BAB I PENDAHULUAN. Levinson (1987: 60) disebut dengan FTA (Face Threatening Act). Menurut Yule

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia tidak mungkin mampu memenuhi segala

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang-kadang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku. Salah satu suku di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis) yang masing-masing

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan tindak tutur (speech act) dalam wacana pertuturan telah banyak

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa berperanan penting dalam kehidupan manusia dengan fungsinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR PEKAN SUNGGAL KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG (Kajian Pragmatik)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi berbahasa. Tindak tutur merupakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. pembeda antara sub-etnis di atas adalah bahasa dan letak geografis.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, ataupun alat pendapat. Alat

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah kita untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Bahasa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat untuk menyampaikan pesan, ungkapan perasaan, dan emosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. perasaan (Sumarsono, 2004: 21).Selanjutnya, dengan bahasa orang-orang dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. bahwa ragam bahasa itu memiliki ciri tertentu, baik bentuk linguistik maupun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. masalah dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KESADARAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG PANTAI PADANG DALAM HAL KESANTUNAN BERBAHASA UNTUK KEMAJUAN PARAWISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas dan sebagainya. mengingat jumlah bahasa atau variabel bahasa yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia dikenal adanya bahasa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama kehidupan bermasyarakat yang menuntut manusia untuk berhubungan dan bekerja sama dengan sesamanya. Melalui bahasa manusia dapat menyampaikan perasaan, gagasan ide, dan pikiran kepada orang lain. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat untuk menyampaikan identitas masyarakat pemakai bahasa. Selain itu, Bahasa merupakan alat ucap yang dihasilkan oleh manusia yang berupa maksud atau ujaran, yang nantinya akan disampaikan kepada seorang yang menjadi pendengarnya. Dengan maksud lain seorang penutur berinteraksi dengan mitra tuturnya dengan menggunakan bahasa yang santun maka yang jadi pendengan akan menghormatinya. Dalam komunikasi sehari-hari kita tidak dapat setiap saat menyampaikan tuturan dengan cara yang santun, hal tersebut kemungkinan akan menyakiti perasaan lawan tutur. Menurut Brown dan Levinson (1987: 60) strategi kesantunan digunakan oleh penutur untuk menghindari tindak pengancaman terhadap muka lawan tutur. Tindak pengancaman muka tersebut oleh Brown dan Levinson (1987: 60) disebut dengan FTA (Face Threatening Act). Menurut Yule (2006:82), tindak tutur adalah tindakan yang disampaikan lewat tuturan. Menurut Austin (dalam Nababan, 1987:18), ada tiga jenis tindak tutur. Pertama, tindak 2

tutur lokusi (Locutionary act) adalah tindakan yang menyatakan sesuatu dan makna sesuatu. kedua, tindak tutur ilokusi (illocutionary act) adalah pengucapan suatu pernyataan, tawaran, janji, pertayaan, dan sebagainya. Ketiga, Tindak tutur perlokusi (Perlocutionary act) adalah hasil atau efek yang di timbulkan oleh ungkapan itu pada pendengar sesuai dengan situasi dan kondisi pengucapan kalimat itu. Bahasa merupakan cerminan kepribadian setiap individu. Setiap manusia ada yang memiliki kepribadian baik dan buruk. Bahasa yang benar adalah bahasa yang dipakai sesuai dengan kaidah yang berlaku yaitu kesantunan. Tatacara berbahasa orang Mandailing berbeda dengan tatacara berbahasa orang Batak meskipun mereka sama-sama menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan yang sudah mendarah daging pada diri seseorang akan berpengaruh pada pola berbahasanya. Dalam komunikasi kesantunan merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Dalam masyarakat, bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi sangat beragam. Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena interaksi sosial yang mereka lakukan beragam. Menurut Moeliono (1980:17), menyatakan bahwa ditinjau dari sudut pandangan penutur, ragam dapat diperinci menurut patokan daerah, pendidikan, dan sikap penutur. 3

Kesantunan adalah aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi persyaratan yang sepakati oleh perilaku sosial. Oleh karena itu, kesantunan biasanya disebut dengan tatakrama (Sibarani, 2004:170).Secara lebih lengkap Brown dan Levinson (dalam Gunarwan 1994:90), menyatakan bahwa teori kesantunan berbahasa itu berlandaskan pada konsep muka (face). Teori tersebut menganggap bahwa setiap orang (yang rasional) mempunyai dua muka, yaitu muka positif dan muka negatif. Muka negatif mengacu ke citra diri orang yang berkeinginan agar yang dilakukan, yang dimiliki nilai-nilai, yang diyakininya itu diakui oleh orang lain sebagai suatu hal yang berharga, yang bernilai baik, yang menyenangkan, dan yang terhormat. Richards (1985) yang dikutip dalam Gunarwan (1994:42), mendefinisikan Pragmatik sebagai kajian tentang penggunaan bahasa di dalam berkomunikasi, terutama hubungan dengan kalimat, konteks, dan situasi penggunaanya. Pragmatik merupakan kajian tentang kemampuan pemakai bahasa untuk mengaitkan kalimat-kalimat dengan konteks yang sesuai (Nababan 1987:3). Menurut Tarigan (dalam Agustina, 1995:14), mengatakan bahwa pragmatik adalah telaah mengenai hubungan antara bahasa dan konteks yang tergramatisasikan atau disandikan dalam struktur sesuatu bahasa. Bahasa Mandailing merupakan bahasa ibu yang digunakan oleh penutur asllinya di daerah Panyabungan Julu khususnya. Bahasa Mandailing berfungsi sebagai alat komunikasi antar Masyarakat, bahsa budaya, dan sebagai bahasa pengantar di sekolah, atau bahasa yang terdapat di provinsi Sumatera Utara bagian 4

