ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1045 MELALUI PROSES NITRIDASI MENGGUNAKAN MEDIA UREA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PROSES NITRIDASI TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN FCD 700 DENGAN MEDIA NITRIDASI UREA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan logam pada jenis besi adalah material yang sering digunakan dalam

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

13 14 : PERLAKUAN PERMUKAAN

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PROSES POWDER NITRIDING TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN TEBAL LAPISAN DIFUSI PADA PAHAT BUBUT HIGH SPEED STEEL

Analisa Temperatur Nitridisasi Gas Setelah Perlakuan Annealing pada Baja Perkakas

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

PENGARUH SURFACE TREATMENT METODA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PAHAT BUBUT BAHAN BAJA KECEPATAN TINGGI

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

BAB I PENDAHULUAN. pressure die casting type cold chamber yang berfungsi sebagai sepatu pendorong cairan

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meningkatkan kekerasan permukaan sparepart lokal kendaraan bermotor dengan cara Karburasi Cair ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

PENDAHULUAN. Keywords : white layer, nitriding, Urea, FCD 700

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

PENINGKATAN KEKERASAN DENGAN METODA KARBURISASI PADA BAJA KARBON RENDAH (MEDAN) DENGAN MEDIA KOKAS

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON ST 40 DENGAN METODE NITRIDASI DALAM LARURATAN KALIUM NITRAT

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 2, Juli 2016 ISSN :

PENGARUH NITRIDASI PLASMA TERHADAP KEKERASAN AISI 304 DAN BAJA KARBON RENDAH

UJI FUNGSI SISTEM NITRIDASI ION UNTUK PERLAKUAN PERMUKAAN

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

KERANGKA KONSEP PENELITIAN PENGARUH NITROCARBURIZING TERHADAP LAJU KOROSI, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL DUPLEX STAINLESS STEEL

1.2. Tujuan 1. Mahasiswa memahami Heat Tratment secara umum 2. Mahasiswa memahami dan mengetahui cyaniding secara umum

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Tahap Persiapan. Hasil Nitridasi. Pengukuran Ketebalan

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA GAS NITRIDING TERHADAP SURFACE HARDNESS BAHAN BAJA AISI 4140

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Karakterisasi Material Sprocket

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

UJI FUNGSI SISTEM NITRIDASI ION UNTUK PERLAKUAN PERMUKAAN

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42 DENGAN TEKNIK NITRIDASI ION

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

ANALISIS SIMULASI UJI IMPAK BAJA KARBON SEDANG (AISI 1045) dan BAJA KARBON TINGGI (AISI D2) HASIL PERLAKUAN PANAS. R. Bagus Suryasa Majanasastra 1)

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES PACK CARBURIZING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern seperti saat ini masyarakat banyak yang menggunakan. transportasi yang marak digunakan untuk mudik lebaran.

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

MODIFIKASI MESIN FLAME HARDENING SISTEM PENCEKAMAN BENDA KERJA SECARA VERTIKAL PADA BAJA S45C

PENGARUH PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 1029 DENGAN METODA QUENCHING DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MAKRO STRUKTUR

Pengaruh Heat Treatment denganvariasi Media Quenching Oli dan Solar terhadap StrukturMikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

EFFECT OF AGING AND HARDENING NITROKARBURISASI STAINLESS STEEL TYPE PRESPITASI ASSAB CORRAX. Eko Hadi Prasetio, Drs. Syahbuddin, MSc. Ph.

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

Baja adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur lainnya dimana kadar karbonnya jarang melebihi 2%(menurut euronom)

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S

MATERIAL TEKNIK DIAGRAM FASE

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISA SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBURISING DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA

I. PENDAHULUAN. Logam merupakan material kebutuhan manusia yang banyak penggunaannya

STUDI PENINGKATAN SIFAT MEKANIS SPROKET IMITASI SUPRA 125 DENGAN SISTIM PACK KARBURISING

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

PERLAKUAN PACK CARBURIZING PADA BAJA KARBON RENDAH SEBAGAI MATERIAL ALTRENATIF UNTUK PISAU POTONG PADA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA.

SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU JATI

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

Oleh : Hafni. Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang. Abstrak

PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN PADA PROSES NORMALIZING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S PADA PRESSURE VESSEL

PROPOSAL PENELITIAN. Pengaruh Temperatur Dan Waktu Tahan Pada Proses Karburisasi Cair Terhadap Kekerasan Baja AISI 1025 Dengan Media Pendinginan Air

07: DIAGRAM BESI BESI KARBIDA

PENGARUH MULTIPLE QUECHING TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA ASSAB 760

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

Analisis Perbandingan Laju Korosi Pelat ASTM A36 antara Pengelasan di Udara Terbuka dan Pengelasan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH AKIBAT PENGARUH PROSES PENGARBONAN DARI ARANG KAYU JATI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA

Available online at Website

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON RENDAH (ST41) DENGAN METODE PACK CARBIRIZING

ANALISA PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA AISI 1050 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

PENGARUH JENIS BAHAN DAN PROSES PENGERASAN TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN PISAU TEMPA MANUAL

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERLAKUAN PANAS (HEAT TREATMENT)

Transkripsi:

ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1045 MELALUI PROSES NITRIDASI MENGGUNAKAN MEDIA UREA Umen Rumendi, Hana Hermawan Dosen Teknik Material Jurusan Teknik Manufaktur, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Jl.Kanayakan no 21 Dago, code pos 40135 Bandung Indonesia E-mail: umen_rumendi2012@yahoo.com ABSTRAK Nitridasi bertujuan untuk mengeraskan permukaan baja yang bertujuan untuk meningkatkan sifat kimia dan mekanik. Nitridasi yang dilakukan adalah nitridasi padat menggunakan urea sebagai alternatif sumber Nitrogen yang akan berdifusi dengan permukaan logam dan membentuk nitrida besife 4 N. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan terhadap tiga sampel baja dengan standar AISI 1045. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah suhu nitridasi, yaitu 460 o C, 510 o C dan 560 o C dengan holding time dalam tungku, selama 4 jam. Hasil sampel yang telah dinitridasi selanjutnya dilakukan pengujian yang meliputi pengujian kekerasan permukaan, distribusi kekerasan dan observasi struktur mikro. Dari hasil pengujian yang dilakukan, maka didapatkan kekerasan tertinggi dari ketiga sampel adalah sampel 1 yang dilakukan nitridasi pada suhu 460 o C dengan harga kekerasan permukaan rata-rata 440,5 HVN kemudian posisi berikutnya berada pada sampel 2 yang dilakukan pada suhu 510 o C dengan harga kekerasan permukaan 355,34 HVN, sedangkan sampel 3 yang dilakukan pada suhu 560 o C dengan kekerasan permukaan 265,62. Dengan hasil ini pengerasan permukaan baja AISI 1045 dengan menggunakan media urea sebagai sumber nitrogen dapat meningkatkan kekerasan permukaan baja tersebut. Keywords: Nitridasi, Nitrogen, Nitrida besife4n, Struktur mikro,aisi 1045 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Teknik pengerasaan permukaan, merupakan suatu proses untuk meningkatkan sifat keras dari sebuah material terutama untuk baja. Peningkatan kekerasan pada permukaan baja bisa dilakukan dengan beberapa metode heat treatment, diantaranya adalah karburasi dan nitridasi. Tujuannya adalah untuk memberikan sifat keras dan tahan terhadap keausan. Kerusakan suatu permukaan baja biasanya dimulai dari kerusakan yang diakibatkan karena adanya interaksi dengan material lain atau dapat diakibatkan oleh pengaruh lingkungan, seperti korosi yang terjadi akibat adanya reaksi antara besi dengan oksigen yang membentuk oksidasi pada permukaan. Dalam dunia industri, teknik pengerasan permukaan sangatlah berguna untuk menghasilkan komponen yang tahan terhadap keausan akibat bergesekan antar komponen, serta tahan terhadap faktor lingkungan seperti korosi. 104 Beberapa teknik perlakuan permukaan yang biasa digunakan diantaranya nitridasi (nitriding), karburasi (carburizing), karbonitridasi (carbonitriding), pengerasan induksi dan pengerasan nyala api (flame hardening). Dari beberapa teknik perlakuan panas tersebut, teknik perlakuan panas yang akan digunakan dan dibahas dalam penelitian ini adalah teknik perlakuan panas dengan proses nitridasi (nitriding). Nitridasi merupakan suatu proses pengerasan permukaan dengan terlebih dahulu menambahkan unsur nitrogen pada permukaan suatu material baja, baik baja paduan maupun baja bukan paduan. Pada proses nitridasi secara konvensional dibedakan menjadi tiga cara, yaitu nitridasi gas (gas nitriding), nitridasi cairan (liquid nitriding) dan nitridasi padat (pack nitriding). Dalam proses nitridasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah nitridasi padat yang dilakukan pada oven pemanas dengan menggunakan sumber nitrogen dari urea. Nitridasi padat (pack nitriding) merupakan proses meningkatkan kekerasan permukaan baja

