BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Nur aini Dwiandini, 2013

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nendi Rohaendi,2013

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

BAB II PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa SD khususnya. bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan ilmu atau pengetahuan. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan komunikasi siswa dapat mendiskusikan pendapat-pendapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Pendidikan juga merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat

BAB I PENDAHULUAN. keluaran ( Output ) dengan kompetensi tertentu. Proses belajar dan pembelajaran

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hani Handayani, 2013

BAB I PEDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembelajaran yang sifatnya aktif, inovatif dan kreatif. Sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis yang senantiasa. dari kemajuan ilmu dan teknologi yang menuntut lembaga-lembaga untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu teori belajar yang cukup dikenal dan banyak implementasinya dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi ini, kemajuan dari suatu negara ditentukan dari tingginya

TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan berbagai metode, sehingga peserta didik dapat melakukan

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Motivasi belajar matematika berkurang. Minat belajar merupakan

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dinilai

Kata Kunci: Keaktifan, Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi TANDUR

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Arus globalisasi telah menyebar dan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Atik Sukmawati, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan,

I. PENDAHULUAN. Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu media untuk mendapatkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intan Maylani, 2013

PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ORI TAHUN AJARAN 2012/2013

Dosen Pembimbing I : Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd Dosen Pembimbing II : Dr. Hobri, S.Pd., M.Pd

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOMPONEN QUESTIONING DAN LEARNING COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok di Kelas IV SDN 1 Balukang

YUNICA ANGGRAENI A

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa sebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULAAN. Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan bidang ilmu yang memiliki kedudukan penting

TITIK ARIYANI HALIMAH A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DEA LATHIFAH, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN Contextual Teaching and Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. itu, matematika perlu diberikan kepada peserta didik mulai sekolah dasar sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

I. PENDAHULUAN. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah dalam kehiupan sehari-hari. Misalnya dapat berhitung,

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V. Pembahasan Penelitian. PGRI 3 Tulungagung sebelum melakukan pembelajaran Contextual Teaching

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal. Sekolah Dasar di tempuh dalam waktu 6 tahun, dimulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Adapun tujuan adanya satuan pendidikan sekolah dasar yaitu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar pada siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap sekolah mengembangkan kurikulum yakni sekarang dikenal dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan terdapat beberapa mata pelajaran inti yang harus dipelajari oleh siswa, salah satunya yaitu mata pelajaran matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep-konsep matematika, mampu menerapkan konsep-konsep matematika dalam kehidupan nyata, memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya pembelajaran matematika di sekolah dasar yaitu untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang aritmatika atau penghitungan. Salah satu materi pembelajaran matematika adalah bangun ruang, dalam materi bangun ruang ini proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan bersifat konvensional dan pembelajaran menekankan pada hafalan. Selain itu, media yang digunakan kurang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa. Pembelajaran matematika bertujuan agar siswa dapat memahami konsep matematika, berhitung dan memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.

2 Mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 2 Langensari dapat dinyatakan sebagai mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa sehingga mata pelajaran matematika kurang disenangi oleh siswa, dan siswa tidak mengerti kegunaan belajar matematika. Pada kenyataannya matematika sangat berguna untuk kehidupan manusia. Misalnya matematika digunakan pedagang untuk menghitung untung dan rugi. Pada pembelajaran di kelas siswa kurang diberikan kesempatan untuk menampilkan kemampuan yang dimilikinya. Dan pembelajaran yang dilakukan kurang dikaitkan pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Menyebabkan siswa tidak tertarik dalam proses pembelajaran tersebut, dan pada akhirnya proses pembelajaran tidak memberikan motivasi kepada siswa sehingga hasil belajar siswa tidak sesuai dengan harapan. Selain dari hasil belajar kegiatan pembelajaran menggunakan metode ceramah mempengaruhi pada aktivitas belajar siswa di kelas. Siswa di kelas cenderung pasif, tidak terjadi dialog kreatif. Tidak ada pengembangan berpikir yang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus dilaksanakan secara kontekstual dimana siswa dapat memahami, memaknai dan dapat mengalami apa yang telah mereka pelajari di kelas kemudian mengaplikasikannya ke dalam dunia nyata. Dengan mengalami siswa akan mengingat pembelajaran tersebut lebih lama lain halnya hanya mendengar atau melihat saja. Apalagi anak usia sekolah dasar masih berpikir secara konkrit. Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satunya perlu didukung media pembelajaran yang sesuai. Media yang digunakan harus konkrit dan ada di lingkungan sekitar siswa. Penggunaan model pembelajaran diharapkan dapat membantu efektivitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, selain itu juga akan memberikan pengertian konsep yang sebenarnya secara realistis. Menurut hasil tes ulangan tengah semester genap pada mata pelajaran matematika kelas 4 semester 2 tahun pelajaran 2012-2013 SDN 2 Langensari,

