Catur Setiya Sulistiyana, Yogi Irawan Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat yang setinggi tingginya (Depkes, 2009). Adanya kemajuan ilmu

SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK OLEH IBU DI RW 08 DUSUN WONOREJO SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Asam Mefenamat, Pasien Poli Gigi

HUBUNGAN STATUS EKONOMI KELUARGA DENGAN PERILAKU PENGOBATAN SENDIRI (SELF-MEDICATION)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS EKONOMI TERHADAP RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG DI APOTEK X KOTA PANGKALPINANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMUR DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Tingkat Kontrol Asma Mempengaruhi Kualitas Hidup Anggota Klub Asma di Balai Kesehatan Paru

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sakit (illness) berbeda dengan penyakit (disease). Sakit berkaitan dengan

HUBUNGAN ANTARA KONTROL ASMA dengan KUALITAS HIDUP ANGGOTA KLUB ASMA di BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG

INTISARI HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT RT 06 DAN 07 DUSUN II TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA BUMI JAYA KECAMATAN PELAIHARI

ABSTRAK FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT GENERIK DI PUSKESMAS KAYU TANGI BANJARMASIN

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI DI KELURAHAN PONDOK KARANGANOM KLATEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP SWAMEDIKASI BATUK DI APOTEK PANASEA BANJARMASIN

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

Kata Kunci : Hubungan, Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Obat CTM.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY) DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PEMILIHAN OBAT INFLUENZA PADA MAHASISWA FARMASI NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015

INTISARI PROFIL SWAMEDIKASI OBAT BATUK PILEK BEBAS PADA ANAK DI APOTEK AMANDIT FARMA BANJARMASIN

EVALUASI TINGKAT KESALAHAN PENGOBATAN SENDIRI (SWAMEDIKASI) DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRAK HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN UMUR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL DI APOTEK AULIA BANJARMASIN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Konsumsi Obat Tanpa Resep Dokter di Apotek Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang Tahun 2013

PENGARUH PAPARAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISWA SMA DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

DAMPAK IKLAN OBAT TERHADAP PERILAKU KONSUMSI OBAT JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP DENGUE HEMORRHAGIC FEVER DI KELURAHAN KARANG MEKAR CIMAHI TENGAH

ABSTRAK HUBUNGAN FREKUENSI MAKAN TERHADAP GEJALA MAAG PADA MAHASISWA AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

ABSTRAK. Hairun Nisa 1 ;Erna Prihandiwati,S.F.,Apt 2 ;Riza Alfian,M.Sc.,Apt 3

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP TINGKAT STRES TUGAS AKHIR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

ABSTRAK. Raden Ghita Sariwidyantry, 2009, Pembimbing : Donny Pangemanan, drg., SKM. dan Surya Tanurahardja, dr., MPH., DTM&H.

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN.

ABSTRAK FAKTOR SOSIODEMOGRAFI PADA KEJADIAN LUAR BIASA CHIKUNGUNYA DI KECAMATAN SUNGAI GELAM, KABUPATEN MUARO JAMBI, PROVINSI JAMBI TAHUN 2009

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

Kata Kunci : Persepsi Pasien, Mutu Jasa Pelayanan.

Bagian Anatomi Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

PENGGUNAAN PARASETAMOL OLEH PELAJAR SMA DAN TUKANG BECAK. Oleh : PARVITHRAH APPARAVOO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

SEBAGAI PEROKOK. Oleh: ARSWINI PERIYASAMY

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DENGAN PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA SALAMREJO SENTOLO KULON PROGO

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

INTISARI. Rahmatullah 1 ;Dita Ayuliav D.S 2 ; Iriani Yamuningsih 3

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah tumor malignan yang berasal dari epitel duktus

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

DANIEL ADIARTHA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I LATAR BELAKANG. suatu usaha dalam pemilihan dan penggunaan obat obatan oleh individu UKDW

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MASTITIS DENGAN USAHA-USAHA PENCEGAHANNYA PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

Transkripsi:

