Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : 82 88, Desember 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : , Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SPLIT SQUAT JUMP DAN DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BOLAVOLI

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

Oleh: Claudia Megawati Suyanto, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh DENNY EKA NUSANTARA NPM

PENGARUH LATIHAN Z-PATTERN RUN DRILL DAN BARRIER JUMP WITH CUT AND SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI MUHAMMAD AGUSMAN

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : NOVITA RESTI ANGGRAENI NPM

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH VARIASI LATIHAN KOORDINASI TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI SISWA SSO REAL MADRID UNY KELOMPOK UMUR TAHUN

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA (Objek Studi pada siswa kelas XI SMK PGRI 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015)

OLEH : WALID SUKO BAKTI NPM:

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

THE EFFECTS OF SHADOW PRACTICE USING SEQUENTIAL STEPS AND CROSSING STEPS TO FOOTWORK ATHLETE AGILITY PB WIRATAMA JAYA YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

Wiljiwianus Primus Wio Bei Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Citra Bakti

PERBEDAAN LATIHAN PASSING

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH LATIHAN SQUAT TRUSH DAN SHUTLLE RUN TERHADAP KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

THE INFLUENCE OF TRAINING CIRCUIT (CIRCUIT TRAINING) AGAINST RESISTANCE FROM THE CLUB BADMINTON PLAYER PB. SON STAR CITY PEKANBARU.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN STRENGTH ENDURANCE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN

Vol. 2 No. 1 ISSN April 2016

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN HIGH PULLEY CURLS DAN LOW PULLEY CURLS TERHADAP KEKUATAN DAN HYPERTROPHY OTOT LENGAN I Putu Eri Kresnayadi, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi PENDAHULUAN Pencapaian prestasi yang maksimal harus didahului dengan latihan fisik yang sesuai dengan kecabangan olahraga tertentu. Dalam menentukan metode latihan yang sesuai dengan tujuan latihan tidaklah mudah. Menurut Sajoto (1995: 8) ada sepuluh macam komponen kondisi fisik yang perlu dikembangkan antara lain adalah kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya otot (muscular power), kecepatan (speed), daya lentur (flexibility), kelincahan (agility), koordinasi (coordination), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), dan reaksi (reaction). Kekuatan (strength) adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (Sajoto, 1995: 8). Oleh sebab itu unsur kekuatan harus ditingkatkan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan, karakteristik cabang olahraga, dan yang paling penting harus mendapatkan perhatian seorang pelatih. Di dalam latihan mahasiswa dilatih agar dapat meningkatkan kemampuan dalam bermain bolabasket, akan tetapi tim bolabasket Undiksha masih belum mampu bersaing secara maksimal. Pelatihan untuk meningkatkan kekuatan dan hypertrophy otot lengan kurang mendapatkan perhatian dari pelatih Undiksha, akibatnya dalam setiap pertandingan Undiksha kerap kali melakukan kesalahan mendasar seperti passing dan rebound. Berawal dari kondisi itu dan mengingat kurangnya program pelatihan untuk meningkatkan kekuatan dan hypertrophy otot lengan pemain bolabasket maka diperlukan sebuah latihan yang sesuai dan terprogram untuk meningkatkan unsur kondisi fisik tersebut. Kekuatan otot dan hypertrophy memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Jika berlatih untuk tujuan memperoleh kekuatan otot, maka bersamaan dengan itu hypertrophy otot juga akan terjadi sebagai adaptasi dari tubuh dalam menerima kekuatan beban. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pelatihan High Pulley Curls dan Low Pulley Curls Terhadap Kekuatan dan Hypertrophy Otot Lengan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, karena dibuktikan oleh adanya pengujian hipotesis dan digunakannya instrumen-instrumen tes yang standar (Maksum, 2012:13). Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan penelitian 82

