KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA DI POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

ARTIKEL ILMIAH. Karya Tulis Ilmah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III Gizi. Disusun Oleh

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KELURAHAN PETISAH HULU KECAMATAN MEDAN BARU

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

ABSTRAK DESTIANA SUPARDI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN KESEHATAN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Keywords: Posyandu, cadres knowledge, infant and under five children growth monitoring

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG KMS DENGAN SIKAP IBU DALAM MENINGKATKAN NUTRISI BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

GAMBARAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BULUKUMBA; STUDI ANALISIS DATA SURVEI KADARZI DAN PSG SULSEL 2009

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-3 TAHUN (Survei pada ibu balita usia 2 3 tahun di puskesmas Baregbeg Ciamis)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

PENGETAHUAN IBU TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BALITA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

PENELITIAN GAMBARAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI PADA BALITA YANG MENGALAMI GIZI KURANG

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

KADER. Disusun J

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING


ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) Di Desa Demangan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH

Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

HUBUNGAN PERAN KELUARGA, STATUS EKONOMI DAN PENYAKIT INFEKSI TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL V KOTA JAMBI TAHUN 2015

BAB IV. Desa kayumerah adalah sebuah desa yang terdiri dari 6 Dusun. 3 Dusun

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Dewiarti AN, Wahyuni A, Dewi AM Faculty of Medicine Lampung University. Keywords: Diarrhea, education, knowledge, mother, prevention

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN UMUR IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN POSYANDU (D/S) Beatric Maria Dwi Jayanti Baga

Petronela Bahi ¹, Herawati ², Devillya Puspita Dewi ³. INTISARI

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

KETERATURAN IBU KE POSYANDU DENGAN KEMAMPUAN IBU MENILAI STATUS GIZI BALITA DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SRI ANIS FADHILA SARI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

HUBUNGAN TINGKAT SADAR GIZI KELUARGA DAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN. Oleh : DEA FADLIANA

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Transkripsi:

KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA DI POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) Sumiasih 1, Yuliana Noor Setiawati Ulvie 2 Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universiyas Muhammadiyah Semarang ulvieanna@gmail.com 2 Abstrak Pos Pelayanan Terpadu () diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita mereka ke posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tingkat partisipasi ibu balita di wilayah Puskesmas Tambakromo Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati. Jenis penelitian ini adalah eksploratif deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh posyandu di puskesmas wilayah Tambakromo yaitu 56 posyandu sedangkan sampel ditentukan dengan purposive sampling yaitu ibu balita pada posyandu dengan tinggi sebanyak 52 orang dan ibu balita dengan rendah sebanyak 36 orang. Analisis data menggunakan Chi-square. Tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat, antara tinggi dan rendah tidak berbeda. Dilihat dari kesesuaian waktu ibu balita dengan jadwal kegiatan, kedua kelompok posyandu sama, yaitu sesuai. Rata-rata jarak rumah ibu Balita ke pada kelompok posyandu dengan tinggi lebih dekat dibanding pada kelompok dengan rendah. Kelompok dengan tinggi memiliki mutu pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok posyandu dengan rendah. Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang manfaat posyandu dengan partisipasi ibu balita ( cakupan ). Tidak ada hubungan antara kesesuaian waktu tentang manfaat posyandu dengan partisipasi ibu balita ( cakupan ). Terdapat hubungan antara jarak rumah ibu balita ke posyandu dengan partisipasi ibu balita ( cakupan ). Terdapat hubungan antara mutu pelayanan kesehatan di posyandu dengan partisipasi ibu balita (cakupan ) Kata Kunci: Pengetahuan Ibu Balita, Kesesuaian waktu, Jarak Rumah, Mutu, Partisipasi ibu balita () Abstract was held for the benefit of society so that the establishment, implementation and utilization require the active participation of the community in the form of the participation of a child's weight every month, so as to improve the nutritional status of children. This activity requires the active participation of mothers with children under five to bring their young children to so that they can monitor the growth and development of infants through their weight every month. This Research aims to study the factors that influence differences in the level of participation of mothers in the region Puskesmas Tambakromo Tambakromo District of Pati regency. This research is a descriptive exploratory retrospective analytical approach. The population in this study are all health centers Tambakromo region at 56 posyandu while the sample was determined by purposive sampling that mothers in posyandu with D / S high as 52 people and mothers with D / S Low 36 people. Data analysis using Chi-square. The level of knowledge of mothers about the benefits of, the group posyandu with D / S high and posyandu group with D / S Low is no different. Judging from the time mothers conformity with session schedule, both groups posyandu same, that is appropriate. The average distance to the toddler's mother's house on a group posyandu with D / S high-closer than the group with D / S low. group with D / S high-grade quality of service is better than the group posyandu with D / S low. There is no correlation between knowledge of mothers about the benefits posyandu with the participation of mothers (coverage D / S). There is no correlation between the timeliness of the benefits posyandu with the participation of mothers (coverage D / S). There is a relationship between the distance of the house mothers to posyandu with the participation of mothers (coverage D / S). There is a relationship between the quality of healthcare in posyandu with the participation of mothers (coverage D / S) Keywords: Knowledge, Conformity time, Distance House, Quality Posuandu, Participation mothers (D / S) 392

