PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950);

PERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA NANGGUNG

R A N C A N G A N PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN CIANJUR NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG: PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DESA MALASARI NOMOR : 02 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI D

R A N C A N G A N PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN CIANJUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006

PERATURAN DESA PARAKANMUNCANG KECAMATAN NANGGUNG KABUPATEN BOGOR NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 05 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KEPALA DESA EKA BAHURUI NOMOR. TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PERANGKAT DESA EKA BAHURUI KEPALA DESA EKA BAHURUI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN PELALAWAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI D ================================================================

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

KEPALA DESA MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG. Pedoman penyusunan organisasi dan Tata kerja pemerintahan desa

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 32 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 06 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 07 TAHUN 2000

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 48 SERI D

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SORONG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 3 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 54 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 3 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 12

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN IV. b. menyusun dan mengkoordinasikan petunjuk teknis pelaksanaan. sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

Perda No. 8 / 2003 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 7

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Transkripsi:

966 PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penertiban dan pemantapan penyelenggaraan Pemerintahan Kampung yang merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna secara optimal maka perlu disusun pedoman organisasi pemerintahan kampung; b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Manokwari tentang Pedoman Organisasi Pemerintahan Kampung; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2097);

967 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 173, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3894); 5. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1973 tentang Perubahan Nama Propinsi Irian Barat menjadi Irian Jaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1973 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2977); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

968 2001 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4155); 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70); 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 21 Tahun 2001 tentang Teknis Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 11. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 22 Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-produk Hukum Daerah; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 23 Tahun 2001 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 24 Tahun 2001 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;

969 Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MANOKWARI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KAMPUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Manokwari. 2. Bupati adalah Bupati Manokwari. 3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Manokwari yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Badan Legislatif Daerah. 5. Kampung atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di daerah Kabupaten. 6. Pemerintah Kampung adalah Kepala Kampung dan Perangkat Kampung.

970 7. Pemerintahan Kampung adalah kegiatan Pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kampung dan Badan Perwakilan Kampung (BAPERKAMP). 8. Badan Perwakilan Kampung yang selanjutnya disingkat BAPERKAMP adalah Badan Perwakilan yang terdiri dari pemukapemuka masyarakat di kampung yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Kampung, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Kampung. 9. Kawasan Perkampungan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkampungan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. 10. Dusun atau disebut dengan nama lain adalah bagian wilayah dalam kampung yang merupakan lingkungan kerja Pemerintahan Kampung. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) Pemerintah Kampung terdiri dari Kepala Kampung dan Perangkat Kampung. (2) Pemerintah Kampung dipimpin oleh seorang Kepala Kampung dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada rakyat melalui BAPERKAMP dan menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala Distrik.

971 Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3 (1) Pemerintah Kampung mempunyai tugas membina kehidupan masyarakat kampung, membina perekonomian kampung, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat kampung, mendamaikan perselisihan masyarakat di kampung dan mengajukan rancangan Peraturan Kampung dan menetapkannya sebagai Peraturan Kampung bersama dengan BAPERKAMP. (2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pemerintah Kampung mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan masyarakat kampung; b. Pelaksanaan pembinaan perekonomian kampung; c. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat di kampung; d. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat di kampung; e. Penyusunan dan pengajuan Rancangan Peraturan Kampung dan menetapkannya sebagai Peraturan Kampung bersama BAPERKAMP. Pasal 4 (1) Organisasi Pemerintahan Kampung terdiri dari : a. Pimpinan adalah Kepala Kampung; b. Unsur pembantu pimpinan adalah Perangkat Kampung yang terdiri dari :

972 Unsur Staf atau pelayanan yaitu Sekretaris Kampung sebagai Pimpinan Sekretariat Kampung. 1. Kepala kepala Urusan memberikan pelayanan staf atau ketatausahaan diantaranya : a). Kegiatan Pemerintahan; b). Kegiatan Umum; c). Kegiatan pembangunan; d). Kegiatan Kesejahteraan Rakyat; 2. Unsur Pelaksanaan teknis di lapangan seperti urusan Pamong Tani Kampung, urusan pengairan, urusan Polisi Kampung dan lainnya; 3. Urusan Wilayah kerja atau unsur pembantu Kepala Kampung di wilayah Kerja diantaranya disebut Kepala Dusun; 4. Uraian tugas Sekretariat Kampung terdiri dari : a). Sekretaris Kampung dalam membantu Kepala Kampung mempunyai tugas : 1). Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Kampung; 2). Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi semua unsur atau kegiatan Sekretariat Kampung; 3). Memberikan informasi mengenai keadaan Sekretariat Kampung dan keadaan kampung; 4). Merumuskan program kegiatan Kepala Kampung; 5). Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan; 6). Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat;

973 7). Menyusun Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Kampung; 8). Mengadakan kegiatan inventarisasi (mencatat, mengawasi, memelihara) kekayaan kampung; 9). Mengadakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi pertanahan; 10). Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat kampung; 11). Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pembangunan, administrasi kemasyarakatan; 12). Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Kampung; b). Kepala Urusan Pemerintahan dalam membantu Sekretaris Kampung mempunyai tugas : 1). Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk di kampung; 2). Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP); 3). Melaksanakan kegiatan administrasi pertanahan; 4). Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi kampung; 5). Melaksanakan kegiatan kemasyarakatan termasuk kegiatan ketentraman dan ketertiban serta Pertahanan Sipil (Hansip); 6). Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi Peraturan Kampung dan Keputusan Kepala Kampung; 7). Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kampung.

