RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

dokumen-dokumen yang mirip
RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya, baik sebagai makhluk individu maupun mahluk sosial,

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

menggunakan konjungsi pada karangan yang dibuatnya.

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

KEPADUAN BENTUK DAN MAKNA DALAM PARAGRAF: ANALISIS WACANA KOLOM JATI DIRI DI JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik, bahasa selalu muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat terjalin dengan baik karena adanya bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata

BAB I PENDAHULUAN. kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun, tidak dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu surat kabar yang beredar di masyarakat adalah Satelit Post. Surat

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

Transkripsi:

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh: LINA ERNAWATI A310060063 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realistis, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan akan hal tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah lambang yang arbriter digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 1993: 21). Batasan ini menunjukan bahwa bahasa merupakan alat yang paling penting dalam kehidupan manusia. Manusia melakukan kerjasama dengan manusia lainnya dalam masyarakat tempat dia berada, manusia juga dapat berinteraksi antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dengan menggunakan bahasa. Oleh karena itu, manusia dapat mengidentifikasikan diri atau memperkenalkan diri. Jadi, bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Sintaksis sebagai salah satu bidang kebahasaan mempunyai permasalahanpermasalahan yang cukup rumit dan menarik. Sintaksis merupakan bagian dari tatabahasa yang mempelajari dasar dan proses pembentukan kalimat dalam suatu bahasa. Masalah sintaksis menarik untuk dibicarakan karena dalam ruang lingkup sintaksis tidak hanya membicarakan tentang kata, frasa, dan klausa tetapi kalimat

2 secara utuh. Sintaksis tidak dapat terlepas dari tataran kebahasaan lainnya, yaitu tataran fonologi, morfologi, dan semantik. Kalimat dalam bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur fungsi unsur-unsurnya. Menurut Alwi, dkk.(2000: 36) fungsi itu bersifat sintaksis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frase dalam kalimat. Selanjutnya fungsi sintaksis utama dalam kalimat adalah (S), (P), (O), dan Ket dan Pel. Yang disingkat (S), (P), (O), Ket dan Pel. Unsur fungsional yang terdapat dalam kalimat membentuk struktur kalimat. Kalimat bahasa Indonesia menurut strukturnya dapat berupa kalimat majemuk. Struktur dalam kalimat tunggal terdiri atas satu klausa, sedangkan struktur dalam kalimat majemuk sekurang-kurangnya terdiri atas dua klausa atau lebih. Berbicara mengenai klausa, akan terdapat hubungan antarklausa. Hubungan antarklausa dapat terjadi pada kalimat mejemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Hubungan antarklausa dalam kalimat mejemuk setara dapat dihubungkan dengan konjungtor koordinatif, sedangkan hubungan antarklausa dalam kalimat mejemuk bertingkat dapat dihubungkan dengan konjungtor subordinatif. Konjungtor koordinatif adalah konjungtor yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur tersebut mempunyai status sintaksis yang sama, sedangkan konjungtor subordinatif adalah konjungtor yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak mempunyai status sintaksis yang sama. Konjungtor yang terdapat dalam majemuk setara disebut dengan koordinatif,

3 sedangkan konjungtor yang terdapat dalam kalimat mejemuk bertingkat disebut dengan subordinatif (Alwi, dkk., 2003: 388). Penelitian mengenai bahasa yang berhubungan dengan kaidah-kaidah kebahasaan sudah dilakukan di Indonesia. Salah satu penelitian dalam bidang sintaksis dapat diketahui jenis-jenis kalimat serta kemungkinan adanya relasi antarklausa yang terjadi dalam suatu kalimat. Bahasa sifatnya tidak statis atau dapat dikatakan bahasa selalu berkembang menyesuaikan diri terhadap kebutuhan komunikasi dengan masyarakat sebagai pengguna bahasa. Masyarakat mengadakan komunikasi dengan masyarakat yang lain dengan menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Salah satunya cara yang digunakan oleh masyarakat dalam penyampaian informasi yang berupa bahasa dengan menggunakan media cetak. Media cetak sangat bermacam bentuknya, ada yang berupa buku, cerpen, novel, majalah, tabloid, maupun koran. Koran adalah surat kabar yang terbit setiap hari. Surat kabar adalah suatu media komunikasi massa yang memuat informasi, mencatat peristiwa yang disampaikan pada khalayak melalui media cetak, penyampaiannya bersifat satu arah dan memiliki masa terbit berkala. Dan Koran merupakan bahan bacaan yang sering dikonsumsi oleh beberapa lapisan masyarakat. Di dalam penyampaian informasi tersebut bahasalah yang digunakan sebagai sarananya. Dalam kalimat majemuk bertingkat sering ditemukan penanda hubungan waktu, dalam kalimat majemuk bertingkat ada empat macam penanda hubungan waktu, yaitu relasi temporal permulaan, berurutan, bersamaan dan batas akhir.