3 sebagian besar nilai siswa belum mencapai KKM yaitu masih berada di bawah 60. Berikut ini nilai ujian tengah semester genap tahun ajaran 2012-2013 siswa kelas IV SDN 2 Langensari Kecamatan Lembang, dalam mata pelajaran Matematika. Tabel 1.1 (Tabel hasil UTS semester genap kelas IV SDN 2 Langensari 2012/2013) No Nama Nilai KKM UTS 1. ASS 60 37 2. AN 60 16 3. AS 60 32 4. AS 60 32 5. CH 60 50 6. CR 60 58 7. DP 60 75 8. DE 60 58 9. DF 60 27 10. DM 60 25 11 EA 60 77 12. AP 60 53 13. EK 60 73 14. FAS 60 47 15. FAP 60 65 16. IS 60 47 17. INF 60 85 18. IA 60 52 19. IMA 60 31 20. JMA 60 58 21. KAP 60 62 22. L 60 58 23. MIS 60 48 24. MR 60 43

4 25. NYDM 60 48 Berdasarkan data nilai siswa di atas dapat dilihat siswa yang mencapai KKM hanya 24%, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dalam mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada materi bangun ruang di kelas 4 SDN 2 Langensari Lembang untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN 2 Langensari. Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan dimana materi yang dipelajari oleh siswa di dalam kelas bisa dikaitkan dengan kehdupan sehari-hari siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Menurut Elanie B. Johnson dalam Rusman (2011:187) menyatakan pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. Sedangkan menurut Agus Suprijono pembelajaran kontekstual adalah Konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual terdapat tujuh komponen utama. Adapun menurut Agus Suprijono (2013:85) 7 komponen tersebut yaitu : 1. Konstruktivisme 2. Inkuiri 3. Bertanya 4. Masyarakat Belajar 5. Pemodelan 6. Refleksi 7. Penilaian autentik

5 Pada penelitian sebelumnya dalam skripsi yang disusun oleh Parhan tahun 2010 yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa dengan Pendekatan Kontekstual pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang di Kelas V SDN 3 Cibogo Kecamatan Lembang diperoleh peningkatan nilai rata-rata dari setiap siklus, sehingga penelitian dengan menggunakan pendekatan kontekstual di anggap berhasil. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka penulis dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih bermanfaat dan bermakna. Oleh karena itu, penulis mengajukan judul mengenai Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang di Kelas IV Semester 2 SDN 2 Langensari, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam rumusan masalah umum dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Bagaimanakah penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang kelas IV Semester 2 SDN 2 Langensari Kecamatan Lembang? Dari rumusan masalah umum di atas dapat dirinci menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika materi bangun ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2

6 Langensari Kecamatan Lembang melalui penerapan pendekatan kontekstual? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika materi bangun ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Langensari Kecamatan Lembang melalui penerapan kontekstual? 3. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Langensari dalam mata pelajaran matematika materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan kontekstual? C. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV SDN 2 Langensari kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian umum ini untuk : Mendeskripsikan penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV SDN 2 Langensari kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan bagaimanakah perencanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika materi bangun ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

7 IV SDN 2 Langensari Kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat melalui penerapan pendekatan kontekstual. 2. Mendeskripsikan bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika materi bangun ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Langensari Kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat melalui penerapan pendekatan kontekstual. 3. Mendeskripsikan berapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Langensari dalam mata pelajaran matematika materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan kontekstual. E. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini maka diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yang terkait. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya, baik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau pihak lainnya. 1. Bagi siswa a. Untuk meningkatkan aktivitas siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. b. Meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi guru a. Pemahaman teori yang lebih mendalam menganai bangun ruang. b. Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara membelajarkan materi bangun ruang dengan menerapkan pendekatan kontekstual. 3. Bagi sekolah

8 a. Meningkatkan kualitas sekolah dalam pengembangan bahan ajar khususnya pembelajaran matematika. b. Menambah variasi pembelajaran yang dilakukan di sekolah. F. Definisi Operasional Dalam bagian ini, akan menjelaskan definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun definisi yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Pendekatan kontekstual Pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa sehingga pembelajaran dapat dipahami dan bermakna. Pendekatan kontekstual menyajikan pembelajaran melalui pemilihan topik yang melibatkan kegiatan siswa dalam kehidupan sehari-hari siswa. Adapun komponen pendekatan pembelajarannya meliputi konstruktivisme (constructvism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection) dan penilaian autentik (authentic assessment). 2. Hasil Belajar Kemampuan siswa yang dimiliki melalui pembelajaran sebagaimana tergambarkan dalam indicator sebagai hasil dari penjabaran Kompetensi Dasar yang telah dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3. Pembelajaran Matematika di SD

9 Pembelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang bisa meningkatkan pemahaman terhadap konsep-konsep matematika, mampu menerapkan konsep-konsep matematika dalam kehidupan nyata dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembelajaran matematika realistik dan lebih bermakna. 4. Materi Bangun Ruang Materi bangun ruang merupakan salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran matematika di kelas 4 semester 2 sekolah dasar. Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang mempunyai isi atau volume. Bangun ruang memiliki tiga unsur yaitu sisi, titik sudut dan rusuk.