PENDAHULUAN Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang secara keseluruhan perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalam sistem ketahanan nasional antara lain disebutkan bahwa sebagai tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. 1 Departemen Dalam Negeri, Departemen Kesehatan, dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Berencana Nasional (BKKBN) telah memformulasikan keterpaduan program KB dan program kesehatan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) yang merupakan wadah peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. memiliki berbagai jenis kegiatan salah satunya kegiatan penimbangan balita. Dengan adanya penimbangan di, kita dapat memantau tumbuh kembang balita yang dapat dilihat dari berat badannya setiap yang dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita mereka ke posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan. 2 Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tingkat partisipasi ibu balita di wilayah Puskesmas Tambakromo Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksploratif deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh posyandu di puskesmas wilayah Tambakromo yaitu 56 posyandu sedangkan sampel ditentukan dengan purposive sampling yaitu ibu balita pada posyandu dengan tinggi sebanyak 52 orang dan ibu balita dengan rendah sebanyak 36 orang. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas terdiri dari Pengetahuan ibu tentang manfaat penimbangan, kesesuaian waktu dengan jadwal posyandu, jarak ibu balita ke posyandu dan mutu posyandu sedangkan variabel terikat adalah partisipasi ibu balita (). Data primer terdiri dari data indentitas responden, alamat responden, pendidikan responden, pengetahuan responden, kesesuaian waktu, jarak ke posyandu dikumpulkan melalui wawancara berstruktur dengan menggunakan kesioner dan observasi menggunakan instrument Check List. Data sekunder diperoleh dengan cara mengutip langsung dari buku meliputi profil posyandu dan puskesmas Tambakromo. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Chisquare. 393

Karakteristik HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden Usia (tahun) < 20 9 17 6 17 21 30 37 71 26 72 >30 6 12 4 11 Pekerjaan PNS 4 8 2 5 Swasta 0 0 1 3 Buruh 10 19 6 17 Ibu Rumah Tangga 38 73 27 75 Pendidikan SD 15 29 15 42 SMP 22 42 10 28 SMA 11 21 8 22 Perguruan 4 8 3 8 Pengetahuan tentang Baik 26 50 17 47 Cukup 21 40 10 28 Kurang 5 10 9 25 Tabel 1 menunjukkan bahwa di posyandu dengan maupun dengan, proporsi terbesar ibu berumur kurang dari 21-35 tahun. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kurnia (2011), yang menyatakan bahwa sebanyak 57,8% ibu balita berumur <30 tahun. Hasil serupa juga terungkap dari hasil penelitian Kartini, dkk (2012) yang menyatakan bahwa sebanyak 67,7% ibu balita berasal dari kelompok ibu dewasa muda (15-31 tahun). Tidak ada perbedaan pola pekerjaan antara ibu-ibu balita di dengan tinggi dan ibu-ibu balita di posyandu dengan rendah. Pada kedua kelompok posyandu tersebut ibu rumah tangga merupakan jenis pekerjaan yang terbanyak, yaitu 73 % dan 75 %. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Kurnia (2011) yang menyatakan angka ibu balita yang bekerja di Kelurahan Sukasari sebanyak 35,6%, yang artinya lebih banyak ibu balita yang berstatus tidak bekerja di wilayah tersebut. Kelompok dengan tinggi, tingkat pendidikan ibu balita yang paling banyak adalah SMP (42%), sedang di kelompok posyandu dengan rendah, tingkat pendidikan ibu balita paling banyak adalah SD (42 %). Hal ini menunjukkan bahwa pola tingkat pendidikan responden di kedua posyandu berbeda, khususnya pada pendidikan rendah. Ibu-ibu pada kelompok dengan tinggi memiliki pendidikan yang lebih baik dibanding ibu-ibu balita pada kelompok posyandu dengan rendah. Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak. Ibu-ibu dengan pendidikan yang baik cenderung dapat mencari dan menyerap berbagai informasi dari berbagai sumber, tentang cara pengasuhan anak yang baik, termasuk menjaga kesehatan dan menjamin pendidikan anak. Soeryoto (2001), menyatakan bahwa faktor pendidikan ibu balita yang baik 394