4 Contoh : - Keraton di Wanakerta secara resmi mulai ditempati sejak tahun 1680. (002/SP/10/04/2010/4/5) - Sementara itu, putra lain Sunan Amangkurat I yaitu Pangeran Puger melarikan diri ke arah Begalen (Purworejo) dan mengangkat dirinya sebagai raja dengan gelar Susuhanan Ing Alaga. (021/SP/10/04/2010/4/5) - Setelah ditetapkan sebagai lokasi permukiman, Rusunawa dibangun pada tanggal 28 Agustus 2003 dan mulai ditempati pada tanggal 5 September 2005. (073/SP/24/04/2010/4/5) - Sekilas tidak ada masalah dengan fenomena ini, sehingga terkesan wajar-wajar saja. (127/SP/21/04/2010/4/2) Kalimat pertama di atas merupakan contoh dari pemakaian relasi temporal permulaan dengan subordinator sejak. Kalimat kedua merupakan contoh dari pemakaian relasi temporal bersamaan dengna subordinator sementara. Kalimat ketiga merupakan contoh dari pemakaian relasi temporal berurutan dengan subordinator setelah. Kalimat keempat merupakan contoh dari kalimat yang menggunakan relasi temporal batas akhir dengan subordinator sehingga. Untuk mengetahui pemakaian relasi temporal dan penanda hubungan waktu yang biasa digunakan dalam suatu kalimat majemuk bertingkat dalam surat kabar, maka peneliti akan mengkaji permasalahan ini. Pada penelitian ini penulis mengambil data tertulis, yaitu media cetak. Media cetak merupakan sarana yang dianggap tepat untuk menyampaikan informasi dengan bahasa sebagai medianya. Informasi tersebut secara tidak langsung mengandung berbagai macam koordinator penanda hubungan relasi temporal dalam kalimat majemuk bertingkat, yang dapat dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini. Adapun media cetak yang digunakan dalam penelitian ini adalah surat kabar Harian Umum Solo Pos Edisi April 2010.

5 Dalam penelitian pemakaian relasi temporal antarklausa dalam kalimat mejemuk bertingkat, maka peneliti mencoba memberi judul penelitian Relasi Temporal Antarklausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat pada Harian Umum Solo Pos Edisi April 2010. B. Pembatasan Masalah Dalam suatu penelitian perlu adanya pembatasan masalah yang maksudnya untuk memepermudah atau memperlancar jalannya penelitian dan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam membahas pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia mempunyai bermacammacam bentuk relasi. (Moeliono, 1988: 322-330), mengungkapkan bentuk relasi dilihat dari relasi antarklausanya terdiri dari dari relasi temporal, kondisional atau syarat, tujuan, konsesif, perbandingan, penyebaban, akibat, cara, sangkalan, kenyataan, hasil, penjelasan, dan atribut. Penulis hanya membatasi pada pemakaian relasi temporal antarklausa kalimat majemuk bertingkat dalam penelitian ini. C. Rumusan Masalah Agar mendapatkan hasil penelitian yang jelas, terinci dan terarah maka diperlukan perumusan masalah sebagai berikut.

6 1. Bagaimana bentuk relasi temporal bersamaan dan berurutan antarklausa yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat pada Harian Umum Solo Pos edisi April 2010? 2. Apakah kata penghubung atau subordinator relasi temporal bersamaan dan berurutan antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat dapat saling menggantikan? D. Tujuan Suatu penelitian apapun bentuknya pasti mempunyai tujuan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penggunaan bentuk relasi temporal bersamaan dan berurutan antarklausa yang digunakan dalam kalimat mejemuk bertingkat pada Harian Umum Solo Pos edisi April 2010. 2. Untuk mendeskripsikan kata penghubung atau subordinator relasi temporal bersamaan dan berurutan antar klausa dalam kalimat majemuk bertingkat dapat saling menggantikan atau tidak. E. Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca baik secara teoristis maupun praktis.

7 1. Manfaat Teoretis. Penelitian ini diharapkan dapat menyingkap seluk-beluk penggunaan relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat, serta diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi perkembangan bahasa Indonesia, khususnya mengenai kalimat majemuk bertingkat. 2. Manfaat Praktis. Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan pengajaran bahasa Indonesia dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, khususnya dalam penggunaan relasi temporal antarklausa dalam kalimat mejemuk bertingkat. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini berisi uraian singkat mengenai bagian utama dalam skripsi. Penelitian ini disajikan dalam 5 bab. Bab I adalah pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II adalah tinjauan pustaka dan landasan teori. Tinjauan pustaka terdiri atas hasil penelitian sebelumnya dan landasan teori yang memuat teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian dijadikan landasan atau acuan penelitian.

8 Bab III adalah metode penelitian. Bab ini memuat jenis penelitian, objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV adalah hasil dan pembahasan. Bab ini memuat analisis terhadap data-data yang mendukung penelitian mengenai relasi temporal. Bab V adalah penutup. Bab ini memuat simpulan akhir dari (hasil dan pembahasan) dan saran.