dengan menggunakan nirogen dengan bantuan senyawa organik sebagai sumber nitrogen dalam prosesnya. Baja yang diproses dimasukkan kedalam wadah yang biasanya terbuat dari keramik, kaca atau aluminium bersamaan dengan senyawa yang digunakan sebagai sumber nitrogen. Selama pemanasan, senyawa organik yang digunakan dalam proses rata-rata bereaksi stabil pada suhu sampai dengan 570 o C dan waktu penahanan 2 sampai dengan 16 jam 4. Dibandingkan dengan menggunakan nitridasi cair (liquid nitriding) yang waktu nitridasinya antara 4-72 jam dan rata-rata pemakaian 24 jam 5. Maka waktu yang digunakan dalam proses Nitridasi padat (pack nitriding) cenderung lebih cepat. Baja karbon sedang (medium carbon steel) AISI 1045 adalah baja karbon yang mempunyai kandungan karbon sekitar 0,43-0,50 dan termasuk golongan baja karbon sedang. Baja dengan standar AISI 1045 ini banyak digunakan untuk komponen-komponen automotif misalnya untuk komponen roda gigi pada kendaraan bermotor, sproket, poros transportir dan sebagainya. Tabel 1. Kandungan Unsure-Unsur Baja AISI 1045 Uns ur Pros entase Berat (%) e 8,52,43-0,50 C i n 0,3,7 Pada penelitian ini menggunakan sumber nitrogen dari pupuk urea. Pupuk urea dibuat secara kimiawi dengan kandungan kadar nitrogen yang cukup tinggi, mayoritas pupuk urea yang beredar di pasaran mengandung unsur hara nitrogen (N) dengan kadar 46%. Artinya setiap 100 kilogram pupuk urea, mengandung 46 kilogram nitrogen didalamnya. Pada umumnya pupuk urea memiliki tekstur yang cukup kasar. Pupuk urea berbentuk butiran-butiran seperti kristal berwarna putih dan memiliki rumus kimia NH 2 CONH 2. Dengan adanya kandungan nitrogen yang cukup tinggi pada pupuk urea, maka penelitian proses nitridasi pada permukaan baja ini, dilakukan dengan menggunakan urea sebagai sumber nitrogen. Pada temperatur 460-600 o C kandungan Nitrogen pada urea ini diharapkan terurai menjadi atom N yang nantinya akan berdifusi pada permukaan baja sampel uji, yaitu baja karbon sedang AISI 1045. 2. TINJAUAN PUSTAKA Nitridasi Gas Pada proses nitridasi ini menggunakan gas amonia (NH3), nitridasi dilakukan di dalam tanur (furnace) pada suhu antara 460 o C - 600 o C. Pada suhu ini amonia akan berdesosiasi sehingga menghasilkan atom hidrogen dan nitrogen dengan reaksi sebagai berikut: NH 3 2 + N Dari desosiasi ini selanjutnya atom nitrogen larut pada permukaan benda yang dinitridasi sehingga membentuk nitrida. Proses nitridasi pada umumnya diterapkan untuk pengerasan peralatan (komponen mesin) yang terbuat dari baja karbon medium dan baja paduan yang mengandung unsurunsur :Al, Cr, Mo, Mn dan unsur lain yang memungkinkan bereaksi dengan unsur nitrogen. Unsur-unsur baja tersebut akan bereaksi dengan nitrogen yang larut secara interstisi sehingga membentuk nitrida-nitrida seperti: Fe 2 N, Fe 3 N, Fe 4 N, Cr 2 N, Mo 2 N maupun AlN. Nitridasi Cairan Pada proses nitridasi ini menggunakan cairan garam seperti cyanide-cyanite salts yang mengandung 60% - 70% NaCN (berat) dan 30% - 40% (berat). Proses ini diawali pencairan garam pada daerah suhu 560-570 o C dan waktu 1 2 jam untuk membasahi permukaan baja yang dinitridasi. Kemudian dilanjutkan dengan proses nitridasi pada suhu 565 595 o C dengan waktu sampai 12 jam. Untuk menghasilkan dengan reaksi sebagai berikut : 4 NaCN + 2O 2 Sodium cyanate ini bersifat tidak stabil sehingga terurai menghasilkan nitrogen sebagai berikut : 4 NaCNO 2 CO 3 + 2 NaCN + CO + 2N Selanjutnya atom nitrogen larut pada permukaan baja yang dinitridasi sehingga membentuk nitrida seperti pada nitridasi dengan gas NH3. Nitridasi Padat 6 Cara lain yang digunakan dalam proses nitridasi untuk pengerasan permukaan baja adalah dengan teknik nitridasi padat (pack nitriding). Nitridasi padat 105