selatan. Bahasa Mandailing Julu dengan pengucapan yang lebih lembut lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas penggunaannya di daerah Kabupaten Mandailing Natal, tetapi tidak termasuk bahasa Natal (bahasa Minang), walaupun pengguna bahasa Natal berkerabat (seketurunan) dengan orang-orang Kabupaten Mandailing Natal pada umumnya. Kesantunan Bahasa Mandailing Julu dan Mandailing Godang dengan pengucapan yang lebih lembut lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas penggunaannya di daerah Kabupaten Mandailing Natal, tapi tidak termasuk bahasa Natal (bahasa Minang), walau pun pengguna bahasa Natal berkerabat (seketurunan) dengan orang-orang Kabupaten Mandailing Natal pada umumnya. Panyabungan Julu merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal, di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Dipilih sebagai objek penelitian karena daerah tersebut merupakan masyarakat tutur, yaitu masyarakat yang menghormati interaksi antara penutur dengan mitra tutur yang dilandasi norma-norma adat-istiadat masyarakat, khususnya antarmasyarakat. Penelitian ini memuat tantang Kesantunan Berbahasa dalam tindak tutur antarmasyarakat Mandailing di Mandailing Natal. Penelitian in dilakukan penulis berada di desa Panyabungan Julu Kecamatan Panyabungan Kota. Untuk itu penulis ingin mengetahui bagaimana kesantunan pada masyarakat Mandailing. Melihat fenomena kebahasaan tersebut yang terjadi dalam kehidupan. Dalam 5

melakukan penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti analisispenggunaan strategi kesantunan berbahasa mandailing dalam tindak tutur antarmasyarakat di Panyabungan Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Madina. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut: 1. Wujud kesantunan berbahasa tuturan antar masyarakat dalam bahasa Mandailing di Panyabungan Julu Mandailing Natal. 2. Wujud tindak tutur sebagai sarana terciptanya interaksi di masyarakat Mandailing di Panyabungan Julu Mandailing Natal. 3. Strategi dan sub-strategi kesantunan apa yang digunakan olehpenutur dalam melakukan tindak tutur dalam Bahasa Mandailing di Panyabungan Julu Mandailing Natal. 4. Penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam Bahasa Masyarakat Mandailing. 5. Prinsip kesantunan, serta konteks tuturan antarmasyarakat dalam bahasa Mandailing. C. Batasan Masalah Batasan masalah penelitian ini ada 3 yang akan penulis batasi yang pertama Prinsip kesantunan berbahasa apa yang muncul dalam tuturan antarmasyarakt dalam bahasamandailig, dan strategi kesantunan berbahasa dan tindak tutur apa saja yang muncul dalam tuturan antarmasyarakt dalam bahasa 6

Mandailigdi Panyabungan Julu Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Madina, berdasarkan strategi kesantunan Brown dan Levinson sebanyak 10 percakapan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian dapat ditulis sebagai berikut: 1. BagaimanaPrinsip kesantunan, serta konteks tuturan antarmasyarakat dalam bahasa Mandailing di Panyabungan Julu Kabupaten Madina? 2. Bagaimana bentuk tindak tutur yang digunakan masyarakat Mandailing di Panyabungan Julu Kabupaten Madina? 3. Strategi kesantuna apa yang muncul dalam tuturan antarmasyarakat di Panyabungan Julu Kabupaten Madina. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui Prinsip kesantunan, serta konteks tuturan antarmasyarakat dalam bahasa Mandailing di Panyabungan Julu Kabupaten Madina 2. Mengetahuibentuk tindak tutur yang digunakan masyarakat Mandailing di Panyabungan Julu Kabupaten Madina. 3. Mendeskripsikan strategi kesantunayang terdapat dalam tuturan antarmasyarakat di Panyabungan Julu Kabupaten Madina. F. Manfaat Penelitian 7

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat-manfaat yang dapat diambil baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Secara teoretis a. Menambah kepustakaan yaitu bacaan dalam bidang linguistik. b. Dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana wujud kesantunan berbahasa antarmasyarakat. 2. Secara Praktis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infoormasi khususnya antarmasyarakat yaitu: orang tua, instansi pendidikan dalam hal kesantuan berbahasa dalam bahasa Mandailing. 8