Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Kooperatif Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi Animalia di SMA Negeri 11 Medan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PERBANDINGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF BIOLOGI YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PENEMUAN TERBIMBING

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 PASAMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang kompleks yang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Aisyah Nasution. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Gunung Leuser Kutacane

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI EKOLOGI

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA. Fitria Silviana

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH METODE INKUIRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR LISTRIK STATIS DALAM PEMBELAJARAN IPA ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Putri Darma 25, Joko Waluyo 26, Pujiastuti 27

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

Pengaruh Metode STAD dipadu Inkuiri Terbimbing terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT


e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Elida Tambunan dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Nurlia 1 *, Mursalin 2 *, Citron S. Payu 3 **

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Riska Puspandini Universitas Negeri Malang

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN SRATEGI INKUIRI DENGAN STRATEGI EKSPOSITORI

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

Transkripsi:

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Kooperatif Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi Animalia di SMA Negeri 11 Medan Hutri Purnama Sary Lubis 1, Ely Djulia 2, Syahmi Edi 2 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Email: purizuty@gmail.com 2 Prodi Pendidikan Biologi PPs Universitas Negeri Medan, Sumatra utara, Indonesia Abstract: The Effect of Inquiry and Cooperative Learning Model On Students Cognitive Skills in Animalia Topic in SMA Negeri 11 Medan. A Thesis. Medan: Postgraduate Program State University of Medan, 2016.This research aims to determine the effect of the learning model on: (1) Students Cognitive Skills in SMA Negeri 11 Medan. The research applied experimental queasy method research with 3 classes which were choosing by using cluster random sampling technique. The class X 7 learn with inquiry learning model, class X 8 with cooperative (Group Investigation) learning model, and while class X 9 (control) with conventional learning model. The research instrument were the test of cognitive skills in essay test. The data analysis technique used Covariat Analysis at the level of significance α = 0.005 by using SPSS 21.0. The results showed that: (1) there was significant effect of learning model on students cognitive skills (F= 15.916; P= 0.000). The cognitive skills learn by inquiry learning model (87.46±5.404) is significant higher than cooperative (Group Investigation) learning model (83.13 ± 6.509), and conventional learning model (79.73±6.329). The study imply that expected to the teachers to be able to conduct inquiry and cooperative (Group Investigation) learning in Animalia topic as the effort to improve the cognitive skills. Key Word: Cognitive Skills, Inquiry, Cooperative (Group Investigation) Learning, Conventional. PENDAHULUAN Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan memilih menggunakan sumber belajar secara baik, untuk menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari. Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar (BSNP, 2006). Pembelajaran biologi pada tiap satuan pendidikan juga tidak dapat dilepaskan dari metode ilmiah karena metode ilmiah merujuk pada proses-proses pencarian sains yang dilakukan siswa. Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki. Dengan demikian siswa memiliki keleluasaan mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan baik di masyarakat, lingkungan pekerjaan maupun dunia pendidikan yang lebih tinggi (Permendikbud No. 81A Tahun 2013). Sesuai dengan tuntutan pembelajaran efektif, maka proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik ( PP No. 32 tahun 2013 ). Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis yang dilakukan di SMA Yayasan Pembangunan Galang, Yayasan Dr. Wahidin Sudirohusodo dan SMA Negeri 11 Medan ditemukan beberapa kelemahan yang memengaruhi hasil belajar siswa pada materi dunia hewan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya kelemahan-kelemahan yaitu siswa banyak melamun bahkan mengantuk 167