Hubungan Pengetahuan Masyarakat tentang Obat Anti Nyeri Terhadap Pengobatan Sendiri pada Nyeri Akut (Studi Di Kelurahan Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Majalengka) Catur Setiya Sulistiyana, Yogi Irawan Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon catur@fkunswagati.ac.id Abstrak Pengobatan sendiri merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit. Apabila dilakukan dengan benar, maka pengobatan sendiri merupakan sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah dalam hal pemeliharaan kesehatan secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri terhadap pengobatan sendiri pada nyeri akut. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional study) yang dilakukan terhadap masyarakat RW 07 Kelurahan Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Majalengka. Variabel yang diteliti yaitu pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri dan pengobatan sendiri pada nyeri akut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 80 kuesioner yang disebar, hanya 45 orang yang memilih melakukan pengobatan sendiri, yang sering melakukannya sebanyak 25 orang (55.6%), dan yang kadang-kadang sebanyak 20 orang (44.4%). Sedangkan, berdasarkan pengetahuan tentang obat anti nyeri sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 47 orang (58.8%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (18.8%), dan yang berpengetahuan baik sebanyak 18 orang (22.5%). Selain itu, berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh hasil r s = 0,27 dengan tingkat kemaknaan p = 0,02. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang lemah dan bermakna antara pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri dengan pengobatan sendiri pada nyeri akut. Kata kunci : Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Kepatuhan Antenatal Care. Abstract Self Treatment is the efforts of community to resolve complaints or symptoms of disease. If it s done correctly, self treatment give major contribution for national health care. The aims of this study is analyzing the correlation of community knowledge about analgesic with self treatment in acute pain. The design of this study is analytic survey study using cross sectional design, which were conducted in the area on society of Rw.07 Village Wadowetan sub-district Bantarujeg Majalengka. The variables studied were community knowledge about analgesic and self treatment in acute pain. The conclusion of this study is based on knowledge about analgesic, from 80 respondents 47 (58.8%) have low knowledge, average 15 (18.8%), and high 18 (22.5%). Forty five (45) people choose to self-treatment, which 25 did very often, and 20 occasionally. Spearman correlation test r s = 0.27, with a significance level of p = 0.02. Therefore, it can be concluded that there was a weak correlation and significant between the community knowledge about analgesic with self treatment in acute pain. Keywords : Community knowledge about the analgesic, self-treatment in acute pain. Latar Belakang Pengobatan sendiri merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit. Apabila dilakukan dengan benar, maka pengobatan sendiri merupakan sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah dalam hal pemeliharaan kesehatan secara nasional. 1 Pengobatan sendiri yang dilakukan oleh penduduk Indonesia yang mengeluh sakit sebesar 64,35% dan berobat ke pelayanan kesehatan atau pengobatan tradisional sebesar 35,65%. Alasan pengobatan sendiri adalah praktis dari segi waktu, masalah privasi, biaya lebih murah, jarak yang jauh ke pelayanan kesehatan dan kurang puas terhadap pelayanan kesehatan. 2 Masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri ini umumnya menderita

penyakit yang ringan, contohnya seperti nyeri (nyeri kepala, nyeri otot ataupun nyeri yang lainnya). Obat-obat penghilang rasa nyeri atau analgesik dijual bebas untuk mengatasi rasa nyeri ringan hingga sedang itu berkenaan dengan nyeri kepala, selesma (cold), sakit gigi, nyeri otot, nyeri punggung, artritis dan nyeri haid. Obat-obat itupun dapat menurunkan demam. 3 Semua obat penghilang rasa nyeri yang dijual bebas mengandung satu dari lima bahan kimia ini: aspirin, asetaminofen/parasetamol, ibuprofen, naproksen natrium, dan yang paling mutakhir, ketoprofen. Obat penghilang rasa nyeri yang dijual bebas biasanya dapat memberikan kelegaan atau kesembuhan kepada masyarakat yang menggunakannya sendiri untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakitnya seperti sakit kepala atau nyeri otot. 3 Kerugian dari melakukan pengobatan sendiri jika tidak didasari dengan pengetahuan yang cukup mengenai obat, dapat mengakibatkan kesalahan diagnosis sehingga terjadi keracunan. Nurashikin (2010) mendapatkan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap penggunaan obat anti nyeri yang dijual bebas mayoritas berada dalam kategori sedang, 4 Shadi (2012) mendapatkan bahwa mahasiswa yang melakukan pengobatan sendiri mayoritas lebih dari tiga kali pada saat periode penelitian dan nyeri yang menjadi masalah yaitu nyeri kepala. 5 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri terhadap pengobatan sendiri pada nyeri akut. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Majalengka pada bulan Mei 2014. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah masyarakat RW 07 Kelurahan Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Majalengka. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik simple random sampling, dengan kriteria inklusi masyarakat yang usianya di atas 17 tahun dan bersedia menjadi responden. Sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah masyarakat yang sedang sakit berat, mempunyai gangguan jiwa dan tidak bersedia menjadi responden. Jumlah sampel penelitian dihitung dengan Rumus Slovin sebesar 80 orang. Analisis data menggunakan Uji Spearman's Correlation. Hasil Distribusi metode pengobatan masyarakat, tercantum dalam Tabel 1, sebanyak 45 orang responden (56.3%) memilih melakukan pengobatan sendiri. Sebanyak 34 orang (42.5%) memilih melakukan pengobatan dengan pergi ke dokter praktek swasta, ke puskesmas, atau ke rumah sakit/klinik, dan hanya 1 orang (1.3%) memilih membiarkan nyerinya sampai sembuh. Berdasarkan Tabel 2, dilihat bahwa dari 45 responden yang melakukan pengobatan sendiri, yang sering melakukannya sebanyak 25 orang (55.6%), dan yang kadang-kadang sebanyak 20 orang (44.4%). Berdasarkan Tabel 3, nyeri yang sering responden rasakan adalah nyeri kepala sebanyak 55 orang (68.8%), nyeri otot sebanyak 18 orang (22.5%), nyeri sendi sebanyak 1 orang (1.3%), nyeri perut sebanyak 4 orang (5.0%) dan nyeri lainnya sebanyak 2 orang (2.5%). Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat bahwa dari 80 responden sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 47 orang (58.8%), yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 15 orang (18.8%), dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 18 orang (22.5%).

