BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. Gigi dan mulut merupakan alat pencernaan mekanis manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di wilayah puskesmas Padang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian orang tua terhadap kesehatan gigi anak, kurangnya mengenalkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN KARIES GIGI PADA MURID KELAS SATU SDN 74/IV DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUN HANDIL KOTA JAMBI TAHUN

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia berkisar 3-6 tahun. (Soetjiningsih, 1995). Pada usia tersebut anak mengalami proses

BAB I PENDAHULUAN. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada system pencernaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah demineralisasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dermawan (2012) dan Mubarak, Chayatin, Santoso (2012) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan usaha

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DONGI Alamat : Jl. Lattabe No 4 Dongi, Kec. Pitu Riawa.

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan kesehatannya, tetapi masih banyak orang yang

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti berbicara, makan, dan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar dari rasa sakit,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keseluruhan (Lossu dkk.,2015). Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SIKAT GIGI MASSAL

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya yaitu pertumbuhan gigi. Menurut Soebroto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang. masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan kerusakan bahan organik yang dapat menyebabkan rasa ngilu sampai

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

BAB VI PEMBAHASAN. dasar. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi upaya promotif yaitu dengan. memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan

PENGETAHUAN GURU PENJASKES DAN PERANANNYA DALAM PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penerus bangsa sehingga mereka harus dipersiapkan dan. yang sehat jasmani dan rohani, maju, mandiri dan sejahtera menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menuju hidup sehat (Mantra dalam Yani, 2005). Hal serupa dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas hidupnya harus berkembang dengan baik terutama anak-anak

HUBUNGAN WAKTU, TEKNIK MENGGOSOK GIGI DAN YANG DIKONSUMSI DENGAN KEJADIAN KARIES GIG SDN

BAB I PENDAHULUAN. Anisah (2007) bahwa anak usia sekolah berkisar antara usia 6-12 tahun, masa

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyangga gigi dan karies gigi (Anonim, 2004). Salah satu penyebab terjadinya penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebersihan mulut merupakan hal yang sangatlah penting. Beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

PENELITIAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT. Desi Andriyani *

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi kesehatan keseluruhan dari tubuh. Pembangunan di bidang

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karies karena struktur dan morfologi gigi sulung yang berbeda dari gigi tetap. 1

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dibidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian (Depkes RI, 2010).

I. PENDAHULUAN. Gigi adalah alat pengunyah dan termasuk dalam sistem pencernaan tubuh

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat

Tujuan Umum. Tujuan Khusus

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (World Health Organization) (2013), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karbohidrat oleh bakteri, gigi, dan saliva.karies yang terjadi pada gigi desidui

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh

B A B III ANALISA MASALAH

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh (Mumpuni, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

Transkripsi:

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri Simpang Haru Kota Padang tahun 2016. 2. Kurang dari separoh responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai karies gigi di 3. Lebih dari separoh responden memiliki sikap yang negatif mengenai karies gigi di 4. Kurang dari separoh responden memiliki tindakan pencegahan karies gigi yang kurang baik di 5. Lebih dari separoh responden memiliki pola makan yang kurang baik di Sekolah Dasar Negeri Simpang Haru Kota Padang tahun 2016. 6. Kurang dari separoh responden memiliki kebiasaan menyikat gigi yang kurang baik di 7. Kurang dari separoh responden memiliki produksi saliva yang kurang baik di Sekolah Dasar Negeri Simpang Haru Kota Padang tahun 2016. 8. Adanya hubungan yang bermakna tingkat pengetahuan dengan karies gigi pada anak usia sekolah di 9. Adanya hubungan yang bermakna sikap dengan karies gigi pada anak usia sekolah di