dan akhirnya menganggap biologi pelajaran hapalan, siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (metode ceramah), sedikit siswa yang mau bertanya, tidak mampu menjawab dengan sempurna pertanyaan dari guru, siswa yang aktif akan semakin aktif begitu sebaliknya siswa yang pasif akan semakin pasif. Selain itu siswa juga kurang merespon dalam belajar dan kurang bersemangat sehingga hasil belajar rendah khususnya kemampuan kognitif sesuai dengan ranah kognitif Taksonomi Bloom. Bila dilihat rata-rata hasil belajar untuk materi kingdom Animalia siswa di SMA Yayasan Dr. Wahidin Sudirohusodo semester genap 2014/2015 hanya 6,84, begitu juga dengan SMA Yayasan Pebangunan Galang hanya hanya meiliki nilai rata-rata 6,54. dan SMA Negeri 11 hanya memiliki nilai rata-rata 6,70. Ini disebabkan karena materi Animalia yang cukup banyak, tidak adanya pengamatan langsung dari contoh masing-masing filum kingdom animalia dan pemilihan strategi dan model pembelajaran yang diterapkan di kelas kurang tepat dan bervariasi sehingga menyebabkan kelemahan-kelemahan pada KBM sehingga hasil belajar siswa rendah dan tidak mencapai KKM yaitu 75. Hasil observasi lapangan di atas merupakan masalah dan perlu adanya model pembelajaran yang tepat di kelas agar permasalahan tersebut dapat dipecahkan dan peserta didik belajar dapat secara aktif dan memperoleh hasil prestasi yang maksimal. Guru perlu mencari model pembelajaran baru yang lebih tepat guna sehingga peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata sang peserta didik (Mulyasa, 2007). Pembelajaran yang mengutamakan keterlibatan siswa dalam membangun pengetahuannya dapat dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri/penyelidikan. Sanjaya (2006) mengemukakan bahwa Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Selain itu untuk menambah pengetahuan, rasa percaya diri serta merangsang siswa untuk aktif dalam belajar dan bekerja sama antar teman sejawatnya di dalam kelas, permasalahan pembelajaran pada materi Kingdom Animalia juga cocok dengan model pembelajaran kooperatif. Berbagai inovasi dalam pendidikan IPA telah dilakukan dalam kurun waktu terakhir ini. Hal ini merupakan upaya untuk membelajarkan siswa sehingga mereka dapat belajar secara optimal. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan hasil belajar, membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, dan mengembangkan sikap bekerja sama adalah model pembelajaran kooperatif (Slavin, 2011). Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Strategi pembelajaran ini dinamakan strategi heuristic yang berarti saya menemukan. Model inkuiri sebagai proses mendefinisikan dan menyelidiki masalahmasalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalahmasalah tersebut (Sanjaya, 2006). Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu struktur organisasional yang mana satu kelompok siswa mengejar tujuan akademik melalui usaha bersama dalam kelompok kecil, menarik kekuatan, dan bantuan masing-masing yang lainnya dalam melengkapi tugas. Model ini menganjurkan hubungan yang saling menunjang, keterampilan komunikatif yang baik, dan kemampuan berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi (Puger, 2011). Animalia atau dunia hewan adalah salah satu pokok bahasan yang diajarkan di SMA kelas X semester II dan memuat 168

materi tentang ciri-ciri dan struktur hewan vertebrata dan invertebrata, yang diklasifikasikan dari beberapa filum serta umumnya berbahasa latin. Untuk menguasai materi Kingdom Animalia ini diperlukan model pembelajaran tertentu supaya siswa dapat menguasai materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Secara teoritis, inkuiri dan investigasi kelompok dapat menjadi solusi yang efektif untuk membelajarkan IPA (termasuk biologi) pada setiap tingkat satuan pendidikan, khususnya pada kelas siswa yang masih baru diperkenalkan dengan metode belajar mandiri seperti Inkuiri (Rustaman, 2007). Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penting dilakukan pemecahan permasalahan dalam rangka meningkatkan kemampuan kognitif dengan menggunakan model inkuiri dan kooperatif (Group Investigation). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Medan pada kelas X semester genap Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang beralamat di Jalan Jalan Pertiwi no 93 Medan Tembung 20224. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 395 orang yang terbagi ke dalam 10 kelas yaitu kelas X 1 X 10. Pangambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling yakni dengan mengundi 10 kelas. Hasil pengundian mendapatkan kelas X 6 yang beranggotakan 39 orang, kelas X 7 beranggotakan 40 orang dan kelas X 8 beranggotakan 40 orang sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 119 orang siswa. Kelas X 6 merupakan kelas yang akan diajar dengan model pembelajaran inquiry, kelas X 7 diajar dengan model pembelajaran Kooperatif (Group Investigation), sedangkan kelas X 8 diajar dengan pembelajaran langsung (Konvensional). Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan ekperimen dengan desain non-faktorial yang membandingkan model pembelajaran Inquiry dengan Kooperatif (Group Investigation). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Instrumen tes kemampuan kognitif siswa disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti dan mengacu berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai pada materi Animalia kelas X. Instrumen tes ini disusun dalam bentuk essay sebanyak 8 soal aspek kognitif yang terdiri dari aspek pengetahuan (C 1 ), pemahaman (C 2 ), aplikasi (C 3 ), analisis (C 4 ), evaluasi (C 5 ) dan kreasi (C 6 ). Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah statistik deskriptif dan inferensial. Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat terhadap data yang dikumpulkan yaitu dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data sampel yang diperoleh dari populasi memiliki sebaran yang berdisribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji apakah kelompok-kelompok sampel berasal dari populasi yang sama, artinya penyebarannya dalam populasi bersifat homogen. Uji homogenitas data dilakukan dengan pendekatan Levene s Test. Setelah prasyarat terpenuhi selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan Analisis Kovariat (Anacova) pada taraf α = 5 %. Apabila hasil uji statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan, maka analisis dilanjutkan dengan uji Turkey s. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS.21.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ringkasan data hasil penelitian disajikan dalam tabel berikut ini: 169