Tabel 1. Pengobatan yang dilakukan responden Pengobatan yang dilakukan Jumlah % Mengobatinya sendiri 45 56,3 Dokter 28 35,0 Puskesmas 4 5,0 Rumah Sakit/Klinik 2 2,5 Membiarkannya Sampai Sembuh 1 1,3 Total 80 100,0 Tabel 2. Frekuensi Responden Berdasarkan Pengobatan Sendiri pada Nyeri Akut Pengobatan Jumlah % Sering 25 55.6 Kadang-kadang 20 44.4 Tidak Pernah 0 0 Total 45 100 Tabel 3. Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Nyeri yang Dirasakan Jenis nyeri yang sering dirasakan Jumlah % Nyeri kepala 55 68.8 Nyeri otot 18 22.5 Nyeri sendi 1 1.3 Nyeri perut 4 5.0 Nyeri lainnya 2 2.5 Total 80 100 Tabel 4. Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Masyarakat tentang Obat Anti Nyeri Pengetahuan Jumlah % Baik 18 22.5 Cukup 15 18.8 Kurang 47 58.8 Total 80 100

Pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri Pengobatan sendiri pada nyeri akut Pengetahuan Correlation 1,000,268 * masyarakat tentang obat Coefficient Sig. (2-tailed).,016 Spearman's anti nyeri N 80 80 rho Correlation,268 * 1,000 Pengobatan Coefficient sendiri pada Sig. (2-tailed),016. nyeri akut N 80 80 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Bagan 1. Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Anti Nyeri dengan Pengobatan Sendiri pada Nyeri Akut Berdasarkan bagan 1, besarnya korelasi antara pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri dengan pengobatan sendiri pada nyeri akut adalah r s = 0,27 dengan tingkat kemaknaan p = 0,02. Oleh karena itu, dapat disimpulkan ada hubungan positif yang lemah dan bermakna antara pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri dengan pengobatan sendiri pada nyeri akut. PEMBAHASAN Hasil uji analisis korelasi didapatkan ada hubungan positif yang lemah dan bermakna antara pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri dengan pengobatan sendiri pada nyeri akut. Hal ini dapat terjadi berdasarkan pengalaman atau informasi yang didapat oleh masyarakat tersebut tentang pengobatan dan obat yang digunakan, karena menurut Mubarak, 2007 pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusahan untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya. 6 Pengobatan sendiri adalah upaya yang dilakukan individu untuk mengatasi sakit atau keluhan yang dialaminya, tanpa bantuan tenaga medis. 7 Sedangkan, BPOM menyebutkan bahwa pengobatan sendiri adalah perawatan sendiri oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum diderita, dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas di pasaran atau obat keras yang bisa didapat tanpa resep dokter dan diserahkan oleh apoteker di apotek (BPOM, 2004). Hasil yang diperoleh berdasarkan pengambilan data yang diambil langsung melalui kuesioner, dari 80 kuesioner yang disebar ke masyarakat didapatkan sebanyak 45 orang (56.3%) memilih melakukan pengobatan sendiri. Sebanyak 34 orang (42.5%) memilih melakukan pengobatan dengan pergi ke dokter praktek swasta, ke puskesmas, atau ke rumah sakit/klinik, dan hanya 1 orang (1.3%) memilih membiarkan nyerinya sampai sembuh. Selain itu, dari 45 responden yang melakukan pengobatan sendiri, yang sering melakukannya sebanyak 25 orang (55.6%), dan yang kadang-kadang sebanyak 20 orang (44.4%). Hal ini dapat dilakukan karena obat penghilang rasa nyeri atau analgesik dijual bebas untuk mengatasi rasa nyeri ringan hingga sedang itu berkenaan dengan nyeri kepala, selesma (cold), sakit gigi, nyeri otot, nyeri punggung, artritis dan nyeri haid. Obat-obat itupun dapat menurunkan demam (Nurcahyo, 2004), 8 dan dari hasil kuesioner yang disebar nyeri yang sering responden rasakan adalah nyeri kepala sebanyak 55 orang (68.8%), nyeri otot sebanyak 18 orang (22.5%), nyeri sendi sebanyak 1 orang (1.3%), nyeri perut sebanyak 4 orang (5.0%) dan nyeri lainnya sebanyak 2 orang (2.5%). Pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri berdasarkan hasil kuesioner