akan mendorong ibu-ibu balita untuk membawa anaknya. 5 Pengetahuan tentang manfaat ibu-ibu pada tinggi lebih baik dibanding ibu-ibu pada kelompok posyandu dengan rendah. Pada posyandu dengan rendah, seperempat dari ibu-ibu (25%) memiliki pengetahuan yang kurang, dibanding ibu-ibu pada kelompok posyandu dengan yang hanya 10 % yang memiliki pengetahuan kurang. Proporsi ibu-ibu yang memiliki pengetahuan cukup pada tinggi lebih besar dibanding ibuibu pada kelompok posyandu dengan rendah, yaitu 40% Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Manfaat dengan Partisipasi Ibu balita (cakupan ) Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Manfaat dengan Partisipasi Ibu balita ( cakupan ) Mean ± SD 72.69 ± 12.851 70.28±16.298 Minim um Maksim um p 50 90 0.443 40 90 dengan nilai p- sebesar 0.443 (p > 0.05) menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang manfaar posyandu dengan partisipasi ibu balita (). Suatu penerimaan ide baru akan melalui lima tahap mulai dari mengetahui (awareness) hingga penerimaan (adoption) sangat ditentukan oleh hal-hal yang ada dalam diri individu misalnya sikap, motivasi dan faktor luar individu yaitu lingkungan termasuk efektivitas program dan pengalaman terhadap pelayanan dimasa lalu. Bila terdapat hal-hal yang kurang mendukung, perilaku yang telah terwujud dapat saja berubah. 6 Kesesuaian Waktu Ibu balita dengan jadwal Tabel 3. Distribusi ibu balita berdasarkan kesesuaian Kesesuaian Sesuai 39 75 29 81 Tidak 13 25 7 19 sesuai Tabel 3 bahwa pada posyandu dengan tinggi sebagian besar ibu balita (75%) menyatakan waktu penyelenggaraan sesuai. Kondisi yang hampir sama ditemukan pula pada kelompok posyandu dengan rendah, dimana 29 orang ibu balita (81%) menyatakan waktu penyelenggaraan posyandu sesuai. Hubungan antara Kesesuaian waktu dengan Partisipasi Ibu balita (cakupan ) dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hubungan antara Kesesuaian waktu dengan Partisipasi Ibu balita (cakupan ) p 395