10. Adanya hubungan yang bermakna tindakan pencegahan dengan karies gigi pada anak usia sekolah di 11. Adanya hubungan yang bermakna pola makan dengan karies gigi pada anak usia sekolah di 12. Adanya hubungan yang bermakna kebiasaan menyikat gigi dengan karies gigi pada anak usia sekolah di 13. Tidak ada hubungan yang bermakna produksi saliva dengan karies gigi pada anak usia sekolah di 14. Faktor Dominan terjadinya karies gigi adalah sikap di Sekolah Dasar Negeri Simpang Haru Kota Padang tahun 2016 dengan nilai OR 5,1. 15. Hasil informasi yang mendalam manajemen pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Sekolah Dasar Negeri Simpang Haru Kota Padang tahun 2016 yaitu : a. Perencanaan Perencanaan kesehatan gigi dan mulut diawali dari screening kejadian karies gigi pada anak usia sekolah. Kegiatan yang dilakukan yaitu melalui penyuluhan, edukasi dan cara merawat gigi. b. Pengorganisasian Dalam pengorganisasian kesehatan gigi dan mulut dibentuk suatu tim dan turun ke sekolah. Kegiatan yang dilakukan oleh dokter gigi melalui pemeriksaan kesehatan gigi (screnning awal & screnning lanjutan), screnning awal yaitu kelas 1 dan screnning lanjutan yaitu kelas 3. c. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut di sekolah dilakukan oleh dokter gigi. Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut disekolah dengan memberikan informasi tentang bagaimana cara menggosok gigi dengan baik dan menerangkan makanan-makanan yang bisa merusak gigi. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yaitu adanya jadwal kegiatan yang berbenturan dengan screening, banyaknya sekolah yang ada di wilayah kerja puskesmas Andalas dan masih terdapatnya pihak sekolah yang kurang mendukung. d. Monitoring dan Evaluasi Evaluasi yang dilakukan puskesmas dalam upaya pencegahan karies gigi untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah yaitu adanya loka karya mini. Harapan terkait evaluasi yaitu adanya dukungan dari perguruan tinggi/ lintas sector, adanya edukasi/ pembekalan kepada guru-guru di sekolah tentang kesehatan gigi, pembinaan di wilayah kerja/ kelurahan agar ibu-ibu di kelurahan untuk dapat meningkatkan upaya kesehatan gigi dan mulut kepada anak, memperbaiki pencatatan pelaporan dan adanya duta Dokter Gigi Kecil (Dokcil) gigi sehat. 7.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas penelitian yang telah dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Simpang Haru Kota Padang, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Padang Perlu peningkatan pembinaan, monitoring dan evaluasi setiap 6 bulan untuk melihat pencapaian program kesehatan gigi dan mulut dengan terlibat langsung bersama

puskesmas ke sekolah dan memeriksa pencatatan dan pelaporan puskesmas terkait kesehatan gigi dan mulut murid SD setiap semester. 2. Bagi Puskesmas Andalas a. Perlu dilakukannya penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan gigi dan mulut di puskesmas meliputi dokter gigi dan perawat gigi sekali sebulan mengenai kesehatan gigi dan mulut terdiri dari materi waktu yang tepat untuk menyikat gigi, memeriksakan gigi ke dokter gigi, gejala gigi berlubang, kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi yang baik, jenis makanan yang tidak merusak gigi dan cara menyikat gigi dengan baik. b. Perlu adanya koordinasi puskesmas dengan sekolah dalam hal meningkatkan dan mengaktifkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai fasilitator dalam memberikan penyuluhan kepada siswa. c. Perlu adanya pelatihan guru dan orang tua murid mengenai upaya pencegahan karies gigi pada anak usia sekolah. 2. Bagi SDN di Simpang Haru a. Perlu adanya pemilihan dokter kecil di sekolah untuk membantu dan meningkatkan peran UKS yang dapat memfasilitasi sebagai media promotif untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut bagi siswa. b. Perlu adanya pemilihan Dokter Kecil (Dokcil) kesehatan gigi terbaik agar memberikan motivasi kepada dokter kecil dalam menjalankan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk dapat melakukan kegiatan yang meningkatkan pengetahuan anak sekolah terhadap manfaat menjaga kesehatan gigi dan mulut dan menghindari karies gigi.

c. Perlu adanya aturan dari sekolah untuk membatasi anak-anak jajan diluar pekarangan sekolah, untuk menghindari tingkat konsumsi makanan anak-anak yang sembarangan. 3. Bagi Orang Tua Murid a. Orang tua perlu melakukan pemantauan kepada anak untuk menyikat gigi dengan baik dengan memberikan pengetahuan mengenai cara menyikat gigi yang benar, frekuensi menyikat gigi dan cara menyikat gigi yang baik dan benar untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut b. Orang tua perlu memberikan pengertian kepada anak untuk tidak membeli makanan jajanan di sekolah secara sembarangan dan membekali anak dengan makanan yang dapat dikonsumsinya pada saat jam istirahat, sehingga dapat mengurangi frekuensi anak-anak dalam membeli jajanan di sekolah. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor lain yang berhubungan dengan karies gigi pada anak usia sekolah yaitu pemeriksaan ke dokter gigi, motivasi dan sosial budaya terhadap upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk menjaga karies gigi pada anak usia sekolah.