Tabel 1. Pretes dan Postess Kelas X SMA Tentang Animalia Kelas Kemampuan Kognitif Pretes Postes Inkuiri 50,13±6,33 87,46±5,40 Group Investigation 49,12±6,19 83,13±6,51 Konvensional 49,48±6,18 79,73±6,33 Tabel 2. Uji Normalitas Kelas Inquiry, Kooperatif (Group Investigation), dan Konvensional Kolmogorov- a Smirnov Model Kemampuan Pembelajaran Kognitif Pretes Postes Inquiry 0,168 0,081 Group 0,195 0,066 Investigation Konvensional 0,191 0,081 Keterangan Normal Rata-rata Kemampuan Kognitif 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 a 50.13 87,46 b c 83,13 79,73 49,12 49,48 Tabel 3. Tabel Uji Homogenitas Kelas Inquiry, Kooperatif (Group Investigation), dan Konvensional 0 Aspek yang Dinilai Levene Statistic Kemampuan Pretes Postes Kognitif P = 0,994>0,05 P = 0,235> 0,05 Keterangan Homogen Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Kognitif Hasil analisis kovariat (Anacova) dengan bantuan SPSS 21.00 menunjukkan bahwa model pembelajaran inquiry secara signifikan berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa (F= 15,916; P= 0,000). Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa yang diajarkan dengan Inquiry 87,4±5,4 secara signifikan lebih tinggi dengan kemampuan kognitif siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif (Groupp Investigation) 83,2±6,5 dan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional 79,6±6,3 (Gambar 1). Gambar 1. Perbedaan Skor Rata-rata () Pretes dan Postes Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan yang Diajar dengan Model Pembelajaran Inquiry, Kooperatif (Group Investigation), dan Konvensional pada Materi Animalia. Selanjutnya, persentase ranah kognitif siswa mencakup pengetahuan atau ingatan (C 1 ), pemahaman (C 2 ), penerapan atau aplikasi (C 3 ), analisis (C 4 ), evaluasi (C 5 ), dan kreasi (C 6 ) yang diajar dengan Model Pembelajaran Inquiry, Kooperatif (Group Investigation) dan Konvensional (Gambar 2). 170

18% 14% 15% 12% 13% Inkuiri Kooperatif (GI) 13% 17% 10% 20% 12% 17% 15% 15% 18% 18% 12% Konvensional 17% C1 (Mengingat) C4(Analisis) C2 (Memahami) C5 (Evaluasi) C3 (Aplikasi) C6 (Kreasi) Kemampuan Kognitif Tidak Tercapai Gambar 2. Persentase Ranah Kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan yang Diajar dengan Model Pembelajaran Inquiry, Kooperatif (Group Investigation), dan Konvensional pada Materi Animalia. PEMBAHASAN Melalui Model Inkuiri Siswa Memahami dan Menemukan Ciri-ciri Spesies dari Filum Anggota Animalia Secara Langsung. Melalui model inkuiri ini siswa terlibat secara mental dan fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru sehingga siswa akan terbiasa bersikap ilmiah dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Pernyataan ini terlihat dari beberapa bukti pada saat proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada materi Animalia di SMA 11 Medan diantaranya yaitu siswa terlihat lebih aktif dalam menemukan ciri-ciri dan mengkomunikasikan filum anggota Kingdom Animalia misalnya perbedaan Filum Porifera dan Coelenterata atau perbedaan ciri dari filum Platyhelmintes, Nematelmintes dan Annelida karena prosedur dari model inquiry ini sendiri mengarahkan proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Dari masalah tersebut terlihat tingginya keinginan siswa untuk rajin bertanya atau melalui tanya jawab antara guru dan siswa baik dalam langkah pembelajaran maupun dalam proses pembelajaran atau penyelidikan sehingga meningkatkan proses berpikir dan akhirnya kemampuan kognitif dapat tercapai dalam pembelajaran di kelas. Siswa yang diajar dengan model pembelajaran inquiry ini melakukan kegiatan di dalam kelas secara aktif dalam menemukan klasifikasi dan ciri-ciri tiap filum dari anggota Animalia disajikan oleh guru melalui penyelidikan secara langsung, Siswa melakukan diskusi dalam kelompok belajar untuk merumuskan masalah yang sedang dikaji tentang klasifikasi dan ciri-ciri tiap filum dari anggota Animalia Misalnya hewan yang termasuk kelompok simetri bilateral yaitu Pisces dan simetri radial yaitu Porifera, Coelenterata dan Echinodermata. Dalam pembelajaran Inquiry siswa juga dapat menjelaskan perkembangbiakan tiap kelompok dunia hewan misalnya perkembangbiakan hewan Mamalia dan Aves dalam kehidupan sehari-sehari, manfaat maupun kerugian tiap kelompok Kingdom Animalia misalnya Timun Laut (Teripang) dari anggota filum Echinodermata yang dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan alternatif sehingga dapat mengobati beberapa penyakit. Selain itu akar bahar (Euplexaura sp) dari anggota Filum Coelenterata dimanfaatkan menjadi 171