menggunakan matching-only design (Maksum, 2012:100). Studi atau penelitianya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Populasi yang digunakan sebagai subjek dalam pelaksanaan adalah para siswa putra yang mengikuti bimpres bolabasket Undiksha yang berjumlah 33 mahasiswa. Pembentukan kelompok menggunakan ordinal pairing. Ordinal pairing didasarkan atas kreteria ordinal (Hadi, 2004:512). Cara ini dilakukan dengan menyusun subjek dalam suatu daftar dan mengambil sampel dari atas ke bawah (Hadi, 2004:184). Ordinal pairing merupakan memasang-masangkan subjek penelitian atau cara pengelompokkan sampel dengan menggunakan sistem perengkingan, kemudian penempatan sampel pada masing-masing kelompok mengikuti pola "huruf S. Tujuan penggunaan ordinal pairing adalah untuk menyamaratakan kemampuan subjek dimasing-masing kelompok. Berdasarkan teknik ordinal pairing, maka sampel dalam penelitian ini akan dikelompokkan sebagai berikut kelompok I = 11 orang diberi perlakuan latihan high pulley curls, kelompok II = 11 orang diberi perlakuan latihan low pulley curls. Kelompok III = 11 orang sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah instrumen expanding dinamometer untuk kekuatan otot lengan dan meteran kain untuk mengkur hypertrophy otot lengan. Proses pengambilan data pretest dan posttest itu dilakukan 3 kali kesempatan untuk kekuatan otot lengan dengan skor tertinggi yang akan dipakai sedangkan untuk hypertrophy otot lengan hanya 1 kali kesempatan. Jenis data yang akan dikumpulkan dalam peneltian ini adalah tes kekuatan dan hypertrophy otot lengan. Data subjek disajikan dalam bentuk skor yang diperoleh sebelum perlakuan (pretest), dan skor yang diperoleh setelah mendapatkan perlakuan (posttest). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan ANOVA Satu jalur dengan bantuan SPSS (Statistical Pacage/Program for Social Science) versi 17.0. HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Deskripsi data dari hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Kekuatan Otot Lengan Dilihat dari nilai rata-rata posttest lebih tinggi daripada nilai rata-rata pretest dari kedua jenis pelatihan tersebut. Hal ini berarti bahwa pemberian pelatihan pada masing-masing kelompok (high pulley curls, low pulley curlls) ternyata memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja- Bali. Besarnya perbedaan peningkatan kekuatan otot lengan mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja pada masing-masing kelompok (high pulley curls, low pulley curlls, dan kontrol). Kelompok pelatihan low pulley curls ternyata memberikan peningkatan hasil kekuatan otot lengan yang paling baik dari 83

kelompok yang lainnya yaitu sebesar 64,83%. 2. Hypertrophy Otot Lengan Dilihat dari nilai rata-rata posttest lebih tinggi daripada nilai rata-rata pretest dari kedua jenis pelatihan tersebut. Hal ini berarti bahwa pemberian pelatihan pada masing-masing kelompok (high pulley curls, low pulley curlls) ternyata memberikan pengaruh terhadap peningkatan hypertrophy otot lengan mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja-Bali. Besarnya perbedaan peningkatan hypertrophy otot lengan mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja pada masing-masing kelompok (high pulley curls, low pulley curlls, dan kontrol). Kelompok pelatihan low pulley curls ternyata memberikan peningkatan hasil hypertrophy otot lengan yang paling baik dari kelompok yang lainnya yaitu sebesar 6,31%. Uji Prasyarat Data 1. Uji Prasyarat Data Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 17.0. diperoleh hasil : 1.1 Uji Normalitas Kekuatan Otot Lengan Hasil perhitungan normalitas ketiga kelompok kekuatan otot lengan diketahui bahwa besarnya nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% (0,05), hal ini dapat dikatakan populasi berdistribusi normal. 1.2 Uji Normalitas Hypertrophy Otot Lengan Hasil perhitungan normalitas ketiga kelompok hypertrophy otot lengan di atas diketahui bahwa besarnya nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% (0,05), hal ini dapat dikatakan populasi berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel dependent mempunyai varian yang sama dalam setiap kategori variabel independent. Dasar analisis yang digunakan dalam mengambil keputusan yaitu jika nilai Levene tes tidak signifikansi (P > 0,05), maka data tersebut bersifat homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas dapat diketahui bahwa: nilai levene statistic sebesar 2,006 dan nilai Sig. (P = 0,152), karena nilai Sig. (P = 0,152 > 0,05) maka dapat dikatakan sebaran data dari kelompok pelatihan high pulley curls, low pulley curls dan kontrol mempunyai varian yang sama (homogen). Perhitungan uji homogenitas dapat diketahui bahwa: nilai levene statistic sebesar 2.887 dan nilai Sig. (P = 0.071), karena nilai Sig. (P = 0, 0.071 > 0,05) maka dapat dikatakan sebaran data dari kelompok pelatihan high pulley curls, low pulley curls dan kontrol mempunyai varian yang sama (homogen). Uji Hipotesis 1. Uji Beda Rata-Rata Sampel Berpasangan (Uji Paired Sample t-test) Nilai yang digunakan dalam penghitungan uji t paired t-test adalah nilai pretest dan posttest dari masing-masing kelompok (high pulley curls, low pulley curls, dan kontrol). 84