Kesesua ian Sesuai 39 75 29 81 Tidak 13 25 7 19 sesuai 0.612 dengan nilai p- sebesar 0.612 (p > 0.05) menunjukkan tidak ada hubungan antara kesesuaian waktu dengan partisipasi ibu balita (). Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Kurnia (2011) yang menyatakan adanya hubungan antara status bekerja dengan partisipasi ibu ke. Mean ± SD 378.46 2±249. 967 468.29 5±227. 392 Mini mum Maksi mum p 50.0 900 0.00 2 100.0 0 1000.00 dengan nilai p- sebesar 0.002 (p < 0.05) menunjukkan ada hubungan antara jarak rumah dengan partisipasi ibu balita (). Keterjangkauan masyarakat (jarak) akan fasilitas pelayanan kesehatan mempengaruhi pemilihan akan pelayanan kesehatan. Jarak Rumah Ibu balita ke Jarak Tabel 5. Distribusi ibu balita menurut jarak rumah ke Jauh 17 33 24 67 Mutu Tabel 7. Mutu posyandu berdasarkan kriteria capaian Mutu tinggi Baik 30 79 5 28 Dekat 35 67 12 33 Tidak baik 8 21 13 72 Total 38 100 18 100 Tabel 5 menunjukkan bahwa pada kelompok posyandu dengan tinggi jarak rumah ke posyandu lebih dekat 67 % dan Kelompok posyandu yang rendah jarak rumah ke posyandu jauh 67 %. Hubungan antara jarak rumah ke posyandu dengan partisipasi Ibu Balita (Cakupan ) dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6. Hubungan antara jarak rumah ke dengan Partisipasi Ibu Balita (Cakupan ) Tabel 7 menunjukkan bahwa posyandu tinggi (79%) pada kelompok posyandu dengan bermutu baik sedang pada rendah, (72%) bermutu tidak baik. Semakin lengkap fasilitas yang terdapat di akan semakin tinggi tingkat partisipasi ibu dalam pemanfaatan. Hubungan antara mutu posyandu dengan Partisipasi Ibu balita (capaian ) dapat dilihat pada Tabel 8 396

Mutu Tabel 8. Hubungan antara Mutu posyandu dengan Partisipasi Ibu balita (capaian ) dengan nilai p- sebesar 0.000 p- Posyan du N % n % Baik 30 79 5 28 Tidak baik 8 21 13 72 Total 38 100 18 100 0.000 (p < 0.05) menunjukkan ada hubungan antara jarak rumah dengan partisipasi ibu balita (). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara mutu posyandu dengan partisipasi ibu ( cakupan ). Semakin lengkap fasilitas yang terdapat di semakin tinggi tingkat partisipasi ibu dalam pemanfaatan posyandu. SIMPULAN Tidak ada Perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat, antara kelompok posyandu dengan tinggi dan rendah. Dilihat dari kesesuaian waktu ibu balita dengan jadwal kegiatan, kedua kelompok posyandu sama, yaitu sesuai. Ratarata jarak rumah ibu Balita ke pada kelompok posyandu dengan tinggi lebih dekat dibanding pada kelompok dengan rendah. Kelompok dengan tinggi memiliki mutu pelayanan kesehatan dasar yang lebih baik dibandingkan dengan rendah. Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang manfaat posyandu dengan partisipasi ibu balita (cakupan ). Tidak ada hubungan antara kesesuaian waktu tentang manfaat posyandu dengan partisipasi ibu balita (cakupan ). Terdapat hubungan antara jarak rumah ibu balita ke posyandu dengan partisipasi ibu balita (cakupan ). Terdapat hubungan antara mutu pelayanan kesehatan di posyandu dengan partisipasi ibu balita (cakupan ) DAFTAR PUSTAKA Amsyah, Zulkifli. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama. 2003 Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2005. Jakarta; Depkes RI. 2006 Kartini, Apoina dan Cahaya Asdhany. Hubungan Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan dengan Status Gizi Anak Balita (Studi di Kelurahan Cangkiran Kecaman Mijen Kota Semarang). Journal of Nutrition College, I(1) : 11-20. 2012 Khalimah, Umi. Hubungan Antara Karakteristik dan Sikap Ibu Balita dengan Praktek Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran Gunungpati Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. 2007 Kurnia, Nita. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Ibu Balita dalam memanfaatkan Pelayanan Gizi Balita di Kelurahan Sukasari Kecamatan Tangerang. Skripsi, Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran 397

dan ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2011 Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta ; PT Rineka Cipta. 2010. Soeryoto. Hubungan Faktor Karakteristik Ibu Balita dengan Cakupan Penimbangan Balita di Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2000. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta. 2001 Yamin, Ahmad. Analisis Perbedaan Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Pemanfaatan oleh Pengunjung Rutin dan Tidak Rutin dalam Konteks Keperawatan Komunitas di Wilayah Kecamatan Limus Nunggal, Baros dan Cikundul Kota Sukabumi Tahun 2002. Tesis. Program Studi Ilmu Keperawatan Pasca Sarjana UI. 2003 398