno, 2010;

7 Ira Robiyah Adawiyah, 2013; Anasthasia, Anantawikrama, dan Nyoman, 2014), kepemilikan Instutional (Rasidah dan Chairina, 2010; Agatha Aprinda, 2012; Anasthasia, Anantawikrama, dan Nyoman, 2014; dan Naila Karima, 2014). Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel-variabel independen tingkat Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Instutional berpengaruh terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Pada dasarnya penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan Naila Karima (2014) yang dengan judul Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Asing terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Naila Karima (2014) yaitu: Kepemilikan Manajerial berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, dan Kepemilikan Asing tidak berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Berikut ini perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian yang sebelumnya yang dilakukan Naila Karima (2014). Naila Karima (2014) dilakukan sebagai berikut: 1. Variabel Penelitian Penelitian sebelumnya menggunakan variabel Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Asing sedangkan pada penelitian yang dilakukan penulis hanya menggunakan Kepemilikan Institusional, serta

8 penulis menambahkan variabel Company Size (Ukuran Perusahaan) dan Leverage. Alasan penulis melakukan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Naila Karima (2014) karena pada variabel Kepemilikan Institusioanl Naila Karima (2014), mengungkapkan tidak adanya pengaruh signifikan dan dikarenakan belum semua pemegang saham institusional peduli dan melakukan kegiatan CSR. Sedangkan untuk variabel Company Size (Ukuran Perusahaan) dan Leverage dari berbagai faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam beberapa penelitian terdahulu yang hasil penelitiannya membuktikan bahwa variabel-varibel tersebut belum konsisten dengan teori yang ada. 2. Unit Penelitian Penelitian Naila Karima (2014) sebelumnya menggunakan perusahaan gopublik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis menjadikan Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai unit penelitiannya. Alasan penulis mengambil perusahaan pertambangan karena perusahaan pertambangan harus memperhatikan kelestarian dan keadaan lingkungan dan erat kaitannya dengan masalah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, serta pengurangan dari dampak kegiatan operasionalnya. Berikut tabel yang menjelaskan perbedaan penelitiannya.

9 Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dari beberapa faktor yang tidak konsisten dalam pengungkapan tanggug jawab sosial perusahaan yang datanya lebih tampak pada Tabel 1.1 dan menganalisis pengaruh faktor tersebut dalam pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Dengan demikian, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menentukan judul penelitian sebagai berikut: Pengaruh Company Size, Leverage dan Institutional Ownership terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Penelitian Pada Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Company Size Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagaimana Leverage Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagaimana Institutional Ownership pada Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Bagaimana tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

10 5. Seberapa besar pengaruh Company Size, Leverage dan Institutional Ownership terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara Parsial yang di jabarkan sebagai berikut: a. Seberapa besar pengaruh Company Size terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) b. Seberapa besar pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) c. Seberapa besar pengaruh Institutional Ownership terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui Company Size pada Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Mengetahui Leverage pada Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Mengetahui Institutional Ownership pada Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Mengetahui tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh Company Size, Leverage dan Institutional Ownership terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara Parsial.

11 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain: 1.4.1 Kegunaan Akademik 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan dan perluasan wawasan dalam meningkatkan pemahaman mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) dalam implementasi dan pengungkapannya. 2. Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan memberikan informasi tambahan untuk penelitian selanjutnya yang mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang di bahas dalam penelitian ini. 3. Pihak Lain Penelitian ini diharapkan menjadi bahan penambah wawasan mengenai CSR untuk pihak lain yang membacanya. 1.5.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan Dapat memberikan masukan dan tambahan kepada perusahaan mengenai pentingnya Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diimplementasikan oleh perusahaan, terutama bagi perusahaan yang kegiatan operasinya tergantung pada lingkungan sekitarnya.

12 2. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dan pengawasan oleh pemerintah, mengenai sejauh mana perusahaan telah menjalankan kewajibannya bertanggung jawab atas kegiatan operasional perusahaannya. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitan Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan objek penelitian Laporan Keuangan Perusahaan Pertambangan pada sektor Batubara yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia Kantor Bandung, Jl. Veteran No.10 Bandung. Pada Hari Rabu 10 Februari 2016 pukul 08:00 Wib. Tabel 1.3 Jadwal Kegiatan Waktu Agustus September Oktober November Desember January February Maret No Kegiatan II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II II IV I II III 1 Tahap Persiapan 1. Diskusi Judul 2. Penyusunan Proposal 2 Penelitian Lanjutan 1. Penyusunan Bab I konsultasi dan perbaikan Bab I 2. Penyusunan Bab II Konsultasi dan perbaikan Bab II 3. Penyusunan Bab III Konsultasi dan Perbaikan Bab III 4. Seminar Usulan Penelitian 3 Penelitian Lapangan 1. Persiapan permohonan Laporan keuangan 2. Permohonan Laporan keuangan Pada BEI 3. Pengelolaaan Laporan keuanganan 4. Penyusunan Bab IV Konsultasi dan Perbaikan Bab IV 5. Penyusunan Bab V Konsultasi,Penyusunan dan perbaikan Bab V 6. Sidang Akhir Keterangan: Warna Hitam menunjukan waktu pelaksanaan kegiatan