dari 80 responden sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 47 orang (58.8%), yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 15 orang (18.8%), dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 18 orang (22.5%). Sedangkan menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurashikin, 2010 didapatkan Tingkat pengetahuan responden terhadap penggunaan obat anti nyeri yang dijual bebas mayoritas berada dalam kategori sedang. Menurut Mubarak, 2007 pengetahuan dapat di pengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, umur, pengalaman, informasi, minat, kebudayaan lingkungan sekitar. 6 SIMPULAN 1. Pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri di Kelurahan Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Majalengka dari 80 responden sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 47 orang (58.8%), yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 15 orang (18.8%), dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 18 orang (22.5%). 2. Berdasarkan nyeri yang sering responden rasakan adalah nyeri kepala sebanyak 55 orang (68.8%), nyeri otot sebanyak 18 orang (22.5%), nyeri sendi sebanyak 1 orang (1.3%), nyeri perut sebanyak 4 orang (5.0%) dan nyeri lainnya sebanyak 2 orang (2.5%). 3. Pengobatan sendiri pada nyeri akut dengan obat anti nyeri dari 45 responden yang melakukan pengobatan sering yaitu sebanyak 25 orang (55.6%), dan yang melakukan pengobatang kadang-kadang sebanyak 20 orang (44.4%). 4. Hasil uji analisis korelasi didapatkan ada hubungan positif yang lemah dan bermakna antara pengetahuan masyarakat tentang obat anti nyeri dengan pengobatan sendiri pada nyeri akut. DAFTAR PUSTAKA 1. Rosian Arbie, 2003. Penanggulangan Rasa Sakit Dengan Analgetika Dalam Bentuk Obat Bebas. http://library.usu.ac.id/download/fk/farmakologi-rosihan.pdf. [Diakses 23 Agustus 2013]. 2. Supardi, S., dan Notosiswoyo, M., 2005, Pengobatan sendiri sakit kepala, demam, batuk dan pilek pada masyarakat desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 2. 3. Nurcahyo. 2004. Obat Penghilang Rasa Sakit: Disesuaikan Dengan Rasa Sakit. (online).http://medicastore.com/artikel/38/obat_penghilang_rasa_sakit_disesuaikan_deng an_rasa_sakit.html [Diakses 3 September 2013]. 4. Nurashikin Binti Saleh. 2010. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Ayer Keroh, Melaka Tentang Penggunaan Obat Anti Nyeri Yang Dijual Bebas Tahun 2010. 5. Shadi Sarahroodi. 2012. Pattern of self-medication with analgesics among Iranian University students in central Iran. 6. Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta. Graha Ilmu. 7. Supardi, S., dan Notosiswoyo, M., 2005, Pengobatan sendiri sakit kepala, demam, batuk dan pilek pada masyarakat desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 2. 8. Nurcahyo. 2004. Obat Penghilang Rasa Sakit: Disesuaikan Dengan Rasa Sakit. (online).http://medicastore.com/artikel/38/obat_penghilang_rasa_sakit_disesuaikan_deng an_rasa_sakit.html [Diakses 3 September 2013].