1.1 Kekuatan Otot Lengan Hasil perhitungan kekuatan otot lengan dapat diinterprstasikan sebagai berikut: a) Pelatihan High Pulley Curls nilai t hitung dan t tabel, maka dapat Ha diterima karena nilai t hitung 17,857 > nilai t tabel 1,812. Dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kekuatan otot lengan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan high pulley curls. b) Pelatihan Low Pulley Curls nilai t hitung dan t tabel, maka dapat Ha terima karena nilai t hitung 15,133 > nilai t tabel 1,812. Dengan kata lain terdapat perbedaan signifikan antara hasil kekuatan otot lengan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan low pulley curls. c) Kelompok Kontrol nilai t hitung dan nilai t table maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak karena nilai t hitung 15,763 > nilai t table 1,812. dengan kata lain terdapat perbedaan signifikan antara hasil kekuatan otot lengan pretest dan posttest pada kelompok kontrol. 1.2 Hypertrophy Otot Lengan Berdasarkan hasil perhitungan hypertrophy otot lengan diinterprstasikan sebagai berikut: a) Pelatihan High Pulley Curls nilai t hitung dan t tabel, maka dapat Ha diterima karena nilai t hitung 7,890 > nilai t tabel 1,812. Dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil hypertrophy otot lengan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan high pulley curls. b) Pelatihan Low Pulley Curls nilai t hitung dan t tabel, maka dapat Ha terima karena nilai t hitung 10,557 > nilai t tabel 1,812. Dengan kata lain terdapat perbedaan signifikan antara hasil hypertrophy otot lengan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan low pulley curls. c) Kelompok Kontrol nilai t hitung dan nilai t table maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak karena nilai t hitung 11,378 > nilai t table 1,812. dengan kata lain terdapat perbedaan signifikan antara hasil hypertrophy otot lengan pretest dan posttest pada kelompok kontrol. 2. Uji Beda Antar Kelompok (Anova Satu Jalur) Pengujian beda rata-rata antar kelompok secara serempak dilakukan dengan menggunakan (Oneway Anova), dari hasil perhitungan out put SPSS 17.0. 2.1 Kekuatan Otot Lengan Hasil Perhitungan Anova Kekuatan Otot Lengan. Hasil perhitungan anova di atas dapat diinterprestasikan sebagai berikut : a. Hasil Pengujian nilai F hitung dan nilai F tabel, maka dapat terima Ha karena nilai F hitung 19,822 > nilai F tabel 3,32. Dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pelatihan kelompok high pulley curls, low pulley curls, dan kontrol terhadap kekuatan otot lengan pada mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja. 85

Untuk mengetahui kelompok yang berbeda dari ketiga kelompok tersebut, maka dilakukan perhitungan post hoc, hasil dari perhitungan post hoc test (output SPSS 17.0) didapatkan sebagai berikut : a) Hasil pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berbeda perbedaan sebesar 3,36. b) Hasil pelatihan high pulley curls perbedaan sebesar 3,18. c) Hasil pelatihan low pulley curls perbedaan sebesar 6,54. Hasil analisis LSD di atas menunjukan bahwa ketiga kelompok tersebut ternyata masing-masing berbeda secara signifikan. Hal ini berarti bahwa pelatihan low pulley curls mempunyai pengaruh yang lebih baik (efektif) terhadap hasil kekuatan otot lengan mahasiswa putra bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja. 2.2 Hypertrophy Otot Lengan Hasil Perhitungan Anova Hypertrophy Otot Lengan. Hasil perhitungan anova di atas dapat diinterprestasikan sebagai berikut : a. Hasil pengujian nilai F hitung dan nilai F tabel, maka dapat terima Ha karena nilai F hitung 11,951 > nilai F tabel 3,32. Dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pelatihan kelompok high pulley curls, low pulley curls, dan kontrol terhadap hypertrophy otot lengan pada mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja. Untuk mengetahui kelompok yang berbeda dari ketiga kelompok tersebut, maka dilakukan perhitungan post hoc, hasil dari perhitungan post hoc test (output SPSS 17.0) didapatkan sebagai berikut : Hasil Uji Beda Rata-Rata Antar Kelompok melalui hasil perhitungan LSD dapat diinterpretasikan sebagai berikut: d) Hasil pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berbeda perbedaan sebesar 3,36. e) Hasil pelatihan high pulley curls perbedaan sebesar 3,18. f) Hasil pelatihan low pulley curls perbedaan sebesar 6,54. Hasil analisis LSD di atas menunjukan bahwa ketiga kelompok tersebut ternyata masing-masing berbeda secara signifikan, Hal ini berarti bahwa pelatihan low pulley curls mempunyai pengaruh yang lebih baik (efektif) terhadap hasil hypertrophy otot lengan mahasiswa putra bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja. KAJIAN PUSTAKA Terkait dengan banyak hal yang harus dipelajari, dipahami, dan diterapkan sehingga dapat terlaksana dengan baik dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara cepat dan tepat. Pelatihan (training) adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulangulang, dan yang kian hari jumlah 86