menggunakan nirogen dengan bantuan senyawa organik sebagai sumber nitrogen dalam prosesnya. Baja yang diproses dimasukkan kedalam wadah yang biasanya terbuat dari keramik, kaca atau aluminium bersamaan dengan senyawa yang digunakan sebagai sumber nitrogen. Selama pemanasan, senyawa organik yang digunakan dalam proses rata-rata bereaksi stabil pada suhu sampai dengan 570 o C. Reaksi dari senyawa tersebut terdekomposisi pada suhu nitridasi dan kemudian mengeluarkan sumber nitrogen. Waktu proses berkisar dari 2 sampai dengan 16 jam. Proses Nitridasi yang pertama, dilakukan proses nitridasi pada tiga sampel uji dengan variabel suhu yang berbeda, yaitu 460 o C, 510 o C dan 560 o C dengan lama waktu penahanan 4 jam. Proses nitridasi dilakukan dengan menggunakan tungku pemanas SS-1200 kapasitas 1200 C. 3. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini proses persiapan sampel baja AISI 1045 menjadi dimensi 30x23x8 (mm) dengan banyak sampel empat buah. Persiapan berikutnya adalah menghaluskan permukaan sampel dengan mesin gerinda. Selanjutnya setelah itu dilakukan pengampelasan dengan tingkat kekasaran yang berbeda-beda, dimulai dari yang kasar hingga halus ( 120, 180, 220, 280, 320, 360, 400, 480, 600, 800, 1200 ) sampai mendapatkan permukaan sampel yang halus. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pembacaan pada pengujian sampel menggunakan mesin uji kekerasan. Gambar1. Sampel uji baja AISI1045 setelah dihaluskan pemukaannya Gambar3. Proses Nitridasi dlam tungku pemanas Proses pengujian, dilakukan observasi struktur mikro dan pengujian kekerasan vickers pada sampel uji yang masing-masing telah mengalami proses nitridasi dengan variabel suhu yang berbeda. Pengujian kekerasan permukaan dilakukan beberapa kali dengan jarak tiap titik pengujian 1 mm pada masingmasing sampel. Sedangkan pengujian depth of case dilakukan dengan cara memotong benda kerja melintang dan mengukur kekerasan dari sisi terluar dengan jarak masing-masing 0,05 mm. Kemudian hasil pengujian didata untuk diolah Persiapan berikutnya adalah membuat tabung reaktor nitridasi yang terbuat dari pipa baja dengan dimensi yang disesuaikan sebagai wadah penempatan urea dan sampel uji saat mengalami proses nitridasi di dalam tungku pemanas. Gambar4. Alat uji kekerasan dan struktur mikro Gambar2. Tabung nitridasi 106

Diagram Alir Penelitian Perlit Ferrit Gambar 6. Struktur mikro awal pembesaran 500x Sampel 1 Merupakan sampel uji yang telah mengalami proses nitridasi dengan suhu pemanasan 460 o C dan waktu penahanan 4 jam. Berikut adalah struktur mikro sampel 1 dengan perbesaran 500 kali: Perlit( hitam) Ferrit(putih) Gambar5. Diagram alir penelitian 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Observasi Struktur Mikro Pengujian struktur mikro dilakukan bertujuan untuk mengetahui struktur mikro pada keempat sampel uji, baik pada sampel yang belum mengalami proses nitridasi, maupun yang sudah mengalami proses nitridasi dan mengetahui perubahan yang terjadi. Berikut adalah hasil dari observasi struktur mikro yang telah dilakukan: Sampel 0 Merupakan sampel uji yang tidak mengalami proses nitridasi. Berikut adalah struktur mikro sampel 0 dengan perbesaran 500 kali: Gambar 7. Struktur mikro as Nitridasi 460 C pembesaran 500x Sampel 2 Nitrida Besi(lapisan putih) Fe 4 N Merupakan sampel uji yang telah mengalami proses nitridasi dengan suhu pemanasan 510 o C dan waktu penahanan 4 jam. Berikut adalah struktur mikro sampel 2 dengan perbesaran 500 kali: 107