gelang tangan untuk mencegah rematik serta cumi-cumi, remis dijadikan sumber protein dan kerang mutiara menghasilkan mutiara yang dapat dijadikan perhiasan. Selain itu dalam pembelajaran Inquiry menjelaskan peranan hewan bagi kelangsungan hidup di bumi misalnya Filum Echinodermata sangat berguna untuk membersihkan laut dari sampah organik yang dihasilkan oleh organisme mati. Siswa menanggapi pertanyaan arahan dari guru berdasarkan wawasan siswa tentang hipotesis dari klasifikasi dan ciri Filum Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nematelmintes, Mollusca, Annelida, echinodermata, dan artrhopoda. Pernyataan dan bukti-bukti di atas mendukung teori yang mendasari pembelajaran Inkuiri yaitu Teori Piaget yang menyatakan bahwa pengetahuan itu dapat bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa. Setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema itu secara terus menerus diperbarui dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi (Mulyasa, 2008). Kesimpulan diatas sekaligus mendukung hasil penelitian Turnip (2015) menyimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri terbimbing secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan metode proyek dan metode tradisional. Melalui Model Group Investigation Siswa Melaksanakan Diskusi dan Investigasi Kelompok dengan Baik Pada Penerapan Model Kooperatif (Group Investigation) juga terlihat beberapa bukti kegiatan siswa di dalam kelas pada materi Animalia di SMA Negeri 11 Medan yaitu aspek diskusi dan bertanya dalam perencanaan tugas, melaksanakan investigasi dan mempresentasikan laporan akhir dengan baik sehingga siswa terlihat aktif dalam mengerjakan laporan kelompok yang berisi ciri morfologi dari masing-masing filum, kelas dan contoh spesies Kingdom Animalia, sebagai bahan investigasi yang berisi dan mampu berinteraksi baik dengan teman kelompoknya dalam bertanya dan menginvestigasi teman di luar kelompoknya dalam mendeskripsikan ciriciri filum dalam kingdom Animalia, dasardasar pengklasifikasian, perkembangbiakan, manfaat maupun kerugian serta peranan hewan bagi kelangsungan hidup di bumi. Sebagian besar siswa merasa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya dan tidak merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam kelompok belajar sehingga sebagian besar siswa tidak merasa sulit mengerjakan soal-soal kemampuan kognitif yang diberikan peneliti pada saat penelitian dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap penggunaan model pembelajaran Kooperatif (Group Investigation). KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri, Kooperatif (Group Investigation) dan Konvensional berpengaruh signifikan terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi Animalia di kelas X SMA Negeri 11 Medan. DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kemendikbud. 2013. Permendikbud N0. 81A tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Pemerintah Republik Indonesia. 2013. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. 172

Puger, I Gusti Ngurah. 2011. Pengembangan Program Mengenai Aplikasi Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Sains Dan teknologi vol. 11. Rustaman. 2007. Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: Universitas Negeri Malang. Rustaman, Nuryani Y. 2007. Basic Scientific Inquiry in Science Educationand Its Assessment. Keynote Speakerin the First International Seminar of Science Educationon Science Education Facing Againt the Challenges of the 21 st Century Indonesia University of Education, Bandung:27 October 2007. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Slavin, E.R. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek Jilid 2. Jakarta: Indeks. Turnip, J. 2015. Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek Terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Keterampilan Proses Sains Siswa di Smp Swasta HKBP Simantin Pane. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 173