beban pelatihannya kian bertambah (Harsono, 2005: 90). Menurut Sukadiyanto (2011: 6) pelatihan adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan suatu proses latihan yang sistematis dan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama dengan jumlah beban yang meningkat guna memperbaiki sistem serta fungsi fisiologis dan psikologis tubuh saat berolahraga untuk mencapai penampilan yang optimal. Dwijowinoto (1993: 317) mengungkapkan latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan daya tahan latihan. Pelatihan high pulley curls dan low pulley curls ini merupakan bentuk pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan dan hypertrophy otot lengan, lebih tepatnya pelatihan otot biceps. Pelatihan ini dapat dilakukan untuk latihan dasar bagi olahragawan yang dominan menggunakan kekuatan otot lengan, seperti, angkat besi, senam lantai, bela diri, permainan yang menggunakan tangan, beberapa cabang atletik, dan lainnya. Otot-otot menjadi lebih kuat, dapat memikul beban kerja yang lebih besar dan akan memperlihatkan berkurangnya rasa lelah dengan bertambahnya setiap masa pelatihan (Baechle, 1997: 5). Riadi (2009: 8) menegaskan tentang kekuatan (strength) itu merupakan kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk menerima/menahan beban yang seberat-beratnya sewaktu bekerja. Jadi dapat disimpulkan, kekuatan (strength) merupakan peningkatan kondisi fisik yang dalam hal ini lebih menggunakan ototnya untuk menerima beban yang berat dalam waktu tertentu. Hypertrophy otot merupakan suatu istilah yang banyak digunakan dalam ilmu anatomi dan physiology. Hypertrophy otot ini sangat dibutuhkan di cabang olahraga. Menurut Takemasa, dkk (2012) Seorang atlet memerlukan pembesaran otot tertentu sesuai dengan jenis olahraga yang ditekuninya baik itu dengan terapi gen, doping, ataupun pelatihan beban. PENUTUP Simpulan Hasil penelitian tentang pengaruh pelatihan high pulley curls dan low pulley curls terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pemberian pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berpengaruh signifikan terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh pelatihan high pulley curls dan low pulley curls terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja. Pelatihan low pulley curls memberikan hasil yang lebih baik (efektif) terhadap kekuatan otot lengan. 87

Saran Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan sesuai dengan hasil penelitian di atas adalah: 1. Dalam metode pelatihan khususnya untuk meningkatkan kekuatan dan hypertrophy, hendaknya diberikan penerapan pelatihan low pulley curls untuk pemain yang lebih dominan menggunakan kekuatan lengan, karena sesuai dengan hasil penelitian bahwa pelatihan low pulley curls dapat memberikan hasil yang lebih efektif kepada subjek penelitian. Pelatih harus cermat dan tepat dalam menyusun program pelatihan agar tujuan program pelatihan tersebut dapat tercapai dengan baik. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan pelatihan peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan dengan memasukkan model pelatihan yang lain, dan juga karakteristik populasi yang lebih spesifik dengan jumlah sampel yang lebih banyak. DAFTAR PUSTAKA Baechle, T. R. 1997. Latihan Beban. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada. Dwijowinoto, Kasiyo. 1993. Dasardasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang : IKIP Semarang Press. Hadi, S. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi. Harsono. 2001. Latihan Kondisi Fisik. Bandung: Pusat Ilmu Olahraga. Maksum, Ali. 2012. Metodologi penelitian. Surabaya : Unesa University Press. Riadi, M. 2009. Meraih Kebugaran Jasmani Melalui Latihan Beban. Mataram: Ikip Mataram. Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang : Effhar dan Dahara Prize. Sukadiyanto dan Muluk. 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV. Lubuk Agung. Takemasa, Tohru., Naohisa Yakushiji., Dale Manjiro Kikuchi., Custer Deocaris., Widodo., Masanao Machida., Hidenori Kiyosawa. 2012. Fundamental study of detection of muscle hypertrophy-oriented gene doping by myostatin knock down using RNA interference. Health and Sport Sciences, Graduate School of Comprehensive Human Sciences, University of Tsukuba, Tsukuba, Japan: Journal of Sports Science and Medicine (2012) 11, 294-303. http://www.jssm.org. 88