Perlit Ferrit Nitrida Besi Di Permukaan Baja Nitrida Besi Fe 2-3 N atau Fe 4 N Gambar 8. Struktur mikro as nitridasi 510 o Cpembesaran 500x Sampel 3 Merupakan sampel uji yang telah mengalami proses nitridasi dengan suhu pemanasan 560 o C dan waktu penahanan 4 jam. Berikut adalah struktur mikro sampel 3 dengan perbesaran 500 kali: Perlit( hitam) Ferrit(putih) Gambar10. Lapisan putih White layer dipermukaan baja Lapisan putih pada sisi terluar atau disebut white layer, yaitu nitrida yang terbentuk pada permukaan baja akibat dari difusi nitrogen terhadap permukaan baja membentuk lapisan nitrida (FeN). Nitridasi ini dapat terjadi akibat atmosfer pada tungku pemanas yang banyak terdapat atom (N) yang berasal dari NH 2 yang terurai dari urea. Gas NH 2 ini akan bereaksi melepaskan atom nitrogen (N) yang akan berdifusi dengan permukaan baja. Atom-atom nitrogen ini akan bereaksi dengan baja (Fe) untuk membentuk lapisan nitrida Fe 2-3 Natau Fe 4 N. Lapisan putih dipermukaan baja membentuk ikatan logam dan non logam sehingga terbentuk ikatan sejenis keramik yang membentuk material komposit yang keras,dan mempunyai sifat ketahanan aus yang tinggi. Pengujian Kekerasan Permukaan Gambar 9. Struktur mikro as nitridasi 560 o C Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kekerasan permukaan sampel dan membandingkan hasil pengujian kekerasan yang telah dilakukan pada keempat sampel uji. Berikut adalah hasil pengujian mikro vickers dengan beban penetrasi 100 gram atau HV0.1. 108

Kekerasan HVN (0,1kg) 600 500 400 300 200 100 0 Kekerasan Permukaan 0 1 2 3 4 Jarak (mm) Sampel 0 Sampel 1 = 460oC Sampel 2 = 510oC Sampel 3 = 560oC Gambar11. Hasil uji kekerasan permukaan pada ke 4 sampel Pengujian Depth of Case Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman difusi dari proses nitridasi pada ketiga sampel dan membandingkannya dengan sampel tanpa proses nitridasi. Pengujian dilakukan dengan memberikan jarak setiap pergeseran 0,05 mm. 1. Proses nitridasi dengan menggunakan media urea sebanyak 250 gram sebagai sumber nitrogen dengan waktu penahanan di dalam tungku yang konstan dan variabel suhu yang berbeda-beda, maka didapatkan hasil kekerasan yang berbeda 2. Pengamatan struktur mikro pada penampang melintang dengan suhu 460 o C terlihat struktur inti tidak mengalami perubahan, yaitu sama dengan material awal sebelum dilakukan proses nitridasi namun terdapat lapisan putih pada permukaan, yaitu nitrida besi sedalan ±25μm. 3. Pengamatan kedalaman difusi nitrogen dengan kekerasan penampang melintang didapatkan peningkatan kekerasan dari material awal sampai kedalaman 25±25μm Dengan hasil ini pengerasan permukaan baja AISI 1045 dengan menggunakan media urea sebagai sumber nitrogen dapat meningkatkan kekerasan permukaan baja tersebut. Saran Untuk lebih sempurnanya penelitian, perlu adanya perbaikan dalam pembuatan tabung nitridasinya yaitu tabung nitridasi yang mudah dalam handlingnya. Distribusi Kedalaman Difusi Pada Permukaan Kekerasan HVN (0,1kg) 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 0 0,05 0,,1 0,15 0,2 0,25 Jarak (mm) Sampel 0 Sampel 1 = 460oC Sampel 2 = 510oC Sampel 3 = 560oC Gambar12. Hasil uji kedalaman kekerasan (DoC) dari ke 4 sampel uji 5. KESIMPULAN Dari hasil uji nitridasi sebagai perlakuan permukaan baja dengan menggunakan urea sebagai sumber Nitrogen dapat disimpulkan sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA [1] ASM Internasional, 1991, Metals Handbook Heat Treating, Volume 4. [2] Metallography, Structures, and Phase Diagrams, Vol 8, Metals Handbook, 8th ed., American Society for Metals, 1973. [3] Mei Yang, Nitriding fundamentals, modeling and process optimization, Material Science and Engineering, Worcester Polytechnic Institute. [4] Sunarto, Pengaruh Surface Treatment Metoda Plasma Nitriding Terhadap Kekerasan dan Ketahanan Aus Pahat Bubut Bahan Baja Kecepatan Tinggi, Jurnal Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang. [5] Carbon Steel, Diakses tahun 2013. (On Line) Available at http//en.wikipedia.org (On Line). [6] Chemical Composition of AISI 1045. Diakses tahun 2013. (On Line) Available at http//www.strindustries.com 109