974 c). Kepala Urusan Pembangunan dalam membantu Sekretaris Kampung mempunyai tugas : 1). Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan kampung; 2). Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan kampung; 3). Menghimpun data potensi Kampung serta menganalisa dan memeliharanya untuk dikembangkan; 4). Melaksanakan pencatatan dan mempersiapkan bahan guna pembuatan Daftar Usulan Rancana Proyek atau Daftar kegiatan serta mencatat Daftar Isian Proyek atau Daftar Isian Kegiatan; 5). Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan dan kegiatan dibidang pertanian, perindustrian maupun pembangunan lainnya; 6). Melakukan kegiatan administrasi pajak yang dikelola oleh kampung; 7). Melakukan kegiatan administrasi keuangan kampung; 8). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kampung; d). Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat dalam membantu Sekretaris Kampung mempunyai tugas : 1). Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan rakyat atau masyarakat termasuk bencana alam, bantuan sosial, pendidikan dan kebudayaan, kesenian, olahraga, pemuda, pramuka dan PMI di kampung;

975 2). Menyelenggarakan inventaris penduduk yang tuna karya, tuna wisma, tuna sosial, para penyandang cacat baik mental maupun fisik, yatim piatu, jompo, panti asuhan dan pencatatan dalam rangka memasyarakatkan kembali bekas nara pidana; 3). Mengikuti perkembang serta melaporkan tentang keadaan kesehatan masyarakat dan kegiatan lainnya di kampung; 4). Mengikuti perkembang serta mencatat kegiatan program kependudukan (Keluarga Berencana, ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan hidup); 5). Melakukan kegiatan pencatatan bagi para peserta jemaah haji di kampung; 6). Melaksanakan kegiatan pencatatan dan perkembangan keagamaan, kegiatan Badan Amil Zakat (BAZ) dan melaksanakan pengurusan kematian; 7). Melakukan kegiatan pencatatan mengenai penghasilan Kepala Kampung dan Perangkat Kampung sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; 8). Mengumpulkan dan menganalisa data sumber penghasilan baru bagi kampung untuk dikembangkan; 9). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kampung; e). Kepala Urusan Umum dalam membantu Sekretaris Kampung mempunyai tugas :

976 1). Melakukan, menerima dan mengendalikan suratsurat masuk dan keluar serta melaksanakan tata kearsipan; 2). Melaksanakan pengetikan surat-surat hasil persidangan dan rapat-rapat atau naskah lainnya; 3). Melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor; 4). Menyusun jadwal serta mengikuti perkembangan pelaksanaan piket; 5). Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan kebersihan kantor dan bangunan lain milik kampung; 6). Menyelenggarakan pengelolaan Administrasi Kepegawaian Aparat Kampung; 7). Melaksanakan pengelolaan Buku Administrasi Umum; 8). Mencatat inventarisasi kekayaan kampung; 9). Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan penerimaan tamu dinas dan kegiatan kerumahtanggaan pada umumnya; 10). Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan perekonomian (Koperasi Unit Kampung, perekonomian, perkreditan, dan lembaga perekonomian lainya); 11). Melaksanakan pencatatan mengenai Tera Ulang dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal permohonan pembuatan ijin usaha, ijin bangunan dan lain-lain;

977 12). Merencanakan penyusunan Anggaran Belanja Kampung untuk dikonsultasikan dengan BAPERKAMP; 13). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kampung; (2) Pengembangan maupun perampingan organisasi masing-masing Pemerintah Kampung disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kampung yang bersangkutan. Pasal 5 Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kampung sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Peraturan Daerah ini ditetapkan oleh Kepala Kampung setelah mendapat persetujuan BAPERKAMP. Pasal 6 Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kampung sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dilaporkan oleh Kepala Kampung kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala Distrik. BAB III TATA KERJA Pasal 7 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kampung dan Perangkat Kampung wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi atas segala kegiatan Pemerintah Kampung. Pasal 8 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Kampung wajib melaksanakan pengawasan melekat. Pasal 9 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Kampung bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya

978 serta memberikan bimbingan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya. Pasal 10 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Kampung bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya. Pasal 11 Dalam hal, Kepala Kampung berhalangan maka Sekretaris Kampung mewakili tugas sehari-hari Kepala Kampung, sedangkan apabila berhalangan lebih dari 60 hari, maka BAPERKAMP dapat mengajukan Pejabat Kepala Kampung kepada Bupati. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 13 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku. Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manokwari.

979 Disahkan di Manokwari pada tanggal 1 Desember 2003 BUPATI MANOKWARI, TTD DOMINGGUS MANDACAN Diundangkan di Manokwari pada tanggal 1 Desember 2003 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI, TTD STEVEN RUMFABE LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI TAHUN 2003 SERI : D, NOMOR 35 Untuk Salinan Yang sah sesuai Asli AN. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG UNDANGAN ROBERTH K.R. HAMMAR,SH.MH. P E M B I N A NIP. 640 021 444